Mengenal Jenis-jenis Alur dalam Dongeng Alur Maju, Alur Mundur, dan Alur Campuran serta Penjelasannya
Mengenal Jenis-jenis Alur dalam Dongeng Alur Maju, Alur Mundur, dan Alur Campuran serta Penjelasannya – Menurut keterangan yang diambil dari KBBI yang dimaksud dengan alur cerita dapat pula diartikan sebagai plot yang artinya adalah jalannya cerita pada sebuah media.
Alur cerita atau plot apabila dilihat dari jenisnya memiliki beragam jenis. Beberapa contohnya adalah alur maju, alur mundur, dan alur campuran.
Masing-masing alur cerita selain memiliki ciri khas sendiri-sendiri yang membedakannya dengan yang lain juga memiliki kelebihan dan kekurangan.
Mengenal Jenis-jenis Alur dalam Dongeng
Daftar Isi
Daftar Isi
Apabila kamu masih belum mengetahui mengenai pengertian dari masing-masing alur dan bagaimana ciri-ciri yang dimilikinya.
Kamu tidak perlu merasa khawatir karena pada artikel ini Mamikos akan membuatkan ulasannnya secara ringkas. Jadi kamu hanya tinggal membacanya baik-baik, ya!
Mengenal Jenis-jenis Alur Maju
Beberapa ahli menyatakan bahwa alur maju sama artinya dengan alur progresif atau alur lurus.
Dinamakan alur progresif dikarenakan peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya sastra mempunyai alur kronologis yang runtut.
Pada karya yang memakai alur maju dalam pengisahannya biasanya akan diawali dengan pengenalan tokoh yang terlibat, setelahnya alur akan menceritakan awal mula timbulnya permasalahan atau konflik, lalu konflik akan memuncak dan akan diakhiri dengan penyelesaian masalah.
Jika dibuat skema cerita. Alur maju mempunyai wujud skema yakni A – B –C – D – dan E. A ini merupakan awal mula cerita. Sementara B – C – D merupakan tahapan lanjutan dari cerita. Terakhir, E merupakan bagian akhir dari cerita.
Ciri-ciri Alur Maju
Di bawah ini merupakan ciri-ciri alur maju
- Alur cerita yang disampaikan tidak menceritakan ulan kisah yang terjadi pada masa lampau
- Alur melaju ke depan tanpa mengambil masa lalu atau mundur
- Alur akan mengenalkan waktu, tempat, peristiwa, dan latar cerita serta memberikan penggambaran suasana yang akan dibangun pada suatu kisah atau cerita.
Contoh
- Kisah yang menceritakan perjalanan hidup seorang anak kecil sampai sang tokoh dewasa.
- Kisah yang menceritakan perjalanan hidup biografi seseorang dari mulai awal usaha sampai meraih kesuksesan.
- Kisah yang menceritakan perjalanan hidup sebuah keluarga yang serba kekurangan hingga meraih kesuksesan.
Kelebihan Alur Maju
- Alur maju akan menjadikan pembaca atau penikmat mudah mengenali urutan cerita disertai dengan tokoh yang terlibat dan permasalahan apa yang sedang dihadapi para tokoh.
- Jika pengarang mampu menghadirkan konflik yang kuat akan memancing pembaca atau penikmat untuk menikmati sajian dari awal sampai dengan akhir.
Kekurangan Alur Maju
- Apabila pengarang terlalu bertele-tele dalam memainkan alur akan membuat penikmat mudah bosan dan akan berhenti menikmati sebelum kisah selesai.
- Jika tidak ada kejutan yang disiapkan penulis dalam cerita yang disampaikan akan menjadikan kisah terasa hambar dan kurang dinikmati oleh para penikmat karya.
Mengenal Jenis-jenis Alur Mundur
Berdasarkan keterangan Burhan Nurgiyantoro yang dimaksud dengan alur mundur yaitu suatu alur yang memiliki sorot baik atau plot yang sifatnya mundur secara berurutan.
Kisah atau cerita yang memiliki alur mundur bukanlah cerita yang dikisahkan dari awal sampai dengan akhir, namun akan dimulai dari tengah atau bahkan mulainya dari akhir, kemudian akan mundur secara teratur ke bagian awal cerita.
Kebanyakan suatu cerita yang menggunakan alur mundur ini akan menyajikan adegan konflik, yang merupakan adegan masalah utama.
Hal inilah menjadi keunikan dan keunggulan dari cerita yang dibangun dengan menggunakan alur mundur.
Berbeda dengan alur maju yang apabila dibuat skema berupa A – B – C – D – E cerita yang dibangun dengan menggunakan alur mundur apabila dibuat skema akan berupa D1 – A – B – C – D2 – E
Salah satu novel terkenal yang dibuat dengan menggunakan alur ini berjudul Di Bawah Lindungan Ka’bah yang merupakan karya dari Hamka.
D1 yang merupakan skema awal dari karya yang diciptakan dengan menggunakan alur mundur memiliki makna atau berisi tentang adegan suatu peristiwa, sebelum kisah akan dibawa mundur sebelum peristiwa itu terjadi.
Pada karya yang menggunakan alur mundur atau yang lebih sering disebut dengan alur flashback ini seorang penikmat karya sastra harus memiliki kejelian dalam menangkap semua sajian yang dibuat oleh pencipta karya.
Hal ini dikarenakan apabila tidak cermat dalam menangkap setiap adegan. Penikmat bisa mengalami kebingungan dalam menikmati karya.
Tehnik Alur Mundur
Kebanyakan alur mundur ini akan menitikberatkan pada sejumlah peristiwa ke tahap sebelumnya dengan beragam tehnik.
- Pertama pengarang dapat ‘meminta’ tokoh cerita untuk merenungkan kembali masa lalunya dan menceritakannya kepada tokoh lain bukan hanya melalui lisan, tetapi dapat pula melalui tokoh lainnya.
- Kedua, seorang tokoh dapat mengisahkan masa lalunya dengan menggunakan dialog.
- Ketiga, pengarang sendiri yang akan menceritakan masa lalu dari seorang tokoh dengan menggunakan narasi.
Keunikan yang bisa diperoleh pembaca dari suatu karya yang dibangun dengan menyajikan ketegangan semenjak cerita dimulai.
Sehingga meskipun berkenalan dengan tokoh-tokoh yang terlibat dalam tahapan pengenalan. Penikmat akan merasa seperti telah terjerat untuk menikmati karya sampai selesai.
Ciri-ciri Alur Mundur
- Biasanya cerita akan diawali dengan penyelesaian suatu cerita atau konflik.
- Kebanyakan cerita akan menggunakan latar peristiwa pada masa yang telah lalu
- Cerita akan sangat memperhatikan adanya pergantian waktu
- Bangunan cerita memiliki permasalahan atau konflik yang sangat kuat
- Penulis yang ingin menggunakan alur mundur disarankan untuk lebih dahulu memahami dahulu format penulisan alur
Contoh
Kisah yang menceritakan masa lalu seorang penjahat yang kini telah berubah menjadi orang baik.
Kisah yang menceritakan masa lalu dari seorang yang sukses yang di masa lalu pernah mengalami kesusahan hidup.
Seperti alur maju dan alur mundur sama-sama mempunyai kelebihan dan kekurangan. Di bawah ini akan diberikan penjelasan mengenai kelebihan dan kekurangan keduanya.
Kelebihan Alur Mundur
- Membuat pembaca atau penikmat ingin mengetahui masa lalu tokoh yang seringkali digambarkan memberikan atau membentuk karakter seorang tokoh
- Membuat pembaca atau penikmat merasa ingin tahu bagaimana kelanjutan cerita hingga selesai
Kekurangan Alur Mundur
- Jika penulis kurang cermat dalam membuat alur waktu dalam kisah yang dibuat akan menjadikan pembaca atau penikmat merasa bingung.
- Apabila konflik yang diciptakan kurang kuat, seringkali membuat pembaca atau penikmat merasa bosan dalam menuntaskan kisah yang disajikan.
Mengenal Jenis-jenis Alur Campuran
Setelah memahami alur maju dan alur mundur dalam sebuah karya. Kini Mamikos akan memberi tahu kamu tentang apa yang dimaksud dengan alur campuran.
Berdasarkan keterangan dari Burhan Nurgiyantoro dalam bukunya, ia menjelaskan bahwa sebetulnya tidak ada cerita yang seluruhnya menggunakan alur mundur.
Hal ini dikarenakan apabila hal tersebut sampai terjadi akan sangat membuat pembaca atau penikmat karya akan merasa kebingungan dalam memahami cerita.
Sebagai contoh dalam novel yang berjudul Atheis sekilas cerita akan menggunakan alur mundur, namun apabila dilihat dengan lebih jeli.
Novel tersebut akan memiliki skema E – D1 – A – B – C – D2, sehingga bisa disimpulkan bahwa meski mundur dari adegan E, sebenarnya ada bagian cerita yang dituliskan dengan menggunakan alur maju.
Belakangan ini alur campuran ini mulai sering digunakan dalam menuliskan cerpen, novel, naskah drama, maupun skenario.
Apabila seorang penulis hendak menggunakan alur campuran ini syarat utamanya adalah harus memiliki penguasaan terhadap penulisan format waktu. Sehingga tidak menyebabkan penikmat atau pembaca bingung pada saat menikmatinya.
Demikian penjelasan dari mengenal jenis-jenis alur maju, alur mundur, dan alur campur. Semoga artikel singkat ini dapat membuatmu lebih memahami macam-macam alur dalam sebuah karya.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: