Mengenal Jenis Puisi Modern Sebuah Karya Sastra beserta Penjelasannya

Mengenal Jenis Puisi Modern Sebuah Karya Sastra beserta Penjelasannya – Merupakan salah satu bentuk dari karya sastra, puisi terbagi menjadi dua jenis yakni puisi lama dan puisi modern/baru/kontemporer.

Nah, dalam artikel kali ini Mamikos akan mengupas informasi lengkap seputar jenis puisi modern. Kamu bisa ulik informasi selengkapnya seputar jenis puisi modern di bawah ini.

Berikut Penjelasan Lengkap Seputar Jenis Puisi Modern

unsplash.com/ThoughtCatalog

Apakah
kamu termasuk salah satu yang gemar membaca sebuah karya sastra? Perlu kamu
ketahui bahwa karya sastra yang ada di Indonesia cukup beragam, salah satunya
saja ada puisi.

Nah, puisi dapat dimaknai sebagai kumpulan kata-kata indah yang disukai oleh banyak orang.

Namun, perlu kamu pahami juga bahwa tidak semua hal-hal atau kalimat indah yang disusun dapat diartikan sebagai sebuah puisi.

Hingga kini, puisi masih menjadi salah satu karya sastra yang paling banyak dibaca. Ada dua jenis puisi yang kita kenali hingga saat ini, yakni jenis puisi lama dan jenis puisi modern/puisi baru/kontemporer.

Apa
itu Puisi?

Sebelum mengetahui seputar jenis puisi modern, ada baiknya jika kamu ketahui terlebih dahulu pengertian dari puisi itu sendiri.

Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, puisi atau sajak merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, mantra, rima serta penyusunan larik dan bait.

Biasanya, puisi berisikan ungkapan penulis mengenai emosi, kesan maupun pengalaman yang kemudian dituliskan dengan bahasa yang baik agar dapat berima dan enak untuk dibaca.

Menurut H.B Jassin yang merupakan salah satu ahli dalam bidang sastra menyatakan bahwa puisi adalah karya sastra yang diucapkan dengan perasaan dan memiliki gagasan atau pikiran serta tanggapan terhadap suatu hal atau kejadian tertentu.

Sumardi juga berpedapat bahwa puisi merupakan karya sastra dengan menggunakan bahasa yang telah dipadatkan, dipersingkat serta diberi irama bunyi sehingga dan memiliki kata-kata bermakna kiasan atau imajinatif.

Dari
pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa puisi merupakan karya sastra yang
berisi tanggapan serta pendapat penyair mengenai berbagai hal, yang kemudian
dituangkan dengan menggunakan bahasa-bahasa apik serta memiliki struktur batin
dan fisik khas penyair sehingga dapat memikat para pembaca.

Ciri-ciri
Puisi

Meskipun
setiap jenis puisi punya cirinya tersendiri, namun puisi punya ciri-cirinya
secara umum. Adapun berikut ini adalah penjelasan terkait ciri-ciri puisi
secara umum:

  • Umumnya, penggunaan diksi pada puisi memiliki unsur yang indah dan berupa diksi kiasan.
  • Penggunaan diksi juga lebih memperhatikan rima dan persajakan agar dapat menciptakan bunyi yang indah.
  • Dalam penulisannya, puisi menggunakan bait-bait yang di dalamnya terdiri dari beberapa baris.
  • Dalam puisi, pengungkapan alur, tokoh dan sebagainya tidak begitu diperlihatkan.
  • Penggunaan diksi majas pada puisi cenderung banyak.

Unsur-unsur
Puisi

Pada
dasarnya, unsur atau struktur dari puisi secara umum dibagi menjadi dua jenis,
yaitu struktur batin puisi dan struktur fisik puisi. Adapun untuk penjelasan
lengkapnya bisa kamu baca di bawah ini.

1.
Unsur Batin Puisi

Unsur
batin puisi dapat dikatakan sebagai unsur pembentuk puisi. Strukur batin puisi sendiri
masih dibagi menjadi 4 struktur, antara lain:

  • Rasa: sentuhan rasa yang
    berasal dari penulis puisi. Biasanya, penyair atau penulis puisi akan
    menuliskan sebuah puisi berdasarkan dari keresahan serta latar belakang dari si
    penyair itu sendiri. Namun, ada pula penyair yang menulis puisi berdasarkan
    permasalahan yang sedang terjadi.
  • Tema: biasanya akan
    menentukan hasil dari puisi itu sendiri. Untuk itu, terkadang ada beberapa penyair
    yang lebih menyukai untuk menentukan tema dalam membuat puisi.
  • Amanat: sebuah pesan yang
    berisi tentang kehidupan yang diberikan oleh sang penyair kepada pembaca.
    Amanat di dalam puisi biasanya dijelaskan secara langsung, namun ada juga yang
    dijelaskan dengan menggunakan makna-makna tersirat.
  • Nada: bunyi dari puisi
    yang dibuat oleh penulis atau penyair. Biasanya, nada yang digunakan bernada
    tinggi, nada rendah, dan lain-lain.

2.
Unsur Fisik Puisi

Biasanya,
di dalam sebuah puisi akan terdapat unsur fisik puisi. Berbeda dari unsur batin
puisi, unsur fisik puisi terdiri dari 6 struktur yakni:

  • Gaya bahasa: untuk memunculkan
    makna konotasi, sehingga membuat pembaca puisi tersentuh perasaanya.
  • Diksi: diksi merupakan
    susunan kata pada puisi, di mana setiap susunan katanya bisa memiliki makna
    tersendiri. Dalam menulis puisi, pemilihan diksi harus memerhatikan kata-kata
    lainnya agar menghasilkan estetika bagi puisi itu sendiri.
  • Tipografi: biasanya puisi
    terdiri dari beberapa baris di dalam satu barisnya, kemudian pad bagian
    akhirnya biasa diberikan tanda baca yang berbeda-beda, Nah, tanda baca ini
    dikelan sebagai tipografi dan akan menentukan suasana yang ada di dalam puisi.
  • Rima: biasanya terletak
    pada bagian akhir baris puisi. Rima berfungsi untuk membuat bunyi puisi menjadi
    lebih indah.
  • Kata konkret: kata-kata
    pada puisi yang bisa mengarahkan ke imajinasi pembaca. Untuk itu, setelah
    membaca puisi, biasanya akan menghadirkan imaji bagi seseorang.
  • Imaji: dapat diartikan
    sebagai imajinasi yang melibatkan seluruh indera manusia. Biasanya dapat
    berbentuk imaji suara, imaji penglihatan, dan sebagainya.

Sekilas
Tentang Puisi Modern

Puisi modern atau yang biasa disebut juga dengan puisi baru dan puisi kontemporer merupakan jenis karya sastra yang tidak terikat dengan rima, jumlah baris, sajak, dan suku kata. Biasanya, jenis puisi ini sudah mencantumkan nama pengarang.

Bebas
dan tidak terikat dengan aturan-aturan, puisi modern punya beberapa ciri
tersendiri yakni:

  • Puisi modern menggunakan gaya bahasa yang memiliki sifat dinamis atau bisa dibilang tidak ada acuannya, sehingga bisa berubah-ubah.
  • Umumnya, jenis puisi ini hanya terdiri dari dua hingga empat baris dalam satu bait dan tidak begitu terpaku dengan akhiran pada setiap barisnya.
  • Puisi modern biasanya berisikan tentang keresahan yang ada di dalam diri penulis itu sendiri.
  • Dalam satu barinya, puisi modern cenderung menggunakan satuan sintaksis atau “gatra”.

Contoh
Jenis Puisi Modern Berdasarkan Isinya

Puisi
modern memiliki beberapa contoh jika dilihat berdasarkan isinya dan bentuknya.
Beberapa contohnya antara lain:

1.
Puisi Romansa

Contoh
dari jenis puisi modern yang pertama adalah puisi romansa. Berisikan mengenai
kisah cinta atau perasaan penyair tentang cinta, beriku adalah salah satu
contoh puisi romansa.

Cinta Tanpa Tanda (Oleh: Sujiwo Tejo)

Telah ku tandakan semesta cintaku
kau tandaskan cinta tanpa tanda
Kuhasratkan isyarat sahaja
kau isyaratkan pintaku terlampau
terlampau berprasyarat cintaku
Kau isyaratkan cinta tanpa tanda

Berulang berbulan berwewinduan (kurindu)
Kupejam kutajamkan asah rasa (kubaca tanda)
Mata kubutakan terawangku hanya dengan rasa (kubaca tanda)
Kuping hidung lidah rabaanku pun telah kuenyahkan (kubaca tanda)
Tipu daya panca indrapun telah tuntas kusingkirkan (kubaca tanda)
Kutandai kurasai semesta yang tak kasat mata
Katamu kumasih jadi budak pancaindra yang membuatku terkecoh

2.
Balada

Balada merupakan salah satu jenis puisi modern yang berisi tentang suatu kisah atau cerita. Terdiri dari 3 bait yang masing-masing terdiri dari 8 larik, balada bersajak a-b-a-b-b-c-c-b, lalu skemanya berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c.

Pada larik terakhir bait pertama biasanya digunakan sebagai refren dalam bait-bait selanjutnya.

Berikut
adalah contoh dari balada:

Balada Orang-Orang Tercinta (Oleh: W.S Rendra)

Kita bergantian menghirup asam
Batuk dan lemas terceruk
Marah dan terbaret-baret
Cinta membuat kita bertahan
dengan secuil redup harapan

Kita berjalan terseok-seok
Mengira lelah akan hilang
di ujung terowongan yang terang
Namun cinta tidak membawa kita
memahami satu sama lain

Kadang kita merasa beruntung
Namun harusnya kita merenung
Akankah kita sampai di altar
Dengan berlari terpatah-patah
Mengapa cinta tak mengajari kita
Untuk berhenti berpura-pura?

Kita meleleh dan tergerus
Serut-serut sinar matahari
Sementara kita sudah lupa
rasanya mengalir bersama kehidupan
Melupakan hal-hal kecil
yang dulu termaafkan

Mengapa kita saling menyembunyikan
Mengapa marah dengan keadaan?
Mengapa lari ketika sesuatu
membengkak jika dibiarkan?
Kita percaya pada cinta
Yang borok dan tak sederhana
Kita tertangkap jatuh terperangkap
Dalam balada orang-orang tercinta

3.
Epik

Epik
juga merupakan salah satu jenis puisi modern yang berisikan ajaran hidup atau
tuntutan serta memiliki cerita kepahlawanan. Nah, di bawah ini adalah salah
satu contoh puisi epik:

Karawang-Bekasi (Oleh: Chairil Anwar)

Kami yang ingin terbaring antara Karawang-Bekasi
tidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi.
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami,
terbayang kami maju dan mendegap hati?

Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu.
Kenang, kenanglah kami.

Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan 4-5 ribu
nyawa

Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan

Atau kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan
harapan
atau tidak untuk apa-apa,
Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata
Kaulah sekarang yang berkata

Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak

Kenang, kenanglah kami
Teruskan, teruskan jiwa kami
Menjaga Bung Karno
menjaga Bung Hatta
menjaga Bung Sjahrir

Kami sekarang mayat
Beri kami arti
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian
Keang, kenanglah kami
yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Karawang-Bekasi

4.
Elegi

Merupakan salah satu jenis puisi modern, elegi berisi tentang kesedihan atau tangis.

Elegi ini berisikan sajak ataupun lagu yang biasanya mengekspresikan rasa duka cita atau keluh kesah karena sedih ataupun rindu yang biasanya diakibatkan karena kematian atau kepergian seseorang yang dicintai. Berikut adalah contoh dari elegi.

Elegi (Oleh: Joko Pinurbo)

Maukah kau menemaniku makan?
Makan dengan piring yang retak
dan sendok yang patah. Makan,
menghabiskan hatiku yang pecah.

Itulah makan malam terakhirnya
Di surga kecilnya yang suram.
Besok ia sudah terusir kalah
Dan harus pergi menuju entah

Lalu mereka berfoto bersama
Sementara mobil patrol berjaga-jaga
di ujung sana. Lalu hujan datang
memadamkan api di matanya.

Ia akan sering merindukan hukuman
dan sering menengoknya
lewat mesin pencari kenangan
sebelum malam mimpinya.

5.
Himne

Himne juga tergolong sebagai salah satu jenis puisi baru yang berisikan pujaan atau pujian untuk pahlawan, tanah air dan Tuhan.

Kini, pengertian dari himne semakin berkembang dan dapat diartikan pula sebagai puisi yang dinyanyikan, dan puisi nyanyian tersebut berisi pujian terhadap sesuatu yang dihormati atau yang berhubungan dengan ketuhanan.

Berikut adalah contoh dari himne yang perlu kamu ketahui.

Mengheningkan Cipta (Oleh: Truno Prawit)

Dengan seluruh angkasa raya memuji
Pahlawan negara
Nan gugur remaja di ribaan bendera
Bela nusa bangsa

Kau kukenang wahai bunga putra bangsa
Harga jasa
Kau cahya pelita
Bagi Indonesia merdeka

6.
Satire

Berisikan sindiran atau kritikan, satire juga merupakan salah satu jenis puisi modern. Satire berasal dari bahasa Latin ‘satura yang berarti sindiran: kecaman tajam terhadap suatu fenomena; dan tidak puasnya hati suatu golongan (pada pemimpin yang zalim).

Berikut adalah contoh dari puisi satire yang perlu kamu ketahui.

Diponegoro (Oleh: Chairil Anwar)

Di Masa Pembangunan Ini
Tuan Hidup Kembali
Dan Bara Kagum Menjadi Api
Di Depan Sekali Tuan Menanti
Tak Gentar. Lawan Banyaknya Seratus Kali.
Pedang Di Kanan, Keris Di Kiri
Berselempang Semangat Yang Tak Bisa Mati.
Maju
Ini Barisan Tak Bergenderang-Berpalu
Kepercayaan Tanda Menyerbu.
Sekali Berarti Sudah Itu Mati.
Maju
Bagimu Negeri
Menyediakan Api.
Punah Di Atas Menghamba
Binasa Di Atas Ditindas
Sesungguhnya Jalan Ajal Baru Tercapai
Jika Hidup Harus Merasai
Maju, Serbu, Serang, Terjang

7.
Ode

Contoh jenis puisi modern berikutnya ada ode yang berisikan sanjungan kepada orang yang sangat berjasa.

Ode memiliki ciri tersendiri yakni bernada anggun, nada dan gayanya resmi, membahas tentang sesuatu yang mulia, dan bersifat menyanjung. Berikut adalah contoh puisi ode yang perlu kamu pahami.

Teratai (Oleh: Sanusi Pane)

Dalam kebun di tanah airku
Tumbuh sekuntum bunga teratai
Tersembunyi kembang indah permai
Tidak terlihat orang yang lalu
Akarnya tumbuh di hati dunia
Daun berseri Laksmi mengarang
Biarpun ia diabaikan orang
Seroja kembang gemilang mulia
Teruslah,
O Teratai Bahagia
Berseri di kebun Indonesia
Biar sedikit penjaga taman
Biarpun engkau tidak dilihat
Biarpun engkau tidak diminat
Engkau turut menjaga zaman

8.
Soneta

Soneta merupakan jenis puisi modern yang terdiri dari empat baris dan terbagi lagi menjadi dua, yakni dua bait pertama masing-masing empat baris dan dua bait kedua masing-masing tiga baris.

Berasal dari bahasa Italia ‘sonneto’ yang berarti puisi yang bersuara, sonata di Indonesia pertama kali diperkenalkan oleh Muhammad Yamin dan Roestam Effendi.

Masuk melalui Belanda, bentuk sonata di Indonesia lebih memiliki kebebasan dalam segi isi ataupun rimanya. Ini berarti sonata di Indonesia tidak lagi mengikuti syarat-syarat soneta dari Italia ataupun Inggris.

Namun yang masih menjadi pedoman adalah jumlah baris dari sonata, yakni empat belas baris.

Nah,
berikut adalah contoh dari sonata:

Gembala

Perasaan siapa ta’kan nyala (a)
Melihat anak berelagu dendang (b)
Seorang s aja di tengah padang (b)
Tiada berbaju buka kepala (a)

Beginilah nasib anak gembala (a)
Berteduh di bawah kayu nan rindang (b)
Semenjak pagi meninggalkan kandang (b)
Pulang ke rumah di senja kala (a)

Jauh sedikit sesayup sampai (a)
Terdengar olehku bunyi serunai (a)
Melagukan alam non molek permai (a)
Wahai gembala di segara hijau (a)
mendengarkan puputmu menurutkan kerbau (a)
Maulah aku menurutkan dikau (a)

Nah, di atas tadi Mamikos sudah rangkumkan kamu informasi lengkap seputar jenis puisi modern.

Merupakan salah satu karya sastra di Indonesia, puisi modern juga kerap dikenal sebagai puisi barua tau puisi kontemporer.

Bagi kamu yang ingin mengenal puisi modern lebih dekat lagi, kamu bis acari informasi terkait di situs blog Mamikos sekarang juga.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta