Mengenal Jurusan Kedokteran, Dari Syarat Masuk Hingga Mata Kuliahnya
Mengenal Jurusan Kedokteran, Dari Syarat Masuk Hingga Mata Kuliahnya – Menjadi seorang dokter mungkin adalah cita-cita sebagian besar orang sewaktu kecil.
Setelah dewasa pun, profesi dokter juga masih digemari karena berbagai alasan. Jika kamu juga berkeinginan untuk menjadi seorang dokter, tentunya kamu harus menempuh pendidikan Jurusan Kedokteran terlebih dahulu.
Yuk, kenal lebih dekat dengan Jurusan Kedokteran mulai dari syarat masuk hingga mata kuliahnya di bawah ini.
Info Lengkap Terkait Jurusan Kedokteran
Daftar Isi
Daftar Isi
Jurusan Kedokteran termasuk salah satu jurusan favorit pada penerimaan mahasiswa baru di berbagai perguruan tinggi tiap tahunnya. Prospek kerja sebagai seorang dokter memang sangat menjanjikan.
Apalagi kebutuhan dokter dari tahun ke tahun terus meningkat seiring pesatnya laju pertambahan jumlah penduduk.
Sekilas Tentang Jurusan Kedokteran
Kedokteran adalah cabang dari ilmu kesehatan yang mempelajari tentang mempertahankan kesehatan serta keselamatan nyawa manusia dan makhluk hidup lainnya.
Jurusan yang satu ini nantinya akan mempelajari seputar sistem tubuh manusia, hingga penyakit, cara pengobatan, dan penerapannya.
Berdasarkan Peraturan Konsul Kedokteran Indonesia Nomor 10 Tahun 2012 tentang Standar Pendidikan Profesi Dokter Indonesia, hanya lulusan IPA yang bisa mengikuti menempuh pendidikan Kedokteran.
Apa Syarat Masuk Jurusan Kedokteran?
Tentunya ada beberapa persyaratan umum untuk bisa menempuh kuliah Jurusan Kedokteran. Beberapa diantaranya ada:
1. Pemahaman yang kuat di bidang Fisika, Kimia dan Matematika
Untuk bisa mengambil kuliah Jurusan Kedokteran, kamu perlu modal pemahaman konsep yang baik seputar kimia, fisika, dan matematika.
Mengingat tubuh manusia merupakan sesuatu yang kompleks, yang terdiri dari organ, jaringan, dan sistem yang saling bergantung satu sama lain.
Untuk itulah, kamu juga sebaiknya mampu memahami konsep pelajaran kimia, fisika, dan matematika agar bisa memahami interaksi dan reaksi yang terjadi di dalam tubuh.
Contohnya saja, ion mengatur komunikasi antar sel, reaksi kimia yang memicu proses biologis, hingga dosis obat yang tepat untuk menghasilkan reaksi yang diinginkan.
Ini baru seputar kimia, bagaimana kaitannya dengan fisika?
Beberapa contoh penerapan konsep fisika yang akan kamu temui saat kuliah Kedokteran yaitu konsep fisika kuantum untuk memahami cara kerja alat x-ray, serta konsep vektor untuk memahami sistem EKG dan alat rekam jantung.
2. Mampu berpikir sistematis
Setiap sel dan sistem yang ada di dalam tubuh manusia saling berhubungan, dan bahkan bergantung satu sama lain.
Ibarat mesin pabrik yang bekerja dalam alur tertentu untuk menghasilkan sesuatu, begitu juga halnya dengan tubuh manusia.
Karena itu, dibutuhkan skill berpikir secara menyeluruh dan sistematis agar kamu bisa memahami dan menganalisa dengan baik ketika menempuh kuliah Kedokteran.
3. Mampu berbahasa Inggris
Meskipun kamu menempuh kuliah Kedokteran di dalam negeri, kemampuan berbahasa Inggris yang baik tetap wajib untuk kamu miliki.
Pasalnya, jurusan ini juga menggunakan banyak buku pelajaran berbahasa Inggris. Dibutuhkan waktu yang lama untuk menerjemahkan buku ke dalam satu bahasa.
Makanya, bisa dibayangkan betapa ketinggalannya kamu jika menunggu terbitan buku berbahasa Indonesia, di saat sudah ada buku baru dengan tambahan ilmu dan teori baru yang berhasil menyanggah teori lama.
4. Memiliki kondisi kesehatan yang memadahi
Menjadi seorang dokter bukan hanya kecerdasan yang diandalkan tetapi juga sehat jiwa dan raga.
Mahasiswa fakultas kedokteran banyak dituntut waktu, tenaga, dan pikiran selama kurang lebih 5 tahu menuntut ilmu sebelum resmi menjadi seorang dokter.
Sehat adalah syarat yang sangat penting jika ingin mengambil jurusan ini.
5. Memiliki nilai rapor yang baik
Beberapa perguruan tinggi negeri di Indonesia menerima peserta didik untuk masuk ke fakultas ini melalui jalur SNMPTN.
Jika kamu berencana masuk melalui jalur tanpa tes, pastikan tren nilai kamu sewaktu SMA sangat baik, mulai dari semester 1 hingga semester 5.
Nilai-nilai yang dipertimbangkan tentunya mata pelajaran seperti fisika, matematika, biologi, kimia dan bahasa Inggris.
6. Aktif di masyarakat
Tidak hanya pintar saja, menjadi seorang calon dokter juga dituntut untuk aktif terutama di masyarakat.
Profesi dokter sangatlah berkaitan dengan hal-hal sosial, untuk itu pengalaman kamu di lingkungan sekitar sangatlah mempengaruhi kualitas diri sebagai seorang calon dokter.
Sering-seringlah ikut menjadi relawan yang terkait dengan dunia medis atau menjaga kebersihan atau higienis lingkungan.
Saat terjun ke masyarakat, banyak hal yang bisa dilatih. Beberapa di antaranya adalah kemampuan berkomunikasi, kesabaran, menghadapi berbagai tipe orang, dan juga kepemimpinan.
Deretan Perguruan Tinggi Terbaik Jurusan Kedokteran
Berdasarkan data yang dihimpun dari situs resmi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), berikut adalah 20 kampus Kedokteran yang sudah terakreditasi A:
- Universitas Airlangga (Unair)
- Universitas Hasanuddin (Unhas)
- Universitas Padjadjaran (Unpad)
- Universitas Diponegoro (Undip)
- Universitas Udayana (Unud)
- Universitas Brawijaya (UB)
- Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS)
- Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed)
- Universitas Sumatera Utara (USU)
- Universitas Hasanudin (Unhas)
- Universitas Pelita Harapan (UPH)
- Universitas Islam Indonesia (UII)
- Universitas Syiah Kuala
- Universitas Sam Ratulangi
- Universitas Jember
- Universitas Tarumanegara
- Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
- Universitas Sriwijaya
- Universitas Andalas
- Universitas Lampung
Prospek Kerja Jurusan Kedokteran
Memiliki propek kerja yang cerah membuat Jurusan Kedokteran cukup banyak peminatnya. Seorang lulusan Kedokteran sebenarnya tidak harus selalu berkutat di dunia klinis.
Berikut ada beberapa peluang kerja yang bisa dipilih oleh lulusan Kedokteran:
1. Dokter
Profesi dokter mungkin bisa dibilang adalah profesi impian banyak orang. Meskipun dikenal memiliki pekerjaan yang berat dan harus menempuh pendidikan yang terbilang lama, profesi dokter hingga kini masih menjanjikan.
Umumnya, seorang dokter bertugas untuk melakukan pemeriksaan, pengobatan dan perawatan medis pada pasien dengan pengetahuan medis dan rasa kemanusiaan.
Dokter juga melayani konsultasi kesehatan, jadi profesi ini tidak hanya selalu berkutat dengan urusan orang sakit saja.
2. Administrasi Medis
Selain membuka praktik, lulusan Kedokteran juga bisa terlibat dalam proses pengelolaan pelayanan medis maupun non-medis.
Pelayanan non-medis ini mencakup bagian administrasi medis di mana bagian ini juga tidak kalah penting dari seorang profesi dokter.
Seorang bagian administrasi akan bekerja melayani pasien yang datang ke loket administrasi sesuai sub bagian atau divisi rumah sakit.
Selanjutnya, bagian administrasi akan menjembatani komunikasi serta kebutuhan pasien terhadap dokter ataupun perawat.
3. Ahli Gizi (Nutritionist)
Seorang lulusan Jurusan Kedokteran nyatanya juga bisa menjadi seorang Ahli Gizi. Merupakan salah satu profesi di bidang kesehatan, Ahli Gizi bertugas mengupayakan pemeliharaan dan perbaikan gizi masyarakat.
Ahli gizi memberikan panduan dan mengontrol gizi di rumah sakit, puskesmas, perusahaan, sekolah, atau lembaga lainnya.
Ahli gizi perlu untuk mengambil lisensi tambahan setelah memperoleh ijazah pendidikan gizi. Setidaknya ada dua jenis ahli gizi profesional, yaitu ahli gizi dan ahli gizi madya.
4. Ahli Diet (Dietitian)
Jika kamu tidak ingin menjadi seorang dokter, kamu mungkin bisa mengeluti profesi sebagai Ahli Diet (Dietitian).
Seperti namanya, dietitian merupakan ahli gizi dan nutrisi yang telah mengambil penyetaraan formal gelar RD (Registered Dietitian). Tugas utama seorang ahli dietitian adalah merencanakan.
Nah, ahli diet berarti seorang pakar nutrisi yang berkompetensi melakukan perencanaan dengan memberikan informasi tentang gizi, rekomendasi makanan dan pola hidup sehat.
5. Bekerja di industri farmasi
Lulusan Kedokteran juga mempunyai peluang dan prospek kerja yang bagus di industri farmasi.
Tugas dokter yang dapat diaplikasikan dalam industri farmasi adalah melakukan riset mengenai penyakit dan pengobatannya serta yang tak kalah penting adalah mempromosikan produk dari pabrik farmasi tersebut.
Seorang Dokter juga harus ikut promosi karena promosi dari seorang dokter pasti lebih dipercaya konsumen dan masyarakat luas.
Mengingat Dokter memang mempunyai ilmu dan basicnya mengenai penyakit dan obat tersebut.
6. Bekerja di instansi
Salah satu jenis pekerjaan lainnya yang bisa dijalani adalah menjadi bagian struktural di sebuah instansi. Beberapa contoh instansi yang dimaksud seperti rumah sakit, program BPJS, maupun Dinas Kesehatan.
Biasanya, mereka yang memilih untuk mengambil jalur ini diharuskan untuk memiliki gelar magister dalam administrasi rumah sakit, atau juga dikenal dengan singkatan MARS, setelah menyelesaikan jenjang S1 Ilmu Kedokteran.
Tahapan Kuliah Jurusan Kedokteran
Menempuh pendidikan Kedokteran memang memakan waktu yang cukup lebih lama jika dibandingkan dengan jurusan lainnya.
Umumnya, pendidikan Kedokteran bisa diselesaikan dalam waktu pendidikan minimal 6 tahun.
Di bawah ini adalah beberapa tahapan yang harus diikuti ketika kamu memutuskan untuk kuliah di jurusan Kedokteran:
1. Program Kuliah Sarjana (S1) Kedokteran
Kuliah di jurusan kedokteran tidak menganut sistem kredit (SKS), melainkan blok.
Tiap satu blok, kamu akan belajar mengenai satu sistem organ secara menyeluruh, mulai dari fungsi, penyakit, obat, cara pemeriksaan, dan interpretasi hasil laboratorium.
Di sini juga tidak ada Ujian Akhir Semester seperti kuliah pada umumnya. Sebagai gantinya, ada 3 jenis ujian yang akan kamu hadapi, yaitu:
Ujian Teori Tertulis (tiap akhir blok): terdiri dari soal pilihan ganda yang bisa mencapai 500 butir.
Ujian OSCE (tiap akhir blok/semester): merupakan ujian keterampilan di mana kamu harus mendiagnosa pasien sandiwara atau manekin di depan dokter penguji.
Ujian SOCA (tiap akhir 2 semester): di sini kamu harus menjelaskan secara lisan jawaban dari soal kasus, mulai dari konsep, tindakan, alasan, ekspektasi, dan treatment yang akan kamu ambil.
Setelah selesai, kamu akan diwisuda dan mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked).
Namun, kamu belum mendapatkan gelar dokter ya karena masih ada beberapa tahapan lainnya yang harus kamu lalui sebelum mendapatkan gelar tersebut.
2. Program Profesi Dokter (Koas)
Tahapan ini umumnya dikenal dengan istilah koas.
Saat koas ini, kamu berkesempatan untuk dirotasi ke berbagai bagian di rumah sakit untuk mempelajari kasus dokter yang ada di Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) secara langsung, bukan dengan pasien bohongan atau manekin lagi.
Kamu bisa bertemu dan menangani pasien secara nyata.
Nah, di tahap ini juga biasanya staminamu ditantang karena terkadang ada stase yang mengharuskan untuk berjaga hingga semalaman.
Tahap ini juga masih merupakan bagian dari masa studimu untuk bisa mendapatkan gelar dokter. Kamu juga masih harus membayar biaya kuliah selama kurang lebih 2 tahun atau +14 stase ketika menjalani koas ini.
Di penghujung koas, kamu akan dihadapkan lagi dengan ujian performa yang menggunakan metode mini clinical evaluation exercise (mini-CEX).
Kali ini kamu akan mewawancara, memeriksa, menganalisa, dan meresepkan obat kepada pasien di hadapan para dokter preceptor.
Ada pula ujian yang berkaitan langsung dengan stase yang sedang dijalani, misalnya ujian membaca foto rontgen pada stase radiologi.
3. Ujian Sertifikasi
Tantangan terakhir yang perlu kamu lewati sebelum bisa mengucapkan sumpah dokter yaitu ujian sertifikasi yang terdiri dari Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD) dan OSCE nasional.
Singkatnya, UKMPPD merupakan ujian tertulis, sedangkan OSCE merupakan ujian praktik. Ujian ini dilakukan secara nasional dan serentak, seperti layaknya UAN saat SMA.
Jika sudah lulus ujian sertifikasi, kamu pun akan melalui tahapan wisuda lagi dan mengucapkan Sumpah Dokter yang menandakan bahwa kamu sudah resmi menyandang gelar dokter.
4. Internship
Meskipun kamu sudah resmi menyandang gelar dokter, namun kamu ternyata masih belum diizinkan untuk praktik.
Kamu masih harus melalui masa internship untuk mendapatkan STR (Surat Tanda Registrasi) paten. Saat internship, kamu akan praktik kerja di bawah naungan dokter senior.
Di sini juga kamu akan menerima upah dari pemerintah. Setelah mengantongi STR paten, barulah kamu bisa mengurus Surat Izin Praktik untuk melakukan praktik sebagai dokter umum.
5. Pendidikan Dokter Spesialis
Apabila kamu tidak puas dengan gelar sebagai dokter umum, kamu bisa melanjutkan pendidikan kamu untuk menjadi seorang dokter spesialis.
Di mana dokter spesialis ini akan khusus menangani satu bidang penyakit saja dan menjadi dokter rujukan dari bidang-bidang lainnya. Rata-rata program spesialisasi ini berlangsung antara 4-5 tahun.
Tidak hanya itu, kamu juga bisa belajar menjadi administrator atau manajer suatu sistem kesehatan atau rumah sakit.
Apa Saja Mata Kuliah di Jurusan Kedokteran?
Buat kamu yang tertarik untuk menempuh pendidikan Kedokteran, berikut ada beberapa mata kuliah yang nantinya akan kamu temui:
1. Anatomi
Anatomi adalah mata kuliah yang mempelajari tentang susunan bagian tubuh dan organ dalam tubuh manusia yang harus dipahami oleh seorang calon dokter.
Anatomi merupakan salah satu mata kuliah wajib yang akan kamu dapatkan ketika mengambil jurusan Kedokteran.
2. Biologi Seluler
Biologi seluler juga merupakan salah satu jenis ilmu yang sangat penting di dunia kedokteran. Dalam mata kuliah ini, kamu akan mempelajari ilmu biologi di tingkat seluler atau sel pembentuk tubuh manusia.
3. Genetika
Genetika merupakan mata kuliah yang mempelajari ilmu genetika atau penurunan gen pada manusia. Sebagai calon dokter, tentunya kamu harus harus memahami dengan baik mengenai ilmu genetika.
4. Metabolisme & Energi
Metabolisme & Energi adalah mata kuliah yang mempelajari tentang sistem metabolisme tubuh dan energi yang dihasilkan oleh tubuh.
4. Kardiovaskuler
Kardiovaskuler merupakan mata kuliah yang mempelajari tentang sistem kerja jantung dan pembuluh darah dalam tubuh.
Ilmu yang satu ini juga sangat penting di dunia kedokteran dan harus dipahami dengan baik oleh calon dokter.
5. Reproduksi
Sistem reproduksi juga menjadi salah satu ilmu yang harus dikuasai oleh mahasiswa kedokteran. Mata kuliah ini akan mempelajari tentang organ serta sistem reproduksi dalam tubuh manusia.
6. Gastrointestinal
Gastrointestinal merupakan mata kuliah yang mempelajari tentang organ pencernaan meliputi lambung dan usus pada tubuh manusia.
Di mata kuliah ini, kamu akan belajar sistem pencernaan yang ada di tubuh manusia.
7. Respiratorius
Respiratorius adalah mata kuliah yang mempelajari tentang sistem pernapasan atau respirasi dalam tubuh.
Tentunya, seluruh mahasiswa Kedokteran wajib mempelajari organ serta sistem pernapasan dalam tubuh manusia dengan baik.
8. Ilmu Bedah
Mahasiswa Kedokteran juga harus mendapatkan pengetahuan dasar mengenai ilmu bedah.
Meskipun belum tentu menjadi ahli bedah di masa depan nanti, namun mahasiswa kedokteran juga perlu memiliki pengetahuan mengenai ilmu bedah.
9. Ilmu Penyakit Dalam
Mata kuliah ilmu penyakit dalam akan mempelajari tentang beragam jenis penyakit dalam serta bagaimana cara mengatasinya.
Mata kuliah yang satu ini merupakan salah satu bekal ilmu penting yang harus dimiliki mahasiswa Kedokteran.
Penutup
Demikian informasi yang bisa Mamikos share kepada kalian seputar Jurusan Kedokteran, mulai dari syarat masuknya hingga mata kuliahnya.
Karena bukan profesi yang bisa sembarangan dilakukan oleh siapa pun, kesabaran, ketekunan, dan kedisiplinan sangat penting untuk dimiliki para mahasiswa Kedokteran.
Mamikos infokan kembali, di Indonesia terdapat banyak sekali perguruan tinggi yang menyelanggarakan Jurusan Kedokteran.
Untuk mendapatkan informasi lebih banyak lagi seputar Jurusan Kedokteran, silahkan kunjungi situs Mamikos, ya!
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: