Mengenal Keunikan Rumah Adat Suku Toraja Tongkonan+Gambar
Mengenal Keunikan Rumah Adat Suku Toraja Tongkonan+Gambar – Jika kamu sedang berkunjung ke Tana Toraja yang berada di Sulawesi Selatan, kamu akan dapat dengan mudah menemui rumah adat yang cukup unik di sana. Rumah adat ini memiliki nama Tongkonan yang merupakan tempat tinggal oleh penguasa adat dan menjadi tempat berkumpul di area Tana Toraja tersebut. Rumah adat ini menjadi salah satu kebanggaan dari masyarakat Toraja karena juga memiliki banyak keunikan yang membedakannya dengan rumah adat yang ada di daerah lain. Cari tahu apa saja keunikan yang dimiliki oleh rumah adat Tongkonan dengan menyimak penjelasannya di bawah ini.
Mengenal Lebih Jauh Tentang Sejarah dari Rumah Adat Tongkonan
Daftar Isi
- Mengenal Lebih Jauh Tentang Sejarah dari Rumah Adat Tongkonan
- Berbagai Keunikan yang Dimiliki Oleh Rumah Adat Tongkonan
- 1. Atap Rumah Adat Tongkonan
- 2. Rumah Panggung Tongkonan
- 3. Tiang Utama dengan Tanduk Kerbau
- 4. Terdapat Patung Kepala Kerbau
- 5. Arah Rumah
- 6. Ukiran Dinding Rumah Khas Toraja
- 7. Alang atau Lumbung Tongkonan
Daftar Isi
- Mengenal Lebih Jauh Tentang Sejarah dari Rumah Adat Tongkonan
- Berbagai Keunikan yang Dimiliki Oleh Rumah Adat Tongkonan
- 1. Atap Rumah Adat Tongkonan
- 2. Rumah Panggung Tongkonan
- 3. Tiang Utama dengan Tanduk Kerbau
- 4. Terdapat Patung Kepala Kerbau
- 5. Arah Rumah
- 6. Ukiran Dinding Rumah Khas Toraja
- 7. Alang atau Lumbung Tongkonan
Rumah adat Tongkonan memiliki nama yang berasal dari kata Tongkon yang memiliki makna tempat duduk atau juga menduduki. Sementara itu, Ma’tongkon sendiri memiliki arti yaitu duduk berkumpul. Kata Tongkonan berasal dari dua kata tersebut dengan arti sebagai tempat bagi para penguasa adat untuk dapat berkumpul di Tana Toraja. Oleh karena itu, Tongkonan sendiri sering menjadi tempat tinggal bersama dalam sebuah keluarga yang besar.
Rumah adat ini sendiri dapat dibangun berdasarkan adanya hubungan keturunan atau juga kekerabatan di antara sebuah keluarga. Sepasang suami dan istri ingin membangun sebuah rumah untuk menjadi tempat tinggal bersama anak dan juga cucu mereka. Kemudian, rumah tersebut menjadi tongkonan bagi keluarga yang ada di dalam satu keturunan tersebut. Oleh karena itu, kepemilikan dari rumah adat ini tidak dapat dilakukan secara individu karena nantinya akan diwariskan kepada keturunan yang ada di bawah mereka.
Tongkonan sendiri terbuat dari material utama yaitu kayu uru yang mudah untuk dijumpai di daerah Sulawesi. Nilai ekonomis dari jenis kayu ini sendiri cukup tinggi dan juga memiliki kualitas yang baik sehingga membuatnya menjadi banyak disukai oleh masyarakat sekitar. Rumah adat ini sendiri masih kental dengan berbagai unsur kepercayaan, tradisi kuno, dan juga menjadi salah satu kebanggaan yang dimiliki oleh masyarakat Toraja. Maka dari itu, pembangunan dari Tongkonan sendiri tidak dapat dilakukan dengan sembarangan dan penuh pertimbangan.
Pada umumnya, pembangunan Tongkonan akan diiringi dengan adanya pesta yang cukup meriah yang diadakan oleh keluarga terkait. Nantinya keluarga yang datang dalam pesta ini, masing-masing akan membawa babi yang sudah dihias. Babi yang dihias ini akan dicari yang paling menarik dan akan terus dikenang hingga sepanjang sejarah. Tongkonan biasanya berfungsi sebagai tempat untuk pusat adanya kegiatan sosial dan juga religius bagi keluarga yang tinggal di dalamnya.
Berbagai Keunikan yang Dimiliki Oleh Rumah Adat Tongkonan
Jika dilihat secara kasat mata dari luar, ada begitu banyak keunikan rumah adat Suku Toraja Tongkonan yang membuatnya menjadi terlihat khas dan berbeda. Setiap bagian yang menyusun rumah adat ini memiliki maknanya masing-masing yang membuatnya menjadi lebih istimewa. Rumah adat ini merupakan salah satu yang cukup terkenal di antara masyarakat Indonesia karena keunikan dari arsitektur bangunan yang dimiliki. Berbagai keunikan rumah adat Suku Toraja Tongkonan dapat kamu ketahui penjelasannya seperti yang ada berikut ini.
1. Atap Rumah Adat Tongkonan
Bentuk dari atap rumah adat Suku Toraja Tongkonan terlihat sangat menonjol dan menjadi ciri khas paling utama dengan bentuknya seperti lengkungan perahu yang kedua ujungnya menjulang tinggi. Atap ini biasanya terbuat dari bilah bambu dan dilapisi dengan rumbia, seng, ijuk, alang-alang, dan terkadang juga batu. Meskipun terlihat bahwa materialnya cukup sederhana, namun atap ini terkenal sangat kokoh. Hal ini dapat dibuktikan dengan atapnya sendiri yang kuat dan bertahan dalam waktu yang cukup lama.
2. Rumah Panggung Tongkonan
Salah satu keunikan rumah adat Suku Toraja yang paling terlihat dan cukup menonjol selain bagian atap yaitu bentuk dari rumah itu sendiri. Tongkonan menggunakan rumah panggung dengan bentuk persegi panjang yang terbuat dari lembaran papan dan juga batang kayu. Kayu ini merupakan jenis kayu uru yang banyak ditemukan di area lokal sekitar Tana Toraja sendiri. Kualitas yang dimiliki juga sangat baik dan dapat bertahan cukup lama hingga ratusan tahun bahkan tanpa perlu untuk dipernis.
Rumah panggung yang dimiliki oleh Tongkonan ini jika dilihat sekilas sama seperti bentuk rumah panggung dari masyarakat adat lainnya. Salah satunya yaitu Rumah Lamin yang juga menggunakan bentuk rumah panggung. Bagian dari rumah ini sendiri memiliki tiga lapisan segi empat yang mengandung nilai budaya tersendiri. Setiap lapisannya memiliki filosofi sebagai bagian dari adanya kehidupan, kelahiran, pemujaan dan juga kematian yang menggambarkan hubungan erat antara mikro serta makro.
Di dalam bagian rumah terdapat tiga tingkat yang memiliki nama dan fungsinya masing-masing. Pada tingkatan pertama disebut dengan Rattiang Banua sebagai tempat untuk penyimpanan benda sakral seperti pusaka milik penduduk sekitar. Pada tingkatan kedua atau tengah berfungsi sebagai ruang keluarga dan juga tempat tidur bagi anak-anak, atau juga dapat sebagai tempat menggelar acara adat setempat. Pada tingkat terakhir atau juga disebut dengan Suluk Banua sebagai kolong rumah yang berfungsi untuk penyimpanan berbagai perlengkapan rumah tangga hingga juga hewan yang dipelihara.
3. Tiang Utama dengan Tanduk Kerbau
Keunikan lainnya dari bagian rumah adat Suku Toraja Tongkonan yaitu terletak pada bagian tiang utamanya yang terdapat rangkaian tanduk kerbau. Tanduk ini tersusun dalam bentuk berjajar dari atas hingga ke bawah yang merupakan hasil pengorbanan kerbau saat dilakukan upacara penguburan anggota keluarga. Tidak hanya sebagai hiasan saja, tanduk ini menjadi tanda status akan keadaan ekonomi dari keluarga yang tinggal di dalamnya. Semakin banyak jumlah tanduk kerbau yang dipasang, maka status ekonomi dari pemilik rumah ini juga semakin tinggi.
4. Terdapat Patung Kepala Kerbau
Tidak hanya dipasangi tanduk kerbau, rumah adat Suku Toraja Tongkonan juga memiliki patung kepala kerbau yang diletakkan pada bagian depan atas. Terdapat tiga jenis kepala kerbau yang biasa dipasang yaitu putih, hitam, dan juga belang yang juga tidak terlepas dari adanya upacara adat yang menjadikan kerbau sebagai hewan kurban. Pada pemilik rumah yang merupakan tetua dari masyarakat sekitar, biasanya juga terdapat kepala naga atau ayam yang dipasang. Patung kepala ini juga menjadi simbol akan kemampuan ekonomi dari pemilik rumah adat tersebut.
5. Arah Rumah
Bentuk keunikan lainnya dari rumah adat Suku Toraja Tongkonan yaitu adanya penempatan rahang babi dan kerbau yang ditaruh pada bagian luar rumah. Lebih tepatnya rahang kerbau ini berada pada bagian kiri rumah dengan menghadap ke arah barat dan dapat ditemukan dengan mudah. Sementara rahang babi diletakkan pada bagian kanan dengan dihadapkan ke arah timur. Secara umum, rumah adat ini dibangun dengan menghadap ke arah utara dengan makna agar dapat terhubung dengan Sang Pencipta atau juga dinamakan Puang Matua.
6. Ukiran Dinding Rumah Khas Toraja
Salah satu bentuk dari keunikan yang dimiliki oleh rumah adat Suku Toraja Tongkonan yaitu terletak pada konstruksi dinding yang sangat indah. Dinding ini sendiri terbuat dari tanah liat dengan diberi ukiran menggunakan empat warna seperti merah, putih, hitam, dan kuning. Setiap warna yang digunakan memiliki makna seperti merah yang merupakan lambang kehidupan manusia dan kuning yang merupakan lambang kekuatan dunia dari Sang Pencipta. Sementara warna putih menjadi simbol kesucian dan hitam sebagai lambang dari adanya kesedihan dunia.
7. Alang atau Lumbung Tongkonan
Pada rumah adat Suku Toraja Tongkonan dibentuk dengan menggunakan rangkaian dari adanya banua sura’ yang memiliki makna sebagai pasangan suami dan istri. Selain itu juga dilengkapi dengan adanya lumbung yang tidak berukir dan juga rumah panggung yang memiliki ukuran lebih luas. Banua ini ada sebagai lambang akan pengganti ibu yang merupakan pelindung dari anak dan alang sebagai lambang ayah yang menjadi tulang punggung dari keluarga. Alang ini sendiri berfungsi sebagai tempat untuk penyimpanan padi, termask juga padi yang masih memiliki tangkai.
Keunikan yang dimiliki oleh rumah adat Suku Toraja Tongkonan perlu untuk terus dilestarikan sebagai budaya dari masyarakat Indonesia. Budaya ini sebagai bentuk akan kekayaan dari Indonesia yang sifatnya hakiki dan menggambarkan begitu banyaknya latar belakang masyarakat Indonesia. Meskipun berbeda-beda, tetapi masyarakat yang hidup di Indonesia masih dapat saling berdampingan dengan tenang dan saling menghargai satu sama lain. Jika kamu sedang berkunjung ke Sulawesi Selatan, sempatkan untuk berkunjung ke Tana Toraja dan nikmati keindahan dari rumah adat yang berada di sana.
Klik dan dapatkan info kost di dekatmu: