Mengenal Teater Tradisional Indonesia: Pengertian, Ciri, dan Fungsi

Mengenal Teater Tradisional Indonesia: Pengertian, Ciri, dan Fungsi – Teater merupakan salah satu bentuk kesenian yang telah ada sejak zaman dahulu dan terus mengalami perkembangan di kalangan masyarakat. 

Keanekaragaman budaya yang dimiliki Indonesia pun seringkali ditunjukkan melalui seni teater tradisional Indonesia.

Lewat teater tradisional inilah yang selanjutnya berkembang menjadi teater modern, dengan cara dikemas menjadi lebih kekinian dan tujuannya hanya untuk semata menghibur.

Sekilas Tentang Teater Tradisional

https://indonesiakaya.com/

Teater tradisional berbeda dengan teater modern. Perbedaannya dapat terlihat dari fungsi, ciri-ciri, maupun jenis-jenisnya. S

eni teater adalah jenis kesenian yang melakukan sebuah pertunjukan di atas panggung, secara lebih terperinci.

Teater menampilkan perilaku manusia dengan gerak, tari, lawakan, dan nyanyian yang disajikan lengkap dengan susunan dialog dan akting dari tubuh serta mimic.

Secara etimologis teater dapat diartikan sebagai sebuah tempat atau gedung pertunjukan.

Sedangkan sedangkan pengertian secara istilah, kata teater diartikan sebagai semua hal yang dipertunjukkan di atas panggung oleh pelakon untuk dinikmati penonton.

Pengertian Seni Teater Menurut Ahli

Terdapat beberapa pengertian teater menurut para ahli dalam dunia senia yang juga berlomba-lomba memberikan definisi.

Balthazar Vallhagen

Teater merupakan sebuah bentk seni drama yang melukiskan berbagai hal mengenai sifat serta watak dari manusia melalui gerakan yang dilakukannya.

Moulton

Teater menjadi sebuah pertunjukan dari suatu kisah hidup yang digambarkan a di dalam bentuk gerakan (life presented in action)

Anne Civardi

Teater adalah suatu bentuk seni drama yang menggambarkan kisah kehidupan dengan melalui kata-kata dan juga gerakan.

Seni Handayani dan Wildan

Teater merupakan sebuah karangan yang memiliki dua cabang kesenian, yakni seni sastra serta seni pertunjukan

Ciri-ciri Teater Tradisional

https://wikimedia.org/

Setiap daerah memiliki keunikan budayanya masing-masing, begitupun dengan teater tradisioanl yang memiliki kekhasan tersendiri setiap daerahnya.

Namun, secara umum teater tradisional Indonesia memiliki ciri-ciri yang bersifat sama (kecuali teater transisi), yaitu :

1. Tidak ada Naskah

Teater tradisional pada umumnya tidak menggunakan naskah pada pertunjukannya, semua pelakon hanya akan diberikan garis besar dari cerita yang akan dipentaskan.

Para pemain akan berbicara secara spontan mengikuti setiap ucapan dari pemain-pemain lainnya, sehingga para pemain dituntut untuk memiliki kemampuan improvisasi.

2. Persiapan Dilakukan Secara Sederhana

Segala bentuk persiapan seperti latihan dan persiapan lainnya dilaksanakan secara sederhana dan tidak terperinci. 

Tidak ada naskah yang diberikan, hanya diberikan garis besar saja, juga pihak sutradara tidak melakukan sebuah rincian latihan yang terjadwal.

Tidak hanya itu saja property, peralatan di atas panggung, hingga musik disajikan secara sederhana.

3. Ceritanya Monoton

Ciri selanjutnya yakni cerita yang disajikan adalah cerita sederhana dan terkesan lebih monoton pada setiap ceritanya.

Biasanya cerita diambil dari cerita rakyat daerah setempat, seperti dongeng, cerita rakyat, cerita hikayat, dan juga cerita kepahlawanan (epos) daerah setempat.

4. Menyatu dengan Masyarakat

Sebuah teater tradisional Indonesia bersifat lebih fleksibel, yang artinya pertunjukan bisa digelar di mana saja.

Teater tradisional tidak memerlukan tempat khusus seperti gedung dan yang lainnya, sehingga tidak memerlukan perlengkapan yang kompleks.

Fungsi Seni Teater

  1. Menjadi sarana upacara
  2. Menjadi media ekspresi
  3. Memberikan Fungsi hiburan
  4. Menjadi sarana pendidikan

Unsur-Unsur Seni Teater

Unsur teater terbagi menjadi dua bagian yakni unsur internal dan unsur eksternal

Unsur Internal Teater

Unsur internal teater merupakan unsur yang berhubungan dengan keberlangsungan pementasan suatu teater, seperti

  1. Naskah/skenario/ alur cerita
  2. Pemain
  3. Sutradara
  4. Properti
  5. Penataan
  6. Musik
  7. Seluruh pekerja yang terkait dengan pendukung pementasan teater, antara lain: tata rias, tata busana, tata lampu dan tata suara.

Unsur Eksternal Teater

Unsur eksternal adalah unsur yang mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan hal-hal yang dibutuhkan dalam sebuah pementasan.

Unsur eksternal di antaranya, yaitu:

a. Staf produksi

Sekelompok tim atau individual yang berhubungan dengan pimpinan produksi dan jajarannya yakni:

  • Produser
  • pimpinan produksi
  • Mengurus semua hal tentang produksi
  • Menetapkan panitia, anggaran biaya pertunjukan, fasilitas, program kerja, dan lain sebagainya

b. Sutradara/ derektor

Adapun tugas sutradara sebagai berikut:

  • Mengarahkan alur cerita naskah
  • Mengkoordinator pelaksanaan drama
  • Mempersiapkan pelakon
  • Menyiapkan makeup dan desainer

d. Desainer

Memiliki tugas untuk menyiapkan semua aspek visual yang berhubungan dengan setting tempat,  suasana, properti, kostum, tata lampu dan pencahayaan, serta perlengkapan lain 

Jenis-jenis Teater Tradisional

Teater tradisional Indonesia sendiri memiliki 3 jenis yang semuanya memiliki karakter yang berbeda.

Teater rakyat 

Teater rakyat adalah jenis pertunjukan yang lahir dari rakyat kecil yang bertujuan untuk memberikan hiburan kepada semua penonton yang gerakannya dan dialognya lebih banyak improvisasi.

Adapun teater rakyat ini banyak dipertunjukkan pada acara hajatan misalnya untuk pernikahan, khitanan, dan acara lainnya, sebagai contoh teater tradisional Indonesia ludruk, lenong, dan debus.

Teater klasik 

Untuk jenis teater ini sendiri lahir di kalangan bangsawan dan keluarga serta kerabat Kerajaan.

Sebuah teater tradisional yang hadir dengan tampilan yang lebih rapi, terdapat pakem serta etika khusus dalam setiap pertunjukannya karena dipertunjukkan di depan kalangan terhormat. 

Teater Transisi 

Teater transisi adalah perpaduan antara teater tradisional dengan teater modern sehingga lebih kekinian mengikut zaman.

Sehingga penonton dapat menemukan kombinasi antara ketradisionalan dengan isu-isu urban yang dipadukan dalam satu pertunjukan yang sama. 

Contoh Teater Tradisional

https://artsandculture.google.com/

Di Indonesia sendiri terdapat teater tradisional Indonesia  yang sangat beragam disetiap daerahnya yang juga memiliki kekhasan masing-masing.

Wayang

Wayang sudah dikenal sejak zaman prasejarah yakni sekitar 1500 tahun sebelum Masehi.

Ketika masyarakat Indonesia memeluk kepercayaan animisme berupa bentuk pemujaan roh nenek moyang hyang atau dahyang, yang diwujudkan dalam bentuk arca.

Wayang sendiri merupakan sebuah seni tradisional Indonesia yang berkembang di Pulau Jawa dan Bali.

Makyong

Makyong merupakan teater tradisional Indonesia di daerah Melayu yang sampai saat ini masih digemari serta masih sangat sering dipertunjukkan sebagai dramatari dalam forum internasional.

Untuk teater Makyong sendiri dipengaruhi oleh budaya Hindu-Buddha Thai serta Hindu-Jawa.

Randai

Randai menjadi bentuk kesenian yang berkembang secara khas di daerah Minangkabau, Sumatra Barat.

Teater ini dimainkan oleh beberapa orang secara kelompok. Teater Randai dapat diartikan dengan “bersenang-senang sambil membentuk lingkaran” sebab memang seluruh pemain berdiri dalam sebuah lingkaran besar dengan garis tengah yang panjangnya lima sampai delapan meter. 

Cerita pertunjukan randai, selalu mengangkat cerita rakyat dari daerah Minangkabau, seperti cerita Cindua Mato, Malin Deman, Anggun Nan Tongga, dan juga cerita rakyat lainnya.

Kabarnya pertunjukan randai pertama kali dimainkan oleh masyarakat Pariangan, Padang Panjang, saat masyarakat berhasil menangkaprusa yang keluar dari dalam laut. 

Teater randai telah dipentaskan di beberapa tempat di Indonesia hingga ke luar negeripun pertunjukan ini sudah dipentaskan.

Bahkan teater randai dalam versi bahasa Inggris juga sudah pernah dipentaskan oleh mahasiswa University of Hawaii, Amerika Serikat.

Teater tradisional Indonesia Randai terkenal kaya akan nilai etika dan estetika dari adat daerah Minangkabau.

Pertunjukan ini sendiri merupakan hasil penggabungan dari berbagai macam seni, seperti: drama (teater), musik, tari dan juga pencak silat.

Mamanda

Kesenian Mamanda merupakan seni teater dan pementasan tradisional yang berasal dari daerah Kalimantan Selatan.

Untuk pertunjukan Mamanda ini sendiri mirip dengan pertunjukan Lenong dari segi hubungan yang terjadi antara pemain dengan penonton. 

Lewat Interaksi ini maka membuat penonton menjadi lebih aktif menyampaikan komentar-komentar lucu yang dapat membuat suasana pertunjukan menjadi lebih hidup.

Asal muasal kesenian Mamanda adalah kesenian Badamuluk yang waktu itu dibawa oleh rombongan Abdoel Moeloek dari Malaka tahun 1897. 

Dulunya di Kalimantan Selatan terdapat pertunjukan yang bernama Komedi Indra Bangsawan.

Perpaduan antara kesenian lokal di Banjar dengan kesenian Komedi Indra Bangsawan sehingga melahirkan bentuk kesenian baru yang disebut sebagai teater Badamuluk.

Longser

Longser adalah salah satu bentuk teater tradisional Indonesia khususnya di masyarakat sunda, Jawa barat.

Arti longser itu sendiri merupakan akronim dari kata melong (melihat dengan kekaguman) serta saredet (tergugah) sehingga memberikan pengertian bahwa siapapun yang melihat pertunjukan maka akan langsung terunggah.

Pertunjukan Longser yang penekanannya pada berada pada tarian yang disebut ogel atau doger. 

Busana yang digunakan pada pertunjukan kesenian ini cukup sederhana tapi mencolok dari segi warnanya utama yang digunakan, terutama pada busana yang dipakai oleh ronggeng sangat unik dan juga begitu menonjol.

Biasanya seorang pemeran ronggeng menggunakan kebaya dan kain samping yang terbuat dari batik.

Sementara itu, untuk pemeran lelaki memakai baju kampret dengan celana sontog yang dilengkapi dengan ikat kepala.

Ketoprak

Ketoprak merupakan salah satu bentuk teater rakyat yang paling populer, terutama di daerah jawa khususnya Yogyakarta dan daerah Jawa Tengah.

Kata ‘kethoprak’ itu sendiri berasal dari nama alat musik yang memiliki arti yaitu Tiprak.

Yang mana ketika memunyikan instrument ini maka bunyi yang akan dihasilkan adalah gebrak-gebrak.

Dalam pertunjukan ini sendiri menggunakan bahasa Jawa dengan beberapa tingkatan seperti: – Bahasa Jawa biasa, Bahasa Jawa kromo, Bahasa Jawa kromo inggil .

Menggunakan bahasa dalam seni ketoprak, yang diperhatikan bukan hanya penggunaan tingkat-tingkat bahasa yang digunakan, tetapi juga kehalusan dari bahasa yang digunakan.

Karena itu muncul yang disebut bahasa ketoprak, bahasa Jawa dengan bahasa yang halus dan spesifik.

Ludruk

Ludruk menjadi salah satu teater tradisional Indonesia yang berasal dan berkembang di darah  Jawa Timur yang cukup terkenal.

Sebuah pertunjukan seni panggung yang umumnya seluruh pemainnya adalah laki-laki, baik itu peran perempuan tetapi yang memerankan adalah laki-laki. 

Ludruk merupakan suatu bentuk drama tradisional yang dipertunjukkan oleh sebuah grup kesenian yang di atas disebuah panggung dengan mengambil cerita tentang kehidupan rakyat sehari-hari (cerita wong cilik), cerita perjuangan ini juga terkadang diselingi dengan lawakan dan juga jenaka serta gamelan yang digunakan sebagai musik. 

Untuk dialog ataupun monolog yang dipertunjukkannya sendiri bersifat menghibur sehingga dapat mengajak penontonnya tertawa, menggunakan bahasa khas Surabaya.

Demikianlah informasi mengenai teater tradisional Indonesia berupa pengertian, ciri, fungsi, dan juga manfaat dari trater tradisional yang perlu kita rawat. Semoga bermanfaat


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta