Metode Perhitungan Pendapatan Nasional beserta Contohnya Lengkap

Metode Perhitungan Pendapatan Nasional beserta Contohnya Lengkap – Pernahkah kamu memikirkan bagaimana cara untuk mengetahui seberapa maju dan berkembangnya suatu negara? Salah satunya adalah dengan melihat pendapatan nasionalnya.

Pendapatan nasional mencerminkan kekuatan ekonomi suatu negara serta mengukur kemakmuran masyarakat. Makanya, penting banget bagi kita untuk mengetahui cara menghitung pendapatan nasional. 

Penasaran dengan cara menghitung pendapatan nasional dan metode perhitungan yang digunakan? Simak ulasan lengkapnya! 

Pengertian Pendapatan Nasional

freepik.com/freepik

Dalam menjalani kehidupan bernegara, negara akan melakukan berbagai aktivitas ekonomi yang menghasilkan pendapatan nasional.

Pendapatan nasional ini merupakan jumlah rata-rata pendapatan yang diterima oleh seluruh Rumah Tangga Keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan berbagai faktor produksi dalam satu periode atau kurun waktu tertentu, biasanya selama satu tahun.

Pendapatan nasional ini sangat penting karena dapat memberikan gambaran tentang struktur perekonomian suatu negara. Jika pendapatan nasional suatu negara tinggi, hal ini menunjukkan bahwa masyarakatnya hidup makmur dan sejahtera.

Sebaliknya, jika pendapatan nasional rendah, maka hal ini mencerminkan kondisi ekonomi yang kurang baik dan tingkat kesejahteraan masyarakat yang juga rendah.

Pendapatan nasional menurut pengertiannya adalah alat yang digunakan untuk mengukur perekonomian suatu negara. Dengan pendapatan nasional, kita bisa melihat seberapa baik ekonomi negara tersebut dan berapa banyak yang sudah dihasilkan dan dibelanjakan.

Data ini juga sangat berguna untuk memprediksi bagaimana kondisi ekonomi negara tersebut di masa depan.

Sejarah Pendapatan Nasional

Konsep pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir William Petty dari Inggris pada tahun 1665. Petty berusaha menghitung pendapatan nasional negaranya saat itu dengan cara menilai biaya hidup atau konsumsi selama setahun.

Ia menyadari bahwa dengan menghitung total konsumsi, bisa didapatkan gambaran tentang seberapa besar nilai produksi yang dihasilkan oleh suatu negara dalam satu tahun.

Namun, seiring perkembangan ilmu ekonomi pendapat tersebut tidak disepakati oleh ahli ekonomi modern, sebab konsumsi dianggap bukanlah satu-satunya tolak ukur dalam perhitungan pendapatan nasional dan tidak Petty tidak memperhitungkan kondisi lain yang bisa mempengaruhi pendapatan.

Menurut mereka, alat utama untuk mengukur hal ini dengan Produk Nasional Bruto (Gross National Product, GNP), yaitu seluruh jumlah barang dan jasa yang dihasilkan tiap tahun oleh negara yang bersangkutan, diukur menurut harga pasar pada suatu negara.

Konsep Pendapatan Nasional

Mengutip dari laman feb.umsu.ac.id, ada beberapa konsep pendapatan nasional suatu negara yaitu :

  1. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product – GDP)

Gross Domestic Product atau GDP yaitu jumlah nilai total dari barang an jasa yang dihasilkan oleh setiap unit produksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu, serta diukur dengan satuan uang.

GDP juga mencakup semua yang diproduksi dalam suatu negara baik dalam negeri oleh perusahaan domestic dan asing.

  1. Produk Nasional Bruto (Gross National Product – GNP)

GNP yaitu nilai total barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara dari suatu negara kemudian diukur menggunakan satuan uang dalam satu periode atau satu tahun. GNP juga mengukur seluruh produksi dari warga negaranya, tidak peduli di mana mereka berada.

  1. Produk Nasional Neto (Net National Product – NNP)

NNI adalah total pendapatan atau kompensasi yang diterima oleh pemilik faktor produksi. Besarnya NNI didapatkan setelah mengurangi NNP dengan pajak tidak langsung. Pajak tidak langsung adalah pajak yang bisa dibebankan kepada orang lain, seperti pajak konsumsi dan pajak hadiah.

  1. Pendapatan Personal (Personal Income – PI)

PI adalah total pendapatan yang diterima oleh individu sebelum dipotong pajak. Ini termasuk gaji, upah, keuntungan, bunga, serta pendapatan lain yang diterima individu.

  1. Pendapatan Disposabel (Disposable Income – DI)

DI adalah pendapatan personal yang sudah dikurangi dengan pajak langsung. Dengan kata lain DI adalah jumlah uang yang siap dibelanjakan atau ditabung oleh individu setelah membayar pajak penghasilan.

Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nasional

Setiap negara memiliki pendapatan nasional yang berbeda-beda dan tidaklah sama. Pendapatan nasional tidak hanya dipengaruhi oleh produksi barang dan jasa dalam negeri aja. Melainkan, ada beberapa faktor lain yang juga berperan penting dalam menentukan tingkat pendapatan nasional suatu negara. Yaitu :

  1. Konsumsi dan Tabungan

Konsumsi dan tabungan adalah factor pertama yang dapat mempengaruhi pendapatan nasional. Konsumsi adalah bagian dari hasil pendapatan yang gunakan untuk memenuhi kehidupan manusia seperti membeli barang dan jasa.

Kemudian, tabungan adalah pendapatan yang tidak dibelanjakan untuk keperluan konsumsi. Oleh sebab itu, konsumsi dan tabungan yang mengalami kenaikan juga akan mempengaruhi pada naiknya pendapatan nasional suatu negara.

  1. Sumber Daya Alam (SDA)

Setiap negara juga memiliki SDA yang berbeda-beda. Negara dengan sumber daya alam yang melimpah umumnya disertai dengan pendapatan nasional yang lebih tinggi.

  1. Sumber Daya Manusia (SDM)

Kualitas dan kuantitas dari tenaga kerja suatu negara juga akan memberikan pengaruh pada pendapatan nasional. Negara dengan kualitas sumber daya manusia yang terampil cenderung memiliki produktivitas yang lebih tinggi sehingga dapat meningkatkan pendapatan nasional.

  1. Investasi

Investasi dalam negeri juga memainkan peran penting dalam meningkatkan pendapatan nasional negara. Peningkatan investasi akan memberikan pengaruh positif pada produksi nasional, kondisi inilah yang kemudian akan mempengaruhi tingkat pendapatan nasional selama periode Waktu tertentu.

  1. Kondisi Sosial dan Politik

STabilitas sosial dan politik sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi suatu negara. Umunya, negara dengan kondisi sosial dan politik yang stabil akan menarik investasi asing masuk ke dalam negeri dan juga mendorong kondisi bisnis lebih kondusif yang akan membantu meningkatkan pendapatan nasional.

Metode Perhitungan Pendapatan Nasional

Setelah kamu mengerti apa itu pendapatan nasional dan konsepnya, sekarang saatnya kita belajar tentang metode perhitungan pendapatan nasional.

Ada tiga pendekatan utama yang digunakan mengukur pendapatan nasional yaitu pendekatan produksi (production approach), pendekatan pendapatan (income approach), dan pendekatan pengeluaran (expenditure approach). Yuk, kita bahas satu per satu agar mudah untuk kamu pahami!

Pendekatan Produksi (Production Approach)

Metode yang pertama dalam menghitung pendapatan nasional yaitu dengan menggunakan pendekatan produksi.

Kegiatan produksi adalah proses yang menambahkan nilai (value added) pada barang dan jasa. Dalam pendekatan produksi, perhitungan hanya mencakup nilai tambah yang dihasilkan di setiap sektor produksi.

Dengan metode ini, pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan nilai tambah dari semua sektor produksi dalam satu periode tertentu biasanya satu tahun sekali.

Nilai tambah yang dimaksud adalah selisih antara nilai output (hasil produksi) dan nilai input (biaya bahan, termasuk bahan baku) yang digunakan dalam proses produksi.

Rumus :

Keterangan:

Y = Pendapatan Nasional

P1 = Harga barang ke-1

Pn = Harga barang ke-n

Q1 = jenis barang ke-1

Qn = jenis barang ke-n

Pendekatan Pendapatan (Income Approach)

Pendekatan kedua dalam menghitung pendapatan nasional adalah pendekatan pendapatan. Dengan metode ini, pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat sebagai imbalan atas faktor produksi mereka dalam proses produksi, yaitu:

  1. Upah/Gaji (w): Imbalan untuk pemilik tenaga kerja.
  2. Sewa (r): Imbalan untuk pemilik tanah.
  3. Bunga (i): Imbalan untuk pemilik modal.
  4. Keuntungan (profit/p): Imbalan untuk pengusaha.

Menurut pendekatan pendapatan, pendapatan nasional dihitung dengan rumus:

Keterangan :

Y = Pendapatan Nasional

r = Pendapatan dari upah, gaji, dan lainnya

w = Pendapatan bersih dari sewa

i = Pendapatan dari bunga

p = Pendapatan dari keuntungan perusahaan dan usaha perorangan

Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach)

Metode pendekatan berakhir yaitu pendekatan pengeluaran. Pada metode ini, pendapatan nasional dihitung dengan cara menjumlahkan permintaan akhir dari pelaku ekonomi seperti konsumen, produsen, dan pemerintah dalam suatu negara, yang meliputi :

  1. Pengeluaran konsumsi rumah tangga (Consumption/C).
  2. Investasi domestik bruto (Investment/I).
  3. Pengeluaran konsumsi pemerintah (Government Expenditure/G).
  4. Ekspor neto atau nilai ekspor (Export/X) dikurangi impor (Import/I) → (X–M).
  5. Pendekatan ini dihitung dengan menggunakan rumus :

Keterangan :

Y = Pendapatan nasional

C = Consumption ( konsumsi rumah tangga )

I = Investment ( investasi )

G = Government expenditure ( pengeluaran pemerintah )

X = Ekspor

M = Impor

Contoh Metode Perhitungan Pendapatan Nasional

Agar kamu bisa memahami tentang metode perhitungan pendapatan nasional,Mamikos juga telah menyiapkan contoh perhitungan dengan menggunakan ketiga pendekatan di atas. Berikut ini contohnya :

Contoh Metode Produksi

Sebuah negara memiliki data Harga barang dan nilai dari beberapa sektor produksi sebagai berikut:

  • Sektor Pertanian: Nilai tambah Rp600.000.000
  • Sektor Industri: Nilai tambah Rp1.200.000.000
  • Sektor Jasa: Nilai tambah Rp800.000.000

Hitung pendapatan nasional negara tersebut :

Cara perhitungannya

Y= (Q1xP1)+(Q2xP2)+(Q3xP3)+…+(QnxPn)

𝑌 = Nilai Tambah Pertanian + Nilai Tambah Industri + Nilai Tambah Jasa

𝑌 = 600.000.000 + 1.200.000.000 + 800.000.000

Y =2.600.000.000

Jadi, pendapatan nasional negara tersebut menurut pendekatan produksi adalah Rp2.600.000.000.

Contoh Metode Pengeluaran

Pada tahun 2023, diketahui negara Y mempunyai data sebagai berikut:

  • Sewa : Rp1.200.000
  • Upah : Rp1.500.000
  • Investasi : Rp2.500.000
  • Bunga : Rp600.000
  • Konsumsi : Rp1.000.000
  • Ekspor : Rp1.200.000
  • Impor : Rp800.000
  • Belanja Pemerintah: Rp700.000

Maka, cara perhitungannya yaitu :

Y=C+I+G+(X−M)

Di mana:

C = Konsumsi = Rp1.000.000

I = Investasi = Rp2.500.000

G = Belanja Pemerintah = Rp700.000

X = Ekspor = Rp1.200.000

M = Impor = Rp800.000

Sehingga:

Y=1.000.000+2.500.000+700.000+(1.200.000−800.000)

Y=1.000.000+2.500.000+700.000+400.000

Y=4.600.000

Jadi, pendapatan nasional negara Y menurut pendekatan pengeluaran adalah Rp4.600.000.

Contoh Metode Pendapatan

Sebuah perusahaan memerlukan lokasi baru untuk operasional mereka dan menyewa tanah dengan harga Rp 80.000.000 per tahun. Dalam sebulan, total upah yang dibayarkan kepada pekerja adalah Rp 500.000.000. Selain itu, perusahaan juga mendapatkan bunga usaha sebesar Rp 60.000.000 dan laba sebesar Rp 40.000.000.

Cara perhitungan pendapatan nasional menurut pendekatan pendapatan adalah sebagai berikut:

Y=R+W+i+P

Di mana:

R = Sewa Tanah = Rp 80.000.000

W = Upah = Rp 500.000.000

i = Bunga = Rp 60.000.000

P = Laba = Rp 40.000.000

Sehingga:

Y=80.000.000+500.000.000+60.000.000+40.000.000

Y=680.000.000

Jadi, hasil dari pendapatan nasional menurut pendekatan pendapatan adalah Rp680.000.000.

Penutup

Demikianlah pembahasan mengenai metode perhitungan pendapatan nasional beserta contohnya lengkap. Dengan menyimak penjelasan di atas, kamu dapat memahami pendapatan nasional dan metode perhitungannya.

Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasanmu tentang metode perhitungan pendapatan nasional. Jika kamu mencari informasi tambahan atau artikel bermanfaat lainnya, jangan ragu untuk mengunjungi blog Mamikos. Temukan berbagai informasi dan tips menarik lainnya di sana.

FAQ

Pengertian Pendapatan Per Kapita?

Pengertian pendapatan per kapita adalah ukuran ekonomi yang menghitung rata-rata pendapatan yang diterima oleh setiap individu dalam suatu wilayah, negara, atau daerah pada suatu periode waktu tertentu. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian pendapatn per kapita adalah pendapatan nasional dibagi jumlah penduduk.

Apa Itu Kebutuhan Tersier?

Kebutuhan tersier sendiri merupakan tingkat kebutuhan yang paling tinggi. Di mana kebutuhan ini dapat tercapai apabila kebutuhan primer dan sekunder sudah terpenuhi.

Pengertian Fungsi Penawaran

Fungsi penawaran merupakan suatu fungsi dalam ekonomi yang menggunakan sudut pandang penjual. Fungsi penawaran ini menjelaskan hubungan antara harga komoditas dengan jumlah yang ditawarkan produsen.

Apa Itu Ekonomi Makro?

Ekonomi makro merupakan salah satu cabang ilmu ekonomi yang mempelajari studi perekonomian secara agregat, keseluruhan, dan global. Ekonomi makro ini meliputi pertumbuhan ekonomi, neraca pembayaran, ekspor impor, kurs, dan lain sebagainya.

Pengertian Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal adalah serangkaian tindakan yang diambil oleh pemerintah untuk mengelola pendapatan dan pengeluaran negara dengan tujuan mengendalikan ekonomi negara tersebut. 


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta