MRT Jakarta : Fakta Menarik, Harga / Tarif dan Rutenya

MRT Jakarta : Fakta Menarik, Harga / Tarif dan Rutenya – MRT Jakarta, singkatan dari Mass Rapid Transit Jakarta, Moda Raya Terpadu atau Angkutan Cepat Terpadu Jakarta adalah sebuah sistem transportasi transit cepat menggunakan kereta rel listrik yang sebentar lagi akan diresmikan di Jakarta. Proses pembangunan telah dimulai pada tanggal 10 Oktober 2013 dan diperkirakan selesai pada Maret 2019 ini.

Transportasi umum di Jakarta saat ini hanya melayani 56% perjalanan yang dilakukan oleh komuter sehari-hari. Angka ini sangat perlu untuk ditingkatkan sebagai kota dengan tingkat rata-rata tahunan pertumbuhan kendaraan bermotor sebesar 9,5% yang jauh melebihi panjang jalan antara 2005 dan 2010 dengan kenaikan hanya sebesar 0,01%.

Transportasi umum sekarang terutama terdiri dari berbagai jenis bus, mulai dari bemo yang sangat kecil dan mikrolet yang sedikit lebih besar, hingga mikrobus seperti MetroMini dan Kopaja, selain bus kota ukuran penuh serta sistem angkutan cepat bus Transjakarta. Terdapat juga taksi dengan roda dua (ojek) dan empat serta sistem Kereta Commuter Jabodetabek.

Jalur MRT Jakarta rencananya akan membentang kurang lebih ±110.8 km, yang terdiri dari Koridor Selatan – Utara (Koridor Lebak Bulus – Kampung Bandan) sepanjang ±23.8 km dan Koridor Timur – Barat sepanjang ±87 km.

MRT Jakarta : Fakta Menarik, Harga / Tarif dan Rutenya

1. Fakta Mengenai MRT Jakarta

1. MRT Jakarta ini nanti menargetkan 65.000 penumpang per hari.

Target yang ingin dicapai oleh PT MRT Jakarta setelah peresmiannya nanti adalah 65.000 penumpang per hari hingga akhir tahun 2019.

Untuk memudahkan pencapaian target tersebut, pihak MRT Jakarta rupanya juga menyiapkan berbagai fasilitas untuk para penumpang nantinya. Diantaranya:

  • Pusat layanan “mini information center” di Stasiun MRT Dukuh Atas. Ini berfungsi untuk memberikan segala informasi terkait MRT.
  • PT MRT Jakarta juga menyediakan eskalator dan lift untuk memudahkan penumpang mengakses stasiun layang.

2. Pihak PT MRT Jakarta mengajukan usul tarif MRT yakni Rp 8.500 hingga Rp 10.000

PT MRT Jakarta telah mengajukan dua usulan tarif ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Adapun pengajuan tarif didasarkan pada survei yang dilakukan PT MRT Jakarta kepada 10.000 responden beberapa waktu lalu. Berdasarkan hasil survei tersebut diketahui bahwa willingness to pay masyarakat berada di kisaran Rp 8.500-Rp 10.000 untuk jarak rata-rata 10 kilometer.

3. Terdapat banyak sekali fasilitas di stasiun yang nantinya diharapkan akan memudahkan penumpang.

  • Setiap stasiun harus memiliki paling tidak satu rute bebas hambatan (difasilitasi dengan elevator) yang mengarah ke stasiun dan menghubungkan seluruh area di dalam stasiun yang memungkinkan dikunjungi oleh penumpang. Di luar dan di dalam stasiun akan tersedia blok taktil (tactile) sebagai pemandu bagi penyandang netra;
  • Di level beranda peron (concourse) pun akan tersedia blok taktil;
  • Di area peron, akan tersedia satu baris blok taktil. Keramik lantai peron terbuat dari material yang tidak licin. Tempat duduk menunggu kereta dikeliling oleh blok taktil;
  • WC/toilet dan wastafel dirancang untuk memudahkan pengguna kursi roda. Toilet tersedia di area beranda peron;
  • Tersedia pintu penumpang (passengergate) dengan lebar 90 cm (cukup untuk pengguna kursi roda atau penumpang dengan kereta bayi). Satu pintu penumpang dilengkapi dengan blok taktil;
  • Ketinggian lubang pada mesin penjual tiket (tiket vending machine) disesuaikan dengan pengguna kursi roda;
  • Disediakan lift untuk masuk dan keluar area stasiun;
  • Sudut tengadah 30 derajat dalam melihat rambu atau layar informasi (passenger information display) yang tingginya sekitar 2,3 meter. Jarak bagian tengah poster informasi sekitar 1,6 meter dari lantai dengan jarak baca sekitar 1,2 meter; serta
  • Ruang menyusui.

4. Jumlah kursi prioritas yang ada di MRT Jakarta.

Dalam satu rangkaian kereta (terdiri dari enam kereta) akan tersedia area dan kursi prioritas, yaitu

  • Kereta pertama: 13 kursi prioritas;
  • Kereta kedua: 12 kursi prioritas;
  • Kereta ketiga: 16 kursi prioritas, satu area kursi roda;
  • Kereta keempat: 16 kursi prioritas, satu area kursi roda;
  • Kereta kelima: 12 kursi prioritas; serta
  • Kereta keenam: 13 kursi prioritas;

2. Harga / Tarif Naik MRT Jakarta

Seperti yang telah dijelaskan di atas, PT MRT Jakarta telah mengajukan dua usulan tarif ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Adapun pengajuan tarif didasarkan pada survei yang dilakukan PT MRT Jakarta kepada 10.000 responden beberapa waktu lalu. Berdasarkan hasil survei tersebut diketahui bahwa willingness to pay masyarakat berada di kisaran Rp 8.500-Rp 10.000 untuk jarak rata-rata 10 kilometer.

Update:

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jakarta menetapkan tarif Moda Terpadu Raya alias Mass Rapid Transit (MRT) Rp 8.500 per penumpang untuk sekali jalan dan mulai berlaku pada 1 April mendatang.

Diputuskan dalam rapat pimpinan gabungan DPRD Jakarta, penetapan tarif ini lebih rendah dari usulan Pemerintah Provindi DKI Jakarta sebesar Rp 10.000 per penumpang. Rapat ini juga memutuskan tarif Light Rail Transit (LRT) yaitu sekali jalan Rp 5.000 per orang, lebih rendah dari usulan Pemprov Jakarta Rp 6.000.

3. Jalur MRT jakarta

Dilansir dari MRT Jakarta (Kawasan Berorientasi Transit (TOD), dalam pembangunan MRT Jakarta fase 1 koridor selatan – utara ini, PT MRT Jakarta meneyediakan kawasan transit terpadu di lima stasiun, yaitu:

  1. Stasiun Lebak Bulus,
  2. Stasiun Fatmawati,
  3. Kawasan Cipete (yang mencakup Stasiun Cipete, Stasiun Haji Nawi, Stasiun Blok A),
  4. Kawasan Blok M (termasuk Stasiun Sisingamangaraja), dan
  5. Stasiun Dukuh Atas.

Pemerintah DKI Jakarta pun telah memberikan mandat kepada PT MRT Jakarta untuk menjadi operator utama pengelola kawasan TOD di delapan stasiun, yaitu:

  1. Stasiun Lebak Bulus,
  2. Stasiun Blok M,
  3. Stasiun Senayan,
  4. Stasiun Istora,
  5. Stasiun Bendungan Hilir,
  6. Stasiun Setiabudi,
  7. Stasiun Dukuh Atas, dan
  8. Stasiun Bundaran Hotel Indonesia.

1. Stasiun Lebak Bulus

Stasiun Lebak Bulus merupakan stasiun pertama di koridor selatan – utara yang diharapkan dapat menjadi magnet bagi masyarakat penglaju dari daerah penyangga seperti Tangerang Selatan yang banyak beraktivitas di Jakarta.

2. Stasiun Dukuh Atas

Konsep transportasi terintegrasi di Stasiun Dukuh Atas, akan mengatur arus penumpang yang menggunakan lima moda tranportasi berbeda di kawasan ini, yaitu MRT Jakarta, Bus Rapid Transit (BRT) Transjakarta, kereta bandara (railink), kereta komuter (commuterline), dan kereta Light Rapid Transit (LRT) yang sedang dikembangkan oleh pemerintah. Pergerakan manusia ini akan didukung oleh sistem pedestrianisasi kawasan, baik berupa infrastruktur pedestrian yang baru maupun upgrade dari yang ada serta ruang-ruang terbuka yang akan dibentuk.

3. Kawasan Cipete

Kawasan Cipete (yang mencakup Stasiun Cipete, Haji Nawi, dan Blok A) akan mendorong kawasan perdagangan yang saat ini tumbuh dengan konsep shopping street serta meningkatkan aksesibilitas di setiap bagian dari kawasan tersebut sehingga penyebaran kegiatan tidak hanya terjadi di jalan utama. Peningkatan aksesibilitas tersebut diutamakan untuk pejalan kaki dan non-motorized vehicles baik melalui jalan yang ada maupun menggunakan lahan-lahan milik pribadi melalui metode public use private own. Pengembangan kawasan transit terpadu ini diharapkan menjadikan MRT Jakarta atau moda transportasi publik lainnya sebagai pilihan masyarakat dalam mobilitas sehari-harinya.

4. Tips nyaman naik MRT Jakarta

Bukan asal sembarang naik, ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat naik MRT agar perjalanan menjadi nyaman. Berikut tips-tips yang bisa diikuti agar nyaman saat naik MRT Jakarta.

1. Membeli tiket langsung lewat Mesin Tiket Otomatis. Di stasiun akan ada mesin yang disiapkan untuk menjual tiket secara otomatis. Namun, bila masih kebingungan, jangan khawatir, karena tetap tersedia petugas yang melayani penjualan secara manual.

2. Harus cepat masuk MRT begitu MRT tiba. Sebab, waktu singgah kereta di setiap stasiun hanya 30 detik. Sementara itu, jeda  antar stasiun adalah 5-10 menit.

3. Sebelum berangkat makan dulu. Jangan sampai kelaparan ya.

4. Habiskan waktu dengan baca buku atau mendengarkan musik menggunakan earphone saat berada di MRT.

5. Beri tempat bagi yang membutuhkan atau penumpang prioritas.

6. Bila tak kebagian tempat duduk, jangan khawatir, karena penumpang bisa berdiri dengan berpegangan pada hand grip yang berwarna abu abu. Untuk hand grip yang berwarna kuning digunakan untuk penumpang prioritas.

7. Perhatikan tanda-tanda saat masuk atau keluar kereta. Prioritaskan terlebih dahulu penumpang yang mau keluar dari kereta.

Klik dan dapatkan kost idamanmu: