9 Nama Candi yang Ada di Indonesia, Sejarah, Lokasi, dan Gambar

Bagi kamu yang suka dengan sejarah tentu ingin sekali mengunjungi candi-candi di Indonesia untuk mengagumi keindahan mengulik sejarahnya.

Hanya saja kamu harus hati-hati karena tidak semua informasi yang ada di internet menyajikan informasi yang lengkap dan benar.

Nah, di artikel ini Mamikos akan memberikan kamu informasi lengkap tentang candi di Indonesia mulai dari sejarah, lokasi, hingga gambarnya. Silakan kamu baca artikel ini sebelum mengunjunginya candinya secara langsung, ya!  πŸ•‰οΈβ˜ΈοΈ

Apa Pengertian Candi Menurut Sejarah?

unsplash.com/id/@apabedanyacom

Candi merupakan bangunan suci bagi agama Hindu dan Budha. Kebanyakan candi yang ada di Indonesia dibangun pada masa kejayaan Hindu-Budha yakni berkisar dari abad VII sampai XIV M.

Menurut beberapa sumber, candi tidak hanya digunakan sebagai tempat peribadatan. Tetapi, juga difungsikan sebagai tempat pendermaan raja.

Candi-candi di Indonesia tersebar mulai dari Sumatera sampai ke Jawa. Keberadaan candi-candi ini adalah bukti bahwa peradaban Indonesia pernah sedemikian maju di masa lalu.

Jika dilihat dari bentuknya, candi-candi yang ada di Indonesia bisa dibedakan menjadi tiga macam yakni candi yang beraliran Hindu dan candi yang beraliran Budha.

Sementara itu, apabila dilihat dari bentuknya terdapat perbedaan yang cukup mencolok antara candi Hindu dengan candi Budha.

Ciri-ciri Candi Hindu

Berikut ini ciri-ciri umum yang biasanya terdapat pada candi Hindu:

  • Pada pintu masuk candi beraliran Hindu biasanya terdapat hiasan kala yang memiliki fungsi sebagai penangkal bala atau energi buruk.
  • Bentuk candi beraliran Hindu umumnya ramping menjulang.
  • Candi Hindu biasanya terdiri dari candi induk dan candi perwara atau candi pendamping.
  • Di dalam candi beraliran Hindu biasanya terdapat arca perwujudan dewa yang dipuja oleh umat Hindu.
  • Candi beraliran Hindu biasanya digunakan sebagai tempat pemujaan dan pendarmaan raja.
  • Candi beraliran Hindu terdiri dari 3 bagian yakni Bhurloka, Bhuvarloka, dan Svarloka.
  • Di bagian puncak candi yang beraliran Hindu biasanya terdapat hiasan ratna.

Ciri-ciri Candi Budha

Berikut ini ciri-ciri umum yang biasanya terdapat pada candi Budha:

  • Candi beraliran Budha biasanya digunakan sebagai tempat pemujaan.
  • Candi beraliran Budha terbagi menjadi tiga bagian yakni kamadatu, rupadatu, dan arupadatu.
  • Di bagian puncak candi beraliran Budha biasanya terdapat stupa.
  • Di bagian dalam candi beraliran Budha biasanya terdapat perwujudan arca budha.
  • Di sekitar candi induk atau candi utama biasanya terdapat candi pengiring atau candi perwara.
  • Bentuk candi Budha umumnya tambun.

1. Candi Borobudur

unsplash.com/id/@steffen_bertram

Candi yang berada di Magelang, Jawa Tengah ini merupakan candi beraliran Budha yang terbesar di Indonesia.

Berdasarkan penelitian para ahli sejarah dan arkeolog, candi Borobudur dibangun sekitar abad ke-8 M pada saat pemerintahan dinasti Syailendra.

Candi Borobudur terdiri dari enam teras berbentuk bujur sangkar dan tiga pelataran melingkar yang ada di atasnya.

Tidak hanya diperuntukkan sebagai tempat ibadah bagi umat Budha, candi ini juga merekam kehidupan masa lalu di Jawa.

Hal ini bisa dilihat dari relief yang terdapat pada dinding candi. Saat ini candi yang memiliki sekitar 2.672 relief ini masih sering diziarahi oleh penganut agama Budha dari seluruh penjuru dunia.

Jika dilihat dari angkasa, candi Borobudur berbentuk teratai raksasa yang mempunyai bentuk mudra Dharmacakra.

Terdapat keunikan yang ada di candi Borobudur dan tidak ditemukan di candi lain. Banyak yang tidak tahu kalau candi Borobudur merupakan jam matahari terbesar di dunia.

2. Candi Prambanan

unsplash.com/id/@joshuakettle

Candi yang lekat dengan legenda kisah cinta Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso ini terdapat di Klaten Jawa Tengah.

Dalam cerita tutur yang berkembang di masyarakat candi ini dibangun oleh Bandung Bondowoso dalam waktu semalam dengan bantuan jin sebagai syarat untuk mempersunting Roro Jonggrang.

Legenda ini tentu tidaklah benar karena berdasarkan bukti-bukti sejarah baik itu berupa prasasti maupun catatan kuno candi ini dibangun pada masa pemerintahan Raja Balitung yang berkuasa di Mataram Kuno pada kisaran tahun 850 M.

Berbeda dengan candi Borobudur yang berbentuk tambun. Candi Prambanan berbentuk tinggi menjulang sebagaimana umumnya candi beraliran Hindu.

Terdapat ratusan candi yang sebagian di antaranya telah mengalami keruntuhan. Hanya saja, masih ada beberapa candi yang berdiri tegak setelah proses pemugaran.

Berdasarkan prasasti yang ditemukan tidak jauh dari lokasi, candi Prambanan memiliki nama asli Siwagraha yang memiliki arti β€˜rumah siwa’.

Penamaan ini tentu tidak terlepas dari fungsi utama dari candi ini yakni untuk memuja dewa Siwa yang merupakan dewa tertinggi di agama Hindu.

Selain candi yang dikhususkan untuk dewa Siwa, ada lagi candi yang dikhususkan untuk dewa Wisnu dan dewa Brahma.

3. Candi Gedong Songo

unsplash.com/id/@darrenbudiman

Candi yang berada di daerah Bandungan, Semarang, Jawa Tengah ini ditemukan kembali oleh Raffles pada kisaran tahun 1804 M.

Lokasinya yang di lereng gunung Ungaran menjadikan panorama yang ada di sekitar candi begitu indah dan membuatnya menjadi salah satu tempat wisata rekomendasi di Semarang.

Berdasarkan penelitian para ahli sejarah, diperkirakan candi ini dibangun oleh Dinasti Syailendra pada kisaran abad ke 9 M.

Candi ini memiliki bentuk yang cukup unik karena antara candi satu dengan candi lainnya terpisah tidak terlalu jauh.

Untuk mengunjungi semua candi ini kamu bisa berjalan kaki sembari menikmati udara lereng gunung Ungaran yang begitu sejuk.

Bentuknya yang ramping dan menjulang membuktikan kalau candi ini termasuk ke dalam candi beraliran Hindu.

4. Candi Sewu

unsplash.com/id/@apabedanyacom

Candi ini berada di sisi utara Candi Prambanan. Meskipun disebut dengan candi Sewu, tetapi jumlah sebenarnya dari candi ini adalah 249 candi.

Meskipun letaknya berdekatan dengan candi Prambanan, tetapi candi Sewu ini merupakan candi yang beraliran Budha.

Hal ini bisa dilihat dari bentuk bangunannya yang tambun dan terdapat stupa yang memahkotai puncak candinya.

Keberadaan candi Sewu yang begitu dekat dengan candi Prambanan yang diperkirakan dibangun hampir sezaman yakni sekitar abad 8 M menjadi bukti bahwa toleransi agama sudah terjadi di nusantara sejak lebih dari 1.000 tahun yang lalu.

5. Candi Plaosan

silaron.my.id

Candi yang beraliran Budha ini berlokasi di Prambanan, Jawa Tengah ini hanya berjarak 1,5 km dari kompleks candi Prambanan.

Berdasarkan catatan sejarah candi Plaosan ini dibangun oleh oleh Rakai Pikatan pada kisaran abad 8 M untuk istrinya yang bernama Pramodhawardhani.

Ada kisah unik yang mungkin banyak orang tidak tahu dari pembangunan candi ini. Rakai Pikatan yang beragama Hindu membangunkan candi Plaosan untuk istrinya yang beragama Budha.

Meskipun pembangunan candi ini sempat menimbulkan kecaman, tetapi pada akhirnya candi ini bisa diselesaikan dan menjadi monumen percintaan beda agama tertua yang ada di Jawa.

6. Candi Penataran

triptrus.com/destination

Candi ini diperkirakan dibangun pada masa pemerintahan raja Srengga yang berkuasa di Kediri pada sekitar tahun 1200 M dan terus dibangun hingga masa akhir kerajaan Majapahit yakni sekitar tahun 1415 M.

Artinya selama 200 tahun lebih candi yang berlokasi di Nglegok, Jawa Timur ini terus dipergunakan dan diperluas oleh penguasa di Jawa Timur pada masa lalu.

Di masa lalu, candi yang di dindingnya memiliki relief cerita Panji dianggap sebagai salah satu candi yang amat penting keberadaannya.

Hal inilah yang membuat raja Hayam Wuruk mengunjungi candi ini untuk melakukan ziarah sebagaimana yang tertulis dalam kitab Negarakertagama.

Bisa dikatakan kalau candi Penataran termasuk candi beraliran Hindu terluas dan termegah di Jawa Timur, sehingga tidak mengherankan kalau candi ini menjadi salah satu wisata rekomendasi di Blitar.

7. Candi Dieng

id.wikipedia.org

Candi ini merupakan bukti kebesaran dinasti Sanjaya yang pernah memerintah di Mataram Kuno pada kisaran abad 7 M.

Berdasarkan catatan sejarah, candi yang berlokasi di Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah terdapat sekitar 400 candi.

Namun, karena adanya peristiwa alam dan penjarahan yang dilakukan oleh orang-orang tidak bertanggungjawab kini hanya tinggal beberapa saja yang tersisa.

Dilihat dari bentuknya yang ramping dan tinggi, dapat dipastikan kalau candi yang ada di daerah Dieng ini merupakan candi beraliran Hindu.

Hal ini diperkuat dengan keberadaan arca Dewa Siwa. Saat ini terdapat 21 bangunan candi yang ada di kompleks candi Dieng.

Uniknya, candi-candi ini dinamai dengan tokoh-tokoh pewayangan Jawa seperti candi Bhima, candi Gatotkaca, candi Bima, dll.

Salah satu keunikan yang ada di candi Dieng adalah kamu bisa melihat bentuk candi yang mirip dengan candi yang ada di India.

Beberapa ahli sejarah menafsirkan bentuk unik ini terjadi karena silpin atau pembuat candi masih menerapkan bentuk asli candi dari India dan belum memasukkan unsur-unsur lokal.

Keberadaan candi-candi di dataran tinggi Dieng ini dapat menjadi bukti perjalanan pembangunan candi yang ada di Jawa.

8. Candi Muaro Jambi

id.pinterest.com/ariyachn

Candi yang berlokasi di Muaro Jambi, Jambi ini disebut sebagai kompleks percandian agama Budha terluas yang ada di Asia Tenggara.

Berdasarkan peninggalan yang ada dan catatan kuno diperkirakan kompleks percandian ini sudah eksis sejak abad 7 M sampai dengan 12 M.

Berbeda dengan kebanyakan candi yang hanya digunakan untuk beribadah. Candi Muaro Jambi selain digunakan sebagai tempat ibadah juga difungsikan sebagai pusat pendidikan di masa lalu.

Bahkan, melalui catatan seorang pengelana dari Tiongkok yakni I Tsing disebutkan bahwa sebelum seseorang menempuh pendidikan tinggi di Nalanda mereka lebih dulu menempuh pendidikan di Muaro Jambi.

Hebatnya, satu dari lima guru tertinggi agama Budha di masa itu bermukim di Muaro Jambi. Melalui bukti sejarah kita patut berbangga bahwa di abad ke 7 M di tanah Sumatera pernah berdiri lembaga pendidikan yang setara dengan universitas di masa sekarang.

9. Candi Kalasan

fr.wikipedia.org

Candi ini merupakan salah satu candi yang berada di daerah Sleman, Yogyakarta. Jika dilihat dari bentuknya yang agak tambun dapat dipastikan kalau candi ini beraliran Budha.

Berdasarkan prasasti Kalasan didapat informasi bahwa candi ini dibangun pada tahun 778 M pada masa pemerintahan dinasti Syailendra.

Beberapa ahli sejarah berpendapat bahwa fungsi candi Kalasan ini adalah untuk pemujaan bagi umat budha di masa lalu.

Hal unik yang terdapat di candi Kalasan adalah ditemukannya plester kuno pada dinding candi yang membuatnya terlihat keemasan saat terkena sinar bulan.

Demikian informasi tentang nama candi lengkap dengan sejarah serta lokasinya yang bisa Mamikos bagikan untuk menambah wawasan kalian. πŸ•βœοΈ

Referensi:


Klik dan dapatkan info kost di dekatmu:

Kost Jogja Murah

Kost Jakarta Murah

Kost Bandung Murah

Kost Denpasar Bali Murah

Kost Surabaya Murah

Kost Semarang Murah

Kost Malang Murah

Kost Solo Murah

Kost Bekasi Murah

Kost Medan Murah