10 Nama Pakaian Adat Batak Beserta Keunikan, Gambar, dan Penjelasannya
10 Nama Pakaian Adat Batak Beserta Keunikan, Gambar, dan Penjelasannya – Suku Batak yang berasal dari Provinsi Sumatera Utara memiliki banyak kebudayaan. Salah satu kebudayaan yang terkenal dan mudah diingat adalah tari tor-tor.
Namun, nama pakaian adat batak yang ada di Suku Batak rupanya sangat beragam dan memiliki penjelasannya masing-masing. Pakaian adatnya pun juga sangat mencirikan karakteristik berbagai suku batak.
Kira-kira apa saja nama pakaian adat Suku Batak, dan bagaimana keunikan serta penampilannya? Semua itu akan kita bahas secara lengkap melalui penjabaran di bawah ini. Yuk, simak!
Berbagai
Nama Pakian Adat Batak di Suku Batak
Daftar Isi
- Berbagai Nama Pakian Adat Batak di Suku Batak
- 1. Pakaian Adat Suku Batak Toba
- 2. Pakaian Adat Suku Karo
- 3. Pakaian Adat Suku Mandailing
- 4. Pakaian Adat Suku Nias
- 5. Pakaian Adat Suku Pakpak
- 6. Pakaian Adat Suku Simalungun
- 7. Pakaian Adat Suku Melayu
- 8. Pakaian Adat Suku Angkola
- 9. Pakaian Adat Suku Samosir
- 10. Pakaian Adat Suku Sibolga
Daftar Isi
- Berbagai
Nama Pakian Adat Batak di Suku Batak - 1. Pakaian Adat Suku Batak Toba
- 2. Pakaian Adat Suku Karo
- 3. Pakaian Adat Suku Mandailing
- 4. Pakaian Adat Suku Nias
- 5. Pakaian Adat Suku Pakpak
- 6. Pakaian Adat Suku Simalungun
- 7. Pakaian Adat Suku Melayu
- 8. Pakaian Adat Suku Angkola
- 9. Pakaian Adat Suku Samosir
- 10. Pakaian Adat Suku Sibolga
1. Pakaian Adat Suku Batak Toba
Pakaian adat dari Suku Batak Toba dari bagian atas hingga bawah berbahan dari kain ulos atau kain tenun tradisional.
Untuk pakaian adat pria yang bagian atas disebut dengan ampe-ampe, dan pada bagian bawah disebut dengan singkot.
Berbeda dengan pakaian adat perempuan, untuk pakaian ada perempuan pada bagian atas disebut dengan hoba-hoa, dan bagian bawah disebut dengan haen.
Kedua pakaian adat untuk pria dan perempuan sama-sama dilengkapi dengan aksesoris penutup kepala.
Untuk pria penutup kepalanya disebut bulang-bulang, kemudian untuk perempuan berupa pengikat kepala yang disebut dengan tali-tali dan mengenakan selendang ulos.
Biasanya pakaian adat Suku Batak Toba digunakan untuk upacara adat, pernikahan dan juga pesta syukuran. Ternyata, kain ulos sendiri memiliki beberapa arti khusus bagi Suku Batak Toba.
Seperti halnya kain ulos ragi hotang digunakan sebagai pesta sukacita, lalu kain ulos simbolang digunakan ketika sedang berduka, dan masih banyak ragamnya.
Terkenalnya
kain ulos secara nasional, banyak produsen mengembangkan kain ulos tidak hanya
sebagai selendang saja, tetapi dapat dibuat menjadi souvenir seperti pakaian,
dompet, dasi, tas, ikat pinggang, sarung bantal, dan gorden.
2. Pakaian Adat Suku Karo
Suku Karo memiliki pakaian adat yang dinamakan uis gara, pakaian adat ini kerap digunakan untuk kegiatan adat dan juga budaya.
Uis gara sendiri berasal dari Bahasa Karo yang memiliki arti uis yaitu kain dan negara yaitu merah.
Kain uin gara berbahan dari kapas yang dipintal lalu ditenun secara manual, proses itu yang membuat kain uis gara sangat khas akan Suku Karo.
Warna yang digunakan pun menggunakan pewarna alami yang berasal dari berbagai jenis tumbuhan.
Uis gara sejak awal digunakan sebagai pelengkap pakaian sehari-hari dari perempuan Karo. Namun seiring berkembangnya jaman, uis gara beralih fungsi menjadi pakaian untuk acara adat.
Bahkan, kain uis gara dapat dijadikan souvenir seperti ikat pinggang, sarung, tas dan dasi.
Ada banyak sekali jenis kain uis dan juga kegunaannya.
Seperti contohnya uis gatip jongkit yang memaknai smbol karakter kuat dan perkasa, lalu uis nipes benang iring yang digunakan oleh kalangan wanita ketika upacara duka cita, lalu uis gatip yang melambangkan karakter teguh dan ulet, dan lain sebagainya.
3. Pakaian Adat Suku Mandailing
Pakaian adat suku mandailing kerap digunakan sebagai acara seperti upacara adar, pernikahan, pertunjukkan tari, dan sebagainya. Pakaian adat Suku Mandailing memiliki ciri warna terang dan menarik.
Untuk warna utama yang digunakan pada pakaian adat Suku Mandailing adalah warna merah, keemasan, dan hitam. Dari pakaian adat untuk pria dan wanita pun sangat mencolok perbedaannya.
Untuk pria terdapat penutup kepala dengan warna hitam dan emas yang bernama Ampu. Lalu, pada bagian bahu terdapat Ulos Sadum, yang memiliki warna merah cerah, hijau, dan hitam sebagai simbol keceriaan.
Kemudian terdapat setelan jas bernama Baju Godang dengan dilengkapi ikat pinggang emas, gelang emas dan dua pisau kecil yang bernama bobat.
Untuk wanita terdapat penutup kepala emas yang bernama Bulang. Kemudian juga terdapat kain Ulos Sadum dengan bahan kapas yang ditenun.
Kemudian, untuk baju yang dikenakan adalah baju kurung atau kebaya yang panjang dengan bawahan kain songket.
4. Pakaian Adat Suku Nias
Pakaian adat Suku Nias bernama Baru Oholu dan Oroba Si’oli, untuk pakaian adat pria bernama adalah Baru Oholu dan wanita bernama Oroba Si’oli.
Kedua pakaian adat ini sangat unik sebab pakaian ini tidak terbatas pada satu kaum sosial.
Pakaian
adat ini dapat digunakan oleh warga biasa asal tetap menghargai keasliannya dan
juga menjaga nilai luhurnya. Akibat dari hal itu, prose pelestarian pakaian
adat Suku Nias ini tergolong lebih efektif dan efisien.
Beberapa acara adat juga menggunakan pakaian tradisional ini seperti pernikahan, tarian, dan lompat batu yang kerap diikuti oleh kaum laki-laki Suku Nias.
Untuk bahan yang digunakan pada pakaian pria adalah serat rumput yang diolah.
Kemudian untuk pakaian wanita terbuat dari bahan yang sama yaitu serat rumput. Namun dengan perkembangan jaman, bahan yang digunakan saat ini adalah katun dan kain belacu.
Warna dari tiap pakaian adatnya pun berbeda dan tergantung dari kondisi geografis daerahnya.
5. Pakaian Adat Suku Pakpak
Pakaian adat Suku Pakpak memiliki nama Baju Merapi-api, yang mana pakaian adat pria dan wanita memiliki nama yang sama.
Dulu pakaian adat Suku Pakpak berfungsi untuk pesta atau upacara adat dan kerja-kerja dengan maksud baik maupun jahat.
Pakaian adat ini tidak untuk digunakan dalam kegiatan keseharian seperti pakaian adat suku lainnya.
Namun, kini pakaian adat Suku Pakpak sering digunakan dalam acara sekolah, paduan suara gereja, penyambutan tamu, dan lainnya.
Untuk pakaian pria sangat lengkap yaitu terdapat baju merapi-api yang berbahan beludru dengan warna hitam dan dihiasi manik-manik.
Kemudian, untuk celana panjang juga berwarna hitam dengan variasi warna merah dan putih di ujungnya.
Biasanya pakaian ini akan dilengkapi dengan penutup kepala yang bernama bulang-bulang, lalu sarung, borgot, sabe-sabe, rempu riar, rante abak, ucang, dan tongket.
Untuk pakaian wanita juga menggunakan baju merapi-api yang berbahan sama dengan pakaian pria.
Perbedaannya terletak pada variasi warna, sebab untuk pakaian wanita tidak memiliki variasi warna merah dan putih di ujungnya.
Namun, terdapat manik-manik dengan gambar kepala kerbau di sekitar lengan atas. Pakaian itu juga dilengkapi dengan sarung, saong, leppa-leppa, rante abak, rabi munduk, papuren, culapah, dan kancing emas.
6. Pakaian Adat Suku Simalungun
Tak
jauh berbeda dengan suku lainnya, Suku Simalungun juga menggunakan kain Ulos
dalam pakaian adatnya. Nama dari kain ulos yang digunakan memiliki nama yang
berbeda yaitu disebut Hiou.
Pakaian adat Suku Simalungun ini juga digunakan sebagai upacara adat seperti perkawinan anak dan acara adat sayur matua.
Untuk pakaian adat pria menggunakan Gotong yang merupakan tudung kepala, kemudian Siborong baju berwarna hitam, dan Hiou.
Untuk
pakaian adat wanita menggunakan Bulang yang merupakan penutup kepala atau
tudung, kemudian Suri-suri yang merupakan hiou hasil tenunan, siborong selain
warna hitam, dan hiou.
7. Pakaian Adat Suku Melayu
Rupanya pakaian adat Suku Melayu di Sumatera Utara memang hamper mirip dengan pakaian adat orang melayu di Brunei Darussalam.
Namun, lebih memiliki ornamen yang menggambarkan kekhasan suku di Sumatera Utara.
Nama
dari pakaian adat Suku Melayu adalah songket langkat yang berbahan dari kain tenun. Biasanya
pakaian adat ini dihiasi dengan aksesoris seperti kalung dengan motif tribal
tangan rantai.
Pakaian
adat Suku Melayu juga sering digunakan untuk acara pernikahan, tarian, hingga
penyambutan tamu, terkadang juga digunakan dalam acara adat dan budaya
masyarakat melayu langkat.
8. Pakaian Adat Suku Angkola
Suku Angkola berasal dari Tapanuli Selatan, suku ini juga menggunakan kain ulos di pakaian adatnya. Namun, perbedaan yang mencolok dari pakaian adat Suku Angkola terletak pada hiasan di kepala wanita.
Pasalnya, hiasan kepala pada wanita mirip dengan suntiang dari orang Padang, namun dengan bentuk yang berbeda. Di lain sisi, pakaian adat Suku Angkola didominasi dengan warna hitam.
Pakaian
adat Suku Angkola juga kerap digunakan dalam upacara adat seperti tarian dan
perkawinan. Untuk gambar pada kain Ulosnya juga lebih sederhana daripada kain
Ulos milik suku lain.
9. Pakaian Adat Suku Samosir
Ternyata
Suku Samosir merupakan pecahan dari Suku Batak Toba. Namun ada pembagian
wilayah di antara keduanya sehingga kedua suku itu dipisahkan.
Untuk pakaian adat yang digunakan tak jauh berbeda dengan Suku Batak Toba yaitu kain Ulos. Namun tetap terdapat perbedaan di antara keduanya terutama dari segi warna.
Untuk warna lebih dominan dengan warna putih dan hitam. Coraknya pun sedikit berbeda dengan kain Ulos suku lainnya.
10. Pakaian Adat Suku Sibolga
Pakaian adat Suku Sibolga cukup unik sebab terpengaruh dari dua suku yaitu Suku Batak dan Suku Melayu. Bahkan penggunaan Bahasa sehari-hari menggunakan Bahasa Melayu.
Untuk pakaian adatnya memiliki perpaduan antara kain Ulos dan kain Uis Gara. Namun, pakaian adat Suku Sibolga terkesan lebih meriah akibat perpaduan suku tadi.
Rata-rata warna kain didominasi dengan warna merah untuk wanita dan warna hitam untuk pria.
Itu
tadi beragam nama, jenis, bahan, dan kegunaan pakaian adat batak di Sumatera
Utara. Dari penjelasan ini kalian bisa membedakan nama pakaian adat batak di setiap
suku di Sumatera Utara dengan baik.
Tak hanya itu, dengan mempelajari pakaian adat di daerah tertentu, kamu juga telah belajar untuk turut melestarikan kebudayaan Indonesia dengan mengetahui nama pakaian adat.
Lebih lanjut, kalian bisa menghargai keunikan kebudayaan yang ada di Indonesia.
Diharapkan pula, kalian dapat terus mempelajari keunikan-keunikan adat yang ada di Indonesia untuk terus melestarikan kebudayaan yang telah dibuat oleh para leluhur.
Kamu dapat mempelajari kebudayaan Indonesia lainnya melalui kolom yang ada di Mamikos.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: