30 Nama Regu Pramuka Putri dan Putra yang Keren, Aesthetic, dan Unik

30 Nama Regu Pramuka Putri dan Putra yang Keren, Aesthetic, dan Unik – Indonesia dikenal dengan Gerakan Pramuka Indonesia atau Gerakan Praja Muda.

Pramuka adalah sebuah organisasi pendidikan yang berbentuk non formal dan bertujuan untuk melakukan pendidikan kepanduan di Indonesia.

Kepramukaan adalah proses pendidikan yang tidak berada di dalam lingkungan sekolah maupun keluarga. Kepramukaan pun memiliki bentuk kegiatan yang bervariatif.

Kegiatan Pramuka

Canva/Odua Images

Bentuk kegiatan pramuka pun terarah, dan praktis yang dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip dasar dan metode yang telah ditetapkan untuk kepramukaan.

Kegiatan-kegiatan ini pun dilakukan di alam yang terbuka dan memiliki sasaran pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti yang luhur.

Sejarah Pramuka

Kata Pramuka sendiri merupakan akronim dari “Praja Muda Karana” yang memiliki arti “jiwa muda yang suka berkarya”.

Namun perlu diketahui juga bahwa sebelum penetapan singkatan ini, kata pramuka ini berasal dari kata yang diambil oleh Sultan Hamengkubuwono IX dari istilah Bahasa Jawa Pramuka.

Kata pramuka dalam istilah jawa memiliki arti “pasukan terdepan dalam perang”.

Selain itu, dalam karya W.J.S Poerwadarminta yaitu Kamus Bausastra Jawa, pramuka sendiri memiliki arti pangarep atau lelurah dan memiliki makna “pemimpin”.

Gerakan Pramuka atau kepanduan di indonesia ternyata telah banyak berperan di dalam sejarah indonesia itu sendiri.

Gerakan ini dimulai pada era pendudukan Belanda di tahun 1923 dengan dimulainya organisasi Nationale Padvinderij Organisatie atau NPO di Bandung, Jawa Barat.

Bersamaan dengan itu didirikan pula di Jakarta organisasi Jong Indonesische Padvinders-Organisatie (JIPO). 

Kedua organisasi tersebutlah yang menjadi asal-usul nya organisasi kepanduan di Indonesia.

Pada tahun 1926, keduanya melebur di Bandung dan menjadi satu di bawah nama Indonesische Nationale Padvinderij Organisatie (INPO).

Setelah itu diikuti oleh berdirinya organisasi kepanduan El-Hilaal di Sumatera Barat pada tahun 1928.

Tidak dapat dipungkiri bahwa pemuda indonesia memiliki peran yang sangat vital. Salah satunya dalam pergerakan perjuangan dalam merebut kemerdekaan Indonesia.

Selain itu eksistensi dan berkembangnya pendidikan kepanduan nasional Indonesia. Di atas itu pun dapat ditemukan dorongan dan semangat yang membakar untuk bersatu dalam kebhinekaan.

Pada tahun 1912 berdirinya cabang dari Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO) menjadi awal mula organisasi kepanduan di dalam Indonesia.

Organisasi itu pun memiliki kwartir besar sendiri ketika pecahnya Perang Dunia 1 dan berganti nama menjadi Vereeniging Nederlandsch Indische Padvinders (NIPV) di tahun 1916.

Di tahun yang sama Javaansche Padvinders Organisatie diprakarsai oleh S.P. Mangkunegara VII  dan menjadi organisasi kepanduan indonesia

Sejalannya kepanduan dengan pergerakan nasional melahirkan organisasi-organisasi kepanduan  pada tahun-tahun berikutnya.

Organisasi-organisasi kepanduan Indonesia pun berhasrat memiliki kesatuan sehingga melahirkan PAPI “Persatuan Antara Pandu Indonesia” pada tanggal 23 mei 1928. 

Melalui PAPI pun terlahirlah KBI (kepanduan Bangsa Indonesia) yang diprakarsai oleh tokoh-tokoh organisasi kepanduan pada saat itu.

10 tahun kemudian KBI pun berkembang menjadi BPPKI yaitu Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia.

Dalam era pendudukan Jepang dan sepeninggalan Belanda dari Indonesia, Organisasi kepanduan menjadi salah satu yang dilarang oleh Jepang.

Namun semangat kepanduan tetaplah terbakar karena pramuka sangat menjunjung tinggi nilai kesatuan.

Itu semua dianggap Jepang sebuah ancaman sehingga mereka melarang Pramuka untuk berdiri di era tersebut.

Beberapa bulan setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia dibentuklah Pandu Rakyat Indonesia. Perkumpulan yang telah dikuatkan oleh Janji Ikatan Sakti dan didukung oleh segenap pimpinan dan tokoh.

Hal-hal itu membuat Pandu Rakyat Indonesia diakui sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditetapkan oleh keputusan menteri pendidikan.

Namun setelah tahun-tahun itu ternyata menjadi tahun-tahun yang sulit Pandu Rakyat Indonesia yang digempur oleh Belanda.

Bahkan pada peringatan kemerdekaan di tahun 1948, dalam acara api unggun di gedung pegangsaan timur 56 Jakarta, Belanda membuat Soeprapto  gugur sebagai martir gerakan kepanduan Indonesia.

Dalam setiap wilayah yang diduduki oleh Belanda, Pandu Rakyat Indonesia pun resmi dilarang.

Tapi, justru keadaan ini mendorong terbentuknya berbagai perkumpulan lain seperti Kepanduan Putera Indonesia, Pandu Puteri Indonesia, dan Kepanduan Indonesia Muda.

Pada tahun 1950 seiring berakhir era perjuangan bersenjata dalam mempertahankan kedaulatan Republik Indonesia, Pandu Rakyat Indonesia mengadakan kongres ke dua di tahun 1950.

Kongres tersebut menghasilkan keputusan bahwa Pandu Rakyat Indonesia tidak menjadi satu-satunya wadah kepanduan di indonesia.

Namun 10 hari setelah itu wakil-wakil dari organisasi kepanduan mengadakan konferensi di jakarta dan melahirkan Ikatan Pandu Indonesia menjadi sebuah federasi.

Pada tahun 1953 IPINDO pun resmi menjadi anggota kepanduan dunia.

Selain IPINDO yang waktu itu adalah wadah organisasi kepanduan putera, berdiri juga dua federasi lainnya yang mewadahi kepanduan puteri, yaitu Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia (PKPI) dan POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu Puteri Indonesia).

Setelah melalui beberapa peristiwa, pada tahun 1961 pun lahirlah Gerakan Pramuka yaitu tepatnya pada tanggal 14 Agustus yang sampai saat ini dikenal dengan Hari Pramuka.

Keanggotaan

Anggota Gerakan Pramuka Indonesia memiliki dua kelompok anggota yaitu Anggota Muda dan Anggota dewasa. Dimana pengelompokan anggotanya berdasarkan usia.

Anggota Muda adalah peserta didik dengan pembagian seperti dibawah ini.

  1. Golongan Siaga yang berusia dari 7 s.d. 10 tahun
  2. Golongan Penggalangan yang berusia 11 s.d. 15 tahun
  3. Golongan Penegak yang berusia 16 s.d. 20 tahun
  4. Golongan Pandega yang berusia 21 s.d. 25 tahun     

Untuk yang berusia diatas 25 tahun maka akan digolongkan sebagai anggota dewasa. Dimana Anggota dewasa Gerakan Pramuka terdiri dari: 

  • Tenaga Pendidik
  1. Pembina Pramuka
  2. Pelatih Pembina
  3. Pembantu Pembina
  4. Pamong Saka
  5. Instruktur Saka
  • Fungsionaris
  1. Ketua, dan Andalan Kwartir (Ranting s.d. Nasional)
  2. Staf Kwartir (Ranting s.d. Nasional)
  3. Majelis Pembimbing (Gugus Depan s.d. Nasional)
  4. Pimpinan Saka (Cabang s.d. Nasional)
  5. Anggota Gugus Dharma Gerakan Pramuka

Nama Regu Pramuka

Dalam setiap anggota kepanduan di seluruh dunia, pada umumnya regu-regu yang terbagi didalamnya memiliki berbagai macam nama-nama regu yang menarik dan estetik.

Dapat disimak dibawah ini berbagai macam contoh nama regu baik untuk putra dan putri.

Nama Regu Pramuka Putra

1. Regu Rajawali

2. Regu Singa

3. Regu Garuda

4. Regu Cobra

5. Regu Scorpio

6. Regu Kijang

7. Regu Burung Hantu

8. Regu Semut

9. Regu Laba-Laba

10. Regu Srigala

11. Regu Cendrawasih

12. Regu Banteng

13. Regu Lebah

14. Regu Kelinci

15. Regu Komodo

Nama Regu Pramuka Putri

16. Regu Magnolia

17. Regu Salvia

18. Regu Murad

19. Regu Rosemary

20. Regu Zinnia

21. Regu Crocus

22. Regu Azalea

23. Regu Hortensia

24. Regu Raflesia

25. Regu Peony

26. Regu Myosotis

27. Regu Lavender

28. Regu Cattleya

29. Regu Mimosa

30. Regu Pansy

Penutup

Dan itulah beberapa inspirasi untuk nama regu pramuka untuk putra dan putri. Tentunya penentuan nama regu haruslah bermakna dan estetik.

Semoga dengan artikel tentang nama regu pramuka ini dapat memberikan inspirasi buat kamu yang sedang mencari nama untuk regu grup pramukanya.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta