Nama Rumah Adat Sumatera Utara dan Penjelasannya +Gambar
Nama rumah adat sumatera utara dan penjelasannya +gambar – Sumatera Utara menempati posisi keempat sebagai provinsi dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia, maka tak heran apabila di sana terdapat banyak etnik.
Salah satu etnik yang banyak menempati Sumatera Utara adalah Batak.
Dimana ada banyak macam dari etnik Batak ini dan masing-masing dari mereka memiliki ciri khasnya sendiri, salah satunya adalah dari rumah adatnya.Yuk, simak ulasan nama rumah adat Sumatera Utara berikut ini!
Rumah Adat Sumatera Utara
Daftar Isi
Daftar Isi
Di tanah Sumatera Utara setidaknya didiami oleh 11 etnik. Keberagaman dari etnik ini menimbulkan perbedaan yang kemudian menjadi suatu identitas dan ciri khas tersendiri.
Oleh karena itu, di bawah ini Mamikos akan memberikan kamu informasi tentang nama rumah adat Sumatera Utara lengkap dengan gambarnya.
1. Rumah Adat Toba
Salah satu rumah adat khas Sumatera Utara adalah rumah Rumah Bolon. Rumah ini menjadi simbol identitas untuk suku Batak Toba di Sumatera Utara.
Selain itu, pembangunan dari rumah Batak Toba biasa dilakukan secara gotong royong yang mana sesuai dengan prinsip adat
Bahan bangunannya terdiri dari kayu dengan tiangnya yang berukuran besar dan juga kokoh.
Lalu, menggunakan tepas yang digunakan pada bagian dinding dan papan. Sedangkan, bagian atap menggunakan ijuk ataupun seng yang kini mudah didapatkan dengan harga relatif murah.
Ciri khas dari rumah Batak Toba ada pada bagian atapnya yang membentuk lengkung. Terkadang pada bagian depan dilekatkan tanduk kerbau.
Atap yang melengkung diibaratkan sebagai punggung kerbau dan tiang-tiang yang ada pada kolong rumah diibaratkan sebagai kaki kerbau.
2. Rumah Adat Mandailing
Bagas Godang adalah rumah adat Mandailing dengan ciri konstruksinya yang khas.
Rumah adat ini berbentuk persegi panjang dengan kayu-kayu berukuran besar sebagai penyangganya. Lalu, terdapat 3 ruangan inti, yaitu ruang tidur, ruang tengah, dan dapur.
Dalam satu komplek Bagas Godang ada beberapa bangunan lainnya, yaitu:
- Sopo Godang, tempat bermusyawarah peraturan adat.
- Sopo Jago, tempat untuk duduk-duduk sambil menjaga keamanan desa.
- Sopo Eme, tempat penyimpanan padi setelah masa panen.
3. Rumah Adat Angkola
Suku Angkola terkadang disamakan dengan suku Mandailing, di mana keduanya pun memiliki nama rumah adat yang sama, yaitu Bagas Godang.
Adapun, yang membedakan antara keduanya bahan yang digunakan untuk menyusun rumah.
Rumah adat Angkola menggunakan ijuk untuk bagian atap dan papan untuk bagian dindingnya. Selain itu, dengan warna lantai yang dominan warna hitam turut memperindah bagian dalam rumah.
4. Rumah Adat Karo
Siwaluh Jabu adalah sebutan untuk rumah adat Karo yang dalam rumah tersebut terdiri dari delapan keluarga.
Namun, berkembang menjadi Siempat Jabu (empat keluarga), Sisepulu Dua Jabu (dua belas keluarga), dan Sisepulu Enam Jabu (enam belas keluarga).
Masyarakat sana menganggap tabu kepala keluarga ganjil dan diharuskan genap.
Adapun, Siwalu Jabu terbagi dalam 2 jenis, yaitu
1. Rumah Adat Siwalu Jabu
Keluarga-keluarga yang bermukim di tempat ini tidak terikat oleh undang-undang rumah adat.
Segala tindakan yang diambil dapat dipilih dan dirundingkan bersama-sama. Selain itu, keluarga pun tidak terikat oleh marga
2. Rumah Adat “Radat” Siwalu Jabu
Jenis rumah adat ini memiliki aturan yang cukup berbeda dengan jenis ruma sebelumnya, dimana mereka mempunyai pemimpin yang memiliki marga sama dengan atau masih keturunan dari penduduk asli.
Namun, pemimpin ini memiliki kuasa yang terbatas hanya sampai dalam rumah tersebut saja.
5. Rumah Adat PakPak
Rumah adat Pakpak merupakan rumah panggung yang bahan utamanya berupa kayu dan ijuk.
Lalu, ada pula bentuk atapnya yang menyerupai bentuk kepala kerbau. Hal tersebut dimaksudkan sebagai lambang semangat kepahlawanan.
Selain itu, ada beberapa bagian lainnya yang juga memiliki arti tertentu.
Tampuk bubungan dilambangkan dengan cabang yang berarti pemaknaan atau kepercayaan Puak Pakpak dan untuk bagian segitiga yang memiliki maksud susunan adat dalam keluarga.
6. Rumah Adat Simalungun
Rumah adat Simalungun memiliki nama yang sama dengan rumah adat Toba, yaitu ruma Bolon. Ruma adat ini dapat kamu temui di daera Kota Pemantang Siantar dan Kabupaten Simalungun.
Ciri khas dari rumah ini adalah atapnya yang berbentuk limas dan bahan utama yang digunakan pada rumah adalah ijuk.
Sama seperti rumah tradisional lainnya di Sumatera Utara, rumah adat Simalungun juga turut mengadopsi bentuk rumah panggung dengan tinggi bagian kolong yang mencapai 2 meter.
Adapun keunikan dari rumah adat Simalungun terdapat pada bagian kaki rumah yang yang terdiri dari kayu bulat-bulat.
Penempatannya dibuat menyilang pada antar sudutnya dan pintu yang dibuat pendek. Hal tersebut dimaksudkan bahwa setiap tamu yang datang berkunjung harus menghormati pemilik rumah.
7. Rumah Adat Melayu
Rumah adat Melayu pada pembangunannya berdasarkan pada 3 hal, yaitu adat resam, iklim setempat, dan syariat Islam.
Adat resam itu serasi dan selaras pada berbagai kepentingan, baik untuk diri sendiri, keluarga, dan masyarakat.
Dimana ini merupakan bentuk penghayatan hidup yang teratur, dan diharapkan mampu memberikan ketenangan dan kebahagiaan.
Apabila berdasarkan iklim, rumah adat Melayu biasanya harus memiliki siklus udara dan pencahayaan alami yang dapat memasuki ruangan, sehingga suasana dalam rumah ataupun ruangan menjadi nyaman dan segar.
Selain itu, biasanya rumah adat ini berpanggung atau berkolong dengan tiang yang tinggi.
Dengan begitu dapat terhindar dari bencana banjir, hewan buas, kelembaban, dan dapat digunakan sebagai tempat penyimpanan.
Syariat agama Islam yang diterapkan dalam rumah adat Melayu adanya perbedaan ruangan untuk laki-laki dan perempuan.
Masing-masing ada ruangannya sendiri dan tidak bisa dicampur. Bahkan untuk hiasan dinding pun diperhatikan agar tidak menyalahi syariat islam
8. Rumah Adat Nias
Terakhir adalah rumah adat Nias yang didirikan menggunakan kayu bernama nibung.
Bentuk kayu yang besar dan tinggi memberikan kesan sebagai rumah yang kokoh. Lalu, pada terdapat pula bagian alas yang disebut rumbia.
Bagian unik dari rumah adat Nias ini adalah bagian pondasi yang tidak ditancapkan ke dalam tanah, tetapi dengan sambungan pada bagian kerangkanya yang menggunakan paku.
Demikian yang seperti ini akan mampu menahan getaran gempa lebih kuat. Ada pula patung-patung yang sengaja diletakkan pada bagian halaman rumah guna menjaga keluarga dari gangguan roh jahat.
Ritual Adat Sumatera Utara
Ritual menjadi pusat pertemuan dari bermacam masyarakat tradisi, di mana Indonesia memiliki kekayaan nilai-nilai lokal.
Nilai-nilai tersebut diartikulasikan dengan adanya ritual dan upacara yang memiliki tujuan melayani kebutuhan sosial serta spiritual masyarakat dan etnis adat setempat.
Ritual Hahomion adalah ritual adat yang ada di Sumatera Utara. Upacara ini dilakukan dengan maksud dan tujuan sebagai pemujaan kepada roh leluhur dan kekuatan gaib.
Sebab, kepercayaan pada zaman dahulu menyebutkan bahwa roh leluhur masih memiliki peran dalam kehidupan keturunannya. Di mana roh leluluhur ini turut serta memantau kehidupan sosial kemasyarakatan.
Adapun perlengkapan bahan makanan yang dipersembahkan dalam upacara diantaranya sebagai berikut:
- Satu ekor kambing putih
- Ayam putih jantan
- Ayam jantan merah panggang
- Ayam jantan
- Sagu-sagu
- Itak nani hopingan
- Itak gurgur atau Pohul-pohu
- Ihan Batak
- Anggir pangurason
- Assimun pangalambohi
- Tanduk horbo paung
- Hajut atau kampil
- Aek naso ke mida matani air
Selain itu terdapat pula perlengkapan makan sirih, yaitu cengkeh, daun sirih, gambir, tembakau, kapur, dan bua pinang.
Saat melakukan upacara adat ini, pakaian dari peserta pun memiliki ketentuannya sendiri, yakni menggunakan pakaian adat Batak Toba (Ulos).
Untuk perempuan, Ulos diselempangkan atau bisa juga diselendangkan sebagai pengganti baju. Sedangkan, untuk laki-laki ulos disarungkan dan diselempangkan tanpa baju.
Lalu, ada juga orang-orang tertentu yang menggunakan kata kepala guna menunjukkan kedudukannya dalam pranata sosial.
Saat ini, Upacara adat dilakukan sebagai bentuk mengenang atas upacara atau kegiatan yang dilakukan oleh nenek moyang di Batak Toba.
Selain itu, ini juga menjadi sebuah langkah untuk melestarikan budaya yang dimiliki etnis Batak.
Bagaimana menurutmu informasi di atas? Apakah ada jenis-jenis rumah adat Sumatera Utara yang sebelumnya telah kamu ketahui?
Semoga artikel tentang nama rumah adat Sumatera Utara ini bisa menjadi tambahan pengetahuan untuk kamu dan juga bermanfaat, ya. Jangan lupa untuk bagikan informasi ini pada orang-orang sekitarmu.
Klik dan dapatkan info kost di dekat mu: