Nonton Film Rumah untuk Alie (2025), Sinopsis, Pemeran, Tayang di Mana? Bukan LK21
Sudah tahu belum jadwal tayang terbaru Rumah untuk Alie? Yuk, catat tanggalnya dan segera bersiap amankan tiketnya.
Nonton Film Rumah untuk Alie (2025), Sinopsis, Pemeran, Tayang di Mana? Bukan LK21 – Satu lagi film bioskop yang akan membuatmu berderai air mata saat nonton.
Kalau kamu mencari hiburan dengan tema keluarga yang menyentuh, maka wajib untuk nonton film Rumah untuk Alie (2025) yang sebentar lagi akan tayang.
Agar tidak ketinggalan, simak informasi seputar sinopsis, pemeran, jadwal tayang, hingga trailer resminya di artikel kali ini, yuk.
Film Adaptasi Novel Karya Lenn Liu
Daftar Isi [hide]

Sebelum diadaptasi menjadi film, Rumah untuk Alie lebih dulu dikenal sebagai novel karya Lenn Liu yang cukup fenomenal di tahun 2024. Novel ini awalnya berasal dari cerita Alternate Universe (AU) yang diunggah penulis lewat platform TikTok dan X (Twitter).
Potongan kisah Alie yang dibagikan secara berkala berhasil menarik perhatian pengguna media sosial dan viral dalam waktu singkat, lho. Bahkan hingga artikel ini Mamikos tulis, AU yang diunggah di akun X @leennnliu telah mendapat 1,2 juta tayangan.
Tingginya antusiasme pembaca terhadap cerita tersebut membuat Lenn Liu memutuskan untuk merilis versi cetaknya dalam bentuk novel.
Sejak diterbitkan secara resmi, Rumah untuk Alie pun mendapat respons yang sangat positif. tak hanya di media sosial, tetapi juga di dunia literasi secara umum.
Melihat potensi cerita yang kuat dan basis pembaca yang luas, Falcon Pictures pun mengumumkan rencana untuk mengangkat Rumah untuk Alie ke layar lebar.
Adaptasi tersebut diharapkan mampu menghadirkan pengalaman baru bagi penonton yang ingin melihat perjalanan Alie dalam bentuk visual yang lebih hidup.

Advertisement
Lalu, seperti apa sebenarnya kisah dalam Rumah untuk Alie? Berikut sinopsis lengkapnya.
Sinopsis Rumah untuk Alie
Rumah untuk Alie bercerita tentang kisah Alie Ishala Samantha, anak bungsu dari lima bersaudara sekaligus satu-satunya perempuan di keluarganya.
Sejak sang ibu meninggal dunia dalam kecelakaan mobil lima tahun silam—insiden tragis yang terjadi ketika Alie mengajak ibunya berfoto saat menyetir—Alie dituding sebagai biang keladi kehancuran keluarga.
Bukannya mendapat pelukan hangat atau perlindungan dari orang terdekat, Alie justru tumbuh dalam lingkungan yang penuh kekerasan dan penolakan.
Ayah dan tiga kakak laki-lakinya melampiaskan kemarahan dan luka mereka pada Alie, serta menjadikannya sasaran kekerasan fisik dan tekanan batin yang tak kunjung usai.
Bahkan, salah satu kakaknya yang mengalami cacat akibat kecelakaan tersebut sehingga menyimpan dendam mendalam padanya.
Tidak hanya di rumah, kehidupan Alie di sekolah pun tak kalah menyakitkan. Alie dijauhi, dihina, dan menjadi korban perundungan dari teman-temannya.
Meski dunia seolah menolaknya, Alie tetap berusaha kuat dan menyimpan secercah harapan bahwa keluarganya suatu hari akan kembali menerimanya.
Di tengah keputusasaan, ia mulai menemukan titik terang—dari seorang kakak yang diam-diam masih peduli, seorang teman yang hadir tanpa menghakimi, serta seorang guru yang memberinya ruang untuk merasa aman.
Dari pertemuan-pertemuan itulah, Alie perlahan belajar bahwa rumah sejati tak selalu berwujud bangunan atau terletak pada ikatan darah, melainkan pada tempat dan orang yang mampu menerimanya dengan tulus.