8 Pakaian Adat Sumatera Utara Beserta Nama, Keunikan, Gambar, dan Keterangannya
8 Pakaian Adat Sumatera Utara Beserta Nama, Keunikan, Gambar, dan Keterangannya – Selain terkenal dengan keindahan alamnya, Indonesia juga kaya akan kebudayaannya, khususnya pakaian adat, rumah adat dan kulinernya.
Pakaian adat menjadi kebudayaan yang unik karena di setiap daerah di Indonesia memiliki pakaian adat yang khas dengan kebudayaan daerah masing-masing.
Jika saat ini kamu sedang mencari informasi seputar pakaian adat Sumatera Utara beserta nama, keunikan, gambar, dan keterangannya, disinilah tempatnya.
Mengenal Tentang Sumatera Utara
Daftar Isi
- Mengenal Tentang Sumatera Utara
- Pakaian Adat Sumatera Utara Beserta Nama, Keunikan dan Gambar
- 1. Pakaian Adat Suku Batak Karo
- 2. Pakaian Adat Suku Batak Toba
- 3. Pakaian Adat Batak Simalungun
- 4. Pakaian Adat Batak Mandailing
- 5. Pakaian Adat Batak Angkola
- 6. Pakaian Adat Batak Pakpak
- 7. Pakaian Adat Suku Melayu
- 8. Pakaian Adat Suku Nias
Daftar Isi
- Mengenal Tentang Sumatera Utara
- Pakaian Adat Sumatera Utara Beserta Nama, Keunikan dan Gambar
- 1. Pakaian Adat Suku Batak Karo
- 2. Pakaian Adat Suku Batak Toba
- 3. Pakaian Adat Batak Simalungun
- 4. Pakaian Adat Batak Mandailing
- 5. Pakaian Adat Batak Angkola
- 6. Pakaian Adat Batak Pakpak
- 7. Pakaian Adat Suku Melayu
- 8. Pakaian Adat Suku Nias
Sumatera Utara, Sumatra Utara atau Sumut merupakan salah satu Provinsi di Indonesia yang terletak dibagian utara Pulau Sumatra. Ibu kota provinsi Sumatera Utara adalah Medan yang memiliki luas 72.981,23 km2.
Sumatera Utara menjadi provinsi yang memiliki jumlah penduduk terbesar keempat di Indonesia setelah provinsi Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Jumlah penduduk Sumatera Utara pada Juni 2022 mencapai 15.305.230 jiwa. Ini menjadikan Sumatera Utara sebagai provinsi di pulau Sumatera dengan penduduk terbanyak.
Sejarah Sumatera Utara pada zaman pemerintahan Belanda, dulunya bernama Gouvernement van Sumatra yang mana meliputi seluruh pulau sumatera dengan dipimpin oleh seorang gubernur yang pusat pemerintahannya di kota Medan.
Namun setelah kemerdekaan Indonesia, Pulau Sumatera dibagi menjadi tiga provinsi antara lain sumatera Tengah, Sumatera Selatan dan sumatera Utara. Hal ini diputuskan pada sidang pertama Komite Nasional Daerah (KND).
Sumatera Utara adalah provinsi yang memiliki 3 daerah administratif yang disebut sebagai keresidenan sumatera Timur, keresidenan Aceh dan keresidenan Tapanuli,
Tetapi pada awal tahun 1949 peraturan di ubah dengan Keputusan Pemerintah Darurat R.I. Nomor 22/Pem/PDRI pada tanggal 17 Mei 1949, jabatan Gubernur Sumatera Utara ditiadakan.
Selanjutnya dengan Ketetapan Pemerintah Darurat R.I. pada tanggal 17 Desember 1949, dibentuk Provinsi Aceh dan Provinsi Tapanuli/Sumatera Timur.
Namun setahun kemudian, dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 5 Tahun 1950 pada tanggal 14 Agustus 1950, ketetapan tersebut dicabut dan dibentuk kembali Provinsi Sumatera Utara.
Dengan Undang-Undang R.I. No. 24 Tahun 1956 yang diundangkan pada tanggal 7 Desember 1956, dibentuk Daerah Otonom Provinsi Aceh, sehingga wilayah Provinsi Sumatera Utara sebagian menjadi wilayah Provinsi Aceh.
Secara geografi, Sumatera Utara terletak di 1° – 4° Lintang Utara dan 98° – 100° Bujur Timur dengan luas daratan 72.981,23 km².
Kawasan Sumatera Utara terdiri dari Pesisir Timur, Pegunungan Bukit Barisan, Pesisir Barat dan Kepulauan Nias.
Pakaian Adat Sumatera Utara Beserta Nama, Keunikan dan Gambar
Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki beragam kebudayaan karena memang setiap daerah di Indonesia memiliki adat istiadat masing-masing.
Jika kamu saat ini sedang mencari informasi seputar pakaian adat Sumatera Utara, kami sudah menyiapkan penjelasan 8 pakaian adat Sumatera Utara di bawah ini.
1. Pakaian Adat Suku Batak Karo
Kebanyak pakaian adat Sumatera Utara dipengaruhi oleh suku Batak. Dan pakaian adat Sumatera Utara yang pertama adalah pakaian adat suku Batak Karo.
Pakaian adat ini terbuat dari bahan kain uis gara atau juga dikenal sebagai pintalan kapas. Uis gara umumnya menggunakan benang berwarna merah, ini mengapa pakaian adat ini memiliki warna merah. Kain yang dihasilkan dari proses uis gara disebut sebagai kain merah.
Kain baju adat ini disebut kain Uis Gara yang berarti kain merah yang proses pembuatanya yaitu ditenun menggunakan benang merah.
Tidak hanya warna merah, namun juga dipadukan dengan benar warna lain seperti putih dan hitam.
Untuk mempercantik kain ini ditambah motif dengan warna logam mulia seperti gold dan juga silver yang menjadikan kain ini semakin mewah dan elegan.
Pada zaman dahulu, kain uis gara digunakan oleh perempuan Karo untuk pakaian sehari-hari. Namun sekarang ini, kain uis gara hanya dikenakan untuk acara tertentu saja seperti upacara atau acara pernikahan.
2. Pakaian Adat Suku Batak Toba
Pakaian adat Sumatera Utara yang sering digunakan oleh pengantin Batak adalah pakaian adat suku Batak Toba. Pakaian adat ini terbuat dari bahan dasar kain ulos dari atas hingga bawah.
Pakaian adat suku Batak Toba bagian atas untuk laki-laki disebut sebagai hande-hande dan bagian bawahnya disebut singkot.
Sedangkan pakaian bagian atas untuk wanita disebut hoba-hoba dan untuk bagian bawahnya adalah hean.
Pakaian adat ini juga dilengkapi dengan aksesoris penutup kepala untuk pria disebut bulang-bulang. Sementara aksesoris untuk perempun yaitu pengikat kepala atau tali-tali dan memakai selendang ulos.
Selendang ulos umumnya terbuat dari kain ulos jogja ragidup, ukia, sadum, ragi hotang serta runjat.
Selain digunakan sebagai pakaian pengantin, pakaian adat suku Batak Toba juga digunakan untuk upacara-upacara keagamaan.
Pakaian adat suku Batak Toba menggunakan kain ulos yang ditenun secara manual dengan motif yang menarik berupa benang emas atau perak. Inilah yang menambah kain ulos semakin menarik dan cantik.
Selain itu, kain ulos memiliki beragam corang yang mana memiliki motif dan ciri khasnya masing-masing seperti: Kain Ulos Antakantak, Kain Ulos Bintang Maratur, Kain Ulos Bolean, Kain Ulos Mangiring, Kain Ulos Padang Ursa, Kain Ulos Pinan Lobu-lobu dan Kain Ulos Pinuncaan.
3. Pakaian Adat Batak Simalungun
Pakaian Sumatera Utara berikutnya adalah pakaian adat Batak Simalungun yang juga menggunakan kain ulos sebagai bahan utamanya. Namun orang Batak Simalungun menyebutnya kain hiou.
Pakain adat Batak Simalungun memiliki bentuk tyang hampir sama dengan pakaian adat Batak Toba. Yang membedakan hanya pada hiasan kepala pada kaum lelaki yang mana hiasan kepala pakaian adat Batak Simalungun lebih tinggi dan juga lancip.
Warna pakaian adat ini juga didominasi dengan warna merah serta warna kuning emas. Pakaian ini juga terkadang digunakan untuk acara pernikahan.
4. Pakaian Adat Batak Mandailing
Sebagian besar pakaian adat Sumatera Utara menggunakan kain ulos begitupun dengan pakaian adat Batak Mandailing. Pakaian adat ini juga memiliki bentuk yang hampir sama dengan pakaian adat Batak Toba.
Perbedaan antara keduanya terletak pada kain ulos yang dililitkan pada bagian tengah badan. Dan juga hiasan kepala pada wanita dan pria.
Hiasan kepala pada pakaian adat Batak Mandailing disebut Ampu berwarna hitam dan memiliki bentuk khas yang unik. Sedangkan hiasan kepala untuk wanita disebut Bulang yang diikat di kening.
Dulunya Bulang terbuat dari emas, namun sekarang terbuat dari logam dengan sepuhan emas.
Bulang sendiri memiliki filosofi tersendiri bagi masyarakat Batak Mandailing yaitu lambang kebesaran dan kemuliaan yang mana menjadi simbol dari struktur masyarakat.
5. Pakaian Adat Batak Angkola
Pakaian adat Sumatera Utara yang juga sangat populer dikalangan masyarakat Indonesia adalah pakaian adat Batak Angkola. Yang mana pakaian adat ini hampir mirip dengan pakaian adat Batak Mandailing.
Yang menjadi pembeda antara keduanya terletak pada pakaian wanitanya. Pakaian adat Batak Angkola untuk wanita didominasi warna merah dan menggunakan selendang yang diselempangkan pada badan.
Hiasan kepalanya pun mirip dengan pakaian adat Batak Mandailing. Penutup kepala untuk pria pun juga mirip dan disebut Ampu. Hiasan kepala Ampu merupakan mahkota yang pada zaman dahulu hanya digunakan oleh raja-raja di Mandailing dan Angkola.
Ampu berwarna hitam dan warna emas, warna hitam dipercaya mengandung fungsi magis. Sedangkan warna emas bermakna kebesaran. Dan hiasan yang digunakan untuk wanita adalah Bulang dengan warna emas.
6. Pakaian Adat Batak Pakpak
Pakaian adat Batak Pakpak juga disebut pakaian merapi-api ini memiliki warna yang didominasi warna hitam. Pakaian adat ini terbuat dari bahan katun dan digunakan dengan tenunan khas Pakpak atau disebut Oles.
Seperti yang terlihat digambar, pakaian adat Batak Pakpak untuk lelaki menyerupai pakaian model malayu. Yang mana pada bagian lehernya bulat serta dihiasi dengan api-api atau manik-manik yang menjadi ciri khas pakaian adat ini.
Dan untuk bagian bawahnya adalah celana hitam dengan dibalut sarung yang disebut oles sidosdos yang mana ujung depannya terbuka sedikit.
Pakaian adat Batak Pakpak untuk wanita juga berwarna hitam yang mana model lehernya segitiga dengan dihiasi dengan manik-manik atau api-api.
Untuk bagian bawahnya berupa oles perdabaitak yang dililitkan pada area pinggang secara melingkar. Aksesoris yang digunakan ialah penutup kepala, kepada dan aksesoris pendukung lainnya.
7. Pakaian Adat Suku Melayu
Selain suku batak, Sumatera Barat juga dihuni oleh suku Melayu dan memiliki pakaian adatnya sendiri.
Seperti suku melayu lainnya, pakaian adat Suku Melayu asal Sumatera Utara berbentuk baju kurung atau kebaya panjang yang di padukan dengan kain songket untuk wanita.
Pakaian adat melayu untuk kaum wanita terbuat dari bahan brokat atau sutera dengan dihiasi detail-detail berwarna emas.
Sedangkan pakaian adat suku Melayu untuk kaum pria disebut sebagai Teluk Belanga yang terdiri pakaian bagian atas berkrah kocak musang dan bagian bawah celana dengan motif yang sama.
Untuk penutup kepalanya berupa tengkulok atau hiasan kepala terbuat dari kain songket. Tengkulok memiliki makna kebesaran serta kegagahan bagi pria Melayu.
8. Pakaian Adat Suku Nias
Seperti suku Melayu, suku Nias juga memiliki pakaian adatnya sendiri. Apalagi Nias terpisah jauh daeri suku Batak maka memiliki budaya dan adat istiadatnya sendiri.
Pakaian adat suku Nias untuk pria disebut baru oholu, sedangkan untuk wanita disebut baru ladari. Pada zaman dulu, masyarakat Nias membuat pakaian ini dari kulit pohon atau nya menggunakan sera-serat kulit pohon atau rumput.
Bentuk pakaian adat ini untuk pria berupa rompi dengan warna cokelat atau hitam dengan dihiasi ornamen merah, kuning serta hitam.
Sedangkan pakaian untuk wanita berupa selembar kain yang dililitkan pada pinggang dan tanpa baju.
Dan saat mendapatkan bahan pakain semakin mudah, maka g Nias membuat pakain dengan bahan-bahan baru yang saat ini didominasi dengan merah dan kuning.
Dan untuk aksesorisnya adalah ikat kepala dan anting. Untuk sekarang ini, pakain untuk wanita berupa jubah hitam dengan hiasan motif binatang dan terbuat dari beludru warna merah.
Sementara untuk pria menggunakan celana hitam selutut, baju berwarna kuning berpotongan serong berbahan beludru yang ditambah ornamen warna merah. Serta warna kuning pada bagian depan, lengan dan paruh leher. Dan diberi selendang berwarna kuning yang dililitkan di pinggang.
Nah demikianlah penjelasan tentang baju Sumatera Utara. Semoga menjadi pengetahuan baru untuk teman-teman semua.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: