Panduan Tata Cara Sholat Istikharah: Bacaan Niat, Jumlah Rakaat Serta Waktunya Lengkap

Posted in: Ibadah

Panduan Tata Cara Sholat Istikharah: Bacaan Niat, Jumlah Rakaat Serta Waktunya Lengkap – Kunci agar hajat segera dikabulkan dimulai dari niat serta mengikuti tata cara shalat istikharah yang benar dan mustajab. Wajib hukumnya untuk mengetahui cara sholat istikharah bagi yang ingin menunaikannya. Shalat istikharah menjadi kiat bagi muslim yang sedang kalut rasa bimbang.

Banyak yang rutin menunaikan shalat istikharah untuk mendapatkan petunjuk, menentukan pasangan hidup, hingga memilih program studi kuliah. Karena itu, artikel ini hadir untuk memudahkan kamu dalam memahami tata cara shalat istikharah.

Apa Itu Shalat Istikharah

unsplash.com/@sxy_selia

Shalat istikharah adalah serangkaian shalat sunnah yang terdiri dari 2 rakaat dan dilakukan oleh seorang muslim sebagai permohonan petunjuk kepada Allah SWT. Shalat istikharah dilakukan secara individu saat dirinya diselimuti kegundahan.

Beberapa sumber mengatakan bahwa tidak ada batasan jumlah rakaat shalat istikharah, di mana paling banyak berjumlah 12 rakaat dengan 6 salam. Dalam pelaksanaannya, tata cara shalat istikharah tidak jauh berbeda dengan shalat sunnah umumnya.

Begitu pun dengan waktu pelaksanaannya. Tidak ada batasan waktu. Shalat istikharah dapat dilakukan kapan saja, asalkan di luar waktu yang dilarang untuk menunaikan shalat.

Banyak yang memilih untuk menunaikan shalat istikharah saat tengah malam, sebab suasana yang hening membantu agar shalat lebih fokus dan tenang. Simak sampai akhir untuk mengetahui waktu mustajab pelaksanaan shalat istikharah.

Kenapa Perlu Menunaikan Shalat Sunnah Istikharah?

Manusia merupakan makhluk Allah SWT yang lemah. Manusia selalu bergantung pada Sang Pencipta dalam urusan apapun. Seperti yang diketahui, manusia tidak bisa memprediksi apa yang akan terjadi di masa mendatang, entah kejadian buruk maupun kejadian baik. 

Sesungguhnya manusia tidak dapat berdaya tanpa bantuan dan karunia yang diberikan Allah SWT. Hal ini menjadikan manusia rentan bergelut dengan kesulitan. Usaha terbaik yang dapat dilakukan seorang muslim adalah berdoa meminta pertolongan agar selalu dijauhkan dari malapetaka.

Salah satu kesulitan yang sering manusia alami adalah rasa gundah dalam menentukan keputusan dari berbagai alternatif. Sebab, tidak ada seorang pun yang ingin menyesal di masa mendatang. Dengan menunaikan shalat istikharah, seorang muslim akan dipermudah dalam mengambil keputusan.

Sebagaimana yang tertuang dalam Q.S. Al-Qashash ayat 68 sampai 70, Allah SWT berfirman:

Q.S. Al-Qashash: 68-70

وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَيَخْتَارُ مَا كَانَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ سُبْحَانَ اللَّهِ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ (68) وَرَبُّكَ يَعْلَمُ مَا تُكِنُّ صُدُورُهُمْ وَمَا يُعْلِنُونَ (69) وَهُوَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ لَهُ الْحَمْدُ فِي الْأُولَى وَالْآَخِرَةِ وَلَهُ الْحُكْمُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ (70)

Artinya:
“Dan Rabbmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya. Sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka. Maha suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan (dengan Dia). Dan Tuhanmu mengetahui apa yang disembunyikan (dalam) dada mereka dan apa yang mereka nyatakan. Dan Dialah Allah, tidak ada Rabb (yang berhak disembah) melainkan Dia, bagi-Nyalah segala puji di dunia dan di akhirat, dan bagi-Nyalah segala penentuan dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan.” 

Syarat dan Tata Cara Sholat Istikharah

Sebelum menunaikan shalat sunnah istikharah, ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui. Adapun hal yang dimaksud disajikan pada uraian singkat berikut ini:

  1. Shalat istikharah didasari oleh tekad melakukan suatu hal dengan serius. Maksudnya, bukan hanya persoalan batin yang diserahkan begitu saja pada Allah SWT tanpa adanya usaha atau perubahan sikap.
  2. Menunaikan shalat istikharah dalam keadaan suci, berwudhu atau mandi wajib. 
  3. Terdiri dari dua rakaat. Sebenarnya, shalat istikharah dapat dikatakan sebagai shalat sunnah bukan khusus. Jadi, kamu bisa menggabungkannya dengan shalat tahiyatul masjid, shalat dhuha, shalat rawatib, maupun shalat sunnah lainnya.
  4. Surah yang dibaca bebas. Shalat istikharah tidak terikat oleh pembacaan surah khusus yang perlu diingat, kecuali surah al-Fatihah yang hukumnya wajib. Beberapa menganjurkan untuk membaca surah al-Kafirun di rakaat pertama dan surah al-Ikhlas di rakaat kedua.
  5. Usai mengucapkan salam, duduk dan berdoa dengan kedua tangan diangkat (dianjurkan). Kemudian membaca doa sesudah shalat istikharah yang masih menjadi bagian dari rangkaian tata cara shalat istikharah.
  6. Jika menghadapi kesulitan atau hambatan, maka itu bisa menjadi pertanda bahwa Allah SWT tidak mengizinkan hal itu atau Dia memiliki rencana yang jauh lebih baik. Ingat, selalu pasang pemikiran positif atas apapun yang terjadi.
  7. Percaya sepenuh hati bahwa hasil akhir yang didapat adalah keputusan terbaik untuk kamu, meski tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Rasulullah SAW pernah menyebutkan (ثُمَّ أَرْضِنِى) dalam doa shalat istikharah, yang berarti “kemudian jadikanlah aku ridha dengannya”.

Bacaan Niat Shalat Istikharah 

Tata cara shalat istikharah yang paling awal adalah membaca niat shalat istikharah. Adapun niat shalat istikharah yang dapat diikuti adalah sebagai berikut:

Niat Shalat Istikharah

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الاِسْتِخَارَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى 

“Ushollii sunnahtal istikhooroti rok’ataini lillaahi ta’aalaa”.

Artinya:
“Aku berniat melaksanakan shalat sunnah istikharah dua rakaat karena Allah Ta’ala.” 

Tata Cara Sholat Istikharah Lengkap

Setelah mengetahui syarat dan bacaan niat shalat istikharah, maka kamu perlu mengetahui tata cara pelaksanaannya. Seperti yang sudah disinggung berkali-kali di atas, shalat istikharah tidak jauh berbeda dengan shalat sunnah biasa dari segi tata cara pelaksanaannya.

Namun, bagi yang masih bingung bisa memahami tata cara pelaksanaan shalat istikharah di bawah. Pastikan tempat shalat suci dan bersih dari najis agar shalat dapat diterima, kenakan juga pakaian shalat yang sesuai dan suci. Berikut tata cara shalat istikharah:

1. Menghadap Kiblat

Shalat harus menghadap ke kiblat, ini merupakan langkah yang wajib dilakukan. Shalat yang tidak menghadap kiblat hukumnya tidak akan sah. Kiblat dari kaum Muslim adalah kakbah yang berada di kota Mekkah. 

Kamu bisa menggunakan bantuan aplikasi penentu arah kiblat atau kompas untuk menemukan kiblat yang tepat.

2. Membaca Niat

Setelah menemukan kiblat yang tepat, langkah selanjutnya adalah mulai shalat. Pertama-tama dengan membaca niat shalat istikharah. Bacaan niat dapat membantu kamu agar lebih konsentrasi dan tenang dalam menunaikan shalat istikharah. 

Niat dapat dibaca di dalam hati atau secara pelan. Apa pun caranya, Allah SWT selalu mendengarnya. Karena itu, baca niat dengan hati yang lurus.

3. Melakukan Takbiratul Ihram

Berikutnya mengikuti bacaan niat dengan gerakan takbiratul ihram. Takbiratul ihram dilakukan dengan mengangkat kedua tangan hingga pundak atau telinga sambil mengucapkan bacaan takbir.

4. Membaca Doa Iftitah

Doa iftitah adalah doa yang dibaca sebelum surah al-Fatihah. Doa iftitah hanya dibaca sekali di rakaat pertama, sehingga tidak dibaca di rakaat kedua. Kamu bisa mencari bacaan doa iftitah dari internet.

Bacaan doa iftitah golongan Nahdlatul Ulama (NU) mungkin agak berbeda dengan doa iftitah golongan Muhammadiyah.

5. Membaca Surah Al-Fatihah

Surah al-Fatihah termasuk ke dalam syarat sah semua jenis shalat, tidak hanya shalat istikharah. Usai membaca doa iftitah, wajib hukumnya untuk membaca surah al-Fatihah. Shalat istikharah bisa tidak sah apabila surah al-Fatihah dilewati.

6. Membaca Surah Pendek

Tata cara shalat istikharah selanjutnya membaca surah pendek. Tidak ada aturan yang menyebutkan adanya surah tertentu yang harus dibaca. Dalam kata lain, kamu dibebaskan membaca surah pendek yang diinginkan.

Ada baiknya untuk membaca surah al-Kafirun pada rakaat pertama dan surah al-Ikhlas pada rakaat kedua.

7. Salam

Salam dilakukan sehabis membaca doa tahiyat akhir pada rakaat kedua. Pastikan rangkaian gerakan shalat istikharah sama dengan gerakan shalat fardhu maupun sunnah, mulai dari rukuk, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud dan lain-lain. Jika sudah benar dilakukan, maka barulah bisa membaca salam.

8. Membaca Doa Setelah Shalat Istikharah

Usai membaca salam jangan segera bangun dari duduk. Ucapkan bacaan hamdalah dan doa setelah shalat istikharah. Doa ini masih termasuk dalam rangkaian shalat istikharah. Berikut adalah bacaan doa setelah shalat istikharah lengkap dengan latinnya:

Doa Sesudah Shalat Istikharah

اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ ، وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ ، وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوبِ ، اللَّهُمَّ فَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ هَذَا الأَمْرَ – ثُمَّ تُسَمِّيهِ بِعَيْنِهِ – خَيْرًا لِى فِى عَاجِلِ أَمْرِى وَآجِلِهِ – قَالَ أَوْ فِى دِينِى وَمَعَاشِى وَعَاقِبَةِ أَمْرِى – فَاقْدُرْهُ لِى ، وَيَسِّرْهُ لِى ، ثُمَّ بَارِكْ لِى فِيهِ ، اللَّهُمَّ وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّهُ شَرٌّ لِى فِى دِينِى وَمَعَاشِى وَعَاقِبَةِ أَمْرِى – أَوْ قَالَ فِى عَاجِلِ أَمْرِى وَآجِلِهِ – فَاصْرِفْنِى عَنْهُ ، وَاقْدُرْ لِىَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ، ثُمَّ رَضِّنِى بِهِ

“Allahumma inni astakhiruka bi ‘ilmika, wa astaqdiruka bi qudratika, wa as-aluka min fadhlika, fa innaka taqdiru wa laa aqdiru, wa ta’lamu wa laa a’lamu, wa anta ‘allaamul ghuyub. Allahumma fa-in kunta ta’lamu hadzal amro (ceritakan persoalan yang dihadapi…) khoiron lii fii ‘aajili amrii wa aajilih (aw fii diini wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii) faqdur lii, wa yassirhu lii, tsumma baarik lii fiihi. Allahumma in kunta ta’lamu annahu syarrun lii fii diini wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii (fii ‘aajili amri wa aajilih) fash-rifnii ‘anhu, waqdur liil khoiro haitsu kaana tsumma rodh-dhinii bih.”

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku beristikhoroh pada-Mu dengan ilmu-Mu, aku memohon kepada-Mu kekuatan dengan kekuatan-Mu, aku meminta kepada-Mu dengan kemuliaan-Mu. Sesungguhnya Engkau yang menakdirkan dan aku tidaklah mampu melakukannya. Engkau yang Maha Tahu, sedangkan aku tidak. Engkaulah yang mengetahui perkara yang ghoib. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara ini (ceritakan persoalan yang dihadapi…) baik bagiku dalam urusanku di dunia dan di akhirat, (atau baik bagi agama, penghidupan, dan akhir urusanku), maka takdirkanlah hal tersebut untukku, mudahkanlah untukku dan berkahilah ia untukku. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara tersebut jelek bagi agama, penghidupan, dan akhir urusanku (baik bagiku dalam urusanku di dunia dan akhirat), maka palingkanlah ia dariku, takdirkanlah yang terbaik bagiku di mana pun itu sehingga aku pun ridho dengannya”.

9. Membaca Shalawat Ibrahimiyah

Beberapa ulama menganjurkan untuk menutup bacaan doa setelah shalat istikharah dengan shalawat Ibrahimiyah. Pembacaan shalawat ibrahimiyah diharapkan dapat menjadi penyempurna serta penutup rangkaian shalat istikharah. Kamu bisa mencari shalawat ibrahimiyah di internet.

Waktu Mustajab untuk Shalat Istikharah

Tata cara shalat istikharah tidak terikat oleh waktu pelaksanaan. Kamu bisa menunaikannya di waktu kapan saja tanpa adanya batasan tertentu. Namun, jangan mengerjakan shalat istikharah di waktu dimana shalat sunnah tidak boleh dikerjakan.

Sebab, shalat istikharah termasuk dalam shalat sunnah. Waktu shalatnya pun sama dengan waktu pelaksanaan shalat sunnah lainnya. Ada pula yang menganjurkan bahwa shalat istikharah dianjurkan pada waktu sepertiga malam. Berikut untuk penjelasan lebih lengkapnya:

Sepertiga Malam Pertama

Shalat istikharah dapat dikerjakan pada waktu masuk isya hingga pukul 10 malam. Waktu ini disebut sebagai sepertiga malam pertama yang termasuk dalam waktu mustajab shalat istikharah.

Sepertiga Malam Kedua

Waktu sepertiga malam kedua dimulai dari pukul 10 sampai dengan 1 dini hari. Pada waktu ini, suasana akan lebih senyap dan tenang, dengan begitu shalat dapat ditunaikan dengan tuma’ninah dan penuh konsentrasi.

Sepertiga Malam Ketiga

Setelah pukul 1 dini hari, masuk waktu sepertiga malam ketiga yang berakhir hingga sebelum adzan subuh dikumandangkan. Ketiga waktu ini mustajab untuk segala macam shalat sunnah, tidak hanya shalat istikharah.

Hal yang Perlu Dikerjakan Setelah Shalat Istikharah

Beberapa masih bingung terkait apa yang perlu dilakukan oleh seorang muslim setelah menunaikan tata cara shalat istikharah. Menurut Imam An-Nawi, seorang muslim dapat melakukan berbagai hal sesuai dengan kemauannya. Hal tersebut terkandung pada pernyataannya sebagai berikut:

إذا استخار مضى لما شرح له صدره

Artinya:

“Jika seseorang melakukan istikharah, maka lanjutkanlah apa yang menjadi keinginan hatinya”.

Bagaimana Jika Petunjuk Tidak Kunjung Datang?

Petunjuk dari shalat istikharah dapat berupa ketenangan hati hingga kemantapan dalam menentukan suatu pilihan. Namun, bagaimana jika petunjuk itu tidak kunjung datang? Kamu bisa meminta nasihat akan masalah yang dialami kepada orang-orang shaleh, seperti ulama.

Selain itu, lakukan lagi shalat istikharah dengan rutin untuk mengurangi rasa bimbang. Cara lainnya dengan berpegang teguh pada pilihan awal yang telah kamu yakini sebelumnya. Sekiranya pilihan itu tidak baik, Allah SWT pasti akan menjauhi kamu dari pilihan tersebut.

Begitu pun sebaliknya, Allah SWT akan meridhoi kamu jika itu pilihan yang tepat. Panjatkan doa agar diberi kemudahan dalam menjalankan keputusan apa pun.

Terkadang apa yang dicap buruk oleh manusia justru membawa dampak baik. Hanya Allah SWT yang mengetahui apa yang terbaik untuk hamba-Nya. Jadi, tugas kamu sebagai manusia adalah selalu optimis atas apa yang menimpa hidup kamu.

Keutamaan dari Shalat Istikharah

Salah satu keutamaan dari shalat istikharah yang dapat dituai adalah mendapatkan ketenangan hati dan pikiran, asalkan dikerjakan sesuai dengan tata cara shalat istikharah yang dianjurkan. Keutamaan shalat istikharah tercantum pada firman Allah SWT di Q.S. Al-Baqarah ayat 206 berikut:

Q.S. Al-Baqarah ayat 206

كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْ ۚ وَعَسٰٓى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۚ وَعَسٰٓى اَنْ تُحِبُّوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ وَاَنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ ࣖ

Artinya:“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan bagimu. Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”

Berdasarkan ayat di atas, Quraish Shihab pernah menafsirkan bahwa sesuatu yang tidak disukai belum tentu tidak baik, terutama ketetapan Allah. Kamu mungkin pernah menjumpai apa yang tidak kamu sukai justru memberikan dampak positif, begitu juga sebaliknya.

Itulah yang dinamakan kuasa Allah SWT. Tanamkan sikap optimis atas larangan yang ditetapkan oleh Allah SWT, mungkin ada maksud baik di baliknya. Sesungguhnya, Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Mengetahui.

Di kala hati dipenuhi kegundahan, sempatkan waktu untuk menunaikan shalat istikharah sesuai dengan tata cara shalat istikharah lengkap di atas. Terima apapun yang terjadi, karena tidak ada yang tahu apa yang akan kamu dapatkan dari pilihan itu. Jangan lupa berdoa untuk senantiasa diberi kemudahan.


Klik dan dapatkan info kost di dekatmu:

Kost Jogja Harga Murah

Kost Jakarta Harga Murah

Kost Bandung Harga Murah

Kost Denpasar Bali Harga Murah

Kost Surabaya Harga Murah

Kost Semarang Harga Murah

Kost Malang Harga Murah

Kost Solo Harga Murah

Kost Bekasi Harga Murah

Kost Medan Harga Murah