5 Pekerjaan yang Jarang Diminati Tapi Menjanjikan Gaji Tinggi

5 Pekerjaan yang Jarang Diminati Tapi Menjanjikan Gaji Tinggi- Tingkat upah atau gaji pada umumnya sejalan dengan tingginya minat untuk sebuah profesi. Dengan kata lain, pekerjaan dengan gaji tinggi tentu menjadi incaran bagi banyak orang. Nyatanya tetap ada beberapa pekerjaan dengan gaji tinggi namun sepi peminat.

Profesi Bergaji Tinggi Tapi Minim Peminat

pexels.com

Secara garis besar, ada beragam faktor yang membuat sebuah profesi menjadi kurang diminati. Selain rendahnya gaji yang ditawarkan, risiko usaha dan kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja juga jadi pertimbangan. Kenali 5 pekerjaan yang menjanjikan gaji tinggi namun minim peminat berikut ini. Siapa tahu kamu justru sesuai untuk kamu.

1. Aktuaris

pexels.com

Jika boleh memilih, pekerjaan idaman mungkin merupakan perpaduan antara pekerjaan yang memiliki tingkat kesulitan rendah namun dibayar dengan gaji besar. Sederhananya, pekerjaan tersebut minim pengorbanan, tapi hasilnya bisa maksimal. Sayangnya, dunia kerja tidak semulus itu. Buktinya, pekerjaan bergaji tinggi pada umumnya menuntut keahlian yang juga tinggi.

Terkadang, keputusan kita untuk menempuh pendidikan formal di universitas hingga lulus tidak selalu diganjar dengan profesi bergaji besar. Perlu jam terbang serta sertifikasi khusus demi menjalani profesi bergaji tinggi.

Hal inilah yang tercermin pada profesi aktuaris. Secara garis besar, aktuaris berperan dalam menyelesaikan berbagai persoalan aktual yang terkait dengan dunia bisnis. Misalnya saja perusahaan asuransi dan perusahaan investasi. Bisa dibilang, profesi aktuaris termasuk dalam bidang strategis. Profesi ini punya peran vital dalam pengambilan keputusan perusahaan. Bayangkan saja, berapa banyak pegawai perusahaan yang bergantung pada tugas aktuaris agar bisa tetap menjalankan usahanya secara ideal.

Pekerjaan aktuaris dapat disandang oleh mereka yang lulus dari Jurusan Aktuaria. Tidak cukup sampai di situ, seseorang baru bisa diakui sebagai aktuaris apabila sudah dinyatakan lulus ujian sertifikasi profesi. Tingkat kesulitan ujiannya pun terbilang tinggi. Kombinasi antara ilmu ekonomi dan keuangan, teori matematika, serta probabilitas dan statistika tentu bukan hal yang mudah untuk dipelajari oleh semua orang yang mau gaji tinggi.

Di Indonesia, lembaga profesional yang berwenang menyelenggarakan ujian sertifikasi profesi aktuaris adalah Persatuan Aktuaris Indonesia. Peserta ujian pun harus membayar sejumlah biaya hanya untuk mengikuti ujian sertifikasi. Itu pun belum tentu langsung lolos mengingat ilmu aktuaria terbilang kompleks.

Permintaan akan profesi aktuaris di Indonesia sebetulnya terbilang tinggi. Namun, tingginya permintaan tidak selalu seimbang dengan ketersediaan pekerja ahli. Secara tidak langsung, yang membuat profesi aktuaris menjadi kurang populer adalah besarnya pengorbanan yang diperlukan untuk mendapat pengakuan di bidang ini. Bisa dibilang, risiko profesi aktuaris termasuk tinggi sehingga perlu pengalaman dan konsistensi untuk senantiasa belajar. Aktuaris senantiasa dituntut untuk memiliki logika serta analisis yang kuat.

2. Ahli Pengelasan/ Welder

pexels.com

Selain aktuaris, profesi yang juga kurang diminati adalah ahli pengelasan atau welder. Serupa dengan aktuaris, profesi welder juga memerlukan spesifikasi khusus. Welder bertugas melakukan pengelasan beragam infrastruktur industri seperti kilang minyak, pipa tambang, dan turbin listrik.

Profesi ini kerap diremehkan lantaran identik dengan pekerjaan berat dan kasar. Padahal, kebutuhan ahli pengelasan di Indonesia bisa dibilang masih cukup tinggi. Hal ini diakui oleh direktur Asosiasi Pengelasan Indonesia (API). Buktinya, industri galangan kapal yang berlokasi di Batam justru didominasi oleh tenaga kerja pengelasan asing dari India.

Salah satu pekerjaan yang dilakukan oleh seorang welder  adalah pengelasan di bawah air. Pekerjaan tersebut jelas-jelas sangat berisiko sehingga layak apabila digaji tinggi. Sebagai gambaran, seorang ahli pengelasan bawah air di Amerika Serikat mendapat gaji setara 300 ribuan rupiah per jam. Bayangkan saja jika nominal tersebut dikalikan dengan jam kerja per hari. Melakukan pengelasan di bawah air pun tentu bukan pekerjaan mudah sehingga dapat memakan waktu lama.

Kementerian Perindustrian Republik Indonesia bahkan memberikan perhatian khusus pada tenaga ahli pengelasan. Kementerian Perindustrian sampai pernah terlibat aktif dalam pendidikan dan pelatihan vokasi di bidang pengelasan.

3. Ahli Geologi

pexels.com

Profesi tenaga ahli lagi-lagi menempati daftar pekerjaan bergaji tinggi namun jarang diminati. Kali ini, profesi yang akan dibahas adalah ahli geologi. Alasan rendahnya minat untuk profesi ini salah satunya terkait dengan tingginya risiko kerja yang akan dihadapi.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBB) daring, Geologi dipahami sebagai ilmu mengenai komposisi, struktur, dan sejarah bumi. Tentu tidak mengherankan apabila profesi geolog atau ahli geologi wajib memiliki fisik serta stamina yang kuat. Sebagai pengamat, terjun langsung menelusuri daerah-daerah terpencil tentu tidak dapat dihindari.

Geolog perlu memiliki kemampuan eksplorasi yang tinggi. Tingginya kemampuan eksplorasi ini nantinya akan mendukung potensi penemuan emas atau mineral.

4. Terapis Wicara

pexels.com

Mirip dengan profesi aktuaris dan ahli pengelasan, seorang terapis wicara juga harus memiliki sertifikasi khusus sebagai pengakuan kompetensi. Pengakuan ini ditandai dengan penerbitan Surat Tanda Registrasi dan Surat Izin Praktik. Jika sudah mengantongi izin praktik, profesi ini diperkenankan membuka praktik secara pribadi.

Tugas seorang terapis wicara adalah membantu rehabilitasi klien yang mengalami berbagai bentuk gangguan bicara, gangguan irama (kelancaran komunikasi), gangguan suara, gangguan bahasa, serta gangguan menelan. Gangguan-gangguan ini lantas dijabarkan kembali secara lebih spesifik. Misalnya gangguan bicara terdiri dari dislalia, disglosia, dispraksia, dan sebagainya. Sedangkan gangguan suara terdiri dari disfonia dan afonia. Terdengar asing bagi orang awam, bukan?

5. Sales

pexels.com

Saat mengakses portal-portal lapangan kerja secara online, kamu tentu kerap menjumpai iklan lowongan untuk posisi sales atau penjualan. Apabila kamu amati lagi, lowongan posisi sales kerap kali dibuka dalam jangka waktu yang lumayan lama.

Saking seringnya kemunculan lowongan sales, tak jarang lowongan untuk profesi tersebut dianggap sebagai penipuan. Pasalnya, posisi sales kerap kali tidak mencantumkan kriteria akademis yang spesifik. Artinya, lulusan berbagai jurusan serta pendidikan dapat berprofesi sebagai sales. Tak hanya itu, gaji yang dijanjikan juga terbilang tinggi sehingga dianggap tidak masuk akal. Wajar jika lantas para pelamar menyangka lowongan tersebut merupakan lowongan abal-abal.

Kecurigaan di atas memang lumrah. Pencari kerja tentu enggan untuk membuang-buang waktu menanggapi lowongan yang tidak jelas. Padahal, posisi sales merupakan salah satu posisi vital dalam pemasaran barang atau jasa. Tingginya gaji atau bonus yang dijanjikan pun bisa jadi memang tergantung pada pencapaian target penjualan oleh karyawan. Meski demikian, kamu tetap wajib hati-hati dalam melamar pekerjaan.

Itu tadi 5 pekerjaan yang jarang diminati meski menjanjikan gaji tinggi versi mamikos. Besaran gaji memang dipandang sebagai sebuah pencapaian. Akan tetapi, apakah kamu nantinya siap dengan beragam risiko dan beban kerja yang wajib ditanggung? Ingat, besar gajimu idealnya sesuai dengan tanggung jawabmu.

Kalau kamu sedang mencari pekerjaan, tulisan-tulisan di website Mamikos siap membantu,kok. Jangan ragu juga untuk download dan install aplikasi Mamikos di smartphone milikmu.


Klik dan dapatkan info kost di dekatmu:

Kost Jogja Harga Murah

Kost Jakarta Harga Murah

Kost Bandung Harga Murah

Kost Denpasar Bali Harga Murah

Kost Surabaya Harga Murah

Kost Semarang Harga Murah

Kost Malang Harga Murah

Kost Solo Harga Murah

Kost Bekasi Harga Murah

Kost Medan Harga Murah