Apa yang Dimaksud dengan Pembelahan Sel? Tujuan, Fungsi dan Jenisnya
Apa yang Dimaksud dengan Pembelahan Sel? Tujuan, Fungsi dan Jenisnya – Setiap makhluk hidup terdiri dari banyak sel yang memiliki kemampuan untuk membelah diri. Dengan adanya pembelahan sel ini, maka sel-sel yang telah rusak akan tergantikan dengan sel baru, demikian seterusnya sehingga menunjang keberlangsungan hidup organisme tersebut.
Perlu diketahui bahwa sel-sel di dalam tubuh memiliki usia yang terbatas sehingga akan mati ketika sudah tiba masanya. Sebagai contoh, sel darah merah hanya bisa bertahan hingga 120 hari dan kemudian akan rusak. Lalu, apa yang dimaksud dengan pembelahan sel? Berikut ini adalah ulasannya:
Pengertian Pembelahan Sel pada Makhluk Hidup
Daftar Isi
Daftar Isi
Pembelahan sel adalah suatu proses dimana sel-sel pada organisme melakukan pembelahan diri menjadi dua atau lebih sebagai sel baru. Proses ini merupakan cara sel untuk reproduksi atau memperbanyak diri. Sel sendiri merupakan bagian terkecil yang menyusun tubuh organisme.
Pembelahan yang terjadi pada sel-sel organisme berhubungan erat dengan pertumbuhan dan perkembangan organisme. Meski demikian, fungsi pembelahan sel pada makhluk hidup multiseluler dan uniseluler tidaklah sama. Lalu apa sebenarnya tujuan dari pembelahan diri tersebut?
Tujuan Pembelahan Sel pada Makhluk Hidup
Pembelahan diri yang terjadi pada sel-sel makhluk hidup atau organisme bertujuan untuk:
1. Pertumbuhan
Pembelahan diri pada sel-sel makhluk hidup bertujuan untuk pertumbuhan dan perkembangan pada pada makhluk hidup. Semakin banyak sel-sel tubuh yang ada di dalam makhluk hidup, maka hal itu akan menunjang pertumbuhannya.
2. Perbaikan
Pada saat sel tubuh mengalami kerusakan atau mati, maka dibutuhkan pembelahan sel untuk bisa memperbaiki sel yang telah rusak, sehingga diganti dengan sel baru dengan fungsi yang sama.
3. Perkembangbiakan atau Reproduksi
Pembelahan sel juga bertujuan untuk membantu proses perkembangbiakan atau reproduksi pada makhluk hidup. Pada proses reproduksi ini sel kelamin, yaitu sel sperma dan sel telur bersatu untuk membentuk individu baru.
Sel yang telah menyatu tersebut kemudian membelah diri hingga membentuk individu baru yang bentuknya sempurna.
4. Variasi Individu Baru
Pembelahan diri pada sel juga bertujuan untuk menghasilkan variasi individu baru.
Fungsi Pembelahan Sel
Secara umum, fungsi pembelahan diri pada sel-sel organisme adalah sebagai berikut:
- Proses pembelahan sel bertujuan untuk memperbanyak diri sehingga sel bisa mengalami pertumbuhan dan perkembangan dengan baik.
- Regenerasi pada sel-sel tubuh dan telah rusak atau mati.
- Untuk perbaikan sel-sel organisme yang telah rusak.
Sementara jika dijabarkan, maka fungsi pembelahan pada sel organisme uniseluler dan multiseluler adalah sebagai berikut:
Fungsi Pembelahan Sel pada Organisme Uniseluler
Pada makhluk hidup bersel tunggal atau uniseluler, fungsi pembelahan diri adalah untuk berkembang biak. Contohnya adalah amoeba, protozoa, dll.
Fungsi Pembelahan Sel pada Organisme Multiseluler
Sementara organisme multiseluler, fungsi pembelahan pada selnya adalah untuk memperbanyak sel tubuh, sehingga menunjang keberlangsungan hidup dari organisme tersebut. Fungsi lainnya adalah untuk regenerasi sel tubuh dan mendukung pertumbuhan.
Jenis-Jenis Pembelahan Sel pada Organisme
Pada dasarnya pembelahan sel dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu amitosis, mitosis dan meiosis. Penjelasannya adalah seperti berikut. Untuk pembelahan diri pada sel organisme eukariotik dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu pembelahan mitosis dan pembelahan meiosis.
Sementara pembelahan diri pada sel organisme prokariotik disebut dengan amitosis yaitu pembelahan biner atau pembelahan secara langsung. Berikut ini penjelasan dari masing-masing jenis pembelahan:
1. Pembelahan Sel Amitosis
Pembelahan sel yang tidak disertai dengan fase-fase pembelahan disebut pembelahan amitosis. Amitosis berasal dari penggabungan kata a yang berarti tidak dan mitos yang berarti benang.
Dengan demikian, amitosis bisa diartikan sebagai pembelahan pada sel yang terjadi secara langsung tanpa didahului dengan pembentukan benang spindel, kromosom, dan peleburan membran.
Biasanya pembelahan ini terjadi pada organisme uniseluler atau pada prokariotik seperti bakteri, amoeba, alga biru, paramecium, dll. Pada pembelahan jenis ini sel anak akan memiliki sifat induknya, sehingga menghasilkan sel anak yang identik dengan sel induknya.
Pada saat terjadi proses pembelahan biner, satu sel pada organisme akan membelah menjadi dua sel dengan sifat yang identik satu sama lain. Pada awalnya, pembelahan amitosis dimulai dengan adanya pembelahan pada inti sel yang menjadi dua.
Pembelahan tersebut kemudian diikuti dengan pembelahan sitoplasma hingga akhirnya sel terbelah menjadi dua sel anakan. Salah satu pembelahan yang terjadi pada protozoa disebut dengan euglena.
Biasanya pembelahan yang terjadi pada sel berlangsung secara aseksual, yaitu dengan cara pembelahan biner membujur. Sel euglena ini memiliki dua bulu cambuk dan kloroplas yang bentuknya mirip piala serta mengandung pirenoid.
Sebelum sel euglena membelah diri, maka pirenoid akan melakukan pelebaran secara melintang dan kedua bulu cambuknya saling berjauhan. Selanjutnya pirenoid dan kloroplas akan membuat lekukan kemudian selnya akan membelah menjadi dua individu baru.
2. Pembelahan Sel Secara Tidak Langsung
Berbeda dari pembelahan amitosis yang terjadi secara langsung, pembelahan selanjutnya tidak terjadi secara langsung melainkan melalui tahapan-tahapan tertentu. Adapun jenis pembelahan ini ada dua, yaitu pembelahan mitosis dan pembelahan meiosis.
3. Pembelahan Sel Mitosis
Pembelahan mitosis adalah proses pembelahan diri pada sel organisme yang menghasilkan dua sel anakan yang identik. Proses pembelahan ini terjadi dengan mempertahankan pasangan kromosom yang sama melalui pembelahan inti dari sel somatis secara berturut-turut.
Pembelahan mitosis memiliki ciri-ciri seperti berikut ini:
- Proses pembelahan terjadi pada sel somatik atau sel-sel tubuh.
- Menghasilkan dua sel anakan yang memiliki sifat identik dengan sel induk.
- Terdapat 4 fase dalam pembelahannya, yaitu profase, metafase, anafase dan telofase.
- Dari satu pembelahan dengan pembelahan selanjutnya terdapat interfase yang merupakan fase istirahat.
- Jumlah kromosom pada sel anak sama dengan jumlah kromosom di sel induk.
- Sel akan bisa membelah lagi.
- Proses pembelahan ini bisa terjadi pada usia muda hingga tua.
Biasanya proses pembelahan ini akan membentuk dua sel yang identik satu sama lain oleh karena itu sifat genetik akan diturunkan dari sel yang lama ke sel yang baru. Berikut ini adalah tahapan yang terjadi pada pembelahan mitosis:
Tahap Profase
Pada tahap ini sel induk yang akan mengalami pembelahan memperlihatkan gejala berupa terbentuknya dua sentriol dari sentrosom. Dimana yang satu berada di tempatnya sementara yang lain bergerak ke kutub yang berlawanan arah.
Membran ini yang masih terlihat pada awal profase mulai mengalami kerusakan sehingga menjadi bagian yang kecil atau fragment, dan kemudian membentuk benang kromatin yang akan memadat dan membentuk kromosom menuju ke tengah sel.
- Tahap ini ditandai dengan hilangnya inti (nukleus) dan anak inti (nukleolus).
- Benang-benang kromatin akan berubah menjadi kromosom dan kromosom membelah menjadi kromatid dengan satu sentromer. Sentromer merupakan bagian kromosom yang tidak dapat menyerap zat warna.
- Pasangan sentriol di dalam sentrosom akan berpisah dan bergerak menuju ke arah kutub yang berlawanan.
- Benang-benang spindel akan terbentuk diantara dua kutub pembelahan.
- Pada akhir profase selubung inti sel akan pecah dan setiap kromatid melekat di beberapa benang spindel.
Tahap Metafase
Pada tahap ini kromosom akan berjalan sejajar di ruang equator sel dan benang-benang akan muncul. Sentromer kemudian membelah diri, sehingga membentuk kromatid yang nantinya menjadi kromosom tunggal, kromosom akan terlihat jelas.
Tahap Anafase
Pada tahap ini terjadi pemisahan kromosom menjadi dua bagian yang sama dengan masing-masing satu kromatid namun dengan arah yang berbeda. Pada akhir fase ini seluruh kromatid sampai pada kutub masing-masing.
Tahap Telofase
- Pada tahap ini kromatid yang berada di kutub akan berubah kembali menjadi benang-benang kromatin.
- Akan terbentuk dinding inti kembali dan nukleolus membentuk dua inti baru.
- Benang-benang spindel akan menghilang.
- Terjadi pembelahan sitoplasma atau sitokinesis menjadi dua bagian dan terbentuk membran sel.
- Pada tahap akhir ini akan terbentuk dua sel anak yang memiliki kromosom sama dengan induknya.
4. Pembelahan Sel Meiosis
Pada dasarnya, pembelahan secara meiosis bertujuan untuk membentuk gamet, memberikan keanekaragaman genetik pada organisme serta mempertahankan jumlah kromosom organisme pada keturunannya.
Adapun ciri-ciri dari pembelahan meiosis adalah sebagai berikut:
- Pembelahan terjadi pada organ reproduksi.
- Proses pembelahan menghasilkan empat sel anakan.
- Proses pembelahan terjadi dua kali, yaitu meiosis I dan meiosis II.
- Dalam proses pembelahan tidak ada interfase.
- Sel anak yang dihasilkan memiliki setengah jumlah kromosom sel induknya.
- Sel anak yang dihasilkan tidak memiliki kemampuan untuk membelah diri lagi.
- Proses pembelahan terjadi pada masa pubertas.
Pembelahan Meiosis berlangsung dalam dua tingkat yaitu Meiosis I dan Meiosis II, masing-masing tingkat tersebut terdiri dari empat fase seperti berikut ini:
Meiosis I
- Profase I
- Pada tahap ini membran inti mengalami kerusakan dan menjadi bagian yang kecil atau fragment.
- Benang-benang kromatin akan memadat jadi kromosom dan kromosom homolog berpasangan.
- Terjadi pertukaran segmen molekul DNA yang sesuai antara kromatid bukan saudara.
- Metafase I
- Pada tahap ini kromosom akan berjajar pada bidang pembelahan.
- Anafase I
- Kromosom homolog akan memisahkan diri dan menuju ke arah kutub yang berlawanan.
- Telofase
- Membran inti akan mulai terbentuk kembali.
- Proses sitokinesis akan menyebabkan terbentuknya dua sel anakan dengan sifat haploid.
Meiosis II
- Profase II
- Membran inti sel mulai rusak dan menjadi bagian-bagian kecil atau fragment.
- Kromatid akan mulai bergerak menuju ke bidang pembelahan.
- Metafase II
- Kromosom akan berjajar pada bidang pembelahan.
- Anafase II
- Kromatid akan terpisah dan bergerak menuju ke kutub yang berlawanan arah.
- Telofase II
- Pada tahap ini nukleus akan terbentuk, kromosom terurai membentuk kromatin dan proses sitokinesis terjadi.
Pada pembelahan meiosis terjadi dua kali proses pembelahan, dimana satu sel induk diploid (2n) akan menghasilkan 4 sel anakan yang sifatnya haploid (n).
Pembelahan jenis ini disebut juga dengan pembelahan reduksi karena terjadi pengurangan jumlah kromosom.
Pada dasarnya, pembelahan sel merupakan upaya untuk memperbanyak sel sehingga menunjang pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup, untuk regenerasi dan perbaikan sel yang rusak serta untuk perkembangbiakan.
Klik dan dapatkan info kost di dekatmu: