Pemberontakan Andi Azis, Latar Belakang, Tujuan, Penyebab Ringkasan Singkat

Pemberontakan Andi Azis, Latar Belakang, Tujuan, Penyebab Ringkasan Singkat – Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945. Namun, setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan terjadilah beberapa kali pemberontakan. Salah satunya adalah pemberontakan Andi Azis pada April 1950. Kira-kira apa yang melatarbelakangi pemberontakan inii? Berikut Mamikos informasikan selengkap buat kamu.

Pemberontakan Andi Azis, Latar Belakang, Tujuan, dan Penyebab

beritaku.id

Pemberontakan Andi Azis berlangsung di Ujungpandang pada 5 April 1950. Andi Azis adalah tokoh utama dari pemberontakan ini. Pemberontakan Andi Azis yang terjadi di Makassar dimulai dengan konflik Sulawesi Selatan pada April 1950. Pemberontakan ini terjadi karena adanya protes demonstrasi dari kelompok masyarakat yang non-federal. Para demonstran tersebut mendesak Negara Indonesia Timur (NIT) supaya segera menggabungkan diri dengan Republik Indonesia (RI).

Siapa Andi Azis?

Andi Azis yang memiliki nama lengkap Andi Abdul Azis. Lahir tanggal 19 September 1924 di Simpangbinal, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Seorang pensiunan Asisten membawa Azis ke Belanda. Pada tahun 1935, Andi menuntut ilmu ke Leger School dan lulus dari sekolah tersebut pada tahun 1938. Setelah menyelesaikan pendidikan, ia kemudian meneruskan perjalanan ke Lyceum sampai tahun 1944. Andi sangat ingin masuk ke sekolah militer di Belanda untuk mewujudkan cita-citanya menjadi seorang prajurit. 

Pecahnya Perang Dunia ke II membuat mimpinya kandas. Andi memutuskan untuk masuk ke Koninklijk Leger. Ia ditugaskan sebagai tim pasukan bawah tanah untuk melawan Tentara Penduduk Jerman (Nazi). Lalu dipindahkan ke garis belakang pertahanan Jerman dengan tujuan untuk melumpuhkan pertahanan Jerman dari dalam. Kedudukan Sekutu di Eropa menjadi semakin sempit, maka Andi Azis pun diam-diam bersama kelompoknya menyeberang ke daratan Inggris. 

Setelah Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, Andi Azis diberi pilihan tugas dan mempertimbangkan apakah akan masuk ke dalam Sekutu yang bertugas di Jepang atau memilih untuk masuk ke kelompok yang ditugaskan ke gugus Negara Indonesia bagian selatan. Pasalnya, sudah 11 tahun tidak bertemu dengan orang tuanya di Sulawesi Selatan maka Andi memutuskan untuk bertugas di selatan Indonesia. 

Andi berharap ia bisa bertemu kembali bersama orang tua di kampung halamannya yaitu Makassar. Setelah itu, dia sempat menjadi seorang komandan regu dan ditugaskan di Cilinding. Pada tahun 1947, ia memperoleh cuti panjang ke Makassar dan mengakhiri dinas militer. Ia sempat berganti jabatan hingga akhirnya Andi Azis menjadi seorang kapten setelah dinaikkan pangkatnya dan tetap memegang kendali kompi yang dipimpinnya di dalam barisan TNI atau APRIS. 

Latar Belakang Pemberontakan Andi Azis

Pemberontakan ini dipimpin oleh Kapten Andi Azis yang merupakan mantan perwira KNIL dan baru saja diterima menjadi APRIS. Andi Azis bersama timnya ingin mempertahankan Negara Indonesia bagian Timur. Selain itu, hal ini juga dilatarbelakangi penolakan terhadap masuknya anggota TNI ke dalam bagian APRIS.

Pada tanggal 5 April 1950, Andi Azis dan timnya mulai melancarkan serangan kei tempat-tempat penting, Selain itu mereka juga membawa seorang Panglima Teritorium Indonesia Timur, yaitu Letnan Kolonel A.J. Mokoginata dan menjadikannya tawanan. Mengetahui hal tersebut, pemerintah lalu mengeluarkan ultimatum sebagai bentuk reaksi atas kejadian pada tanggal 8 April 1950.

Ultimatum yang dikeluarkan adalah isinya memerintahkan Andi Azis untuk melaporkan diri sekaligus mempertanggungjawabkan perbuatannya itu ke Jakarta, Andi Azis diberi waktu selama 4 x 24 jam. Selain itu, Andi Azis juga diminta untuk menyerahkan senjata yang dimilikinya dan juga menarik pasukannya, serta membebaskan para sandera.

Andi Azis sama sekali tidak menghiraukan ultimatum tersebut. Hal tersebut menyebakan pemerintah bereaksi dengan mengirim beberapa pasukan ekspedisi. Pasukan ekspedisi tersebut  mendarat di Makassar pada tanggal 26 April 1950 di bawah pimpinan Kolonel Alex Kawilarang, lalu pecahlah pertempuran.

Selang bulan setelah itu, pada tanggal 5 Agustus 1950 pasukan Andi Azis tiba-tiba mengepung markas staf Brigade 10/Garuda Mataram di Makassar. Pengepungan itu tidak memakan waktu lama, pasukan TNI berhasil membuat pasukan pemberontakan tersebut mundur. Setelah bertempur selama 2 hari, KNIL/KL atau pasukan pendukung Andi Azis pun meminta berunding dengan TNI.

Di sisi lain, terjadi konflik dari kelompok yang mendukung terbentuknya Negara Federal. Konflik kelompok tersebut menyebabkan ketegangan dan kegaduhan di masyarakat. Lalu pada tanggal 5 April 1950, pemerintah Indonesia mengutus pasukan TNI sebanyak satu Batalion dari Jawa untuk mengamankan area tersebut demi menjaga keamanan di lingkungan masyarakat.

Namun, kedatangan TNI membuat kedudukan kelompok masyarakat non-federal merasa terancam. Masyarakat pro-federal tersebut kemudian bergabung lalu membentuk sebuah pasukan bernama Pasukan Bebas di bawah komando kapten Andi Azis. Ia beranggapan bahwa masalah keamanan yang terjadi di Sulawesi Selatan menjadi tanggung jawabnya. 

Tujuan Terjadinya Pemberontakan Andi Azis

Tujuan awal dari pemberontakan Andi Aziz ini adalah ingin mempertahankan Negara Indonesia Timur (NIT) tetap ada, dan akan terus mempertahankan KNIL sebagai pihak yang menjaga keamanan NIT, dan bukan ikut dalam pasukan kemiliteran APRIS dari negara RIS. Jika hal tersebut terjadi, maka mau tidak mau NIT harus ikut dan bergabung menjadi bagian NKRIS. Dari peristiwa tersebut, masyarakat NIT merasa marah dan ingin mempertahankan NIT, namun ada juga yang menginginkan sebuah perubahan.

Dan untuk melancarkan aksinya, Andi Azis tidak sendiri dalam melakukan pemberontakan ini. Andi Aziz mendapatkan bantuan dari Sultan Hamid II, yang merupakan dalang pemberontakan APRA dan beberapa dari pihak Belanda.

Penyebab Terjadinya Pemberontakan Andi Azis

  1. Ada pihak yang menginginkan NIT dipertahankan dan menjadi bagian dari wilayah Republik Indonesia Serikat (RIS), sedangkan di satu pihak lain menginginkan NIT menjadi satu ke negara Republik Indonesia yang saat itu berkedudukan di Yogyakarta.
  2. Beberapa anggota  KNIL beranggapan bahwa pemerintah akan memperlakukan berbeda, sedangkan pihak TNI sendiri ada semacam ketidaknyamanan untuk bekerja sama dengan bekas lawan mereka dulu selama perang kemerdekaan terjadi.
  3. Menuntut agar pasukan mantan anggota KNIL saja yang bertanggung jawab atas keamanan di Negara Indonesia Timur.
  4. Menentang meleburnya anggota pasukan APRIS ke dalam TNI
  5. Mempertahankan Negara Indonesia Timur tetap berdiri.

Tokoh Dalam Pemberontakan Andi Azis

Kolonel A.E. Kawilarang

Kolonel Infanteri A.E Kawilarang ialah pemimpin empat angkatan pasukan yang diperintahkan oleh pemerintahan RIS untuk melakukan operasi penumpasan pemberontakan Andi Azis di Makasar. Lahir pada 23 Februari 1920 dan meninggal dunia di Jakarta pada 6 Juni 2000 diusia 80 tahun. Ia juga turut mendirikan Kesko TT yang sekarang menjadi Komando Pasuka Khusus (Kopassus).

Kolonel Soeharto

Pemimpin Brigade 10 Garuda Mataram di Jawa Tengah yang menjadi bagian dari operasi militer pimpinan Alex Kawilarang untuk turut memberantas pemberontakan Andi Azis. Ia lahir di Kemusuk Jawa Tengah pada tahun 8 Juni 1921 dan meninggal di Jakarta pada tahun 27 Januari 2008, adalah seorang presiden kedua Republik Indonesia yang juga menorehkan kejadian dan memori sejarah besar dalam pemerintahan Republik Indonesia.

Letnan Kolonel Warouw

Letnan Joop Warouw, tokoh pemberontakan Andi Azis adalah pemimpin dari pasukan Angkatan Udara yang juga merupakan seorang mantan tentara KNIL. Pasukannya turut andil dalam operasi militer untuk menumpas pemberontakan Andi Azis.

Kapten Udara Wiriadinata

Raden Atje Wiriadinata mengawali karir militer di Pasukan Pertahanan Pangkalan (PPP) AURI berpangkat OMO (Opsir Muda Oedara) II. Lahir di Situraja, Sumedang, Jabar pada tahun 15 Agustus 1920. Ia memimpin Angkatan Udara dan pasukannya pada saat terjadi berbagai pemberontakan di Indonesia.

Kapten Bohar Ardikusumah

Kapten Bohar Ardikusumah adalah seorang pemimpin Batalyon I Brigade 14 Siliwangi, Jawa Barat yang menjadi tokoh pemberontakan Andi Azis. Ia turut andil dalam operasi militer dibawah pimpinan Kolonel Alex Kawilarang untuk menumpas pemberontakan Andi Azis.

Letkol Suprapto Sukowati

Letkol Suprapto Sukowati adalah seorang pemimpin Brigade 16/I di Jawa Timur. Tokoh pemberontakan yang memimpin pasukannya sebagai anggota dalam operasi militer dibawah pimpinan Alex Kawilarang untuk menumpas pemberontakan Andi Azis.

Nah itu tadi penjelasan ringkas yang jelas dari Mamikos mengenai Pemberontakan Andi Azis. Semoga Informasi di atas membantu kamu. Download aplikasi Mamikos untuk info mengenai kos yang sangat update. Temukan informasi lengkap seputar kos-kosan idaman kamu.


Klik dan dapatkan info kost di dekat mu:

Kost Jogja Harga Murah

Kost Jakarta Harga Murah

Kost Bandung Harga Murah

Kost Denpasar Bali Harga Murah

Kost Surabaya Harga Murah

Kost Semarang Harga Murah

Kost Malang Harga Murah

Kost Solo Harga Murah

Kost Bekasi Harga Murah

Kost Medan Harga Murah