Peminat & Daya Tampung Kedokteran SBMPTN di Berbagai Universitas 2022
Peminat & Daya Tampung Kedokteran SBMPTN di Berbagai Universitas 2022 – Jurusan Dokter masih menempati posisi teratas sebagai program studi favorit pada pelaksanaan seleksi masuk perguruan tinggi. Meski memiliki jadwal kuliah yang padat dan memiliki durasi waktu pendidikan yang cukup lama, Jurusan Kedokteran tampak tidak pernah sepi peminatnya. Buat kamu yang ingin mendaftar SBMPTN 2022 dan memilih Jurusan Kedokteran, di bawah ini Mamikos bagikan info terkait peminat dan daya tampung Kedokteran pada SBMPTN di berbagai universitas.
Peminat & Daya Tampung Kedokteran SBMPTN 2022
Daftar Isi
Daftar Isi
Sewaktu kecil, tentu banyak sekali bukan diantara kita yang bercita-cita sebagai dokter. Tapi, tahukah kamu, jika ternyata untuk bisa menjadi seorang dokter kamu harus menempuh pendidikan yang cukup lama lho. Di Indonesia sendiri sudah banyak perguruan tinggi yang menyelenggarakan Jurusan Kedokteran. Kamu pun bisa memilih untuk mendaftar melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) jika ingin menempuh pendidikan di perguruan tinggi negeri.
Sekilas Tentang Jurusan Kedokteran
Jurusan Kedokteran atau yang lebih dikenal dengan nama Pendidikan Dokter adalah ilmu atau seni yang berkecimpung dalam pemeliharaan kesehatan, serta pencegahan, pengobatan atau penatalaksanaan penyakit. Singkatnya, Ilmu Kedokteran adalah ilmu yang mempelajari cara kerja tubuh manusia, keseimbangannya, faktor-faktor yang dapat mengganggu fungsi dan kesetimbangan tersebut, serta cara mempertahankan dan mengembalikan ketidakseimbangan dan gangguan fungsi tersebut ke fungsi dan kesetimbangan yang normal. Program Sarjana Kedokteran setara dengan jurusan atau program studi lain pada jenjang S1.
Walaupun jumlah semesternya sama, sistem perkuliahan jurusan medis dan non-medis berbeda. Alih-alih Sistem Kredit Semester, sistem blok diterapkan pada perkuliahan mahasiswa kedokteran. Nantinya satu blok umumnya ditempuh dalam waktu satu bulan, mencakup perkuliahan tentang satu sistem organ saja dengan bermacam-macam matakuliah, presentasi, tugas, praktikum, dan berkali-kali ujian blok.
Bagaimana Tahapan Perkuliahan Jurusan Kedokteran?
Sistem perkuliahan di jurusan Kedokteran terbagi jadi dua fase, yakni praklinik dan klinik. Namun, umumnya kamu akan mempelajari bagaimana caranya mendiagnosis penyakit yang dialami seorang pasien kemudian mengobati dan mencegah timbulnya kembali penyakit. Di awal semester, kamu akan mendapatkan materi dasar Anatomi yang membahas bagian-bagian tubuh, juga Fisiologi yang menjelaskan fungsi dan mekanisme dasar organ tubuh. Tak hanya itu saja, kamu juga akan mendapatkan materi tentang Biologi Sel dan Molekuler, Genetika, Biokimia, Farmakologi, dan lainnya.
Sebagian besar kampus Kedokteran di Indonesia menggunakan sistem blok untuk perkuliahannya. Kira-kira ada sekitar 21 blok yang akan kamu pelajari, setiap blok biasanya ditempuh 6-7 minggu termasuk dengan praktikum dan ujiannya. Selain itu, kamu juga akan belajar cara melayani pasien, melakukan pemeriksaan, memberikan pengobatan, juga menjelaskan suatu keadaan kepada pasien dan keluarganya dalam skill lab.
Setelah kamu menyelesaikan 21 blok tersebut, kamu pun akan mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran. Selanjutnya, kamu akan memasuki fase klinik dan mendapatkan gelar sebagai Dokter Muda atau dikenal dengan koas (dari kata Cooperative Assistant). Kamu pun akan belajar dari satu stase ke stase lainnya di Rumah Sakit, misalnya di stase mayor ada penyakit dalam, obgyn, bedah, dan anak. Kemudian di stase minor antara lain mata, anestesi, rehabilitasi medik, syaraf, forensik, THT, dan lainnya.
Adapula stase lainnya yakni stase Ilmu Kesehatan Masyarakat di Puskesmas. Fase klinik ini akan kamu tempuh selama 1,5 sampai 2 tahun. Untuk menyandang gelar Dokter, kamu harus menempuh Ujian Kompetensi D Dosen atau penelitiokter Indonesia (UKDI). Setelah sah menjadi seorang Dokter, kamu harus kembali mengikuti program internship selama 1 tahun agar bisa memperoleh Surat Ijin Praktik (SIP) dan Surat Tanda Register (STR). Setelah resmi mendapatkan surat-surat penting tersebut, kamu pun sudah bisa memutuskan apakah ingin melanjutkan pendidikan dengan mengambil spesialis atau langsung berkarir sebagai Dokter Umum.
Apa Prospek Kerja Lulusan Kedokteran?
Selain menjadi seorang Dokter, lulusan Kedokteran juga bisa menekuni profesi lain. Lantas, apa saja prospek kerja lainnya yang bisa ditempuh seorang lulusan Kedokteran? Berikut beberapa di antaranya.
- Dosen atau peneliti
Pilihan profesi pertama yang bisa kamu pilih adalah sebagai dosen atau peneliti. Nantinya, seseorang yang berkarier di bidang ini akan bertugas untuk menjadi pengajar para mahasiswa Kedokteran di perguruan tinggi. Namun, seperti halnya untuk menjadi bagian dari struktur sebuah instansi kesehatan, salah satu syarat yang diperlukan untuk menekuni profesi ini adalah memiliki gelar S2 di bidang kesehatan (M.Kes.). - Medical Education Unit (MEU)
Masih beririsan dengan bidang pendidikan, mereka yang bekerja sebagai bagian dari Medical Education Unit memiliki tanggung jawab dalam hal pengembangan pendidikan kedokteran. Fungsi tersebut dijalankan dengan cara memberikan saran, merancang, maupun mengembangkan kurikulum pendidikan kedokteran. Sama seperti sebelumnya, seseorang yang akan memilih jalur ini juga diharuskan memiliki gelar lanjutan di bidang terkait, yakni gelar Medical Education Unit (MEU). - Bekerja di industri farmasi
Lulusan Kedokteran juga mempunyai peluang dan prospek kerja yang bagus di industri farmasi. Tugas dokter yang dapat diaplikasikan dalam industri farmasi adalah melakukan riset mengenai penyakit dan pengobatannya serta yang tak kalah penting adalah mempromosikan produk dari pabrik farmasi tersebut. Seorang Dokter juga harus ikut promosi karena promosi dari seorang dokter pasti lebih dipercaya konsumen dan masyarakat luas. Mengingat Dokter memang mempunyai ilmu dan basicnya mengenai penyakit dan obat tersebut. - Bekerja di instansi
Salah satu jenis pekerjaan lainnya yang bisa dijalani adalah menjadi bagian struktural di sebuah instansi. Beberapa contoh instansi yang dimaksud seperti rumah sakit, program BPJS, maupun Dinas Kesehatan. Biasanya, mereka yang memilih untuk mengambil jalur ini diharuskan untuk memiliki gelar magister dalam administrasi rumah sakit, atau juga dikenal dengan singkatan MARS, setelah menyelesaikan jenjang S1 Ilmu Kedokteran. - Bekerja sebagai dokter struktural
Dokter struktural adalah dokter yang menjalankan tugasnya sebagai manajer, misalnya dokter yang menjadi direktur di rumah sakit atau kepala Puskesmas. Jika kamu mempunyai kemampuan dan minat bersosialisasi, mempunyai bakat kepemimpinan, senang berorganisasi, maka menjadi profesi ini bisa kamu pilih. Ketika kamu ingin menekuni profesi ini, kamu disarankan untuk melanjutkan pendidikan S2 Administrasi Rumah Sakit (MARS) atau S2 Manajemen Rumah sakit (MMRS).
Peminat dan Daya Tampung SBMPTN Jurusan Kedokteran
Setiap orang tentunya ingin melanjutkan pendidikan di institusi kuliah ternama. Akan tetapi, jumlah perguruan tinggi negeri yang menawarkan jurusan Kedokteran terhitung masih sedikit. Hal ini menjadi semakin tipis jika mempertimbangkan betapa ketat persaingan dan daya tampung yang disediakan oleh perguruan tinggi. Di bawah ini Mamikos bagikan info terkait peminat dan daya tampung SBMPTN Jurusan Kedokteran tahun 2021 yang dapat digunakan sebagai acuan:
Itulah informasi yang bisa Mamikos bagikan kepada kalian terkait peminat dan daya tampung SBMPTN Jurusan Kedokteran di berbagai universitas. Buat kalian yang ingin mendaftar SBMPTN, segera daftarkan diri. Jika ingin mencari informasi lainnya, kamu bisa mengunjungi situs Mamikos ya.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampusidaman mu: