Pengertian Globalisasi, Ciri-Ciri, Beserta Dampak Negatif dan Dampak Positifnya
Pengertian Globalisasi, Ciri-Ciri, Dampak Negatif & Dampak Positifnya – Selama beberapa tahun ke belakangan ini, istilah globalisasi menjadi hal yang umum didengarkan.
Berbagai orang menyampaikan hal-hal yang berhubungan dengan globalisasi, mulai dari civitas akademik sampai dengan para public figure.
Namun, sesungguhnya apa itu globalisasi? Simak artikel di bawah ini untuk mendapatkan informasinya.
Globalisasi: Pengertian dan Dampaknya
Daftar Isi
Daftar Isi
Globalisasi kerap kali diibaratkan sebagai suatu perspektif baru yang berhubungan dengan konsep dunia.
Dalam hal ini, dunia yang dimaksudkan adalah dunia tanpa batas secara realita.
Selain itu, globalisasi juga diidentikan dengan adanya perubahan-perubahan baru.
Apa Itu Globalisasi?
Globalisasi adalah suatu perkembangan kontemporer yang mempunyai dampak atau imbas akan hadirnya bermacam-macam kemungkinan perubahan yang terjadi di dunia.
Secara sederhana, globalisasi dapat dikaitkan dengan beberapa poin atau aspek, yaitu kekuatan peran, dan batas-batas suatu negara.
Sedangkan, dalam arti yang luas, globalisasi merupakan seluruh kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat dan dunia.
Pengertian Globalisasi Menurut Para Ahli
Tidak hanya didefinisikan secara umum, globalisasi juga memiliki pengertian-pengertian lainnya. Sejumlah pengertian itu didasarkan dari pendapat para ahli, sebagai berikut:
1. Pengertian Globalisasi Waters
Menurut Waters, globalisasi adalah suatu proses yang berhubungan dengan persoalan sosial.
Di mana batas geografis bukan urgensi yang berhubungan dengan kondisi sosial budaya dan dapat menjadi suatu hal yang disadari oleh suatu individu.
2. Pengertian Globalisasi Menurut Giddens
Berdasarkan penuturan Giddens, globalisasi merupakan sikap saling ketergantungan antara satu bangsa dengan bangsa yang lainnya dengan merujuk pada kegiatan perdagangan, perjalanan, pariwisata, budaya, informasi, dan interaksi yang luas.
Akibatnya, batasan suatu negara pun menjadi kian sempit saja.
3. Pengertian Globalisasi Menurut Lynan
Lynan mendefinisikan globalisasi dengan pengertian ‘rapid growth of interdependency and connection in the world of trade and finance’.
Namun, pada sisi lainnya ia pun menyatakan bahwa globalisasi tidak terbatas, tetapi juga didukung oleh kemampuan teknologi.
4. Pengertian Globalisasi Menurut Scholte
Menurut Scholte, globalisasi memiliki sejumlah definisi, yaitu:
- Internasionalisasi, meningkatnya aktivitas hubungan internasional yang meskipun masing-masing negara tetap berpegang pada identitasnya, tetapi satu sama lainnya saling ketergantungan.
- Liberalisasi, di mana batasan sebuah negara menjadi semakin berkurang dan kian tipis.
- Universalisasi, penyebaran material dan immaterial ke berbagai belahan dunia menjadi kian luas.
- Westernisasi, penyebaran budaya yang semakin luas menyebabkan pola dan cara berpikir berubah karena pengaruh globalisasi.
- Hubungan transplanetari dan suprateritorialitas, dunia secara keseluruhan memiliki ontologinya masing-masing dan tidak hanya sekadar gabungan dari berbagai macam negara.
Proses dan Sejarah Globalisasi
Sejumlah pakar sejarah bersepakat bahwa globalisasi menjadi suatu fenomena yang terjadi pada abad ke-20. Hal ini berkaitan dengan terjadinya kebangkitan ekonomi internasional.
Namun, di lain sisi interaksi dan globalisasi yang berkaitan dengan masalah internasional sudah ada sejak berabad-abad yang lalu.
Indikasi pertama adalah pada tahun 1000 hingga 1500 M di mana globalisasi dianggap mulai tumbuh. Kondisi ini ditandai oleh adanya terjadinya perdagangan pada sejumlah negara.
Selain itu, salah satu ahli yang mengemukakan pendapatnya tentang fase globalisasi adalah Robertson.
Menurutnya, fase pertama globalisasi terjadi pada tahun 1400 hingga 1750. Indikasinya adalah terdapat peningkatan peran dan kuasa Gereja Katolik Roma dan meluasnya sistem Kalender Gregorian.
Kemudian, fase kedua terjadi pada tahun 1750 hingga 1875. Ciri dari fase kedua ini adalah pemahaman internasionalisme yang semakin meningkat.
Di mana, pada titik ini, negara dan bangsa yang sudah ada dan terbentuk menjadi semakin berkembang dan mengukuhkan dirinya.
Fase ketiga globalisasi berlangsung sejak tahun 1875 hingga 1925. Ciri-ciri dari fase ketiga menurut Robertson adalah terdapat penemuan sejumlah alat untuk berkomunikasi.
Selain itu, terjadi peningkatan hubungan ekonomi dan transportasi sosial.
Fase keempat globalisasi dimulai pada tahun 1925 hingga 1969 dan fase kelima berlangsung sejak tahun 1969 sampai dengan 1992. Di fase kelima ini perang dingin berakhir dan banyak institusi global yang bermunculan.
Selain itu, sejumlah isu menjadi bahan debat yang ramai diperbincangkan di berbagai belahan dunia, seperti isu hak asasi manusia, jenis kelamin, suku bangsa, etnisitas, dan jenis kelamin.
Terakhir, yaitu fase keenam yang berlangsung selama tahun 1992 sampai dengan saat ini. Robertson menyebutkan bahwa di fase ini terjadi ketidakpastian global.
Indikasinya adalah munculnya penyakit jenis baru, seperti AIDS, terjadinya kerusakan lingkungan secara global, meningkatnya ide-ide terkait paham multikulturalisme, dan bangkitnya isu-isu etnisitas.
Ciri-Ciri Globalisasi
Menurut Hamijojo, ada sejumlah ciri-ciri untuk mengidentifikasi globalisasi. Berikut adalah sejumlah ciri dari globalisasi:
- Terdapat hubungan saling bergantung antar negara.
- Globalisasi didukung oleh percepatan informasi, kecanggihan teknologi, transportasi, dan komunikasi.
- Tatanan organisasi dan manajemen yang kukuh.
- Globalisasi sudah melewati batas tradisional geopolitik. Batas-batas itu pun harus tunduk pada kekuatan teknologi, ekonomi, sosial, dan politik.
- Pendidikan menjadi salah satu aspek yang terdampak oleh globalisasi.
Konsep Globalisasi
Sebuah analisis menunjukkan bahwa globalisasi memiliki suatu konsep.
Konsep-konsep tersebut digolongkan ke dalam kelompok yang berbeda, yaitu konsep globalisasi transference, konsep globalisasi transcendence, dan konsep globalisasi transformation.
Berikut ini adalah informasi lebih detail tentang tiga konsep globalisasi tersebut:
1. Globalisasi Sebagai Transcendence (Pembawa Keunggulan)
Pada konsep globalisasi pertama ini, globalisasi dianggap tidak hanya membawa perubahan untuk identitas unit dan sistem saja. Namun, juga perubahan untuk keberadaan objek dan bidang di mana mereka terletak.
2. Globalisasi Sebagai Transformation
Kedua, globalisasi sebagai transformation merupakan suatu proses transformasi yang berlangsung di tingkat sistem.
Di mana nantinya, ia memiliki kuasa untuk memberi pengaruh kepada sistem tersebut seperti ia bisa mengeksplor identitas unit.
3. Globalisasi Sebagai Transference
Terakhir, globalisasi sebagai transference. Artinya, globalisasi menjadi suatu transfer yang intensif atau pertukaran yang terjadi di antara sejumlah unit.
Di mana, sebelumnya unit-unit itu sudah ada, baik itu perihal budaya, ekonomi, dan politik.
Dampak Globalisasi
Secara umum, pembahasan seputar globalisasi selalu ditumpukan pada ekonomi.
Sedangkan, dimensi globalisasi yang lainnya, seperti globalisasi informasi, globalisasi kebudayaan, dan globalisasi ilmu pengetahuan menjadi hal yang kurang penting.
Padahal, sejatinya, konsep dari globalisasi terhadap adanya perubahan tingkah laku dan peradaban lebih bersifat menyeluruh bila dibandingkan dengan hakikat globalisasi yang sesungguhnya.
Demikian, melanjuti dari pembahasan ini, informasi di bawah akan membahas seputar apa dampak positif dan dampak negatif dari globalisasi.
Dampak Positif dari Globalisasi
Globalisasi telah menjadi suatu hal yang ada dan hidup berdampingan dengan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk itu, tidak heran bahwa sejumlah aspek dapat terarah menjadi versi yang lebih baik. Berikut adalah dampak positif yang terjadi sejak adanya globalisasi:
- Terjadi perkembangan yang signifikan di dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan.
- Teknologi komunikasi, elektronik dan media yang semakin modern dan canggih.
- Komunikasi lebih terjangkau, murah, dan mudah.
- Adanya kesempatan yang lebih luas dan spesifik untuk memperoleh informasi.
- Ilmu pengetahuan yang dapat disebarkan secara lebih luas dengan adanya dukungan dari teknologi.
- Normalisasi hak-hak asasi untuk kaum wanita yang semakin gencar.
- Kemungkinan yang lebih luas untuk sesama manusia dari berbagai kelompok etnik, budaya, dan agama berinteraksi.
- Meningkatnya mobilitas sosial dan pengukuhan untuk masyarakat dengan kelas menengah.
Dampak Negatif dari Globalisasi
Pada hakikatnya, adanya globalisasi diperuntukkan demi keuntungan suatu pihak. Di mana tujuannya adalah untuk mendominasi atau menguasai. Lalu, apa saja dampak negatif dari adanya globalisasi ini?
- Kualitas lingkungan yang semakin terancam akibat berfokus pada keuntungan semata.
- Pembangunan yang tidak merata.
- Perbedaan ekonomi yang semakin jelas antara sebuah negara dengan sektor ekonomi.
- Rakyat miskin yang kesejahteraan hidupnya semakin terabaikan.
- Angka pengangguran yang semakin tinggi.
- Sikap konsumtif yang mengabaikan nilai spiritual dan juga moral.
- Penyebaran informasi yang tidak berdasarkan fakta.
Demikian pembahasan tentang globalisasi, mulai dari pengertiannya sampai dengan akibat apa saja yang timbul karena globalisasi itu. Semoga informasi ini bermanfaat untuk kamu, ya.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: