Apa Itu Hikayat? Ciri-Ciri, Fungsi, Struktur dan Jenis-Jenisnya
Apa Itu Hikayat? Ciri-Ciri, Fungsi, Struktur dan Jenis-Jenisnya – Istilah sastra telah menjadi sesuatu yang umum di kalangan masyarakat. Salah satu yang termasuk dalam jenis sastra adalah sastra Melayu.
Pada sastra lama Melayu itu sendiri terdapat berbagai bentuk karya sastra, salah satu di antaranya adalah hikayat.
Yuk, simak ulasan lebih lengkapnya mengenai hikayat di bawah ini!
Apa yang Dimaksud dengan Hikayat?
Daftar Isi
Daftar Isi
Hikayat merupakan salah satu bentuk dari prosa. Isinya mengisahkan tentang kehidupan manusia secara umum.
Kebanyakan, hikayat membawakan kisah yang berkaitan dengan kesaktian, kehidupan raja, kisah si baik dan si jahat, dan berbagai kisah khayalan lainnya.
Simak informasi di bawah ini untuk mengetahui lebih banyak lagi tentang hikayat.
Pengertian Hikayat Secara Umum
Secara umum, hikayat dapat didefinisikan sebagai kenang-kenangan. Artinya, karya yang yang menjadi kenangan atau sebagai riwayat dari hasil pikir sang penulis kepada orang lain.
Selain itu, dalam bahasa Arab, hikayat berasal dari kata hikayah yang artinya kisah, dongeng atau cerita.
Umumnya, hikayat mengangkat cerita tentang kepahlawanan dan juga kehebatan seseorang yang diberkati dengan keajaiban dan mukjizatnya.
Sedangkan, untuk latar yang dituliskan ke dalam hikayat adalah latar zaman dahulu, misalnya kisah kerjaan.
Demikian, hikayat tidak jarang disebut sebagai prosa lama yang banyak ditemukan dalam bahasa Melayu dan kini sudah jarang ditemukan.
Hikayat yang merupakan dongeng dengan mayoritas penceritaannya menggunakan bahasa Melayu dan karena penuturannya yang hanya mengacu pada imajinasi penulis dalam dunia rekannya, maka hikayat dikategorikan sebagai cerita fiksi.
Sebab, kisahnya hanya sebatas khayalan saja. Tidak heran jika kehadirannya pun identik sebagai bentuk dongeng penghiburan.
Sejumlah tokoh dan ahli bahkan memberikan pendapatnya tentang pengertian dari hikayat ini. Berikut adalah pengertian hikayat menurut para ahli dan tokoh:
Pengertian Hikayat Menurut Sudjiman
Menurut Sudjiman, hikayat adalah bentuk dari jenis cerita rekaan. Cerita rekaan sendiri biasa digunakan dalam karya sastra Melayu lama.
Pada sastra Melayu lama itu menceritakan tentang kepahlawanan dan keagungan.
Demikian, Sudjiman mendefinisikan hikayat sebagai cerita rekaan berbentuk fiksi yang menceritakan tentang kepahlawanan dan riwayat kehidupan seseorang.
Pengertian Hikayat Menurut Pertiwi
Menurut Pertiwi, hikayat masih sejenis dengan folklore. Folklore sendiri dapat didefinisikan secara sederhana sebagai cerita yang tidak bergantung pada sebab-akibat.
Hal itu disebabkan folklore itu mempunyai caranya tersendiri untuk merasakan waktu dan tempat secara nyata dan juga berbeda.
Selain itu, Pertiwi juga menyatakan bahwa hikayat itu mempunyai konversinya sendiri, yaitu jenis identitas dan karakteristik secara dan berbeda dari yang biasa.
Hikayat membawakan cerita tentang realitas kehidupan yang ditulis dalam sebuah karangan.
Pengertian Hikayat Menurut Hooykaas
Terakhir, ada sebuah pendapat yang disampaikan oleh Hooykaas. Menurutnya, hikayat adalah cerita roman yang disajikan dalam bahasa Melayu.
Jenis-Jenis Hikayat
Hikayat terbagi ke dalam dua jenis, yaitu hikayat yang didasarkan dari fase historinya dan juga hikayat yang didasarkan pada isinya.
1. Fase Historis
Fase atau nilai historis hikayat dalam sastra Melayu terdiri atas tiga jenis, yaitu:
1. Hikayat berunsur Hindu, yaitu hikayat yang berdasar pada dua hikayat utama, yaitu Hikayat Sri Rama dan Mahabharata.
Dua kisah itu mampu mengembangkan berbagai kisah atau hikayat lainnya. Misal, Hikayat Pandawa Lima dan Hikayat Sri Rama.
2. Hikayat berunsur Hindu-Islam, yaitu hikayat yang terpengaruh oleh unsur Hindu dan Islam.
Hikayat jenis ini merupakan hikayat yang berasal dari tradisi Hindu, lalu diubah menyesuaikan dengan unsur-unsur Islam yang masuk.
Contoh dari hikayat berunsur Hindu-Islam adalah Hikayat Jaya Lengkara, Hikayat Si Miskin, dan Hikayat Inderaputera.
3. Hikayat berunsur Islam, yaitu hikayat yang khusus mengandung unsur Islam dan datang dari tradisi sastra Arab-Persia.
Contohnya dari hikayat jenis ini di antaranya adalah 1001 Malam (Abu Nawas), Hikayat Qamar al-Zaman.
2. Berdasarkan isinya
Kemudian, bila berdasarkan isinya, hikayat digolongkan ke dalam tiga jenis, yaitu:
- Jenis rekaan: Hikayat Malim Dewa
- Jenis sejarah: Hikayat Hang Tuah, Hikayat Patani, dan Hikayat Raja-Raja Pasai
- Jenis biografi: Hikayat Abdullah dan Hikayat Sultan Ibrahim bin Adam.
Ciri-Ciri Hikayat
Setelah mengetahui pengertian hikayat dan juga jenis-jenis dari hikayat, tentunya masih banyak hal lainnya yang perlu diketahui. Salah satu di antaranya adalah terkait ciri-ciri dari hikayat.
Berikut ini adalah ciri-ciri hikayat:
1. Kesaktian
Pertama-tama, ciri dari hikayat dapat dilihat melalui penokohannya. Di mana, dalam penokohan itu dapat ditemukan kesaktian yang tidak dimiliki oleh manusia biasa dalam kehidupan nyata.
Contoh, salah satu tokoh dalam hikayat dapat membelah gunung hanya dengan melihatnya saja atau hutan yang gundul dapat menjadi rimbun dan lebat hanya dengan sekali hentakan kaki.
2. Bersumber dari Peristiwa Sejarah
Hikayat memang salah satu jenis cerita yang imajinatif, tetapi tidak jarang menggunakan peristiwa sejarah yang pernah terjadi dan tercatat dalam buku-buku sejarah sebagai referensi.
Beberapa hikayat yang menerapkan hal sejenis ini di antaranya adalah hikayat Hang Tuah dan Panji Semirang.
3. Anonim
Umumnya, suatu hikayat lama diketahui melalui estafet atau penceritaan lisan dari mulut ke mulut. Orang tua mengisahkannya kepada kamu setelah sebelumnya mendapatkan cerita tersebut dari nenek atau kakek.
Demikian, perjalanan panjang penceritaan itu mengakibatkan penulisnya tidak diketahui atau anonim.
Selain itu, biasanya anonim dalam hikayat juga dipengaruhi oleh hal lainnya, seperti penulis yang sengaja tidak mencantumkan namanya dalam hikayat yang telah dituliskannya itu.
Itulah mengapa beberapa cerita hikayat menjadi anonim atau tidak diketahui secara jelas dan pasti siapa yang menuliskan hikayat tersebut.
4. Bahasa
Berikutnya adalah salah yang menjadi poin penting dalam hikayat, yaitu bahasa.
Perlu diketahui bahwa hikayat tidak dituliskan seperti karya sastra modern seperti saat ini. Hikayat pada masa lalu cenderung menggunakan bahasa Melayu lama.
5. Istana Sentris
Istana sentris menjadi hal yang umum dan dasar dari hikayat. Selain itu, istana sentris ini biasa dihubungkan dengan tema kepahlawanan.
Untuk mampu menciptakan hal ini, penulis dari kisah hikayat memerlukan imajinasi yang tinggi dan juga luas.
6. Sempit
Apabila kamu sudah pernah membaca hikayat, maka dapat diketahui bahwa dari segi penceritaan terdapat ciri tertentu. Ciri yang dimaksudkan dalam ini adalah sifat dari hikayat yang kaku dan juga tetap.
Hal ini berbeda dengan novel modern yang mayorita lues dan memiliki sebab-akibat. Selain itu, jangkauannya pun lebih luas.
7. Bumbu yang Berlimpah
Kisah hikayat biasanya dituliskan dengan bumbu yang banyak dengan tujuan membuat cerita ini semakin hidup. Sebab, jika tidak ada bumbu, maka akan sulit untuk membangun impresi dan emosi pembaca.
Asalkan tidak berlebihan dan masih terasa natural serta menarik, tidak ada salahnya untuk menggunakan bumbu ini.
8. Mustahil
Ciri hikayat yang satu ini bisa saja disadari dengan mudah oleh pembaca atau bisa juga tidak. Kisah hikayat, apabila dilogikakan menggunakan akal sehat dan segi bahasa sepertinya tidak mungkin atau pralogis.
Sifat mustahil ini muncul diakibatkan oleh hal-hal yang tidak dapat diterima oleh logika atau karena tidak umum terjadi di lingkungan masyarakat normal.
Salah satu daya tarik dari hikayat sendiri adalah gaya imajinasinya yang tinggi dan bebas. Dengan begitu, apa yang tidak mungkin dalam realita berubah menjadi normal dan sah-sah saja dalam cerita hikayat.
9. Arkais
Arkais merupakan penggunaan kata atau bahasa di masa lampau.
Umumnya, bahasa atau istilah yang dimaksudkan dalam arkais ini sudah tidak lagi digunakan dalam kehidupan sehari-hari masa sekarang. Contohnya, bejana, hatta, dan upeti.
10. Magis
Umumnya, kisah hikayat bersifat magis. Artinya, penulis akan membawa pembaca masuk ke dalam dunia khayalan yang telah diciptakannya itu.
Dengan begitu, pembaca dapat berimajinasi dengan mudah dan cenderung membayangkan hal-hal yang indah.
11. Kisah yang Universal
Kisah universal pada poin ini merujuk ke sifat manusia. Misal, terdapat perang yang kedua pihak memiliki tujuan berbeda. Satu dengan niat yang baik, sedangkan satu lagi yang buruk.
Nantinya peperangan itu akan dimenangkan oleh kebaikan, bukannya si keburukan maupun kejahatan.
Struktur Hikayat
Berikutnya, adalah pembahasan tentang struktur dari hikayat.
Poin-poin ini nantinya dapat dijadikan referensi saat kamu hendak menuliskan kisah hikayat atau untuk diperhatikan dan dipahami saat membaca karya dari hikayat ini.
1. Abstraksi
Abstrak umum ditemukan dalam penulisan karya ilmiah, tetapi tidak hanya itu saja.
Sebab, hikayat pun menggunakan abstraksi yang berisi inti dari cerita yang hendak dituliskan. Abstraksi yang ada dalam kisah hikayat berisi rangkaian peristiwa dari cerita.
Faktanya, abstraksi dalam penulisan hikayat bersifat opsional. Artinya, penulis boleh menulis dan menyetarakan abstraksi dalam hasil tulisnya.
Namun, tidak ada masalah jika tidak menyertakannya. Jadi, keputusan tentang abstraksi ini sepenuhnya berada ditangan penulis.
2. Orientasi
Struktur dalam kisah hikayat yang berikutnya adalah orientasi.
Orientasi merupakan salah satu bagian teks yang memiliki kaitan dengan sejumlah aspek. Aspek–aspek tersebut di antaranya adalah waktu, tempat, dan suasana.
3. Komplikasi
Komplikasi merupakan urutan kejadian yang mengaitkan jalannya peristiwa dan hubungan antara sebab dan akibat.
Tidak hanya itu, secara sederhana, komplikasi dapat didefinisikan sebagai puncak dari masalah, di mana konflik mulai muncul dalam alur hikayat.
Adanya konflik ini kemudian akan mengeluarkan karakter dan watak asli dari para tokoh yang ada dalam hikayat tersebut.
4. Evaluasi
Apabila konflik telah diceritakan dan digambarkan oleh penulis, maka tentunya dibutuhkan penyelesaian.
Penyelesaian atau anti klimaks ini wajib ada dalam cerita hikayat. Demikian, itulah yang disebut dengan evaluasi.
5. Resolusi
Resolusi merupakan suatu bagian yang menjadi solusi untuk permasalah yang diciptakan oleh penulis. Adanya solusi ini yang kemudian akan membawa kisah hikayat pada koda.
6. Koda
Koda memiliki fungsi untuk mengartikan pesan dan amanat yang hendak disampaikan oleh penulis kepada pembacanya melalui cerita hikayat.
Bagian ini dapat dilakukan oleh pembaca hanya jika membaca sampai dengan selesai dan juga membaca dengan cermat.
Fungsi Hikayat di Masyarakat
Hikayat memiliki sejumlah fungsi yang bermanfaat untuk masyarakat, baik itu masyarakat lampau dan juga untuk masyarakat saat ini. Berikut adalah fungsi hikayat:
- Hiburan di kalangan masyarakat
- Sarana untuk pelipur lara
- Karya untuk mengisi suatu acara
- Mengajarkan Kepahlawanan
- Menyampaikan nilai moral yang ada di kehidupan
Bentuk Hikayat
Hikayat berasal dari berbagai budaya sehingga menghasilkan adanya percampuran budaya.
Di mana, hasilnya adalah munculnya beraneka macam jenis dan bentuk hikayat. Untuk bentuknya, hikayat dikelompokkan berdasarkan penggambarannya.
1. Roman
Hikayat roman menceritakan tentang kisah kasih asmara dan rumah tangga yang terjadi antara pria dan wanita. Contoh dari hikayat roman adalah Hikayat Putroe Gumbak Meuh.
2. Epos
Epos merupakan bentuk hikayat yang membawakan cerita atau kisah tentang kepahlawanan satu sosok. Contoh dari hikayat jenis ini adalah Hikayat Prang Kompeuni.
3. Cerita Rakyat
Hikayat cerita rakyat berisikan kisah yang dikemas dengan jenaka.
Umumnya, cerita yang dibawakan oleh bentuk yang satu ini adalah tentang asal muasal dari suatu tempat atau bisa juga benda. Contoh dari hikayat cerita rakyat adalah Hikayat Rhang Manyang.
4. Chara
Berikutnya adalah hikayat chara. Hikayat yang satu ini berfokus pada kehidupan seseorang yang dianggap terpuji.
Oleh karena itu, hikayat yang satu ini termasuk dalam jenis hikayat biografi. Contohnya adalah Hikayat Hiyaken Tujoh.
5. Tambeh
Terakhir, hikayat tambeh. Hikayat tambeh berisikan pedoman tentang kehidupan.
Jadi, setelah membacanya akan ada banyak sekali moral atau pesan yang bisa dipetik. Contoh dari hikayat chara, yaitu Hikayat Hiyaken Tujoh.
Itu tadi informasi seputar hikayat. Mulai dari pengertian tentang hikayat sampai dengan bentuk-bentuk hikayat.
Setelah menyimak artikel di atas semoga kamu dapat lebih memahami tentang hikayat dan melestarikan, ya. Sebab, hikayat termasuk budaya yang perlu dijaga dengan sebaik-baiknya.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: