Pengertian Jaringan Otot pada Hewan beserta Struktur, Fungsi, dan Ciri-cirinya

Pengertian Jaringan Otot pada Hewan beserta Struktur, Fungsi, dan Ciri-cirinya – Semua makhluk hidup terdiri dari banyak jaringan dan organ, baik manusia, tumbuhan, hingga hewan memiliki jaringannya masing-masing.

Jaringan pada hewan terdiri dari menjadi empat macam, yaitu jaringan ikat, jaringan saraf, jaringan epitel, dan jaringan otot.

Berikut adalah macam-macam jaringan yang ada pada hewan dan pengertian jaringan otot pada hewan.

Pengertian Jaringan Ikat

http://freetrialsystempackage.co.uk/xt-dog-muscular-anatomy/

Jaringan ikat memiliki sebutan lainnya yaitu jaringan konektif atau penyokong yang memiliki peran untuk mengikat jaringan lain agar menjadi satu.

Jaringan ini berasal dari perkembangan mesoderm ke mesenkim.

Jaringan ikat memiliki klasifikasi di antaranya yaitu:

  1. Jaringan ikat longgar, memiliki serat yang lebih longgar, komposisi bahan dasar matriksnya pun lebih banyak, dan sel penyusunnya lebih sedikit.
  2. Jaringan ikat padat, seratnya lebih banyak dan lebih rapat daripada bahan dasar dan sel penyusunnya.
  3. Jaringan adiposa atau jaringan lemak, gunanya untuk menyimpan sel lemak.
  4. Jaringan kartilago atau tulang rawan, yang merupakan hasil dari spesialisasi jaringan ikat berserat dengan matriks elastis.
  5. Jaringan tulang sejati, yang sel-sel penyusunnya berasal dari osteoblas dan menghasilkan osteosit.
  6. Jaringan darah, merupakan jaringan ikat yang dikhususkan untuk tempat sel-sel darah dengan plasma darah.
  7. Jaringan limfa, merupakan jaringan yang terdiri atas sel limfosit dan juga makrofag, serta serat-serat retikuler.

Fungsi khusus dari jaringan ikat antara lain.

  • Sebagai substansi dasar, barier terhadap penyebaran penyakit.
  • Substansi dasar dari jaringan ikat yang renggang.
  • Mengikat berbagai jaringan agar tetap dapat menyatu dan juga menyediakan materi pembungkus antar bagian tubuh.
  • Memberi bentuk dan sebagai penunjang bagi tubuh.

Pengertian Jaringan Saraf

Jaringan ini tersusun dari sel-sel neuron atau sel saraf yang saling terhubung ke sistem saraf pusat. Jaringan saraf juga terdiri dari berbagai macam, di antaranya adalah sebagai berikut.

  1. Saraf sensorik, yang bertugas untuk mengirimkan rangsangan dari reseptor atau indra ke sistem saraf pusat.
  2. Saraf interneuron, yang menghubungkan antar saraf atau konektor dan saraf sensorik dengan saraf motorik atau adjustor.
  3. Saraf motorik, yang mengirimkan rangsangan dari sistem saraf pusat menuju otot atau efektor sebagai penanggap rangsangan.

Menurut bentuknya, jaringan sel saraf dibagi menjadi tiga, yaitu saraf multipolar, bipolar, dan saraf unipolar.

Terdapat juga sel neuroglia atau sel glia yang merupakan penunjang kebutuhan sel saraf seperti kebutuhan oksigen, nutrisi, dan lainnya.

Pengertian Jaringan Epitel

Jaringan epitel merupakan jaringan yang membatasi dua lingkungan berbeda di dalam tubuh setiap hewan.

Jaringan epitel letaknya melekat pada jaringan ikat. Jaringan epitel sendiri diklasifikasikan berdasarkan letak dan bentuknya.

Menurut letaknya, jaringan epitel dibedakan menjadi:

  1. Jaringan epidermis yang berbatasan dengan lingkungan luar tubuh.
  2. Jaringan endotelium yang membatasi organ dalam.
  3. Jaringan mesotelium yang membatasi rongga.

Sedangkan menurut bentuknya, jaringan epitel terdiri dari:

1. Jaringan epitel pipih (squamous epithelium)

Terdiri dari epithel pipih selapis dan berlapis. Epithel selapis sangatlah tipis, transpor zat dilakukan secara difusi dan osmosis, serta permeabel seperti kapiler dan epithel alveolus. 

Sedangkan epithel berlapis memiliki peran dalam melindungi dari luar tubuh dan mudah untuk melakukan regenerasi seperti epithel kulit, mulut, dan vagina.

2. Jaringan epithel kubus (cuboid epithelium)

Terdiri atas epithel selapis dan berlapis. Jika pada epithel kubus selapis memiliki peran untuk absorpsi dan sekresi seperti pada saluran kelenjar ludah dan tubulus ginjal.

Sedangkan pada epithel kubus berlapis selain memiliki peran yang sama dengan epithel selapis, juga dapat melindungi dari gesekan seperti saluran kelenjar keringat dan kulit.

3. Jaringan epithel silindris (columnal epithelium)

Seperti halnya dengan jaringan epithel sebelumnya, epithel silindris juga terdiri dari epithel silindris selapis untuk absorpsi dan sekresi, sedangkan pada epithel silindris berlapis berperan dalam sekresi dan juga pelndung.

Selain itu, terdapat juga epithel silindris berlapis semu bersilia seperti yang ada di epithel saluran pernapasan atas.

4. Jaringan epithel transisional

Jaringan ini dapat berubah-ubah bentuknya dengan cara mengembang lalu mengempis dan memiliki sifat impermeabel. Contohnya seperti pada ureter, kandung kemih, uretra, dan tubulus ginjal.

5. Jaringan epithel kelenjar

Jaringan epithel ini terletak di kelenjar endokrin dan eksokrin. Bentuknya seperti tabung dan membulat.

Secara garis besar, jaringan epitel memiliki fungsi sebagai:

  • Transpor cairan seperti di paru-paru atau saluran pencernaan.
  • Adsorpsi gas seperti di saluran pencernaan dan paru-paru.
  • Pelindung terhadap trauma, dehidrasi, iritasi mekanik, dan juga zat toksik.
  • Sekresi produk yang telah disintesis seperti enzim dan hormon.

Pengertian Jaringan Otot Pada Hewan

Jaringan otot adalah sebuah jaringan yang berisikan banyak sel dan serat yang memiliki fungsi yang sama, yakni membentuk otot sekaligus membantu proses pergerakan rangka dan organ di dalamnya.

Jaringan ini berasal dari lapisan embrional yang kemudian disusun oleh sel-sel khusus yang bisa melakukan kontraksi karena mengandung miofibril di dalamnya yang berfungsi sebagai elemen kontraktil.

Mungkin kamu sering kali mengamati fungsi biologis hewan peliharaan maupun yang ada di sekitarmu. Pergerakan yang mereka lakukan erat kaitannya dengan fungsi kinerja jaringan otot.

Jaringan otot sendiri terbagi lagi menjadi tiga macam, yaitu otot lurik, otot polos, dan otot jantung.

Setiap jaringan memiliki bentuk khusus yang akan melakukan fungsi spesifik seperti jaringan syaraf yang membuat tubuh hewan dapat menerima dan menyampaikan rangsangan.

Begitu juga dengan jaringan otot hewan.

Pengertian jaringan otot pada hewan sesuai dengan fungsinya yaitu menjadi alat gerak aktif, karena kemampuan jaringan yang bisa berkontraksi.

Gerakan setiap anggota gerak dan tubuh disebabkan adanya kontraksi otot yang melekat pada rangka.

Pada organ yang memiliki rongga seperti pembuluh darah dan saluran pencernaan, jaringan otot berfungsi sebagai pelindung dan menekan isi organ sehingga terjadilah gerakan makanan di dalam usus dan aliran darah ke seluruh tubuh.

Jaringan otot memiliki bagian yang penting untuk melindungi dan membantu kinerjanya, yaitu:

  1. Miofibril, adalah serat-serat yang ada di otot.
  2. Miofilamen, merupakan filamen halus atau benang-benang dari miofibril.
  3. Sarkoplasma, merupakan cairan sel otot yang berfungsi sebagai tempat bagi miofibril dan miofilamen.
  4. Sarkolema, adalah membran yang melapisi sel otot dan fungsinya untuk pelindung otot.

Sifat yang melekat pada jaringan otot adalah mampu berkontraksi, konduktivitas, ekstensibilitas, elastisitas, dan iritabilitas.

Untuk klasifikasinya sendiri, dibedakan menjadi dua yaitu berdasarkan morfologi dan berdasarkan fungsinya.

Jaringan otot berdasarkan morfologinya adalah otot polos dan otot bergaris melintang seperti otot rangka dan otot jantung.

Sedangkan menurut fungsinya, jaringan otot dibedakan menjadi jaringan otot voluntary atau otot rangka dan jaringan otot Involuntary atau otot polos dan otot jantung.

Jenis-Jenis Jaringan Otot Pada Hewan

1. Otot Lurik

Jaringan otot lurik mempunyai struktur khusus yang berfungsi sebagai alat gerak aktif, disebut juga sebagai jaringan otot rangka atau otot bergaris melintang.

Otot ini memiliki serat yang mengandung miosin dan filamen aktin.

Miosin dan filamen aktin ini adalah protein kontraktil yang akan memberikan kemampuan pada otot untuk memanjang dan memendek. Ciri-ciri dari otot lurik ada seperti berikut ini.

  1. Bentuk selnya silindris, memanjang, dan memiliki inti yang banyak.
  2. Panjangnya mencapai kurang lebih 40 mm dan lebarnya 10 hingga 40 µ.
  3. Intinya lebih dari satu, berbentuk oval, dan letaknya di bagian tepi.
  4. Warna daerahnya terang untuk aktin dan gelap untuk miosin, warna ini berselang-seling sehingga tampak lurik.
  5. Otot lurik memiliki struktur yang efektif untuk melakukan pergerakan spontan dan membutuhkan tenaga yang besar.
  6. Otot ini mudah lelah karena seringkali terjadi penumpukan asam laktat pada selnya.
  7. Pergerakannya berasal dari sinyal motorik dari otak dan bukan refleks (bersifat sadar).
  8. Hampir keseluruhan tubuh bagian luar hewan maupun manusia memiliki jaringan otot lurik.

Fungsi dari otot lurik adalah untuk menggerakkan tulang dan juga melindungi kerangka dari benturan keras.

2. Otot Polos

Otot polos termasuk jaringan otot yang tersusun dari sel-sel berbentuk kumparan dengan satu inti di tengahnya.

Otot polos tidak terlihat lurik karena sarkoplasma atau sitoplasma yang mengandung filamen tidak teratur. Otot ini akan berkontraksi ketika miofilamen memendek.

Otot polos berkontraksi di luar kesadaran, meskipun lambat namun tidak mudah lelah, dan gerakannya terus-menerus.

Otot polos terdapat di dinding pembuluh darah, saluran pencernaan makanan, saluran pernapasan, dan juga di bagian saluran telur.

Tidak hanya ada di dalam tubuh hewan vertebrata, namun hewan invertebrata pun juga memiliki jaringan otot polos.

Selain itu, otot polos juga berfungsi untuk mengendalikan aliran darah dan tekanan darah pada sistem kardiovaskuler.

Bentuk otot polos yaitu polos dan gelendong, terletak di tengah sel dengan satu nukleus seperti halnya otot jantung.

Otot polos dapat mencapai panjang sekitar 0.2 mm dan lebarnya kurang lebih 5 hingga 7 µ. Bagian intinya berbentuk tunggal dan pipih, dan berfungsi sebagai:

  1. Mengontrol diameter saluran pembuluh darah dan cabang saluran pernapasan.
  2. Mendorong zat yang tersimpan di dalam kantong air kemih dari kantong kemih dan tinja dari rektum.
  3. Mendorong pergerakan zat di dalam berbagai saluran seperti sel telur yang ada di dalam saluran telur dan sel spermatozoa di dalam saluran kelamin.

3. Otot Jantung

Sesuai dengan namanya, otot jantung adalah jaringan otot yang berada di jantung. Sel dari otot jantung memiliki banyak cabang, yang mana setiap satu cabang dengan yang lainnya melekat satu sama lain. 

Miofilamen otot jantung bentuknya tersusun layaknya otot lurik. Otot jantung memiliki sel berinti satu dan terletak di bagian tengah.

Sama halnya dengan kedua otot sebelumnya, otot jantung berkontraksi di luar kesadaran.

Kontraksi pada otot jantung terjadi secara lambat namun teratur, dan memiliki periode istirahat yang panjang.

Dengan begitu, dapat mencegah terjadinya kejang pada otot jantung. Fungsi otot jantung adalah untuk memompa darah ke luar jantung.

Demikianlah pengertian macam-macam jaringan pada hewan dan juga pengertian jaringan otot pada hewan.

Jadi, semua jaringan yang ada di dalam tubuh makhluk hidup, termasuk hewan sangatlah berperan penting dalam setiap pergerakan dan respon hewan tersebut.

Misalnya, terdapat jaringan saraf di dalam tubuh anjing yang membuatnya menjadi sangat peka terhadap rangsangan.

Jaringan itulah yang bisa membuat anjing bergerak dan menggerakkan ototnya. Semoga bermanfaat untuk belajar biologimu!


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta