Pengertian Kebijakan Moneter, Tujuan, Jenis, dan Instrumennya
Pengertian Kebijakan Moneter, Tujuan, Jenis, dan Instrumennya — Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan kebijakan moneter?
Kira-kira apa tujuan dari kebijakan moneter tersebut? Apa saja jenis dan intrumennya?
Apabila kamu penasaran dengan bahasan mengenai apa pengertian dari kebijakan moneter, apa tujuan dan jenis-jenisnya serta apa saja contoh intrumennya?
Maka Mamikos sarankan untuk membaca ulasan kali ini sampai akhir.
Pahami Kebijakan Moneter, Tujuan, Jenis dan Intrumen di Sini
Daftar Isi
Daftar Isi
Pada pembuka artikel ini, Mamikos akan langsung menginformasikan untuk kamu sekalian apa yang dimaksud dengan pengertian dari kebijakan moneter tersebut.
Setelah itu, Mamikos akan melanjutkan membahas apa saja tujuan dari kebijakan moneter, apa jenis-jenisnya hingga penjelasan instrumen kebijakan moneter.
Mari langsung simak bahasan pengertian kebijakan moneter tersebut pada uraian Mamikos selengkapnya di bawah ini.
Mengenal Pengertian Kebijakan Moneter
Di ulasan pertama, Mamikos sudah merangkum apa yang dimaksud dengan kebijakan moneter.
Kebijakan moneter adalah suatu proses mengatur persediaan uang di sebuah negara untuk mencapai tujuan tertentu, contohnya saja menahan inflasi, mencapai pekerja penuh atau agar lebih sejahtera.
Pada dasarnya, kebijakan moneter adalah sebuah kebijakan yang memiliki tujuan untuk mencapai keseimbangan internal dimana di dalamnya meliputi pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, hingga pemerataan pembangunan, dengan keseimbangan eksternal dimana meliputi keseimbangan neraca pembayaran.
Tak hanya itu saja, kebijakan moneter juga bertujuan untuk mencapai suatu tujuan ekonomi makro, yaitu menjaga stabilitas ekonomi yang dapat diukur dengan peluang kerja, kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional seimbang.
Apabila kestabilan dalam kegiatan perekonomian mengalami kendala, maka kebijakan moneter dapat digunakan untuk memulihkan yang menjadi bagian dari tindakan stabilisasi.
Pertama kali pengaruh kebijakan moneter akan dirasakan oleh sektor perbankan, yang lalu ditransfer pada sektor riil.
Kebijakan moneter disebut juga sebagai upaya mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara berlangsung terus menerus dengan tetap mempertahankan kestabilan harga.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Bank Sentral atau Otoritas Moneter akan berupaya mengatur keseimbangan antara persediaan uang dengan persediaan barang supaya inflasi dapat lebih terkendali, tercapainya kesempatan kerja penuh serta kelancaran pasokan maupun distribusi barang.
Dalam ulasan Mamikos ini, kamu akan lebih akrab dengan beberapa istilah seperti ekonomi, moneter, keuangan, dan perbankan.
Informasi ini menjadi bagian dalam isi artikel pengertian kebijakan moneter versi Mamikos.
Oleh karenanya, pastikan membaca ulasan Mamikos ini hingga selesai nanti.
Pengamatan Ahli Tentang Kebijakan Moneter
Di bawah ini Mamikos juga sertakan apa pengamatan para ahli tentang kebijakan moneter yang bisa kamu pelajari.
Penjelasan para ahli mengenai kebijakan moneter tersebut adalah:
Menurut Muana Nanga
Pengertian kebijakan moneter menurut Muana Nanga merupakan suatu kebijakan yang dilakukan otoritas moneter dengan mengendalikan jumlah uang yang beredar dan tingkat suku bunga untuk memengaruhi tingkat permintaan agregat serta mengurangi ketidakstabilan ekonomi.
Menurut Boediono Moneter
Kebijakan moneter merupakan suatu tindakan pemerintah melalui Bank Sentral untuk dapat memengaruhi dalam situasi makro yang dilaksanakan dengan cara menyeimbangkan jumlah uang yang beredar dengan penawaran barang sehingga inflasi lebih dapat dikendalikan, tercapainya berbagai kesempatan kerja penuh serta kelancaran suplai atau distribusi barang.
Menurut M. Natsir
Yang dimaksud monetary policy atau kebijakan moneter adalah segala tindakan atau upaya dari bank sentral untuk memengaruhi perkembangan variabel moneter yakni uang beredar, nilai tukar, suku bunga, dan suku bunga kredit agar tercapainya tujuan yang diinginkan.
Menurut Perry Warjiyo
Kebijakan moneter merupakan suatu kebijakan otoritas moneter atau bank sentral dalam bentuk agregat moneter untuk mencapai perkembangan kegiatan ekonomi dengan memperhatikan siklus aktivitas ekonomi, sifat ekonomi suatu negara hingga faktor ekonomi fundamental lainnya.
Ini Jenis-jenis Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter memiliki dua jenis yang diambil sebagai langkah untuk memengaruhi jumlah uang yang beredar.
Kebijakan tersebut dikenal sebagai kebijakan moneter ekspansif dan kebijakan moneter kontraktif, yang penjelasannya bisa kamu simak berikut ini:
1. Kebijakan Moneter Ekspansif
Kebijakan Moneter Ekspansif dapat disebut juga sebagai kebijakan uang Longgar (easy money policy) yang adalah kebijakan yang mengatur jumlah uang yang dipasok dalam perekonomian.
Cara kerjanya adalah dengan menurunkan suku bunga, membeli sekuritas pemerintah oleh bank sentral, dan menurunkan persyaratan cadangan untuk bank.
Kebijakan ekspansif ini akan menurunkan tingkat pengangguran serta merangsang aktivitas bisnis atau kegiatan belanja konsumen.
Di seluruh negara, tujuan dari kebijakan moneter ekspansif ini adalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan risiko inflasi akan semakin tinggi.
Kebijakan moneter ekspansif secara khusus melakukan penambahan uang yang beredar dalam masyarakat supaya roda perekonomian berjalan dengan lebih cepat.
Kebijakan satu ini mampu meningkatkan daya beli (permintaan) masyarakat dan mengurangi jumlah pengangguran pada saat perekonomian mengalami resesi atau depresi.
Kebijakan moneter ekspansif juga akan memengaruhi tingkat pengangguran di suatu negara.
Misalnya saja, kebijakan ekspansif diterapkan untuk mengurangi angka pengangguran karena ketersediaan uang dalam jumlah banyak yang akan merangsang kegiatan bisnis sehingga pasar tenaga kerja jadi semakin besar.
2. Kebijakan Moneter Kontraktif
Kebijakan Moneter Kontraktif merupakan suatu kebijakan yang dilakukan dalam rangka untuk mengurangi jumlah uang yang beredar. Kebijakan satu ini dilakukan pada saat perekonomian tengah mengalami inflasi.
Kebijakan ini disebut juga dengan kebijakan uang ketat atau ttight money policy.
Kebijakan moneter kontraktif (monetary contractive policy) yang disebut juga sebagai kebijakan uang ketat (tight money policy) merupakan suatu kebijakan mengurangi jumlah uang yang beredar.
Tujuan utama dari kebijakan tersebut adalah menurunkan tingkat inflasi. Tujuan kebijakan moneter kontraktif yakni dengan mengurangi jumlah uang beredar dalam perekonomian.
Tujuan tersebut dapat dicapai dengan cara meningkatkan suku bunga, menjual obligasi pemerintah, hingga menaikkan persyaratan cadangan untuk bank.
Beberapa Contoh Kebijakan Moneter di Indonesia
Beberapa contoh monetary policy yang sudah diterapkan di Indonesia, dapat kamu simak sebagai berikut ini:
Bank Indonesia (BI ) melakukan lelang sertifikatnya, atau dengan melalui pembelian surat berharga di pasar modal.
UBI dapat menurunkan suku bunga apabila kondisi ekonomi sesuai dengan ekspektasi.
Sebaliknya, BI dapat menaikkan suku bunga jika ingin membatasi aktivitas ekonomi sehingga aliran uang menjadi berkurang.
Ketika perekonomian mengalami resesi, maka peredaran uang justru akan meningkat sehingga aktivitas perekonomian pun jadi meningkat.
Contohnya adalah dengan membeli sekuritas (surat-surat berharga). Saat terjadi inflasi, BI akan mengurangi aliran uang ke masyarakat dengan cara menjual surat berharga untuk mengurangi aktivitas ekonomi berlebihan.
Tujuan dari Kebijakan Moneter
Bank Indonesia memiliki tujuan untuk mencapai serta memelihara kestabilan nilai rupiah.
Hal yang dimaksud dengan kestabilan nilai rupiah tersebut antara lain kestabilan terhadap harga-harga dari barang dan jasa yang tercermin pada inflasi.
Untuk mencapai tujuan tadi, sejak 2005 Bank Indonesia sudah menerapkan kerangka kebijakan moneter dengan inflasi sebagai sasaran utama dari kebijakan moneter (Inflation Targeting Framework), serta menganut sistem nilai tukar yang mengambang atau free floating.
Peran dari kestabilan nilai tukar sangat penting khususnya dalam mencapai stabilitas harga dan sistem keuangan.
Oleh karena itu, Bank Indonesia juga perlu menjalankan kebijakan nilai tukar untuk mengurangi volatilitas nilai tukar yang berlebihan, bukan untuk mengarahkan nilai tukar pada tingkatan tertentu.
Bank Indonesia juga dapat melakukan berbagai cara pengendalian moneter yang berlandaskan Prinsip Syariah.
Apabila dirangkum secara keseluruhan, maka tujuan kebijakan moneter antara lain adalah:
1. Stabilitas Ekonomi
Stabilitas ekonomi jadi tujuan diterapkannya kebijakan moneter. Yang dimaksud dengan stabilitas ekonomi adalah suatu keadaan dimana pertumbuhan ekonomi berlangsung secara terkendali dan berkelanjutan.
Maka artinya, pertumbuhan arus barang atau jasa dan arus uang berjalan menjadi seimbang.
2. Kesempatan Kerja
Kesempatan kerja akan meningkat bila produksi meningkat. Peningkatan produksi biasanya diikuti dengan perbaikan nasib para karyawan ditinjau dari segi upah maupun keselamatan kerja.
Perbaikan upah dan keselamatan kerja akan meningkatkan taraf hidup karyawan dan pada akhirnya kemakmuran dapat tercapai.
3. Kestabilan Harga
Kestabilan harga jadi tujuan diberlakukannya kebijakan moneter. Stabilitas harga barang dari waktu ke waktu menandakan keberhasilan dari kebijakan moneter.
Harga yang stabil dapat membuat masyarakat semakin mempercayai bahwa membeli barang pada tingkat harga sekarang sama saja dengan tingkat harga yang akan datang, atau daya beli uang dari waktu ke waktu tidak berubah.
4. Neraca Pembayaran Internasional
Neraca pembayaran bisa dikatakan dalam keadaan seimbang jika jumlah nilai barang yang diekspor sama dengan nilai barang yang diimpor.
Agar neraca pembayaran menjadi seimbang, pemerintah harus sering menjalankan kebijakan moneter. Contohnya dengan cara melakukan devaluasi.
5. Menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi
Menjaga stabilitas harga dari banyaknya jumlah uang yang beredar di masyarakat, meningkatkan kesempatan kerja, memperbaiki posisi neraca perdagangan dan neraca pembayaran, dapat terwujud apabila negara mendevaluasi mata uang rupiah ke mata uang asing.
Instrumen dari Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter menjadi kebijakan ekonomi yang akan mengatur tingkat pertumbuhan dan peredaran uang di dalam suatu negara.
Inflasi dan pengangguran jadi variabel makroekonomi utama yang diatur kebijakan moneter. Kebijakan moneter tersebut dapat dilakukan dengan cara menjalankan instrumen kebijakan moneter.
Tujuannya ialah mengatur jumlah uang yang beredar demi terjaganya stabilitas harga, baik instrumen langsung maupun instrumen tidak langsung. Beberapa instrumen utamanya, antara lain adalah:
- Fasilitas Diskonto (Discount Rate)
- Operasi Pasar Terbuka
- Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio)
- Imbauan Moral (Moral Persuasion)
Demikian bahasan pengertian kebijakan moneter dari mulai tujuan, jenis, dan instrumen sebagaimana penjelasan yang bisa Mamikos sampaikan.
Mudah-mudahan saja apa yang sudah kamu baca dan simak pada artikel pengertian kebijakan moneter, tujuan, jenis, dan instrumennya tersebut dapat menambah ilmu pengetahuan yang bermanfaat.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: