Pengertian Penelitian Kuantitatif, Metode, Jenis & Tujuannya
Jika saat ini kamu sedang mengerjakan karya ilmiah, pasti sudah tidak asing dengan istilah penelitian kuantitatif. Sebagai salah satu metode riset, metodologi tersebut identik dengan perhitungan yang baik.
Seperti diketahui bahwa ada banyak cara untuk meneliti hingga mendapatkan suatu kesimpulan atas suatu fenomena. Ada metodologi riset yang menggunakan data angka, teori terdahulu hingga info-info trend masa kini.
Cara penelitian kuantitatif sendiri umumnya digunakan dalam riset yang bukan jenis subjektif. Misalnya ingin melakukan pengamatan terkait pengaruh penerapan kurikulum baru terhadap prestasi belajar siswa.
Untuk lebih jelasnya, disini kami akan membahas lebih lengkap tentang pengertian penelitian ini, metode, jenis-jenis, tujuan dan contohnya.
Pengertian Penelitian Kuantitatif Menurut Ahli
Daftar Isi
- Pengertian Penelitian Kuantitatif Menurut Ahli
- Tujuan dari Adanya Penelitian Kuantitatif
- Karakteristik Penelitian Kuantitatif yang Perlu Diketahui
- Jenis-jenis Penelitian Kuantitatif Berdasarkan Tujuannya
- Konsep Dasar dan Asumsi Penelitian Kuantitatif
- Kapan Metode Penelitian Kuantitatif Digunakan?
- Langkah-langkah untuk Melakukannya dengan Benar
Daftar Isi
- Pengertian Penelitian Kuantitatif Menurut Ahli
- Tujuan dari Adanya Penelitian Kuantitatif
- Karakteristik Penelitian Kuantitatif yang Perlu Diketahui
- Jenis-jenis Penelitian Kuantitatif Berdasarkan Tujuannya
- Konsep Dasar dan Asumsi Penelitian Kuantitatif
- Kapan Metode Penelitian Kuantitatif Digunakan?
- Langkah-langkah untuk Melakukannya dengan Benar
Secara umum, penelitian ini didefinisikan sebagai metodologi yang berlandaskan filsafat positivisme, yakni meneliti menggunakan metode pengambilan sampel secara random kemudian data tersebut dianalisis secara kuantitatif atau statistik untuk menguji hipotesis.
Ada juga beberapa ahli yang memberikan pendapat tentang pengertian metode penelitian tersebut, diantaranya sebagai berikut:
1. Kasiran
Menurut Kasiran, penelitian kuantitatif merupakan suatu metodologi dengan menggunakan data dalam bentuk angka. Pengumpulan angka-angka tersebut kemudian akan dianalisis untuk mendapatkan analisa keterangan.
Lebih sederhana lagi, metode ini digunakan pada riset ilmiah yang telah disusun secara sistematis terhadap bagian-bagian agar dapat menemukan kausalitas untuk mengetahui keterkaitan.
2. Creswell
Sementara menurut Creswell, yakni suatu upaya menyelidiki masalah berdasarkan data, variabel dan kemudian diukur dengan angka agar dapat dilakukan analisa sesuai prosedur statistik. Cara riset ini untuk membantu dalam mengambil kesimpulan atau menggeneralisasi prediksi teori dengan tepat.
3. Punch
Mengartikan penelitian kuantitatif sebagai suatu penelitian berlandaskan pengalaman empiris dengan mengumpulkan data-data angka atau numeric dimana yang bisa dihitung.
4. Beryman
Memaparkan pengertian dari penelitian kuantitatif sebagai metodologi riset dengan melibatkan desain, teori, hipotesis dan menentukan subjek-nya. Dalam riset tersebut melibatkan pengumpulan data, pemrosesan, menganalisa hingga dapat menarik suatu kesimpulan.
Memang jika mendefinisikan pengertian kuantitatif ada banyak penjabarannya dari sudut pandang masing-masing. Untuk memahami metodologi ini maka juga harus paham tentang unsur-unsur yang berkaitan di dalamnya.
Tujuan dari Adanya Penelitian Kuantitatif
Jika dilihat dari perspektif tujuannya, berikut beberapa hal yang mendasari seseorang menggunakan cara penelitian ini:
- Mengembangkan model matematis sehingga riset tidak hanya mengandalkan teori atau kajian literatur saja. Dengan cara tersebut maka peneliti bisa membangun hipotesis yang memiliki keterkaitan terhadap fenomena alam dari objek/subjek penelitian.
- Menjadikan pengukuran sebagai pusat riset dimana hasilnya digunakan untuk mengetahui hubungan fundamental antara pengamatan empiris terhadap hasil data kuantitatif.
- Menentukan hubungan antar variabel pada suatu populasi
Karakteristik Penelitian Kuantitatif yang Perlu Diketahui
Setelah memahami definisi, barangkali masih banyak pembaca kesulitan membedakan metodologi kuantitatif dengan kualitatif atau lainnya. Jangan khawatir, ada beberapa karakteristik spesifik untuk memahami jenis riset metode kuantitatif.
Menurut para ahli, ada beberapa karakteristik dari penelitian kuantitatif untuk membedakannya dengan metodologi lain, diantaranya sebagai berikut:
- Memahami fenomena melalui konsep-konsep umum untuk menjelaskan fenomena dengan lebih khusus. Umumnya memakai pola pikir deduktif, rasional-empiris atau top down.
- Menghindari hal-hal subjektif sehingga memakai logika positivistik
- Serangkaian proses riset berdasarkan prosedur yang sudah direncanakan. Meliputi subjek, data, sumber data hingga alat pengumpul data sudah direncanakan sebelumnya. Jadi dalam metode riset ini tidak berorientasi pada hasil, melainkan prosesnya.
- Menggunakan alat objektif dan baku/standar untuk mengumpulkan data penelitian
- Dalam proses analisis melibatkan kuantifikasi data atau perhitungan angka. Proses analisis ini hanya bisa dilakukan ketika semua data sudah terkumpul.
- Posisi peneliti sebagai objek terpisah dengan risetnya sehingga tidak terlibat secara subjek atau emosional
- Menganalisis data melalui teknik-teknik statistik
- Hasil riset berupa prediksi dan generalisasi, terlepas dari konteks situasi maupun waktu
- Harus bersifat auditabilitas, ber kredibilitas, transferability dan confirmability sehingga keabsahan data bisa dilihat.
Jenis-jenis Penelitian Kuantitatif Berdasarkan Tujuannya
Metodologi ini juga punya beberapa jenis. Berdasarkan tujuannya, berikut ini ada beberapa jenis penelitian, diantaranya:
1. Metode Komparatif
Merupakan metode untuk melakakan penelitian kuantitatif dan mengetahui perbedaan antar variabel dalam penelitian. Dalam prosesnya tidak dilakukan melalui kemampuan manipulatif.
Demi mendapatkan hasil yang benar-benar akurat dan objektif. Dengan kata lain, cara ini mengandalkan metode apa adanya atau sealami mungkin agar perbedaan antar variabel bisa terlihat jelas.
2. Metode Deskriptif
Merupakan metode dimana menggunakan cara deskriptif, yakni dengan menyampaikan fakta apa adanya sesuai yang dilihat, dirasakan dan diperoleh. Jadi peneliti hanya melaporkan atau menuliskan laporan sesuai pandangan mata mereka tanpa rekayasa apapun.
3. Metode Korelasi
Merupakan metode penelitian untuk membandingkan dua riset agar dapat mengetahui hasilnya lebih spesifik. Jadi metode ini sangat cocok digunakan pada riset yang sudah diketahui titik tolak atau kemungkinan hasilnya. Dalam bahasa lebih sederhana, yaitu untuk memastikan hasil dari dua atau lebih penelitian secara lebih jelas.
4. Metode Survei
Merupakan metode yang menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data. Peneliti akan mengambil survei melalui sampel dari suatu populasi. Semakin banyak sampel penelitiannya maka akan semakin mudah mendeskripsikan populasi tersebut.
5. Ex Post Facto
Merupakan cara riset dimana variabel-variabel bebasnya sudah mendapatkan treatment atau perlakuan khusus sesuai yang sudah direncanakan. Tujuan metode ini untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor penyebab suatu fenomena.
6. Eksperimen
Bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari satu variabel terhadap variabel lainnya pada kondisi terkontrol dan melalui pemantauan ketat agar riset berjalan sesuai rencana.
Dengan mengetahui beberapa jenis penelitian ini dan perbedaannya, sehingga kamu bisa menentukan metode mana yang paling sesuai diterapkan untuk riset sesuai tujuannya.
Konsep Dasar dan Asumsi Penelitian Kuantitatif
Dalam memahami konsep dasar dari penelitian kuantitatif maka harus meninjau dari beberapa aspek, sehingga tidak bisa satu aspek tertentu saja. Konsep dasar dalam metodologi ini diantaranya melalui pendekatan, metode, data dan analisis.
Keempat konsep tersebut memiliki tujuan yang konsisten dan saling melengkapi dalam penelitian. Berikut penjelasan lebih detailnya:
1. Pendekatan
Pendekatan merupakan aspek yang berkaitan dengan pemecahan masalah dimana melibatkan berbagai komponen rumit. Dalam penerapannya sering menggunakan istilah paradigma, yakni memiliki pola pikir positivistis rasional – hipotesis – empiris.
2. Metode Kuantitatif
Merujuk pada aspek penelitian yang bersifat teknis untuk menjabarkan karakteristik variabel dan bisa menemukan keterkaitan antar variabelnya.
3. Data Kuantitatif
Hasil pengamatan selama penelitian dinyatakan dalam ukuran bilangan menggunakan prinsip dasar matematika, seperti menambah, mengurangi, membagi, mengalikan dan lain sebagainya.
Kemudian perhitungan dilanjutkan dengan teknik statistik agar dapat memperoleh satuan-satuan yang dibutuhkan. Hasil pengamatan fakta empiris dinyatakan dalam ukuran kuantitatif berupa bilangan.
Dengan digunakan prinsip dasar matematik menambah, mengurangi, mengalikan, membagi dsb. Kemudian dilanjutkan dengan teknik statistika untuk memperoleh satuan-satuan statistic yang diperlukan.
Dalam metode riset tersebut ternyata juga dikenal beberapa istilah asumsi. Apa saja? Berikut diantaranya:
- Asumsi Ontologis: merujuk pada objek ilmu, baik secara formil maupun materiil.
- Asumsi Epistemologis: merujuk pada suatu metode untuk mendapatkan pengetahuan dengan benar sebagaimana khasanah ilmu yang bersangkutan.
- Asumsi Aksiologis: merujuk pada kemanfaatan atau value dari ilmu tersebut terhadap kehidupan manusia.
- Asumsi Hakikat Manusia: menggunakan prinsip berdasarkan pola universal, sehingga subjektivitas dan karakteristik individu dikesampingkan atau tidak diperhatikan.
Kapan Metode Penelitian Kuantitatif Digunakan?
Setelah mengetahui detail penjelasan di atas tentang metode penelitian ini, lalu yang menjadi pertanyaan, kapan digunakan? Biasanya mahasiswa skripsi kesulitan menentukan kapan mereka menggunakan metode kualitatif atau kuantitatif.
Jangan bingung, ada beberapa hal yang bisa menjadi pertimbangan saat penelitian kamu membutuhkan cara kuantitatif, berikut diantaranya:
- Apabila masalah atau fenomena yang akan diteliti memiliki titik tolak jelas. Sehingga dalam penyusunan proposal dapat menunjukkan masalah berdasarkan data. Misalnya ingin meneliti pola pemberantasan penggunaan narkoba, maka data pemakai narkoba tersebut dapat ditunjukkan.
- Apabila mendapatkan atau memiliki informasi luas terkait suatu populasi. Karena metodologi penelitian ini cocok digunakan pada data informasi luas, tetapi tidak mendalam. Jika populasinya terlalu luas, maka peneliti bisa menggunakan metode sampling, yakni mengambil sampel dari populasi.
- Ketika peneliti ingin mengetahui pengaruh treatment khusus atau perlakuan terhadap objek yang diteliti. Misalnya mengetahui pengaruh pupuk tertentu terhadap pertumbuhan suatu tanaman.
- Ketika peneliti mempunyai tujuan untuk menguji hipotesis penelitiannya, baik berupa hipotesis deskriptif, asosiatif maupun komparatif.
- Saat ingin mendapatkan data akurat berdasarkan suatu fenomena empiris serta bisa diukur. Misalnya dalam penelitian mencari tahu tingkat IQ lansia.
- Ketika ingin menguji keraguan atas validitas informasi, pengetahuan, produk ataupun teori tertentu.
Pada dasarnya penggunaan metode riset secara kuantitatif ini cukup luas dan selalu digunakan dalam berbagai bidang karena hasilnya lebih akurat serta dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan data hasil penelitiannya.
Langkah-langkah untuk Melakukannya dengan Benar
Mau mengerjakan skripsi tapi bingung bagaimana cara mulainya? Tenang saja, kerangka berikut ini bisa jadi referensi langkah-langkah yang bisa kamu persiapkan:
1. Membuat Rumusan Masalah
Rumusan masalah berbentuk seperti kalimat pertanyaan, bukan pernyataan. Rumusan masalah harus dibuat spesifik dan relevan sesuai dengan tema yang diangkat dalam penelitian.
2. Menentukan Landasan Teori
Landasan teori disebut juga tinjauan pustaka, yakni melakukan kajian literatur yang relevan sesuai tema riset.
3. Merumuskan Hipotesis
Dalam riset, kamu harus memiliki hipotesis, yakni jawaban atau kesimpulan sementara terkait hasil penelitian nantinya. Hipotesis harus sesuai dan relevan dengan rumusan masalah yang sudah dibuat sebelumnya.
4. Pengumpulan Data
Mengumpulkan data-data untuk mendapatkan jawaban dengan menggunakan dua hal, yakni instrumen penelitian dan menguji instrumen. Instrumen yang dimaksud ada banyak, seperti angket, lembar observasi, kuesioner, tes, dan wawancara.
5. Menganalisa Data
Dari semua data yang sudah dikumpulkan, ambil bagian penting dan relevan saja. Kemudian melakukan analisis data-data tersebut menggunakan teknik yang sudah ditentukan sebelumnya. Analisis data kuantitatif bisa menggunakan metode statistik, baik statistik deskriptif atau induktif.
6. Kesimpulan
Kerangka terakhir, sampai pada kesimpulan. Kesimpulan tidak perlu dijelaskan panjang lebar seperti pembahasan. Melainkan tulis secara singkat atau garis besar dari hasil penelitiannya. Kesimpulan harus bisa menjawab hipotesis, apakah hipotesis diterima atau ditolak.
Dari penjabaran di atas, kami harap bisa membantu memberikan pemahaman pembaca terkait metode penelitian secara kuantitatif. Jadi pada intinya, cara penelitian ini identik dengan data-data dan angka yang hasilnya akurat, bukan pendapat subyektif semata.
Sangat cocok digunakan untuk mengerjakan skripsi, tesis atau keperluan riset lainnya. Karena hasilnya bisa dijadikan sebagai tolak ukur untuk penelitian-penelitian lain yang relevan. Sampai disini, sudah paham bukan tentang pengertian penelitian kuantitatif, jenis, karakteristik.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: