Pengertian Puisi, Jenis, Ciri, Struktur dan Cara Membuat Puisi yang Benar
Pengertian Puisi, Jenis, Ciri, Struktur dan Cara Membuat Puisi yang Benar – Pengertian puisi secara umum adalah karya sastra yang lahir dari ungkapan perasaan atau pemikiran penyair. Bukan hanya rangkaian kata, puisi mengandung makna khusus dan mengutamakan keindahan bahasa.
Kamu pernah mendengar penyair besar seperti Chairil Anwar, Sapardi Djoko Damono atau Joko Pinurbo, kan? Beliau menciptakan banyak puisi yang indah dan sarat akan makna. Agar kamu mengetahui lebih banyak tentang puisi dan cara membuatnya, simak penjelasan berikut.
Pengertian Puisi
Daftar Isi
Daftar Isi
Pertanyaan seperti “apa itu puisi?” atau “apakah puisi sama saja dengan pantun?” pasti muncul jika belum mengerti sepenuhnya mengenai karya sastra bernama puisi. Maka dari itu, memahami definisi puisi sangat penting sehingga bisa membedakannya dengan ragam sastra lain.
Adapun pengertian puisi menurut KBBI adalah salah satu ragam sastra yang terikat oleh 5 hal yang meliputi irama, rima, matra serta larik dan bait. Lebih lanjut, puisi disebut sebagai karya sastra yang disusun dengan cermat sehingga makna khusus yang terkandung bisa terasa oleh pembaca.
Dalam penyusunan puisi memang tidak boleh sembarangan karena penyair harus pandai untuk menata irama dan bunyi dari kata-kata yang dipakai. Makna yang ingin disampaikan juga harus disisipkan, baik makna per bait, per baris, atau makna keseluruhan.
Selanjutnya, pengertian puisi menurut para ahli sebagai berikut:
Pradopo (2002)
Menurut beliau, puisi adalah ungkapan ekspresi dari pemikiran yang disusun berirama untuk membangkitkan imajinasi panca indera dan perasaan orang lain.
Suryaman (2005)
Beliau berpendapat bahwa puisi merupakan karya yang dihasilkan dari tuangan emosi, ide, pemikiran, kesan panca indra dan perasaan yang bercampur baur dalam susunan kata-kata kiasan yang mengandung makna tertentu.
Suroso (2009)
Puisi oleh beliau diartikan sebagai karya sastra yang memiliki konsep estetis yang berasal dari proses kreatif dalam pencarian inspirasi, pemilihan kata hingga penyesuaian kata dengan gagasan.
Ciri-Ciri yang Dimiliki Puisi
Puisi memiliki ciri-ciri tersendiri yang membedakannya dengan bentuk karya sastra lain. Berikut ciri-ciri puisi yang perlu kamu ketahui:
- Bahasa yang digunakan pada puisi disusun secara rapi dengan memperhatikan aturan irama dan bunyi;
- Bahasa yang dipakai bersifat konotatif;
- Satu bait bisa terdiri dari beberapa baris;
- Jumlah bait bisa satu atau lebih;
- Puisi memiliki unsur pembangun yakni struktur fisik dan batin;
- Puisi disusun berdasarkan pengalaman, perasaan, proses imajinatif, maupun pemikiran pengarang.
Jenis-Jenis Puisi
Puisi terbagi menjadi 3 kategori besar yaitu puisi lama, baru, dan kontemporer. Tiap kategori memiliki karakteristik dan contoh masing-masing yang perlu dipahami dengan baik. Penjelasan selengkapnya ada di bawah ini:
Puisi Lama
Kategori yang pertama yakni puisi lama. Pengertian puisi lama adalah puisi yang diciptakan sebelum memasuki abad ke-20 dan biasanya bersifat anonim. Puisi lama terbagi menjadi beberapa jenis yang meliputi:
1. Mantra
Definisi mantra adalah susunan kata yang memiliki unsur irama dan rima yang dianggap mengandung kekuatan magis yang kuat untuk tujuan tertentu. Umumnya, mantra diucapkan ketika acara atau ritual untuk mendatangkan sesuatu atau menandingi kekuatan magis lain.
Misalnya, mantra yang diucapkan untuk mendatangkan hujan, mantra untuk mengobati orang sakit, dan mantra untuk menangkal bahaya tertentu.
2. Pantun
Pantun merupakan bentuk puisi lama yang memiliki 4 baris dan sajak a-b-a-b. Dua baris dalam pantun memuat sampiran sedangkan dua baris lainnya memuat isi dari pantun tersebut.
Isi pantun bisa beragam, mulai dari pantun yang berisi nasihat, lelucon, teka-teki, peribahasa hingga ungkapan perasaan. Jadi, kamu tidak perlu bingung perbedaan antara pantun dan puisi. Sebab, pantun ternyata adalah jenis puisi lama.
3. Seloka
Puisi lama juga ada yang disebut dengan seloka. Definisi seloka adalah jenis puisi yang memiliki 4 larik dan irama a-a-a-a yang bertujuan untuk menyampaikan ajaran kehidupan maupun sindiran terhadap sesuatu.
4. Gurindam
Gurindam adalah bentuk puisi lama yang memiliki 2 baris dengan rima yang disamakan. Umumnya, gurindam berisi tentang nasihat kehidupan untuk direnungkan oleh para pembaca.
5. Syair
Selanjutnya, syair juga termasuk bentuk dari puisi lama. Syair tersusun dari 4 baris yang memiliki bunyi akhiran sama. Umumnya, syair memuat sebuah kisah yang sarat akan nasihat serta amanat bagi para pembaca.
6. Karmina
Karmina disebut juga dengan pantun kilat karena memiliki bentuk yang lebih pendek dibandingkan dengan pantun. Jenis puisi lama ini memuat petuah yang bermanfaat dalam kehidupan.
7. Talibun
Talibun adalah puisi lama yang memiliki lebih dari 4 baris dan persamaan bunyi pada akhir baris. Biasanya, talibun berisi amanat dan nasihat yang berhubungan dengan hal tertentu.
Puisi Baru
Lanjut ke kategori puisi yang kedua, kamu akan mempelajari tentang puisi baru. Pengertian puisi baru adalah bentuk puisi yang tidak sepenuhnya terikat pada jumlah baris, rima maupun suku kata seperti yang ditemukan pada puisi lama.
Beberapa contoh puisi baru antara lain:
1. Satire
Pengertian satire adalah bentuk puisi baru yang mengandung sindiran atau ejekan yang ditujukkan kepada orang lain.
2. Balada
Puisi baru yang disebut dengan balada adalah sajak sederhana yang berfokus pada kisah rakyat yang menyentuh hati. Balada dapat berupa dialog maupun nyanyian, tergantung dari si pembuat.
3. Elegi
Selanjutnya, puisi baru ada yang disebut dengan elegi. Definisi elegi adalah syair yang berisi ratapan kesedihan dan ungkapan belasungkawa mendalam yang umumnya dihadirkan pada upacara kematian seseorang.
4. Ode
Ode diartikan sebagai sajak berisi pujian untuk seseorang ataupun pujian terhadap benda dan momen yang dianggap berharga sehingga patut diberikan apresiasi yang besar.
5. Epigram
Jenis puisi baru yang dikenal dengan epigram adalah sajak pendek berisi nasihat maupun sindiran yang mendalam namun terdengar menarik.
6. Terzina
Pengertian dari terzina adalah bentuk puisi baru yang memiliki 3 baris dengan rima b-c-b, a-b-a, d-c-d, dan c-d-c. Terzina dikenal juga dengan sajak tiga seuntai.
7. Kuint
Puisi baru yang disebut dengan kuint adalah sajak terdiri dari 5 baris pada tiap bait. Nama lain kuint yakni sajak lima seuntai.
8. Septima
Selanjutnya, puisi baru juga ada yang disebut dengan septima. Pengertian septima adalah sajak yang tiap baitnya memiliki 7 baris sehingga dikenal juga dengan sajak tujuh seuntai.
9. Stanza
Stanza merupakan sajak delapan seuntai karena memiliki 8 baris pada tiap bait. Bentuk puisi baru ini disebut juga dengan sajak oktaf.
Puisi Kontemporer
Kategori puisi yang ketiga disebut dengan puisi kontemporer. Pengertian puisi kontemporer adalah bentuk puisi yang tidak lagi mengikuti aturan saklek pada puisi lama maupun puisi baru. Bentuk puisi kontemporer jauh lebih bebas tanpa mementingkan irama, rima dan gaya bahasa.
Puisi kontemporer terbagi menjadi 3 jenis, antara lain:
1. Puisi Konkret
Pengertian puisi konkret adalah jenis puisi kontemporer yang tidak mengandalkan bahasa untuk menyampaikan makna khusus. Artinya, penyair bisa menggunakan gambar, lambang atau bentuk coretan tertentu untuk menuangkan perasaan atau pemikirannya.
Contoh puisi konkret yakni berjudul “Luka” yang dibuat oleh penyair terkenal Sutardji Calzoum Bachri.
2. Puisi Mantra
Selanjutnya, puisi mantra merupakan bentuk puisi kontemporer yang memiliki unsur mistis layaknya mantra pada puisi lama. Perbedaannya, puisi mantra kontemporer tidak terpaut pada aturan yang baku.
3. Puisi Mbeling
Jenis yang ketiga yakni puisi mbeling. Adapun maksud dari puisi mbeling adalah jenis puisi yang tidak lagi terikat pada aturan umum penulisan puisi. Dengan begitu, penyair bebas menentukan sendiri seperti apa puisi yang ingin dibuatnya.
Apa Saja Struktur Pembentuk Puisi?
Dalam penyusunan puisi, terdapat beberapa unsur yang wajib diperhatikan yakni fisik dan batin. Berikut penjelasan detail mengenai struktur fisik dan batin dari puisi:
Unsur Pembangun Puisi secara Fisik
Pertama, puisi dibangun dari unsur yang bersifat fisik. Bisa dibilang bahwa pengertian puisi secara fisik adalah karya sastra yang unsur pembangunnya dapat diamati secara langsung karena sudah terpampang jelas.
Struktur fisik puisi terdiri dari 6 unsur antara lain majas, diksi, tipografi, imaji, irama, dan kata konkret.
Majas
Dalam puisi, majas atau kiasan merupakan unsur yang sangat penting. Majas adalah menggambarkan sesuatu dengan cara menggunakan sesuatu yang lain yang memiliki kesamaan.
Jenis majas seperti metafora, personifikasi, hiperbola, dan asosiasi. Contoh majas personifikasi dalam puisi yakni “danau yang berwarna kehijauan seakan menatap lurus padaku dalam lengang”.
Diksi
Diksi merupakan pemilihan kata yang dilakukan oleh penyair. Hal ini dilakukan demi mendapatkan kata yang paling tepat untuk mengungkapkan ide sehingga bisa memberikan efek yang lebih mengena sesuai harapan.
Kehadiran diksi yang selaras dan tepat dalam puisi sangat penting. Diksi berperan sebagai media komunikasi yang efektif, bentuk ekspresi penyair, dan jalan untuk memudahkan pembaca dalam memahami pesan yang terkandung.
Tipografi
Tipografi merupakan unsur pembentuk puisi yang berhubungan dengan format penulisan. Misalnya, pengaturan jenis huruf, ukuran huruf, batas tepi hingga spasi antar baris.
Walaupun terkesan sepele, tipografi ternyata berpengaruh pada isi puisi tersebut. Sebab, pemenggalan kata atau baris yang tidak tepat akan mengubah makna yang ingin disampaikan oleh penyair.
Imaji
Selanjutnya, struktur puisi secara fisik yaitu imaji atau citraan. Pengertian imaji adalah gambaran visual yang penyair berikan kepada para pembaca melalui kata-kata yang disusun rapi dalam puisi.
Citraan merupakan unsur dasar yang selalu hadir dalam sebuah puisi. Berkat unsur ini, pembaca seolah-olah dapat mengalami, mendengar, melihat, dan merasakan segala yang tergambarkan dalam puisi tersebut.
Irama
Irama atau rima dalam puisi adalah struktur fisik berupa persamaan bunyi dalam penyampaian puisi. Jenis irama terbagi menjadi 3 yang meliputi pengulangan kata, onomatope, dan pola bunyi.
Pengulangan kata berhubungan dengan penentuan panjang-pendek atau keras-lemah dari bunyi yang dihasilkan. Kemudian, onomatope merupakan tiruan bunyi dari suatu benda atau makhluk hidup.
Sedangkan pola bunyi berhubungan dengan banyak hal seperti asonansi, persamaan awal, persamaan akhir, maupun aliterasi.
Kata Konkret
Puisi juga memiliki struktur fisik yang disebut dengan kata konkret. Unsur ini sangat vital karena digunakan oleh penyair untuk menyampaikan gagasan dalam pikiran menjadi nyata dalam tulisan sehingga bisa dibaca serta dipahami oleh orang lain.
Unsur Pembangun Puisi secara Batin
Tidak hanya secara fisik, puisi juga memiliki unsur pembangun secara batin. Jika didefinisikan lebih lanjut, pengertian puisi secara batin yaitu ragam sastra yang mengandung makna atau hal lain tersirat sehingga tidak bisa ditemukan oleh mata secara langsung.
Struktur batin yang membangun puisi terdiri dari 4 hal yaitu tema, perasaan, nada dan amanat. Penjelasan selengkapnya berikut ini:
Makna
Definisi makna adalah maksud yang ingin dimunculkan oleh penyair melalui puisi yang dibuat sehingga bisa tersampaikan kepada pembaca.
Perasaan
Unsur berikutnya adalah perasaan yang berhubungan dengan latar belakang penyair. Dalam puisi, perasaan merupakan suatu hal yang kemunculannya dipengaruhi oleh background penyair, misalnya pengalaman, pendidikan, agama dan jenis kelamin.
Nada
Puisi juga dibangun dari struktur batin yang disebut dengan nada. Unsur nada berkaitan erat dengan sikap penyair terhadap para pembaca atau pendengar. Mereka harus menyimpulkan sendiri apakah penyair sedang menggurui, mengejek atau menyuruh berdasarkan nadanya.
Amanat
Dalam sebuah puisi, amanat atau wejangan merupakan struktur batin yang selalu ada. Disebut struktur batin karena wejangan tersebut tertulis secara implisit sehingga pembaca harus benar-benar memahami puisi untuk mengerti apa yang penulis sampaikan.
Cara Membuat Puisi yang Benar
Setelah mengetahui teori dasar tentang puisi, tidak ada salahnya untuk mulai membuatnya, lo. Kamu bisa mengikuti langkah berikut untuk menghasilkan puisi yang baik dan menarik dibaca:
Menentukan Tema
Tema merupakan hal pertama yang harus kamu tentukan. Sebisa mungkin, pilihlah tema yang menarik dan bisa kamu jiwai dengan baik. Jika memilih tema dengan asal, puisi kamu akan terasa kaku dan hampa. Tema menjadi acuan dasar untuk membuat judul dan mengembangkan isi.
Menemukan Kata Kunci yang Tepat
Selanjutnya, carilah kata kunci yang sesuai dengan tema tersebut. Peran kata kunci sangat penting agar kamu bisa menyusun kata-kata yang berhubungan erat dengan tema. Dengan begitu, puisi terasa hidup dan mengalir.
Kata kunci bisa kamu gunakan untuk satu baris atau satu bait. Misalnya, tema puisinya tentang keindahan laut, maka temukan kata kunci yang berkaitan dengan hal itu.
Memilih Diksi dengan Melibatkan Emosi
Pengertian puisi merupakan ungkapan perasaan atau pemikiran penyair yang diwujudkan dalam untaian kata-kata indah nan bermakna. Sesuai definisi tersebut, maka kamu harus memilih diksi yang tepat untuk menyusun puisi.
Tentukan diksi yang memiliki makna dan jiwa sehingga bisa menggambarkan tema dengan sempurna. Kamu perlu melibatkan tekanan emosi dalam memilih dan menyusun diksi puisi. Tujuannya agar pembaca lebih menjiwai dan menghayati isi puisi.
Menggunakan Majas
Cara membuat puisi yang bagus dan indah dilakukan dengan memainkan majas. Jenis majas yang dimaksud seperti metafora, personifikasi, simile, metonimia, dan hiperbola. Libatkan emosi dan gunakan kepekaan panca indra untuk memilih majas yang menambah nilai estetika puisi.
Mengembangkan Puisi
Setelah itu, kamu tinggal mengembangkan puisi. Perhatikan susunan kata, baris, bait dan makna yang ingin disampaikan. Pastikan puisi yang kamu buat sudah padat, ringkas, sesuai struktur dan indah.
Dengan mengetahui pengertian puisi dan strukturnya, maka membuat puisi yang baik akan lebih mudah. Pengetahuan tentang jenis puisi juga bermanfaat agar kamu bisa membedakan sekaligus menentukan bentuk puisi seperti apa yang ingin ditulis.
Klik dan dapatkan info kost di dekatmu: