Pengertian Reformasi, Tujuan, Penyebab Beserta Contohnya
Pengertian Reformasi, Tujuan, Penyebab Beserta Contohnya – Bukan hanya memahami gerakan titik balik Indonesia dalam menjalankan pemerintahannya, tapi kita juga harus memahami pengertian reformasi. Gerakan pada 1998 ini terjadi akibat kebijakan-kebijakan pemerintah orde baru di masa lalu.
Reformasi memiliki makna perubahan secara drastis untuk perbaikan dalam suatu masyarakat atau negara dan kamu juga perlu mengetahui berbagai hal tentang peristiwa reformasi yang pernah terjadi di Indonesia sebagai sejarah.
Pengertian Reformasi yang Perlu Diketahui
Daftar Isi
Daftar Isi
Berdasarkan KBBI, reformasi berarti perubahan drastis untuk perbaikan dalam suatu negara. Reformasi di Indonesia mengacu pada gerakan mahasiswa pada tahun 1998 yang berusaha menggulingkan kekuasaan presiden saat itu, yaitu Soeharto.
Sedangkan, definisi reformasi menurut para ahli, khususnya Sedarmayanti (2009: 67) menjelaskan bahwa reformasi merupakan proses upaya terpadu, komprehensif dan sistematis yang ditujukan untuk menciptakan tata pemerintahan yang baik.
Beberapa Tujuan dari Reformasi
Tujuan awal dari gerakan reformasi adalah menuntut turunnya harga kebutuhan pokok yang melambung sejak tahun 1997. Selain itu, ada beberapa tujuan reformasi yang diajukan, yaitu:
- Menata kembali seluruh struktur kenegaraan.
- Melakukan perubahan secara bertahap dan serius untuk menemukan nilai-nilai baru dalam kehidupan.
- Melakukan perbaikan di segenap bidang kehidupan.
- Menghapus dan menghilangkan kebiasaan bangsa yang tidak sesuai dengan tuntutan reformasi, misalnya korupsi, otoriter, dan penyimpangan lainnya.
Rujukan Kata Reformasi yang Perlu Diketahui
Selama ini, mungkin kita hanya mengenal pengertian reformasi Indonesia karena memang peristiwa ini terjadi sebagai sejarah bangsa Indonesia. Sebenarnya, masih ada beberapa jenis reformasi yang pernah terjadi di dunia ini.
Ada beberapa faktor yang memengaruhi terjadinya gerakan reformasi, yaitu bidang ekonomi, sosial, politik dan hukum. Secara umum, reformasi memiliki definisi sebagai perubahan terhadap suatu sistem lama pada masa itu dan berikut jenisnya.
1. Reformasi Protestan
Kemunculan kata pengertian reformasi pertama kali diperkirakan dari suatu gerakan pembaruan di kalangan Gereja Kristen pada abad ke-16 di Eropa Barat. Pada saat itu, gerakan reformasi di pimpin oleh beberapa tokoh Eropa Barat zaman dulu.
Beberapa nama yang tercatat dalam gerakan reformasi di Eropa Barat tersebut, antara lain Yohanes Calvin, Ulrich Zwingli, Martin Luther dan masih banyak lagi tokoh yang terlibat dalam reformasi protestan tersebut.
2. Reformasi Katolik
Reformasi Katolik juga dikenal dengan Kontra Reformasi yang merupakan suatu periode pembaruan pada Gereja Katolik yang dimulai dengan Konsili Trente terkait struktur gerejani, gerakan kerohanian, tarekat religius dan dimensi politis.
Pengertian reformasi gereja ini memunculkan beberapa tokoh yang berhubungan dengan reformasi Katolik, seperti St. Yohanes dari Salib, St. Pius V, St. Ignatius Loyola, St. Teresa dari Avila, hingga St. Fransiskus dari Sales.
3. Reformasi Indonesia
Terakhir, kamu pasti sudah tidak asing dengan pengertian reformasi Indonesia karena peristiwa ini sudah tercatat sebagai sejarah bangsa. Berdasarkan sejarah, kata reformasi merujuk pada gerakan mahasiswa pada tahun 1998.
Pada masa itu, Soeharto adalah presiden yang berkuasa dan para mahasiswa berusaha untuk menjatuhkan kekuasaan presiden karena berbagai latar belakang. Era reformasi tersebut terjadi setelah orde baru yang dirasa punya banyak masalah.
Beberapa Macam Penyebab dari Reformasi
Pemerintah Orde Baru dijatuhkan oleh gerakan reformasi pada tahun 1998 dan berbagai elemen masyarakat ikut serta dalam gerakan tersebut. Banyak hal yang menjadi penyebab dari gerakan ini, mulai dari krisis politik hingga sosial.
Pada masa itu, kegiatan ekonomi dan infrastruktur yang dilakukan tidak diimbangi dengan pembentukan mental para pejabat. Akhirnya banyak terjadi penyimpangan, KKN, hingga sikap otoriter sehingga dibutuhkan pengertian reformasi.
1. Krisis Politik
Secara hukum, MPR merupakan lembaga kedaulatan rakyat tapi banyak anggota MPR yang sudah diatur dan direkayasa berdasarkan kepentingan kelompok. Sebagian besar anggota MPR diangkat melalui ikatan kekeluargaan (nepotisme).
Bukan hanya itu saja, penyelenggaraan negara pada masa Orde Baru berjalan tidak transparan. Banyak aspirasi rakyat yang tidak disalurkan karena media massa yang berseberangan dengan pemerintah akan dihentikan beritanya.
2. Krisis Ekonomi
Berdasarkan pengertian reformasi pasti terjadi suatu masalah pada pemerintahan dan salah satunya adalah krisis ekonomi. Negara-negara Asia tenggara sedang mengalami krisis moneter pada masa itu jadi mempengaruhi perekonomian negara.
Pada masa itu, terjadi berbagai krisis ekonomi, seperti nilai mata uang Rupiah yang melemah secara drastis, penyimpangan sistem ekonomi yang dikuasai oleh konglomerat, seperti korupsi, monopoli hingga utang-utang negara dan swasta.
3. Krisis Hukum
Selain itu, krisis hukum juga menjadi salah satu penyebab lahirnya gerakan reformasi pada masa Orde Baru. Apalagi dengan banyaknya penyimpangan hukum yang terjadi sehingga menurut pengertian reformasi diperlukan solusi untuk mengatasinya.
Beberapa di antaranya adalah kehakiman yang berada di bawah kekuasaan eksekutif, banyak terjadi rekayasa proses peradilan (khususnya yang berkaitan dengan penguasa, keluarga dan kerabatnya), hingga hukum yang dijadikan alat pembenaran.
4. Krisis Sosial
Gerakan reformasi di Indonesia juga dilatarbelakangi oleh krisis sosial yang terjadi pada masa itu. Rakyat Indonesia terbagi dalam dua kelas selama orde baru, yaitu kaum elit yang terdiri dari elit politik dan para penguasa keturunan Tionghoa.
Sedangkan, kelas lainnya adalah rakyat kecil yang terdiri dari masyarakat biasa yang bukan kenalan keluarga Cendana dan bukan kerabat. Kesenjangan sosial ekonomi ini tentu mengakibatkan kecemburuan hingga munculnya peristiwa penjarahan.
5. Krisis Kepercayaan terhadap Pemerintah
Penyebab lain yang mengakibatkan munculnya gerakan reformasi adalah krisis kepercayaan terhadap pemerintah. Dengan berbagai masalah dan krisis yang terjadi di Indonesia membuat rakyat sudah tidak percaya pada pemerintahan Orde Baru.
Kondisi ini mengakibatkan banyak kerusuhan dan demonstrasi yang meminta agar pemerintah Orde Baru turun. Berdasarkan pengertian reformasi, terlihat jelas bagaimana keinginan rakyat menginginkan pemerintahan baru yang lebih baik.
Dampak Reformasi yang Perlu Diketahui
Gerakan reformasi yang terjadi pada pemerintahan Orde Baru tentu memberikan beberapa dampak pada negara dan juga bangsa. Rakyat ingin memiliki pemerintahan baru yang lebih baik dan mampu memenuhi kebutuhan mereka sebagai rakyat.
Dampak reformasi ini bisa dirasakan setelah pemerintah Orde Baru berakhir dan berlanjut pada pemerintahan masa reformasi. Ada tiga dampak besar yang terjadi setelah berakhirnya masa orde baru dan berikut ulasan lengkapnya.
1. Kebebasan Menyampaikan Pendapat
Pada masa orde baru, aspirasi rakyat sangat ditekan dan tidak diberikan kebebasan, namun setelah masa reformasi, rakyat dapat mengemukakan pendapatnya secara bebas. Ruang aspirasi dibuka luas bagi rakyat Indonesia oleh presiden BJ Habibie.
Meskipun diberikan kebebasan oleh presiden dalam menyampaikan pendapatan, termasuk dalam bentuk unjuk rasa atau demonstrasi, mahasiswa yang ingin melakukan aksi harus tetap mendapatkan izin dari pihak kepolisian sesuai UU.
2. Masalah Dwifungsi ABRI
Pengertian reformasi menjelaskan bahwa terjadi perubahan drastis pada pemerintahan ini, termasuk dalam masalah dwifungsi ABRI. Peran ABRI di DPR makin berkurang secara bertahap, khususnya dari jumlah 75 yang menjadi 38 orang.
Sebelumnya, ABRI terdiri dari empat angkatan, yaitu Kepolisian RI, Angkatan Udara, Angkatan Laut dan Angkatan Darat. Pada masa reformasi atau tepatnya sejak tanggal 5 Mei 1999, Polri memisahkan diri menjadi Kepolisian Negara dan ABRI menjadi TNI.
3. Reformasi Bidang Hukum
Pengertian reformasi di bidang hukum disesuaikan dengan aspirasi yang berkembang di masyarakat. Tindakan BJ Habibie disambut baik oleh masyarakat luas karena tatanan hukum mengarah pada apa yang diinginkan oleh masyarakat selama ini.
Jika sebelumnya karakter hukum pada masa Orde Baru bersifat konservatif elitis dan ortodoks, BJ Habibie menciptakan hukum yang dapat menjamin keamanan perlindungan HAM sehingga karakter hukum masa Orde Baru tidak lagi digunakan.
Contoh Reformasi yang Perlu Diketahui
Banyaknya penyimpangan atau masalah yang terjadi pada masa Orde Baru, maka banyak pula demonstrasi yang terjadi untuk menuntut hak masyarakat. Oleh karena itu, ada berbagai peristiwa reformasi yang terjadi, khususnya demonstrasi.
Berdasarkan pengertian reformasi, terlihat bagaimana usaha masyarakat dalam memperjuangkan haknya dengan melakukan demonstrasi dan tuntutan. Berikut ini adalah beberapa contoh peristiwa reformasi yang pernah terjadi di Indonesia.
1. Tragedi Trisakti
Salah satu peristiwa reformasi yang paling dikenal oleh masyarakat luas adalah tragedi Trisakti. Peristiwa yang terjadi pada 12 Mei 1998 ini dilakukan oleh mahasiswa agar Soeharto turun, sayangnya ada empat mahasiswa yang tertembak.
Keempat mahasiswa tersebut tewas sehingga peristiwa ini sangat membekas sepanjang Era Orde Baru. Keempat mahasiswa tersebut adalah, Hendriawan Sie, Hafidin Royan, Heri Hertanto dan Elang Mulia Lesama.
2. Insiden Berdarah di Medan 1998
Tragedi berikutnya yang terjadi pada masa Orde Baru adalah insiden berdarah yang terjadi di Medan pada Mei 1998. Kota Medan menjadi salah satu saksi terjadinya pertumpahan darah, bahkan kota tersebut hampir mengalami kelumpuhan.
Sejumlah kendaraan dibakar, ratusan toko dirusak serta lima orang tewas dan puluhan orang mengalami luka-luka saat melakukan demonstrasi. Peristiwa ini tentu menjadi luka tersendiri bagi kota Medan pada masa pemerintahan Orde Baru.
3. Tragedi Gejayan atau Tragedi Yogyakarta
Pengertian reformasi menunjukkan adanya tragedi atau peristiwa yang menciptakan perubahan drastis dalam pemerintahan. Tragedi Gejayan atau Tragedi Yogyakarta terjadi pada Jumat, 8 Mei 1998 dan merupakan peristiwa bentrokan berdarah.
Masyarakat melakukan unjuk rasa dan menuntut agar kekuasaan Soeharto lengser, namun justru terjadi kerusuhan hingga bentrok dengan aparat. Peristiwa ini menyebabkan ratusan korban terluka, bahkan Moses Gatutkaca meninggal dunia.
4. Tragedi Penjarahan dan SARA Jelang Reformasi 1998
Pertumpahan darah juga terjadi di beberapa daerah di Indonesia, termasuk di Kota Jakarta. Kondisi mencekam terjadi pada 13 hingga 15 Mei 1998 di mana kios-kios dibakar hingga sejumlah wanita etnis Tionghoa mengalami pelecehan seksual.
Dikabarkan jika ratusan orang hilang dan tewas selama kerusuhan di tengah krisis moneter. Kondisi ini terjadi karena dollar semakin meningkat dan utang menumpuk sehingga banyak orang yang merasa kesulitan dalam memenuhi kebutuhannya.
Kronologi Terjadinya Reformasi Akibat Berbagai Masalah
Peristiwa reformasi terjadi akibat berbagai masalah dan ketidakadilan yang dirasakan rakyat Indonesia selama Orde Baru. Para mahasiswa menuntut presiden Soeharto turun dan akhirnya pada 14 Mei 1998 Soeharto mengundurkan diri.
Setelah itu, Soeharto justru membantah bahwa dirinya ingin mundur dari jabatan dan akhirnya menyebabkan terjadinya beberapa tragedi lagi. Namun, pada 21 Mei 1998, Soeharto menyatakan mundur secara resmi dan digantikan oleh BJ Habibie.
Banyak peristiwa yang terjadi selama masa Orde Baru hingga reformasi dan ini merupakan perjuangan rakyat Indonesia dalam mendapatkan keadilan. Oleh karena itu, kita harus tahu pengertian reformasi agar semakin memahami maknanya.
Klik dan dapatkan info kost di dekatmu: