Pengertian Sistem Ekonomi Islam, Prinsip, Tujuan, Jenis, dan Contoh Penerapannya
Pengertian Sistem Ekonomi Islam, Prinsip, Tujuan, Jenis, dan Contoh Penerapannya – Dalam perkembangan dunia berdampak terhadap sistem ekonomi yang terus beradaptasi sesuai dengan zaman yang ada.
Salah satunya yaitu sistem ekonomi Islam menjadi alternatif untuk masyarakat yang ingin menjalani kegiatan ekonomi sesuai dengan prinsip agama. Tentunya berjalan mekanisme tertentu yang perlu untuk diikuti.
Sebelum masuk dan menjalaninya, penting untuk memahami terlebih dahulu seperti apa pengertian sistem ekonomi Islam dan prinsip penerapannya sendiri.
Pengertian Sistem Ekonomi Islam
Daftar Isi
Daftar Isi
Hal pertama yang penting untuk kamu pahami yaitu berkaitan dengan seperti apa pengertian sistem ekonomi Islam. Sistem ini juga banyak disebut sebagai sistem ekonomi syariah.
Pada dasarnya, sistem ekonomi Islam merupakan sistem ekonomi yang berjalan dengan landasan syariat atau norma dalam agama Islam.
Artinya, kegiatan ekonomi yang berjalan harus didasarkan pada Al-Quran dan Hadis.
Sebenarnya kegiatan ekonomi yang berjalan di sini kurang lebih masih sama seperti sistem ekonomi yang lainnya.
Beberapa kegiatan ekonomi tersebut seperti jual-beli, simpan pinjam, dan masih banyak aktivitas yang lainnya.
Namun, sistem ekonomi ini masih memiliki perbedaan dibandingkan dengan yang lainnya.
Terutama berkaitan dengan pedoman yang dijalankan dalam kegiatan ekonomi dan berpegang teguh atas syariat Islam.
Sistem ekonomi Islam ini diterapkan bukan tanpa tujuan, melainkan dilakukan untuk mengakomodasi umat Islam. Aktivitas ekonomi yang diikuti dan berjalan bisa sesuai seperti apa yang ada dalam syariat Islam.
Tentunya umat muslim tidak perlu untuk merasa khawatir apabila kegiatan ekonomi yang dijalankan nantinya melanggar syariat Islam. Seperti misalnya dengan melakukan riba, dzalim, dan lain sebagainya.
Pelaksanaan dan penerapan sistem ekonomi syariah ini sudah berjalan sejak awal abad 20 lalu.
Di Indonesia sendiri, sebenarnya penerapan sistem ekonomi Islam tidak secara penuh dilakukan.
Namun, penting untuk dipahami bahwa banyak perbankan yang sudah menyediakan pilihan fasilitas dengan sistem ekonomi ini.
Sebagai seorang pengguna, kamu bisa memilih mana sistem ekonomi yang diinginkan. Misalnya dengan sistem ekonomi syariah yang sesuai seperti ajaran dan norma-norma Islam.
Prinsip Sistem Ekonomi Islam
Pembahasan mengenai pengertian sistem ekonomi Islam rasanya kurang lengkap jika tanpa memahami prinsip yang ada.
Prinsip sistem ekonomi Islam menjadi hal yang penting untuk dipahami dan diketahui karena menjadi fondasi dan dasar dari pelaksanaan aktivitas tersebut.
Selain itu, prinsip ini juga masih berkaitan dengan larangan yang ada dan berjalan di dalam Islam.
Berikut ini merupakan beberapa prinsip yang ada dalam sistem ekonomi Islam beserta penjelasan dari setiap prinsip yang digunakan tersebut.
1. Melarang Adanya Praktik Riba
Prinsip sistem ekonomi Islam yang pertama yaitu melarang untuk munculnya praktik riba.
Contoh dari praktik riba yaitu seperti menambahkan pembayaran kepada peminjaman yang dilakukan oleh orang lain.
Meskipun hal ini terjadi karena pengunduran tenggat waktu pembayaran hutang dari sebelumnya yang sudah ditentukan.
2. Tidak Melakukan Ikhtiar atau Penimbunan
Prinsip sistem ekonomi Islam yang kedua yaitu untuk tidak melakukan penimbunan atau disebut sebagai ikhtiar.
Ikhtiar sendiri merupakan sebuah perbuatan saat membeli barang dengan tujuan untuk menyimpannya dalam waktu yang lama.
Penimbunan ini dilakukan dengan tujuan untuk menjualnya kembali saat dibutuhkan dengan harga yang lebih lama dan saat barang tersebut sudah langka.
3. Memiliki Tanggung Jawab Secara Sosial
Prinsip sistem ekonomi Islam yang ketiga yaitu akan adanya tanggung jawab sosial. Penting untuk dipahami bahwa setiap pelaku ekonomi memiliki tanggung jawabnya masing-masing.
Penerapan tanggung jawab sosial ini juga bersamaan dengan praktik bersedekah terhadap sesama yang sedang membutuhkan. Tentunya hal ini seperti nilai yang diajarkan Islam.
4. Menerapkan Sistem Bagi Hasil
Prinsip sistem ekonomi Islam yang keempat merupakan penerapan sistem bagi hasil. Melalui praktik ini, sistem bagi hasil menerapkan keadilan kepada semua pihak yang terlibat.
Setiap keuntungan yang didapatkan dari kegiatan ekonomi akan dibagikan secara adil dan sama. Misalnya seperti praktik dalam perbankan syariah yang menyebarkan keuntungan antara bank dan nasabah.
5. Kebebasan Ekonomi yang Lebih Teratur
Prinsip sistem ekonomi Islam yang kelima yaitu akan adanya kebebasan ekonomi yang lebih teratur.
Pada dasarnya, ekonomi Islam sendiri tidak memiliki sifat yang begitu mengikat. Setiap orang memiliki kebebasan secara luas dalam praktik ekonomi.
6. Memberikan Kebebasan Sesuai dengan Ajaran Islam
Prinsip sistem ekonomi Islam yang keenam merupakan pemberian kebebasan sesuai dengan ajaran Islam yang berlaku.
Setiap pelaku ekonomi memiliki hak dan kewajibannya masing-masing untuk menjalankan sistem perekonomian. Tentunya sesuai dengan ajaran yang ada serta menyelesaikan tanggungjawab yang dimiliki.
7. Tidak Adanya Monopoli
Prinsip sistem ekonomi Islam yang ketujuh yaitu agar tidak adanya praktik monopoli. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi aktivitas jual beli yang tidak sesuai dengan syariat Islam.
Monopoli sendiri merupakan perbuatan saat ada pihak yang menahan barang agar tidak dijual di pasaran. Tentunya dengan harga yang menjadi lebih tinggi.
Aktivitas jual beli dalam Islam sendiri perlu untuk dilakukan tanpa merugikan pembelinya dan harus secara adil.
Tujuan Sistem Ekonomi Islam
Tidak hanya mengenai pengertian sistem ekonomi Islam dan prinsipnya, tetapi perlu juga untuk tahu tujuannya.
Penerapan dari sistem ekonomi Islam ini tentunya tidak berjalan tanpa adanya tujuan tertentu. Dari tujuan ini, kamu bisa memahami alasan dari adanya sistem ekonomi satu ini sendiri.
Berikut ini merupakan beberapa tujuan yang dimiliki oleh penerapan sistem ekonomi Islam diantaranya:
- Mencegah muslim agar tidak melanggar norma yang ada.
- Membantu mewujudkan perekonomian yang baik tanpa harus mengesampingkan adanya norma yang berjalan di dalam Islam.
- Membantu seseorang untuk bisa berpegang teguh atas syariat Islam, terutama dalam bidang keuangan.
- Menciptakan adanya keadilan antar umat manusia.
- Memberikan kesejahteraan sosial terhadap seluruh lapisan masyarakat.
- Menumbuhkan rasa persaudaraan yang ada di antara umat manusia dan tidak ada memunculkan kerugian terhadap pihak lain.
Jenis Sistem Ekonomi Islam
Bagian dari pengertian sistem ekonomi Islam yang tidak kalah penting untuk dipahami yaitu berkaitan dengan jenisnya.
Pada penerapan, ada beberapa bentuk dari sistem ekonomi Islam agar sesuai dengan prinsip Islam yang ada.
Berikut ini merupakan beberapa jenis dari sistem ekonomi Islam dan penjelasannya.
1. Mudharabah
Jenis sistem ekonomi Islam yang pertama yaitu ada mudharabah. Jenis ini merupakan bentuk dari kerja sama antara dua belah pihak saat satu pihak menjadi pemodal dan yang lain menjadi pengelola usaha.
Meskipun modal tersebut secara sepenuhnya dimiliki oleh satu pihak saja, akan tetapi keuntungan tetap dibagi secara rata. Tentunya sesuai dengan kesepakatan yang sudah dibuat sebelumnya.
Sementara saat terjadi kerugian, maka pemilik modal yang akan menjadi pihak bertanggung jawab.
2. Musyarakah
Jenis sistem ekonomi Islam yang kedua yaitu musyarakah. Pada jnis satu ini, kerjasama dilakukan dengan memberikan modal dari dua pihak yang bersangkutan.
Sifatnya juga lebih fleksibel dan mudah karena kedua pihak merasa rugi dan untung bersama. Keduanya memiliki tanggung jawab yang sama sesuai dengan kesepakatan sebelumnya.
3. Al Muzara’ah
Jenis sistem ekonomi Islam yang ketiga merupakan al muzara’ah. Bentuk ini merupakan kerjasama yang dilakukan untuk mengelola lahan pertanian, setidaknya antara dua pihak.
Pembagian dilakukan antara pemilik dan pekerja lahan yang mengurus lahan pertanian tersebut. Sementara saat musim panen, pembagiannya dilakukan sesuai persentase yang disepakati.
4. Al Musaqah
Jenis sistem ekonomi Islam yang keempat yaitu ada al musaqah. Untuk jenis yang satu ini merupakan bentuk kerja sama dalam pengelolaan pertanian.
Bentuk kerjasama ini pekerja lahan hanya memiliki tanggung jawab atas memelihara tanaman dan tanpa adanya hasil panen.
Namun, tetap mendapatkan imbalan dari pemilik lahan sesuai dengan perjanjian yang ada.
Contoh Sistem Ekonomi Islam
Tidak kalah pentingnya dari pengertian sistem ekonomi Islam yaitu mengetahui apa saja contoh penerapan yang berlaku.
Contoh pertama yaitu perbankan dan asuransi syariah yang menerapkan sistem bagi hasil tanpa menerapkan adanya riba.
Contoh yang kedua merupakan pegadaian syariah dengan memberikan pinjaman dan menyerahkan barang jaminan yang setara.
Keuntungan dari pegadaian ini akan dimanfaatkan untuk kepentingan umat dalam menjalankan kepentingan lainnya.
Contoh lainnya yaitu ada koperasi syariah yang menjadi turunan dari perbankan syariah. Koperasi ini menjadi alternatif untuk pelaku UMKM agar bisa mendapatkan modal.
Penutup
Nah, itu tadi merupakan penjelasan terkait dengan pengertian sistem ekonomi Islam dan disertai pula prinsip yang berjalan di dalamnya.
Selain itu, juga ada tujuan, jenis, hingga bagaimana contoh penerapan dari sistem ekonomi Islam itu sendiri.
Sistem ekonomi yang berjalan tidak hanya berdasarkan pada prinsip Islam, tetapi masih ada sistem ekonomi lainnya yang perlu untuk dipahami.
Kamu bisa membaca lebih lanjut terkait dengan sistem ekonomi ini bersama dengan contoh penerapannya hanya ada di situs blog Mamikos.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: