Pengertian Struktur Sosial, Bentuk, Ciri, Unsur-Unsur, dan Fungsinya – Materi Sosiologi
Pengertian Struktur Sosial, Bentuk, Ciri, Unsur-Unsur, dan Fungsinya – Materi Sosiologi – Mari pahami pengertian struktur sosial berikut unsur, bentuk, ciri, dan fungsinya secara detail di sini.
Ketika berinteraksi satu sama lain, manusia akan memiliki tujuan apa yang ingin dicapai dari perkumpulan formal maupun informal tersebut.
Baik dalam lingkup profesional seperti pekerjaan maupun di luar itu. Uniknya ternyata dalam interaksi yang dilakukan itu secara otomatis terbentuk sebuah hierarki dengan ciri khas tertentu. Yuk, simak terus!
Mengenal Pengertian Struktur Sosial Berikut
Daftar Isi
Daftar Isi
Sebelum lebih jauh masuk ke pembahasan, mari bahas dulu definisi dari istilah satu ini.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian struktur sosial adalah berupa konsep perumusan asas hubungan antar individu dalam kehidupan bermasyarakat.
Asas hubungan tersebut menjadi pedoman untuk berperilaku dalam kehidupan sosial. Itu yang dikatakan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Sementara definisi menurut Encyclopedia Britannica adalah sebuah pengaturan institusi yang stabil serta unik. Setiap individu saling berinteraksi satu sama lain membentuk sebuah lingkungan masyarakat.
Sementara itu, definisi lain juga disebutkan oleh George C. Homans yang beranggapan bahwa pengertian struktur sosial adalah sebuah pembahasan dalam ilmu Sosiologi yang berkaitan dengan kepribadian dan perilaku sosial setiap orang dalam kehidupan sehari-hari.
Masih menurut Homans, perilaku sosial individu tersebut menyesuaikan dengan norma atau aturan yang berlaku di lingkungan tertentu.
Melalui berbagai pendapat tersebut, kamu bisa menyimpulkan definisinya menggunakan bahasa dan pemahaman sendiri.
Ciri-ciri yang Harus Kamu Ketahui
Setiap manusia yang tentunya berbaur satu sama lain dalam kondisi formal maupun informal secara tidak sadar maupun sadar membentuk sebuah struktur.
Strata dalam masyarakat ini dapat diketahui melalui ciri-ciri berikut:
- Dapat berubah dan selalu berkembang, artinya strata seseorang dalam kehidupan bermasyarakat bisa saja naik dan bisa juga turun. Kenaikan maupun penurunan strata tersebut bergantung pada pencapaian setiap orang.
- Salah satu ciri dari pengertian struktur sosial lainnya adalah meliputi seluruh kebudayaan dalam bermasyarakat. Strata ini akan selalu ada dan berubah maupun berkembang sesuai kondisi selama individu menjalin hubungan satu sama lain.
- Strata terbentuk dari kesamaan antar anggota di dalamnya. Setiap orang memang memiliki karakteristik tertentu, namun terkadang ada persamaan antara satu orang dengan beberapa orang lain sehingga terbentuklah sebuah strata tertentu.
- Terdapat hubungan bersifat vertikal yang akhirnya disebut stratifikasi sosial atau tidak setara. Ada juga hubungan bersifat horizontal atau disebut diferensiasi karena hubungannya setara.
Berdasarkan berbagai ciri-ciri di atas, dapat diketahui bahwa tidak semua jenis pengertian struktur sosial menunjukkan perbedaan posisi atau kasta dalam masyarakat.
Ada juga yang setara derajatnya, tetapi hanya berbeda dalam hal spesifik, seperti ciri khas tertentu saja.
Fungsi Struktur Sosial dalam Masyarakat
Sekarang mari beranjak untuk mengetahui apakah ada fungsi dari materi yang sedang Mamikos bahas saat ini? Tentu ada.
Setiap ilmu pengetahuan tentu memiliki fungsi penting, terutama yang pengaplikasiannya dapat terlihat langsung. Fungsinya adalah:
- Setiap tingkatan maupun diferensiasi dalam masyarakat dibatasi oleh norma atau aturan tertentu. Adanya perbedaan ini dapat menjadi kontrol sosial dalam bermasyarakat agar tidak terjadi perselisihan antar tingkat maupun sesama tingkatan.
- Sebagai sebuah bukti bahwa setiap anggota dalam posisi tertentu memiliki kelas serta fungsinya sendiri. Bukan hanya individu yang memiliki keunikan, namun ketika individu tergabung ke dalam kelompok juga keunikan tertentu akan hadir.
Setelah mempelajari pengertian struktur sosial, ciri-ciri, dan juga fungsinya, kamu tentu sudah lebih paham materi Sosiologi ini.
Dalam bermasyarakat, setiap orang memiliki peran dan fungsi berbeda dimana setiap peranan dan fungsi tersebut menjadi penting.
Ketika satu fungsi tidak berjalan dengan baik maka akan mengganggu peran serta fungsi individu lainnya. Terlebih apabila berurusan dengan kepentingan kelompok.
Oleh sebab itu, salah satu bentuk kontrol akan tugas setiap orang adalah dari adanya perbedaan ini.
10 Unsur Menurut Charles Loomis
Charles P. Loomis, seorang ahli Sosiologi dari Amerika Serikat menyebutkan terdapat 10 unsur pembentuk pengertian struktur sosial. Kesepuluh unsur tersebut adalah:
- Adanya keyakinan maupun pengetahuan tertentu yang berperan penting ketika terjadi permasalahan dalam sebuah kelompok. Ketika semua meyakini keyakinan dan pengetahuan tertentu maka proses analisis masalah bisa lebih mudah.
- Mesti ada kepedulian atau rasa solidaritas dalam sebuah kelompok. Solidaritas ini berguna sekali dalam mewujudkan keharmonisan antar sesama anggota kelompok maupun kehidupan sosial lebih besar lagi.
- Sebuah kelompok mesti memiliki cita-cita atau tujuan yang satu supaya gerak dan pikiran para anggota di dalamnya terarah. Semua sepakat untuk mencapai tujuan tertentu, jadi setiap tindakannya akan terkontrol dan lebih terarah.
- Sebuah perkumpulan mesti memiliki nilai, aturan, atau pedoman jelas yang dapat menjadi batas hubungan bermasyarakat. Setiap individu bisa memiliki pemikiran berbeda, namun salah satu pengertian struktur sosial adalah mematuhi norma.
- Sebuah kelompok mesti memiliki kedudukan atau peran tertentu lengkap dengan tugas serta tanggung jawabnya masing-masing. Tidak bisa semua menjadi anggota, harus ada pemimpin dengan tugas mengawasi, mengarahkan dan sebagainya.
- Selain ada norma atau aturan, penting juga dibentuk sanksi sebagai teguran ketika ada anggota yang bertindak tidak sesuai norma. Sanksi diberikan dalam berbagai tindakan, mulai dari ringan sampai berat, tergantung jenis kesalahannya.
- Perbedaan persepsi dari setiap anggota sewajarnya menciptakan konflik atau ketegangan. Bukan untuk menimbulkan masalah, namun agar segala sesuatu dapat terlihat dari berbagai sudut pandang .
- Unsur kedelapan dari pengertian struktur sosial adalah alat maupun prasarana yang menunjang kehidupan bermasyarakat. Terutama alat dan sarana itu mesti mendukung tercapainya tujuan kelompok.
- Sebuah kelompok mesti memiliki kepala atau pemimpin dengan tugas mengarahkan dan membawa anggotanya mencapai tujuan. Pemimpin mesti seorang yang unggul diantara para anggota agar menjadi pilar kekuatan terkuat bagi kelompoknya.
- Terakhir, dalam sebuah kelompok terdapat sebuah tingkatan yang menunjukkan posisi terendah sampai tertinggi. Paling atas memiliki tanggung jawab lebih besar dengan jumlah orang lebih sedikit.
Sepuluh unsur yang sudah Mamikos sebutkan di atas menjadi pilar pembangun berbagai kelompok sosial dalam masyarakat.
Setiap perkumpulan tidak bisa disebut pengertian struktur sosial apabila tidak memiliki satu saja dari sepuluh unsur di atas.
Empat Bentuk Berdasarkan Ciri Khasnya
Berikutnya Mamikos akan mengajak kamu mencari tahu bentuk struktur sosial ada apa saja.
Berbagai bentuk yang akan Mamikos sebutkan ini terbagi menjadi empat bagian. Dimana keempat bagian tersebut terbagi lagi menjadi beberapa kelompok.
1. Berdasarkan Sifatnya
Bentuk yang didasarkan pada sifat mendasari pola perilaku setiap anggota dalam kelompok. Adapun tiga bentuk ini terbagi menjadi:
- Sebuah kelompok yang strukturnya bersifat kaku atau akan mengalami kesulitan ketika ada perubahan posisi maupun kedudukan.
- Sebuah kelompok berkebalikan dari nomor satu, yakni cenderung lebih luwes dan terbuka terhadap setiap bentuk perubahan. Salah satu pengaplikasian dari pengertian struktur sosial ini biasanya terdapat pada masyarakat dinamis.
- Ada juga yang bentuknya formal, artinya setiap perilaku dalam kelompok diatur tata kramanya secara jelas oleh hukum atau legal.
- Kebalikan nomor tiga, yakni bentuk informal. Untuk yang satu ini setiap posisi memiliki fungsi tertentu, namun tidak ada hukum legal yang mengikat satu sama lain.
Keempat bentuk tersebut menentukan setiap anggota dalam mengambil sikap. Itu mengapa dasarnya dibedakan dari sifatnya.
2. Berdasarkan Pola Komunikasi
Bentuk berikutnya berdasarkan pola komunikasi, artinya seperti apa bahasa maupun gestur yang digunakan dalam kelompok tersebut.
Perbedaan bentuk berdasarkan pola komunikasi terbagi menjadi dua, yaitu:
- Bentuk pengertian struktur sosial dimana setiap anggota di dalamnya memiliki hak serta kewajiban sama. Semua berhak mengemukakan pendapat sehingga bentuk pola komunikasinya terbuka atau transparan.
- Bentuk tertutup, kebalikan dari bentuk pertama. Komunikasi tidak selalu lancar dan ini salah satunya disebabkan oleh tingkatan atau kedudukan setiap peran dalam kelompok.
Contoh sederhananya, ketika rakyat biasa ingin berkomunikasi dengan Raja atau Ratu tidak bisa langsung bertatap muka.
Ini terjadi karena pola komunikasinya tertutup. Tidak sembarang orang dapat berbicara langsung dengan pemimpin kerajaan.
3. Berdasarkan Identitas Keanggotaan Masyarakat
Identitas keanggotaan dalam masyarakat turut menjadi salah satu acuan pembentuk kelompok sosial. Pembagian berdasarkan identitas keanggotaan masyarakat ini terbagi menjadi dua, yaitu:
- Homogen, dimana setiap anggota dalam kelompoknya memiliki kesamaan dalam berbagai unsur. Contohnya, sama-sama beragama Islam, sama-sama bersuku bangsa Sunda, sama-sama berbahasa Indonesia, dsb.
- Bentuk lain dari pengertian struktur sosial berdasarkan identitas keanggotaan masyarakat adalah heterogen. Bentuk ini biasanya ditemukan di tanah perantauan, seperti perbedaan suku bangsa, perbedaan asal negara, perbedaan agama, dll.
Berdasarkan ciri-ciri yang disebutkan, kamu bisa menyimpulkan masyarakat homogen terdapat pada satu wilayah asli.
Contoh, orang Sunda di Bandung. Sementara heterogen terdapat pada wilayah perantauan. Contohnya masyarakat Batak, Sunda, Jawa di Jakarta.
4. Berdasarkan Ketidaksamaan Sosial
Terakhir, bentuk kelompok juga dibedakan berdasarkan ketidaksamaan sosialnya. Ketidaksamaan ini membentuk hubungan vertikal dan horizontal antar sesama manusia. Adapun perbedaannya adalah:
- Vertikal dalam pengertian struktur sosial berarti menandakan stratifikasi sosial. Bentuk ini dibedakan berdasarkan kekayaan, pengetahuan, bahkan kehormatan yang diberikan masyarakat.
- Sementara horizontal menunjukkan diferensiasi sosial. Tidak ada perbedaan strata, yang ada adalah perbedaan ciri khas. Contohnya, jenis kelamin, suku bangsa, agama, dan ras.
Indonesia termasuk salah satu negara yang mengecam keras perbedaan SARA.
Segala sesuatu yang berbau merendahkan salah satu diantara keempat unsur tadi akan ditindak keras karena pada dasarnya Indonesia menjunjung tinggi Bhineka Tunggal Ika.
Stratifikasi Sosial Bisa Berubah
Ketika terlahir ke dunia, setiap individu akan langsung dapat dibedakan diferensiasinya berdasarkan jenis kelamin.
Kemudian stratanya juga akan otomatis mengikuti kedudukan orang tuanya. Namun, stratifikasi ini sifatnya dapat berubah seiring waktu.
Sesuai dengan pengertian struktur sosial yang sifatnya dinamis, maka ketika seorang anak terlahir dari orang tua miskin, bisa jadi saat dewasa anak itu menjadi orang kaya.
Selama mau berusaha dan bekerja keras maka otomatis strata sosialnya akan meningkat.
Peningkatan tersebut didasarkan pada kekayaan.
Sebaliknya, ketika seseorang terlahir kaya, namun tidak memiliki skill untuk mengembangkan diri, bahkan hanya menghabiskan uang maka bukan tidak mungkin kian beranjak dewasa strata sosial berdasarkan kekayaan turun.
Jika dilihat dari ilmu pengetahuan, bisa saja orang yang rajin belajar, baik kaya maupun miskin diberikan gelar kehormatan.
Pemberian gelar kehormatan ini yang akhirnya menjadi alat pengangkat strata orang tersebut dalam kehidupan bermasyarakat.
Sekarang sudah banyak penjelasan bisa kamu pelajari. Selanjutnya, ketika ada soal mengenai pengertian struktur sosial maupun lainnya tentu dapat kamu kerjakan dengan mudah.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: