Pengertian Tanda Baca, Fungsi dan Contoh Penggunaan Tanda Baca yang Benar
Pengertian Tanda Baca – Dalam bahasa Indonesia, kita mengenal yang namanya tanda baca. Tanda ini ada bermacam-macam berdasarkan penggunaannya. Bayangkan saja jika tidak ada tanda-tanda baca yang melengkapi paragraf atau kalimat. Pastinya Anda akan merasa pusing saat membaca kalimat tersebut.
Setiap tanda baca yang ada, memiliki fungsi dan penggunaan masing-masing. Peletakannya harus sesuai kaidah bahasa yang dibenarkan. Tanda ini tidak memiliki hubungan dengan kata dan frasa yang biasa dibahas dalam pelajaran bahasa.
Pengertian Tanda Baca
Setelah sekilas membaca penjelasan di atas, tahukah Anda apa yang dimaksud dengan tanda dalam bacaan? Secara umum, tanda baca memiliki arti sebuah simbol. Simbol ini lantas dijadikan sebagai penanda bacaan yang menimbulkan intonasi, jeda, dan struktur tulisan.
Tanpa adanya tanda dalam bacaan ini, sebuah kalimat atau bacaan akan rancu dalam hal intonasi dan jeda saat dibaca. Selain itu, struktur kalimat juga akan berantakan. Karenanya peran dan keberadaan tanda bacaan ini sangat penting.
Fungsi Tanda Baca
Seperti penjelasan pada pengertian di atas, bisa diketahui bahwa fungsi tanda baca ini adalah untuk memberikan jeda bacaan. Selain itu, tanda ini juga berfungsi memberikan petunjuk intonasi saat kalimat tersebut dibaca.
Penggunaan Berbagai Tanda Baca
Ada banyak sekali tanda baca dalam bahasa Indonesia. Berikut ini adalah macam-macam tanda dan penggunaannya:
1. Tanda Titik (.)
- Penutup Kalimat
Penggunaan tanda titik yang pertama adalah sebagai penutup dalam kalimat. Artinya, tanda titik ini diletakkan di akhir kalimat, sehingga kalimat satu dengan lainnya dapat dipisahkan dengan baik. Kalimat yang disertai tanda ini, biasanya merupakan jenis kalimat berita. Contoh kalimat berita adalah:
1. Budi sedang belanja kebutuhan dapur di Pasar Senen.
2. Tika belajar di kamar sejak tadi pagi.
- Pemisah Angka pada Penulisan Waktu
Penggunaan tanda titik yang kedua adalah untuk memisahkan angka pada penulisan waktu. Pemisahan ini biasanya antara jam dengan menit. Agar lebih jelasnya, berikut ini contohnya dalam kalimat:
Ani selalu pergi ke sekolah pukul 06.15.
Dalam kalimat ini, tanda titik diletakkan sesudah angka 6 dan sebelum angka 15. Ini menjadi pemisah antara jam dan menit.
- Menunjukkan Jangka Waktu
Jika sebelumnya tanda titik digunakan untuk pemisah keterangan waktu dalam angka, maka selanjutnya tanda titik biasa digunakan untuk menunjukkan jangka waktu.
Contoh dalam kalimatnya adalah: Dina mampu sampai garis finish dengan detail waktu 01.15.35 (1 jam 15 menit 35 detik).
- Untuk Menuliskan Daftar, Bagan, dan Ikhtisar
Tanda titik umumnya juga dipakai untuk menuliskan daftar, bagan, bahkan ikhtisar. Peletakannya biasanya berada tepat di belakang satu angka atau huruf yang ada dalam penulisan tersebut. Bagaimana maksudnya? Berikut ini contoh umumnya:
III. Contoh alat digital
(1.) Handphone
(2.) Laptop
(3.) Pokok Bahasan
(3.1) Teori Dasar
(3.2) Pemaparan Tabel
Dari contoh di atas, tentu Anda sudah sering menjumpai penulisan seperti itu bukan? Penulisan pertama digunakan untuk menunjukkan daftar. Sedangkan contoh kedua biasanya dijumpai pada karya tulis ilmiah.
- Menulis Referensi
Pada penulisan karya ilmiah, Anda tentu menjumpai halaman daftar pustaka. Dalam halaman ini, isinya adalah beragam referensi yang membantu penulis menyelesaikan karya ilmiahnya. Penulisan referensi seperti ini juga menggunakan tanda titik.
Contohnya:
1. Ayu, Vivi. 2019. Menaklukkan Bahasa Inggris. Lamongan: Bentang Pustaka
2. Mulyadi, Dony. 2008. Merangkai Kata. Jakarta: Lingkar Pena
Dua contoh di atas terdapat tiga tanda titik sebagai pemisah antara nama penulis, tahun, dan judul buku.
2. Tanda Koma (,)
Setelah belajar penggunaan tanda titik, selanjutnya ada tanda koma yang juga punya banyak kegunaan dalam penulisan. Berikut ini beberapa kegunaan tanda koma:
- Merincikan Beberapa Hal
Salah satu kegunaan utama tanda koma adalah untuk merincikan beberapa benda atau hal lainnya. Untuk merincikan ini, biasanya tanda koma diletakkan di tengah kalimat.
Contoh:
1. Aku meminta Rani membawa gunting, kertas, dan lem untuk mengerjakan tugas kesenian.
2. Bunda membeli sayur, buah, dan lauk di pasar
Dari dua contoh tersebut, bisa Anda lihat rincian beberapa hal dipisahkan dengan tanda koma.
- Membatasi Induk dan Anak Kalimat
Dalam bahasa Indonesia kita mengenal ada susunan kalimat bertumpuk. Ada induk kalimat, dan ada anak kalimat. Penyusunan kedua kalimat tersebut umumnya dipisahkan dengan tanda koma. Sebagai contohnya, simak kalimat di bawah ini:
Jika kami tidak datang malam itu, maka aku pasti sudah kalah dalam pertandingan ini.
Sebelum kata penghubung ‘maka’ terdapat tanda koma di sana. Tanda tersebut dijadikan sebagai pemisah antara induk dan anak kalimat.
- Membandingkan Kalimat
Selain menjadi pemisah induk dan anak kalimat, tanda koma juga digunakan untuk membandingkan dua hal dalam satu kalimat. Dua hal ini tersusun dalam satu kalimat tentunya. Contohnya:
Bunga itu sangat indah, namun di dalamnya terdapat racun yang mematikan.
Kalimat di atas bukan kalimat majemuk. Namun terdapat kata pembanding, yakni ‘namun’. Sebelum kata pembanding tersebut ada tanda koma sebagai pemisahnya.
- Membatasi Kalimat Langsung
Nah, yang dimaksud dengan kalimat langsung adalah kalimat yang dikatakan secara langsung oleh seseorang dan diletakkan dalam tanda petik. Contoh kalimatnya adalah:
Dina berkata, “Terimakasih Bu untuk pelajaran hari ini”.
- Pemisah Kata Jenis Partikel
Dalam bahasa Indonesia ada yang namanya kata jenis partikel. Kata ini hampir mirip dengan jenis kata ekspresi. Contoh kata partikel adalah seperti :
wah, oh, wow, aduh
- Penulisan Nama dalam Daftar Pustaka
Penulisan nama dengan dua atau lebih kata dalam daftar pustaka, biasanya disusun terbalik. Contohnya:
Mulyadi, Dony.
- Menyatakan Gelar Orang
Penulisan gelar pendidikan seseorang juga harus menggunakan tanda koma. Contohnya:
Vivi Ayu Setiawati, A.md., Ani Mulyani, S.Pd.
- Penulisan Kalimat Keterangan
Kadang, penyusunan kalimat di awal dijumpai kalimat keterangan. Tidak hanya di awal, terkadang letak kalimat keterangan ini juga bisa diletakkan di tengah. Untuk memisahkannya dari struktur kalimat inti, digunakan tanda koma. Contoh:
1. Ani, salah satu murid SMAN 1, selalu menjadi bintang kelas karena kegigihannya.
2. Di luar jam kelas, aku dan temanku selalu bermain UNO untuk melatih otak kanan.
3. Tanda Seru (!)
Anda pasti sering sekali menjumpai tanda seru dalam berbagai kalimat. Tanda seru ini akan menunjukkan adanya intonasi dalam suatu bacaan. Lantas, apa saja kegunaan tanda yang satu ini? Berikut ini beberapa macam kegunaannya:
- Untuk Kata Ekspresi Terkejut
Agar terbaca dengan baik, dalam kalimat yang efeknya terkejut harus diberi tanda seru di dalamnya. Sehingga akan tercipta efek dan intonasi yang berbeda dari kalimat biasa. Contoh kalimatnya adalah seperti:
1. Astaga! Jadi kamu yang melakukan itu semua?
2. Wow! Kamu hebat sekali Din.
- Menunjukkan Kalimat Perintah
Peran paling utama dari sebuah tanda seru adalah digunakan untuk kalimat perintah. Contohnya:
pergilah kamu ke kamarmu sekarang!
4. Tanda Tanya (?)
- Menanyakan Sesuatu
Sesuai dengan namanya, kegunaan utama tanda tanya adalah untuk menanyakan sesuatu. Contohnya:
Apakah kamu lulusan universitas?
- Menunjukkan Ketidakpastian Suatu Kebenaran
Selain digunakan untuk bertanya, tanda tanya juga kerap kali digunakan untuk menunjukkan bahwa sesuatu itu belum pasti benar adanya. Biasanya peletakan tanda tanya ini ada dalam tanda kurung. Contohnya:
Total uang yang dikorupsi 5 milyar (?)
5. Tanda Titik Dua (:)
Selanjutnya ada tanda titik dua, yang juga sering kali ditemukan pada teks atau bacaan. Apa saja kegunaannya? Berikut ini detailnya:
- Menunjukkan Dialog Teks
Anda pasti pernah membaca teks dialog drama bukan? Pada tiap dialog pemain, teksnya menggunakan tanda titik dua. Contohnya seperti di bawah ini:
1. Riki: “Ke mana orang itu pergi An?”
2. Ani: “Entahlah Rik, aku juga tidak tahu. Sejak tadi aku fokus pada bukuku”.
- Menjelaskan Halaman
Penjelu terkait halaman ini sama halnya dengan penulisan ayat dan surat. Contohnya saat disebutkan ayat pada kitab Al-Qur’an seperti :
Al-fatihah: 5, artinya surat yang dimaksud adalah surat Al-fatihah ayat lima.
- Menjelaskan Detail Pernyataan
Dalam menjelaskan detail pernyataan, kerap kali kita menggunakan tanda titik dua. Contohnya seperti:
Peralatan yang kita butuhkan: alat masak, alat mandi, baju ganti secukupnya, dan kantong plastik.
- Menjelaskan Daftar Jabatan
Penggunaan tanda titik dua selanjutnya adalah untuk menjelaskan daftar atau susunan jabatan. Contohnya:
Ketua Umum: Teguh
Sekretaris: Ani
Bendahara: Budi
- Digunakan pada Detail Acara Terlampir
Anda pasti pernah melihat lampiran undangan. Dalam lampiran tersebut biasanya terdapat detail waktu dan tempat serta kepentingan kegiatan. Informasi tersebut ditulis dengan menggunakan tanda titik dua, contohnya:
Hari/ tanggal: Kamis, 5 Agustus 2021
Waktu: 08.00 WIB
Perihal: Mengaji Bersama
6. Tanda Titik Koma (;)
Selain titik dua, kita juga sering mengenal yang namanya tanda titik koma. Tanda ini punya fungsi yang berbeda tentunya dengan tanda titik dua. Berikut ini kegunaan tanda titik koma:
- Pemisah Bagian Kalimat
Kegunaan pertama tanda titik koma adalah untuk menjadi pemisah bagian kalimat yang setara, contohnya:
Hari sudah larut; Ia tak kunjung sampai.
- Pemisah Dua Kalimat Setara
Jika sebelumnya kegunaan titik koma adalah untuk memisahkan bagian kalimat setara, maka berikutnya ini digunakan untuk memisahkan dua kalimat yang setara. Contohnya seperti:
aku menyiram bunga; dia menonton bola.
7. Tanda Hubung (-)
- Penyebutan Tanggal, Bulan, dan Tahun
Anda mungkin sering sekali ditanya soal tanggal lahir. Penulisan tanggal lahir biasanya memakai tanda hubung. Contohnya adalah 17-071995, artinya tanggal 17 bulan Juli tahun 1995.
- Penyambung Suku Kata
Tanda hubung juga kerap dipakai untuk menyambung suku kata yang tidak bisa dalam satu baris. Dengan kata lain, saat berpindah baris penulisan, suku katanya terpisah sebelum lengkap. Contoh:
1. Sejak dulu Anda ingin sekali mem-
beli mobil mewah.
2. Kamu seharusnya tidak menyampai-
kan pendapat sembarangan.
- Menunjukkan Pengulangan Kata
Kegunaan paling umum dari tanda hubung ini adalah untuk mengulang kata dalam kalimat, baik itu pengulangan kata mutlak maupun dibuat-buat. Contohnya:
1. Kupu-kupu itu beterbangan.
2. Murid-murid harus masuk kelas telat waktu.
Kata kupu-kupu merupakan pengulangan mutlak, artinya ia memang merupakan satu kata yang tidak bisa dipisah. Sedangkan kata murid-murid adalah pengulangan yang dibuat-buat karena kata murid sendiri bisa berdiri tanpa pengulangan.
Bermacam-macam tanda baca dalam bahasa Indonesia memiliki peran yang cukup penting dalam penulisan. Tidak hanya untuk menilai penulisan yang benar, namun tanda ini juga penting untuk memperbaiki teknik membaca.
Klik dan dapatkan info kost di dekat mu: