Aturan Penulisan Tembang Macapat Watak, Paugeran, dan Metrum dari Berbagai Jenisnya
Aturan Penulisan Tembang Macapat Watak, Paugeran, & Metrum Dari Berbagai Jenisnya – Tembang macapat adalah salah satu genre sastra Jawa Baru yang di dalam penulisan atau penciptaannya terikat dengan sejumlah aturan tertentu.
Aturan yang mengikat dalam penulisan tembang macapat inilah yang kemudian dikenal dengan nama paugeran.
Jika kamu ingin menciptakan atau membuat tembang macapat ada tiga jenis paugeran yang tidak boleh kamu langgar. Sebab, apabila kamu sampai melanggarnya tembang yang kamu buat tidak bisa disebut sebagai tembang macapat.
Tiga Paugeran Penulisan Tembang Macapat
Daftar Isi
- Tiga Paugeran Penulisan Tembang Macapat
- 11 Macam Tembang Macapat Beserta Watak dan Paugeran
- Aturan Penulisan Tembang Macapat Maskumambang
- Aturan Penulisan Tembang Macapat Mijil
- Aturan Penulisan Tembang Macapat Sinom
- Aturan Penulisan Tembang Macapat Kinanthi
- Aturan Penulisan Tembang Macapat Asmarandana
- Aturan Penulisan Tembang Macapat Gambuh
- Aturan Penulisan Tembang Macapat Dhandhanggula
- Aturan Penulisan Tembang Macapat Durma
- Aturan Penulisan Tembang Macapat Pangkur
- Aturan Penulisan Tembang Macapat Megatruh
- Aturan Penulisan Tembang Macapat Pocung
Daftar Isi
- Tiga Paugeran Penulisan Tembang Macapat
- 11 Macam Tembang Macapat Beserta Watak dan Paugeran
- Aturan Penulisan Tembang Macapat Maskumambang
- Aturan Penulisan Tembang Macapat Mijil
- Aturan Penulisan Tembang Macapat Sinom
- Aturan Penulisan Tembang Macapat Kinanthi
- Aturan Penulisan Tembang Macapat Asmarandana
- Aturan Penulisan Tembang Macapat Gambuh
- Aturan Penulisan Tembang Macapat Dhandhanggula
- Aturan Penulisan Tembang Macapat Durma
- Aturan Penulisan Tembang Macapat Pangkur
- Aturan Penulisan Tembang Macapat Megatruh
- Aturan Penulisan Tembang Macapat Pocung
- Pertama adalah guru gatra yakni banyaknya baris dalam satu bait tembang macapat.
- Kedua adalah guru lagu yakni jatuhnya huruf vokal terakhir pada setiap baris di dalam tembang macapat
- Ketiga adalah guru wilangan yakni banyaknya suku kata dalam satu baris tembang macapat
Hingga saat ini mengenai ada berapa jumlah pasti dari tembang macapa masih terus menjadi perdebatan para ahli dan pemerhati sastra Jawa.
Namun, sejauh ini jumah tembang macapat yang diketahui masyarakat umum ada 11 macam.
Uniknya, setiap macam dari tembang macapat ini mempunyai paugeran penulisan berbeda antara satu dengan lainnya.
11 Macam Tembang Macapat Beserta Watak dan Paugeran
Di bawah ini akan dijelaskan secara rinci paugeranmasing-masing tembang Macapat.
Aturan Penulisan Tembang Macapat Maskumambang
Tembang maskumambang memiliki watak sengsara, kesedihan, dan nestapa.
Sebagian orang menilai bahwa tembang maskumambang memberikan gambaran kondisi manusia aat masih berada di dalam kandungan ibunya.
Paugeran Penulisan Tembang Maskumambang
Paugeran yang dimiliki tembang maskumambang adalah sebagai berikut:
Guru Gatra
Jumlah gatra yang dimiliki tembang maskumbang sebanyak empat
Guru Lagu
- Huruf vokal terakhir pada gatra 1 adalah i
- Huruf vokal terakhir pada gatra 2 adalah a
- Huruf vokal terakhir pada gatra 3 adalah i
- Huruf vokal terakhir pada gatra 4: adalah a
Guru Wilangan
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 1 adalah 12 kata
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 2 adalah 6 kata
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 3 adalah 8 kata
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 4 adalah 8 kata
Aturan Penulisan Tembang Macapat Mijil
Tembang mijil merupakan tembang yang menempati urutan kedua dari kesebelas tembang macapat.
Watak yang dimiliki tembang mijil adalah perasaan sedih, tertarik pada suatu perasaan cinta, tetapi dibaliknya tersimpan rasa perihatin.
Gambaran yang diberikan tembang mijil adalah tentang proses kelahiran bayi manusia ke alam dunia.
Paugeran Tembang Mijil
Paugeran yang dimiliki tembang mijil yaitu
Guru Gatra
Jumlah gatra yang dimiliki tembang mijil sebanyak enam
Guru Lagu
- Huruf vokal terakhir pada gatra 1 adalah i
- Gatra Huruf vokal terakhir pada gatra 2 adalah o
- Huruf vokal terakhir pada gatra 3 adalah e
- Huruf vokal terakhir pada gatra 4 adalah i
- Huruf vokal terakhir pada gatra 5 adalah i
- Huruf vokal terakhir pada gatra 6 adalah o
Guru Wilangan
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 1 adalah 10 kata
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 2 adalah 6 kata
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 3 adalah 10 kata
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 4 adalah 10 kata
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 5 adalah 6 kata
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 6 adalah 6 kata
Aturan Penulisan Tembang Macapat Sinom
Tembang sinom berada dalam urutan ketiga dalam urutan tembang macapat. Watak yang dimiliki oleh tembang sinom adalah watak gembira, seneng, grapyak, dan sigrak semanak.
Jika makna tembang sinom ini diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, maknanya kurang lebih adalah ramah, gembira, dan menggambarkan kebersahajaan.
Paugeran Tembang Sinom
Paugeran yang dimiliki tembang sinom sebagai berikut:
Guru Gatra
Tembang sinom memiliki gatra sebanyak sembilan.
Guru Lagu
- Huruf vokal terakhir pada gatra 1 adalah a
- Gatra Huruf vokal terakhir pada gatra 2 adalah i
- Huruf vokal terakhir pada gatra 3 adalah a
- Huruf vokal terakhir pada gatra 4 adalah i
- Huruf vokal terakhir pada gatra 5 adalah i
- Huruf vokal terakhir pada gatra 6 adalah u
- Huruf vokal terakhir pada gatra 7 adalah a
- Huruf vokal terakhir pada gatra 8 adalah i
- Huruf vokal terakhir pada gatra 9 adalah a
Guru Wilangan
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 1 adalah 8 kata
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 2 adalah 8 kata
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 3 adalah 8 kata
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 4 adalah 8 kata
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 5 adalah 7 kata
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 6 adalah 8 kata
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 7 adalah 7 kata
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 8 adalah 8 kata
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 9 adalah 12 kata
Aturan Penulisan Tembang Macapat Kinanthi
Tembang kinanthi yang menempati urutan keempat dalam susunan tembang macapat memiliki watak gembira, mesra, dan asih yang artinya adalah bahagia, mesra, serta rasa cinta.
Tembang ini sangat sesuai dijadikan sebagai sarana untuk mengungkapkan suasana hati yang sedang merasakan perasaan senang, gembira, dan berbahagia.
Paugeran Tembang Kinanthi
Paugeran yang dimiliki tembang kinanthi adalah sebagai berikut:
Guru Gatra
Tembang kinanthi memiliki gatra sebanyak enam.
Guru Lagu
- Huruf vokal terakhir pada gatra 1 adalah u
- Huruf vokal terakhir pada gatra 2 adalah i
- Huruf vokal terakhir pada gatra 3 adalah a
- Huruf vokal terakhir pada gatra 4 adalah i
- Huruf vokal terakhir pada gatra 5 adalah a
- Huruf vokal terakhir pada gatra 6 adalah a
Guru Wilangan
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 1 adalah 8 kata
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 2 adalah 8 kata
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 3 adalah 8 kata
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 4 adalah 8 kata
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 5 adalah 8 kata
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 6 adalah 8 kata
Aturan Penulisan Tembang Macapat Asmarandana
Tembang yang menempati urutan ke lima dalam tembang macapat merupakan bagian tembang macapat yang digemari kawula muda.
Hal ini dikarenakan watak tembang ini adalah sengsem (jatuh hati), sedih, dan adanya prihatin yang dikarenakan cinta.
Tembang ini sangat cocok sekali digunakan untuk memberikan gambaran tentang betapa indahnya jatuh cinta (kasmaran) pada seseorang yang menjadi pujaan hatinya.
Paugeran Tembang Asmaradhana
Paugeran yang dimiliki tembang asmaradhahana adalah sebagai berikut:
Guru Gatra
Jumlah gatra yang dimiliki tembang asmaradhana adalayh sebanyak tujuh.
Guru Lagu
- Huruf vokal terakhir pada gatra 1 adalah a
- Huruf vokal terakhir pada gatra 2 adalah a
- Huruf vokal terakhir pada gatra 3 adalah e
- Huruf vokal terakhir pada gatra 4 adalah a
- Huruf vokal terakhir pada gatra 5 adalah a
- Huruf vokal terakhir pada gatra 6 adalah u
- Huruf vokal terakhir pada gatra 7 adalah a
Guru Wilangan
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 1 adalah 8 kata
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 2 adalah 8 kata
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 3 adalah 8 kata
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 4 adalah 8 kata
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 5 adalah 7 kata
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 6 adalah 8 kata
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 7 adalah 8 kata
Aturan Penulisan Tembang Macapat Gambuh
Makna yang terkandung pada tembang yang menempati urutan keenam dalam tembang macapat ini adalah gambaran mengenai suatu kecocokan.
Watak yang dimiliki tembang gambuh adalah lugas, tidak mempunyai rasa ragu.
Sebab memiliki watak yang lugas, tembang ini sering dipakai untuk memberikan suatu nasihat kepada para pendengarnya.
Paugeran Tembang Gambuh
Paugeran yang dimiliki tembang gambuh adalah berikut:
Guru Gatra
Jumlah gatra yang dimiliki tembang gambuh adalah lima.
Guru Lagu
- Huruf vokal terakhir pada gatra 1 adalah u
- Huruf vokal terakhir pada gatra 2 adalah 10
- Huruf vokal terakhir pada gatra 3 adalah 12
- Huruf vokal terakhir pada gatra 4 adalah 8
- Huruf vokal terakhir pada gatra 5 adalah 8
Guru Wilangan
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 1 adalah 7 kata
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 2 adalah 10 kata
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 3 adalah 12 kata
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 4 adalah 8 kata
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 5 adalah 8 kata
Aturan Penulisan Tembang Macapat Dhandhanggula
Nama yang disematkan pada tembang ketujuh dalam urutan tembang macapat ini berasal dari kata kasembadan yang memiliki arti kesenangan.
Tembang ini digunakan untuk menggambarkan suatu keberhasilan dalam menggapai cita-cita dalam membina rumah tangga yang sempurna. Di sisi lain tembang ini berwatak watak manis, luwes, dan menyenangkan.
Paugeran Tembang Dhandhanggula
Paugeran yang dimiliki tembang dhandhanggula adalah sebagai berikut:
Guru Gatra
Jumlah gatra yang dimiliki tembang dhandhanggula adalah sebanyak sepuluh.
Guru Lagu
- Huruf vokal terakhir pada gatra 1 adalah i
- Huruf vokal terakhir pada gatra 2 adalah a
- Huruf vokal terakhir pada gatra 3 adalah e
- Huruf vokal terakhir pada gatra 4 adalah u
- Huruf vokal terakhir pada gatra 5 adalah i
- Huruf vokal terakhir pada gatra 6 adalah a
- Huruf vokal terakhir pada gatra 7 adalah u
- Huruf vokal terakhir pada gatra 8 adalah a
- Huruf vokal terakhir pada gatra 9 adalah e
- Huruf vokal terakhir pada gatra 10 adalah a
Guru Wilangan
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 1 adalah 10 kata
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 2 adalah 10 kata
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 3 adalah 8 kata
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 4 adalah 7 kata
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 5 adalah 9 kata
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 6 adalah 7 kata
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 7 adalah 6 kata
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 8 adalah 8 kata
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 9 adalah 12 kata
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 10 adalah 7 kata
Aturan Penulisan Tembang Macapat Durma
Gambaran yang diberikan tembang yang menempati urutan ke delapan tembang macapat ini adalah sikap dermawan dan perasaan senang saat melakukan sedekah.
Watak yang dimiliki tembang durma nepsu (nafsu), kemarahan dan murka.
Paugeran Tembang Durma
Paugeran yang dimiliki tembang durma adalah sebagai berikut:
Guru Gatra
Jumlah gatra yang dimiliki tembang durma sebanyak tujuh.
Guru Lagu
- Huruf vokal terakhir pada gatra 1 adalah a
- Huruf vokal terakhir pada gatra 2 adalah i
- Huruf vokal terakhir pada gatra 3 adalah a
- Huruf vokal terakhir pada gatra 4 adalah a
- Huruf vokal terakhir pada gatra 5 adalah i
- Huruf vokal terakhir pada gatra 6 adalah a
- Huruf vokal terakhir pada gatra 7 adalah a
Guru Wilangan
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 1 adalah 12 kata
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 2 adalah 7 kata
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 3 adalah 6 kata
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 4 adalah 7 kata
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 5 adalah 8 kata
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 6 adalah 5 kata
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 7 adalah 7 kata
Aturan Penulisan Tembang Macapat Pangkur
Nama yang disematkan pada tembang yang menempati urutan kesembilan dalam tembang macapat ini berasal dari kata mungkur yang maknanya adalah menjauhi.
Watak yang dimiliki tembang pangkur adalah sereng (kasar), greget (semangat), dan sikap yang tegas.
Adapun yang dimiliki tembang ini adalah bagaimana usaha yang dilakukan manusia dalam menyingkirkan nafsu dan angkara murka yang menyeruak di hati setiap manusia.
Paugeran Tembang Pangkur
Paugeran yang dimiliki tembang pangkur adalah:
Guru Gatra
Jumlah gatra yang dimiliki tembang pangkur sebanyak tujuh
Guru Lagu
- Huruf vokal terakhir pada gatra 1 adalah a
- Huruf vokal terakhir pada gatra 2 adalah u
- Huruf vokal terakhir pada gatra 3 adalah i
- Huruf vokal terakhir pada gatra 4 adalah a
- Huruf vokal terakhir pada gatra 5 adalah u
- Huruf vokal terakhir pada gatra 6 adalah a
- Huruf vokal terakhir pada gatra 7 adalah
Guru Wilangan
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 1 adalah 8 kata
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 2 adalah 11 kata
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 3 adalah 8 kata
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 4 adalah 7 kata
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 5 adalah 12 kata
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 6 adalah 8 kata
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 7 adalah 8 kata
Aturan Penulisan Tembang Macapat Megatruh
Jika diartikan ke dalam bahasa Jawa nama yang disematkan pada tembang yang menempati urutan kesepuluh dalam tembang macapat ini diambil dari kata megat roh yang maknanya keluarnya roh manusia.
Watak yang dimiliki tembang megatruh adalah nglara (sakit), susah, sedih, dan perasaan sakit hati yang sangat mendalam.
Paugeran Tembang Megatruh
Paugeran yang dimiliki tembang megatruh adalah sebagai berikut:
Guru Gatra
Tembang megatruh memiliki jumlah gatra sebanyak lima
Guru Lagu
- Huruf vokal terakhir pada gatra 1 adalah u
- Huruf vokal terakhir pada gatra 2 adalah i
- Huruf vokal terakhir pada gatra 3 adalah u
- Huruf vokal terakhir pada gatra 4 adalah i
- Huruf vokal terakhir pada gatra 5 adalah o
Guru Wilangan
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 1 adalah 12 kata
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 2 adalah8 kata
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 3 adalah 8 kata
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 4 adalah 8 kata
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 5 adalah 8 kata
Aturan Penulisan Tembang Macapat Pocung
Dalam bahasa Jawa penamaan tembang yang menempati urutan kesebelas atau terakhir dari tembang macapat ini diambil dari kata ‘pocong’ yang artinya telah dibungkus atau dikafani.
Makna yang terkandung tembang ini adalah prosesi yang ditempuh manusia sesudah roh manusia terpisah dari jasadnya untuk menjalani kehidupan selanjutnya.
Paugeran di dalam Tembang Pucung
Paugeran di dalam penulisan tembang pucung adalah sebagai berikut:
Guru Gatra
Jumlah gatra yang dimiliki tembang pocung adalah sebanyak empat
Guru Lagu
- Huruf vokal terakhir pada gatra 1 adalah u
- Huruf vokal terakhir pada gatra 2 adalah a
- Huruf vokal terakhir pada gatra 3 adalah i
- Huruf vokal terakhir pada gatra 4 adalah a
Guru Wilangan
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 1 adalah 12 kata
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 2 adalah 6 kata
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 3 adalah 8 kata
- Banyaknya jumlah kata pada gatra 4 adalah 12 kata
Demikianlah aturan penulisan tembang macapat yang wajib kamu ketahui. Semoga dengan membaca artikel ini dapat memudahkanmu dalam menciptakan tembang macapat.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: