10 Penyakit Pada Sistem Reproduksi Manusia dan Upaya Pencegahannya
10 Penyakit Pada Sistem Reproduksi Manusia dan Upaya Pencegahannya – Dengan kesibukan dan gaya hidup yang dijalani kita saat ini tentu dapat memberikan dampak negatif pada kesehatan termasuk pada sistem reproduksi.
Banyak sekali masalah kesehatan yang rentan terjadi pada sistem reproduksi pria maupun wanita.
Agar kita lebih aware lagi terhadap kesehatan sistem reproduksi, yuk kenali jenis-jenis penyakit pada sistem reproduksi manusia dan upaya pencegahannya.
Deretan Penyakit pada Sistem Reproduksi Manusia dan Upaya Pencegahannya
Daftar Isi
Daftar Isi
Sistem
reproduksi manusia baik pria maupun wanita memiliki struktur organ yang
berbeda-beda. Tentunya, sistem reproduksi tersebut punya fungsi utama yakni untuk
menghasilkan keturunan.
Namun, tahukah kamu bahwa ada banyak jenis penyakit yang sangat berbahaya dapat menyerang sistem reproduksi kita?
Penyakit pada sistem reproduksi ini bisa disebabkan oleh infeksi, genetik, hormon, dan berbagai faktor lainnya.
Karena sistem reproduksi pria dan wanita memiliki keunikan tersendiri, maka penyakit yang ditemukan juga dapat berbeda. Sebelumnya, kamu sudah kenal dengan masing-masing sistem reproduksi kan?
Nah, sekarang saatnya kamu kenalan dengan berbagai penyakit yang sering ditemukan pada masing-masing sistem reproduksi pria maupun wanita, yuk!
Penyakit
Pada Sistem Reproduksi Manusia
Sistem
reproduksi manusia terbagi menjadi dua jenis berdasarkan alat kelamin yang
dimiliki manusia. Di mana sistem ini membantu manusia untuk melakukan
reproduksi guna memperoleh keturunan.
Pada sistem reproduksi pria, organ yang bekerja dibagi menjadi dua kelompok. Di mana kelompok-kelompok tersebut adalah organ reproduksi dalam dan luar.
Sementara, sistem reproduksi wanita terdiri dari beberapa bagian untuk mendukung proses reproduksi berjalan dengan lancar dan baik.
Nah, sistem reproduksi pada wanita ini terbagi menjadi dua juga, yaitu eksternal dan internal.
Penyakit pada Sistem Reproduksi Pria
Berikut
ini beberapa penyakit pada sistem reproduksi pria yang perlu kamu ketahui.
1.
Masalah pada Penis
Masalah pada penis meliputi disfungsi ereksi, kelainan bentuk penis, dan kanker penis.
Kondisi-kondisi tersebut bisa saja terjadi mengingat banyaknya penyakit menular seksual di sekitar kita, mulai dari herpes genita, HIV/AIDS, sifilis, dan gonore.
Penyakit menular seksual ini dapat dengan mudah ditularkan. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga kesehatan organ reproduksi dengan melakukan hubungan seksual yang aman.
Buruknya, masalah pada penis ini jika tidak ditangani dengan cepat maka dapat berujung pada kemandulan.
2.
Prostatitis
Penyakit yang juga kerap menyerang sistem reproduksi pria adalah prostatitis.
Perlu kamu ketahui bahwa prostatitis ini merupakan kondisi medis yang ditandai dengan peradangan dan pembengkakan pada kelenjar prostat.
Berbicara soal penyebab, umumnya prostatitis disebabkan oleh infeksi bakteri.
Di mana infeksi dapat terjadi akibat bakteri yang berada pada urine bocor atau rembes ke kelenjar prostat hingga kemudian bersarang di kelenjar prostat.
Sementara, prostatitis non bakterial bisa saja terjadi akibat cedera atau infeksi saluran kemih, stres, peradangan atau iritasi saraf.
Pada kebanyakan kasus, prostatitis tidak dapat dicegah. Namun, beberapa faktor yang menyebabkan meningkatnya risiko terkena prostatitis bisa kita cegah.
Salah satunya adalah dengan menerapkan praktik seksual yang aman dengan menggunakan alat proteksi saat melakukan hubungan intim.
3.
Epididimitis
Epididimitis merupakan kondisi di mana terjadi peradangan pada epididimis (saluran sperma) yang terletak di belakang testis.
Saluran epididimis ini epididimis menghubungkan antara testis dan vas deferens dan berperan dalam menyimpan dan membawa sperma, epididymis
Peradangan
pada epididimitis bisa saja dialami oleh pria dari kalangan usia berapa pun.
Namun, seringnya kondisi ini terjadi pada pria dengan rentan usia 19 hingga 35
tahun.
Jika kamu seorang pria yang sering bergonta-ganti pasangan dan melakukan aktivitas seksual berisiko, maka kamu memiliki resiko besar tertular penyakit menular seksual di mana bakteri penyebabnya memicu epididimitis.
Bakteri e coli dan bakteri sejenisnya adalah penyebab epididimitis pada anak-anak dan orang tua.
Ada beberapa gejala yang bisa muncul pada pria pengidap epididymitis.
Mulai dari skrotum yang membengkak, terasa hangat dan terasa sakit ketika disentuh, nyeri saat buang air kecil, nyeri pada testis, hingga pembesaran kelenjar getah bening di pangkal paha.
4.
Hipogonadisme
Hipogonadisme juga menjadi salah satu penyakit sistem reproduksi pria yang sering ditemukan.
Merupakan kondisi di mana tubuh tidak menghasilkan cukup hormon testosterone, hipogonadisme menyebabkan kelenjar seks di tubuh hanya dapat memproduksi sedikit atau sama sekali tidak menghasilkan hormon.
Padahal, hormon satu ini memiliki peran vital yang tidak hanya terkait dengan seksualitas, melainkan juga kondisi tubuh secara menyeluruh.
Jika dilihat dari penyebabnya, hipogonadisme dibedakan menjadi dua tipe, yaitu hipogonadisme primer dan sekunder.
Di mana hipogonadisme primer terjadi akibat masalah pada kelenjar gonad atau kelenjar seks. Sementara, hipogonadisme sekunder terjadi akibat masalah pada otak.
Jika hipogonadisme menyerang pria dewasa, maka gangguan tersebut dapat menyebabkan berbagai gangguan reproduksi sebagai gejalanya.
Mulai dari gangguan produksi sperma, penurunan libido, penurunan fungsi organ reproduksi hingga infertilitas atau kemandulan.
5.
Orchitis
Orchitis merupakan peradangan terjadi pada salah satu atau kedua testis sekaligus. Dalam beberapa kasus, penyakit reproduksi pada pria satu ini disebabkan oleh infeksi bakteri, seperti infeksi menular seksual (IMS).
Namun, beberapa kasus yang dialami juga ditemukan virus sebagai penyebabnya.
Hampir menyerupai dengan epididimitis, beberapa gejala yang dialami oleh penderita orchitis adalah bengkaknya buah zakar hingga menimbulkan rasa nyeri.
Akibat jangka panjang dari kondisi ini adalah penurunan produksi hormon testosteron yang berujung pada kemandulan.
Penyakit pada Sistem Reproduksi Wanita
Berikut
penyakit pada sistem reproduksi manusia yang telah Mamikos rangkum dari
berbagai sumber.
1.
Vaginitis
Penyakit
pada sistem reproduksi wanita yang paling sering ditemui adalah vaginitis. Merupakan
peradangan pada vagina, vaginitis menimbulkan rasa gatal, perih, hingga
pembengkakan di organ intim ini.
Tergantung pada jenisnya, penyakit pada sistem reproduksi wanita satu ini umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, parasit, atau virus.
Namun, berkurangnya kadar estrogen setelah menopause hingga iritasi akibat penggunaan produk kewanitaan juga dapat menjadi penyebab penyakit pada wanita ini.
Beberapa cara bisa kamu lakukan sebagai pencegahan terhadap vaginitis, mulai dari menghindari douching, membersihkan vagina dengan cara yang tepat, hingga menghindari penggunaan celana yang ketat serta dapat menahan panas dan lembab.
Vaginitis juga bisa kamu cegah dengan cara berhubungan intim yang aman, seperti menggunakan kondom dan tidak gonta-ganti pasangan.
2.
Kondiloma Akuminata
Kondiloma akuminata atau yang dikenal juga dengan istilah kutil kelamin adalah salah satu jenis infeksi menular seksual yang umum terjadi.
Semua orang yang aktif secara seksual berisiko terinfeksi, setidaknya satu jenis human papillomavirus (HPV) yang menyebabkan kutil kelamin.
Pada wanita, kondiloma akuminata bisa tumbuh di dinding vagina, vulva, area antara alat kelamin luar dan anus, lubang anus, dan leher rahim.
Bila tidak tertangani dengan baik, kondiloma akuminata dapat tumbuh terus menjadi benjolan besar yang mengganggu.
Pada beberapa kondisi, terkadang gatalnya akan mengganggu, terkadang perih dan dapat terluka bila tergesek pakaian dalam.
Kondiloma akuminata ditandai dengan timbulnya benjolan kulit.
Ukurannya juga bervariasi, mulai dari bintil-bintil yang sulit terlihat sampai gundukan lebih besar menyerupai bunga kol (atau jengger ayam). Benjolan ini akan terasa gatal, namun dapat juga tidak terasa gatal.
3.
Kista Ovarium
Kista Ovarium adalah kondisi di mana terdapat kantong berisi cairan yang tumbuh di dalam indung telur (ovarium).
Merupakan adalah kantong berisi cairan yang diselimuti oleh membrane, kista ovarium tumbuh di dalam ovarium atau indung telur.
Pada beberapa kasus, kista bisa saja padat atau berisikan udara. Kondisi ini cukup umum terjadi pada wanita yang masih mengalami siklus menstruasi hingga hampir memasuki masa menopause.
Meski umumnya dialami oleh wanita berusia 30 hingga 54 tahun, namun kista juga dapat ditemukan pada wanita remaja dan pasien usia lanjut.
Penyakit ini disebabkan perubahan sifat jaringan yang berubah menjadi terlalu aktif bertumbuh.
Pada sebagian kecil kasus, perubahan sifat ini bisa berubah lagi menjadi bersifat ganas dimana pertumbuhan jaringannya menjadi tidak terkendali hingga menyebar dan merusak jaringan atau organ lainnya.
Jika tidak tertangani dengan baik, kista ovarium bisa terus tumbuh besar membuat benjolan dalam perut yang mengganggu organ lain.
Dan, jika perempuan tersebut mengalami kehamilan maka kista ovarium dapat mengganggu posisi janin.
Pada beberapa kasus, kista ovarium juga bisa terpuntir dan menimbulkan nyeri berat.
Gejala penyakit ini umumnya berupa terasa benjolan di dalam perut bawah. Benjolan ini dapat berukuran kecil dan membesar seiring berjalannya waktu.
4.
Kanker Serviks
Kanker
serviks merupakan salah satu penyakit sistem reproduksi wanita yang sangat umum
terjadi di Indonesia. Sederhananya, kanker serviks adalah penyakit kanker yang
berasal dari jaringan serviks perempuan.
Umumnya, penyakit ini disebabkan infeksi virus human papilomavirus (HPV) terutama tipe risiko tinggi yang mengubah sifat jaringan di serviks dari bersifat normal menjadi bersifat ganas.
Jika kanker serviks ditemukan sudah pada stadium lanjut, maka risiko yang berujung pada kematian akan lebih besar.
Gejala penyakit ini biasanya dirasakan ketika penyakit sudah pada stadium lanjut. Untuk itu, penting sekali dilakukan pemeriksaan lebih awal pada mereka dengan faktor risiko untuk deteksi lebih dini.
Gejala yang dapat dirasakan oleh perempuan dengan kanker serviks adalah pendarahan, keputihan yang berbau busuk, nyeri saat buang air kecil, nyeri panggul, dan kesulitan buang air besar.
5.
Pelvic Inflammatory Disease (PID)
Pelvic Inflammatory Disease (PID) atau penyakit radang panggul merupakan suatu infeksi yang menyerang organ reproduksi wanita dimana serviks (leher rahim), uterus (rahim), tuba falopi (saluran indung telur), dan ovarium (indung telur) terjangkit infeksi.
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi yang terjadi pada saluran telur dan indung telur perempuan yang terletak di rongga panggul.
Infeksi tersebut dapat saja terjadi karena adanya bakteri yang merambat melalui vagina, misalnya clamydia dan gonorrhea.
Bakteri ini bisa menular melalui hubungan seksual, terlebih hubungan seksual yang tidak menggunakan pelindung.
Penyakit ini bila tidak tertangani maka dapat menimbulkan masalah infeksi berat, gangguan kesuburan hingga kehamilan di luar rahim.
Umumnya, gejala yang dikeluhkan penderita dapat berupa keputihan yang berbau, berulang, dengan disertai demam dan nyeri di area panggul.
Upaya
Pencegahannya Penyakit
pada Sistem Reproduksi Manusia
Setelah mengetahui deretan penyakit yang bisa menyerang sistem reproduksi, tentunya penting untuk kita menjaga kesehatan reproduksi.
Berikut adalah beberapa upaya yang bisa dilakukan guna mencegah penyakit pada sistem reproduksi manusia.
1.
Menjaga Kebersihan Alat Reproduksi
Alat reproduksi atau area intim yang kotor bisa menjadi pemicu utama timbulnya berbagai penyakit reproduksi. Oleh karena itu, pastikan kamu selalu membersihkan vagina, terutama sehabis buang air.
Cara membersihkan vagina yang baik dan benar adalah membasuhnya dengan air dari arah depan ke belakang.
Membersihkan vagina dengan cara yang tidak tepat bisa menyebabkan kuman masuk ke area tersebut dan menimbulkan infeksi.
2.
Mengonsumsi Makanan Bergizi
Tak hanya untuk kesehatan fisik saja, mengonsumsi makanan bergizi ternyata juga dapat mempengaruhi kesehatan sistem reproduksi manusia, lho.
Bagi wanita disarankan untuk mengonsumsi makanan yang banyak mengandung protein, lemak sehat, antioksidan, serat, vitamin, dan mineral.
3.
Pola Hidup Sehat
Selain mengonsumsi makanan bergizi seimbang, penting juga untuk menerapkan pola hidup sehat.
Pastikan kamu tidak merokok karena zat-zat yang ada pada rokok bisa mengurangi jumlah dan kualitas sel telur. Selain itu, merokok juga dapat mengganggu kesehatan rahim.
Selain
rokok, mengonsumsi minuman beralkohol juga dapat memengaruhi kesehatan organ
reproduksi wanita. Karena kandungan dalam alkohol bisa meningkatkan risiko
terjadinya gangguan ovulasi.
4.
Hindari Seks Berisiko
Penyakit reproduksi juga rentan terjadi karena bakteri yang ditularkan ketika melakukan hubungan seksual.
Terlebih jika kamu sering berhubungan seksual dengan lebih dari satu pasangan, tentu kamu memiliki risiko besar terpapar banyak bakteri yang dapat berpindah saat hubungan seksual.
Oleh karena itu, sangat penting untuk menghindari kebiasaan melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang berbeda-beda tanpa pengaman.
5.
Menjaga berat badan
Khusus untuk pria, tahukah kamu bahwa kesuburan pria juga dapat berkurang jika mengalami masalah berat badan, baik itu obesitas maupun memiliki berat badan terlalu rendah.
Hal ini karena status gizi yang kurang baik bisa saja memengaruhi kualitas sperma, sehingga mengurangi tingkat kesuburan pria.
Untuk mengetahui apakah berat badan kamu tergolong normal, kamu bisa menghitungnya dengan kalkulator indeks massa tubuh.
6.
Sunat
Lipatan kulup pada penis pria yang tidak disunat juga bisa menjadi tempat bakteri berkembang biak yang berujung menyebabkan penyakit menular seksual (PMS).
Nah, PMS ini juga dapat memengaruhi kesehatan reproduksi pria. Guna menghindarinya, sunat bisa menjadi salah satu solusi yang kamu lakukan.
Penutup
Itulah informasi yang bisa Mamikos bagikan kepada kamu terkait jenis-jenis penyakit yang menyerang sistem reproduksi manusia serta upaya dalam pencegahannya.
Semoga informasi di atas cukup membantu kamu agar bisa lebih peka dalam memahami kesehatan reproduksi, ya!
Jika kamu butuh informasi terbaru dan bermanfaat lainnya, kamu bisa kunjungi situs blog Mamikos dan cari informasinya di sana.
Klik dan dapatkan info kost di dekatmu: