Jelaskan Perbedaan Asam Lemah dan Asam Kuat Menurut Teori Asam Basa Arrhenius?

Jelaskan Perbedaan Asam Lemah dan Asam Kuat Menurut Teori Asam Basa Arrhenius? – Teori asam basa Arrhenius merupakan sebuah teori yang pertama kali mengklasifikasikan jenis asam dan basa.

Tak hanya mengenai teorinya saja, Arrhenius juga membedakannya, menjadi kedua jenis asam, yaitu asam lemah dan asam kuat. 

Yuk, simak ulasan lengkapnya di bawah ini!

Jelaskan Perbedaan Asam Lemah dan Asam Kuat Menurut Teori Asam Basa Arrhenius, Ahli Kimiawan Dunia

Svante Arrhenius atau yang biasa kita kenal Arrhenius, merupakan tokoh kimiawan dunia asal Swedia.

Dirinya mulai dikenal sebagai ilmuwan terkemuka usai mencetuskan teori asam basa, yang mulai diperbincangkan sejak tahun 1884 silam.

Perbedaan Teori Asam Lemah dan Asam Kuat

Asam merupakan suatu zat yang jika dimasukkan ke dalam air, maka akan menghasilkan ion yang disebut ion hydronium, atau dalam bahasa kimia disingkat sebagai senyawa H+.

Karena sifatnya yang dapat larut ke dalam air, asam ini kemudian disebut sebagai kovalen polar. 

Dari sinilah, terdapat teori jenis asam, dimana ketia ion hidroksida yang terbentuk saat dicampur ke dalam air merupakan ion hidroksida yang sempurna, akan dikenal dengan asam kuat.

Namun, jika proses ionisasinya menghasilkan ion hidroksida kecil, maka akan dikenal dengan asam lemah.

Jika kita simpulkan secara bersamaan, maka teori Arrhenium ini mengemukakan bahwa asam kuat merupakan jenis senyawa asam dengan kandungan ion H+ yang mudah dilepaskan ke dalam air.

Sementara itu, jenis asam lemah merupakan senyawa asam yang bekerja sebaliknya. 

Asam lemah, akan sulit melepaskan ion H+ saat berada di dalam air. Jenis asam kuat adalah spesifikasi asam, yang mudah terurai.

Sementara asam lemah, adalah jenis asam cukup sulit untuk bisa terurai.

Kesimpulan Teori Arrhenium

Teori Arrhenius ini, menyebutkan, jika sebuah asam yang selanjutnya dikenal dengan H+, memiliki molekul, dan biasa disebut dengan asam monoprotic.

Jenis asam yang mampu menghasilkan kadar dua H+ secara bersamaan, dikenal dengan diprotic.

Sementara itu, jenis asam yang mampu menghasilkan tiga H+ pada setiap molekulnya, akan dikenal dengan triprotik.

Penutup

Menjelaskan perbedaan asam lemah dan asam kuat menurut teori asam basa Arrhenius ini, cukup membantu para kimiawan pemula yang sedang mendalami ilmu tentang asam basa.

Teori yang Arrhenius kemukakan ini, dapat digunakan sebagai acuan, saat sedang melakukan penelitian terhadap molekul yang menggunakan asam, sebagai bahan penelitiannya.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta