Perbedaan Buku Fiksi dan Non Fiksi, Pengertian, Ciri dan Contohnya
Perbedaan Buku Fiksi dan Non Fiksi, Pengertian, Ciri dan Contohnya – Perbedaan buku fiksi dan non fiksi sebenarnya sangat terlihat. Jika dilihat secara umum, pembagian genre buku memang bisa dikategorikan menjadi 2 kelompok yakni fiksi serta non fiksi.
Bagi mereka yang gemar membaca buku, tentu saja sudah tidak asing mendengar buku fiksi serta non fiksi. Namun, meskipun demikian 2 jenis buku ini tidak banyak dipahami oleh sebagian orang.
Pada dasarnya, buku fiksi serta non fiksi merupakan 2 hal berbeda. Salah satu cara untuk membedakan kedua jenis buku ini cukup mudah, salah satu hal mencoloknya berada di bagian isi buku.
Buku fiksi lebih ditulis berdasarkan imajinasi sehingga isi yang dimiliki buku ini lebih banyak cerita-cerita dengan sifat menghibur serta membangkitkan emosi. Sedangkan untuk jenis non fiksi, ditulis berdasarkan pada kenyataan. Jenis ini juga memberikan sebuah informasi pengetahuan.
Pengertian Buku Fiksi dan Non Fiksi
Daftar Isi
- Pengertian Buku Fiksi dan Non Fiksi
- Pengertian buku fiksi
- Pengertian buku non fiksi
- Perbedaan Buku Fiksi dan Non Fiksi dari Segi Ciri Fiksi
- Perbedaan Buku Fiksi dan Non Fiksi dari Segi Ciri Non Fiksi
- Perbedaan Buku Fiksi dan Non Fiksi dari Segi Contoh Fiksi
- Perbedaan Buku Fiksi dan Non Fiksi dari Segi Contoh Non Fiksi
- Perbedaan Buku Fiksi dan Non Fiksi dari Segi Tahap Pembuatan Buku
Daftar Isi
- Pengertian Buku Fiksi dan Non Fiksi
- Pengertian buku fiksi
- Pengertian buku non fiksi
- Perbedaan Buku Fiksi dan Non Fiksi dari Segi Ciri Fiksi
- Perbedaan Buku Fiksi dan Non Fiksi dari Segi Ciri Non Fiksi
- Perbedaan Buku Fiksi dan Non Fiksi dari Segi Contoh Fiksi
- Perbedaan Buku Fiksi dan Non Fiksi dari Segi Contoh Non Fiksi
- Perbedaan Buku Fiksi dan Non Fiksi dari Segi Tahap Pembuatan Buku
Perbedaan buku fiksi dan non fiksi bisa dilihat dari pengertiannya, berikut pengertian antara kedua buku ini, seperti:
Pengertian buku fiksi
Buku fiksi sendiri adalah buku yang terisi cerita namun memiliki sifat imajinatif. Fiksi ini merupakan rekaan maupun khayalan yang tidak berdasarkan kenyataan.
Buku jenis ini sengaja ditulis oleh pengarang dengan cara mengembangkan imajinasi yang mereka miliki mulai dari konflik, tokoh, alur hingga cerita. Seluruhnya dibuat berdasarkan pada imajinasi.
Meskipun demikian, hamper semua buku fiksi juga dibuat dengan menyertakan fakta sejarah serta social yang pernah ada agar bisa memperkuat cerita sehingga terlihat lebih meyakinkan.
Bukan hanya itu, perbedaan buku fiksi dan non fiksi juga bisa terlihat dari bahasa yang digunakan. Pembaca seperti diajak masuk ke dalam cerita serta menggunakan bahasa tidak biasa.
Pengertian buku non fiksi
Buku non fiksi adalah sebuah buku yang ditulis atau dikarang dengan sifat informative. Perbedaan buku non fiksi Si penulis memiliki tanggung jawab pada kebenaran peristiwa, informasi atau orang yang berada di dalamnya.
Oleh sebab itu, saat merangkai kerangka dari buku, isi cerita membutuhkan ketelitian serta penelitian ketat berdasarkan informasi serta data-data yang akurat bahkan kebenaran dan data sebuah peristiwa maupun masalah tentang hal tersebut.
Ini menjadi hal yang harus diperhatikan, karena seringnya buku ini menjadi sumber serta bahan rujukan informasi untuk pembacanya. Bahkan dari bahasa yang digunakan juga harus terlihat logis serta diterima oleh pembaca.
Bahasa di dalam buku bisa menggunakan bahasa formal. Buku non fiksi tentu saja berbeda dengan karya cerita fiksi karena penulisnya tidak memerlukan keakuratan isi di dalamnya.
Perbedaan Buku Fiksi dan Non Fiksi dari Segi Ciri Fiksi
Ada berbagai macam ciri dari buku fiksi yang harus diketahui. Berikut serangkaian ciri buku fiksi, seperti:
Imajinatif
Salah satu ciri dari buku fiksi adalah memiliki sifat imajinatif. Tentu saja tulisan dari buku ini berdasarkan pada rekaan penulis serta imajinasi penulis.
Seperti yang sudah dijelaskan, meskipun ada beberapa penulis yang melakukan riset, namun tetap saja riset tersebut hanya digunakan untuk menambah kekuatan buku, sehingga cerita yang disajikan terlihat nyata, namun keseluruhannya tetap menggunakan rekaan.
Memiliki nilai kebenaran yang relative
Karena memiliki sifat yang cukup imajinatif, kebenaran yang berada di dalam buku bisa dikatakan cukup relative. Besar kemungkinan kejadian maupun cerita yang ditulis tersebut belum tentu benar terjadi meskipun terlihat seperti sebuah kenyataan.
Perbedaan buku fiksi dan non fiksi dari segi nilai kebenaran inilah yang terlihat mencolok.
Bahasa lebih konotatif
Buku fiksi menggunakan bahasa yang memiliki sifat konotatif atau tidak sebenarnya. Penggunaan bahasa konotatif ini dilakukan agar bisa memperindah tulisan serta membuat tulisan menjadi lebih terasa hidup.
Hal ini disebabkan karena penulis buku biasanya ingin membuat pembaca terjun ke dalamnya, sehingga tentu saja menggunakan bahasa yang lebih mudah dipahami sesuai dengan target pembaca yang diinginkan.
Tidak memiliki system baku
Penulisan dalam buku fiksi tidak mempunyai system baku. Hal ini disebabkan karena pilihan kata serta gaya di dalam karya buku lebih bebas. Penulis seperti bisa mengekspresikan gagasan untuk membuat cerita serta tulisan.
Lebih menyasar emosi pembaca
Dalam menyampaikan emosi, buku fiksi memang bisa dikatakan juaranya. Bahkan tidak jarang saat membaca buku, Kamu akan merasa seperti marah, jengkel, gembira hingga sedih. Hal ini bergantung dari seperti apa cerita yang dibaca.
Perbedaan Buku Fiksi dan Non Fiksi dari Segi Ciri Non Fiksi
Setelah mengenal ciri buku fiksi, tentu Kamu harus membandingkannya dengan ciri non fiksi bukan. Berikut ciri yang dimiliki cerita non fiksi, antara lain:
Menggunakan bahasa yang baku atau formal
Ciri buku non fiksi yang sangat terlihat adalah segi penyampaiannya karena menggunakan bahasa formal. Bahkan, judulnya juga tidak menggunakan bahasa gaul.
Bahasa formal yang digunakan tidak menggunakan bahasa kekinian, bahasa alay hingga bahasa gaul. Selain itu tulisan yang digunakan juga tidak macam-macam. Bila dari segi penulisan, bahasa yang digunakan merupakan bahasa yang baik.
Bahkan, terkadang isi dari buku ini memiliki sifat serius, meskipun terdapat beberapa buku contohnya seperti buku referensi dan buku motivasi ditulis dengan bahasa yang ringan. Namun tetap saja penulisannya menggunakan bahasa yang pas.
Bahasa denotative
Bahasa denotative merupakan di dasarkan pada penunjukkan yang lugas. Buku non fiksi digunakan untuk menyampaikan informasi dengan lengkap dan tegas. Penulis buku biasanya menggunakan bahasa denotative dengan tujuan untuk memberi informasi pada pembaca.
Informasi yang diberikan juga tidak berbelit-belit atau hanya separuhnya. Buku ini bukan hanya memberi informasi namun juga memberi stimulant serta inspirasi pada pembaca.
Isi berkaitan dengan fakta
Buku non fiksi memiliki sifat fakta serta fakta. Fakta yang disampaikan sesuai dengan data yang diperoleh. Ini juga menjadi perbedaan buku fiksi dan non fiksi yang sangat terlihat.
Data yang diperoleh dari lapangan maupun penelitian sebenarnya sudah ada sebelumnya. Selain itu isi buku yang disampaikan memiliki sifat factual sehingga pembaca bisa mendapatkan manfaat dari informasi yang diberi.
Kategori dari buku ini sendiri ada berbagai macam jenis seperti buku bahan mengajar, buku referensi serta buku motivasi. Dari berbagai macam jenis ini, semua mempunyai karakteristik yang sangat berbeda serta mempunyai sebuah esensi yang sama yakni imajinatif.
Perbedaan Buku Fiksi dan Non Fiksi dari Segi Contoh Fiksi
Hal yang tidak boleh ketinggalan adalah contoh. Bahkan, setelah melihat contoh dari cerita fiksi, Kamu akan langsung mengenal jika terdapat perbedaan mendasar antara kedua jenis buku ini. Berikut contoh fiksi:
Novel
Contoh dari buku fiksi yang sangat banyak ditemukan ialah novel. Novel menjadi karangan yang menceritakan tokoh serta karakter disertai berbagai konflik pro serta kontra di dalam cerita.
Banyak novel terkenal yang berada di Indonesia, mungkin Kamu bahkan sudah membaca novel seperti Dilan, hingga 5 cm.
Roman
Perbedaan buku fiksi dan non fiksi bila dilihat dari contoh lainnya adalah roman. Roman sendiri merupakan karangan maupun prosa yang menuliskan pembuatan pelaku menurut isi jiwa dan watak masing-masing.
Biasanya, untuk jenis roman ini menceritakan penjabaran yang lebih panjang lebar, termasuk peristiwa fiktif atau penceritaan tokoh. Roman yang mungkin sudah pernah Kamu baca seperti Pertemuan Jodoh.
Cerpen
Jenis cerpen sendiri merupakan sebuah karangan fiksi yang memiliki cerita lebih singkat atau pendek jika dibandingkan dengan roman dan novel. Di Indonesia, ada begitu banyak penulis cerpen yang terkenal.
Untuk judul cerpen sendiri, cerpen-cerpen yang terkenal seperti Sepotong Senja untuk Pacarku, Filosofi Kopi dan lainnya.
Perbedaan Buku Fiksi dan Non Fiksi dari Segi Contoh Non Fiksi
Ada begitu banyak contoh dari buku non fiksi ini. Berikut beberapa contohnya, seperti:
Contoh buku tentang pendidikan
Buku pendidikan ini bisa seperti buku mata pelajaran sekolah. Fungsi dari buku ini ialah menemani siswa belajar serta menjadi warga negara yang baik.
Tentu saja buku tentang pendidikan isinya lebih mengarah hal-hal yang mendidik anak sekolah menjadi lebih baik lagi.
Contoh buku non fiksi untuk anak
Buku non fiksi untuk anak seperti “Aktivitas untuk Meningkatkan IQ”, buku ini berisi berbagai macam aktivitas yang bisa dilakukan untuk mengasah kemampuan berpikir anak-anak.
Seperti yang kita ketahui, logika berpikir anak harus terus menerus diasah sehingga mereka bisa memahami dengan cepat berbagai macam hal. Latihan dari buku tersebut bisa menjadi dasar mengasah kemampuan mereka.
Buku ensiklopedia
Perbedaan buku fiksi dan non fiksi dari segi contoh adalah Ensiklopedia. Ensiklopedia merupakan karya referensi serta ringkasan yang menyediakan seluruh rangkuman informasi dari semua cabang pengetahuan serta bidang tertentu.
Buku ini merupakan contoh buku yang memuat berbagai macam informasi dari cabang pengetahuan.
Esai
Esai sendiri merupakan tulisan yang membahas masalah dari sudut pandang yang dimiliki oleh pribadi penulis.
Perbedaan Buku Fiksi dan Non Fiksi dari Segi Tahap Pembuatan Buku
Pada tahap pembuatan buku, pada dasarnya tahap membuat buku fiksi serta non fiksi hamper sama, namun perbedaannya lebih pada data pendukung serta bagian-bagian buku secara lengkap.
Di awal penulisan, buku fiksi serta non fiksi sama-sama harus mencari ide kreatif, seperti apa yang nantinya ditulis, kemudian berlanjut ke pengumpulan bahan.
Untuk buku non fiksi, seluruh bahan ini nantinya akan digunakan untuk menyusun buku, karena berdasarkan pada fakta di lapangan.
Namun, untuk buku fiksi. Bebrgaai macam bahan ini hanya digunakan sebagian kecil saja, hanya digunakan untuk mendukung kebenaran dari cerita dan membuat pembaca menjadi tertarik untuk membaca cerita tersebut karena seperti berlatarkan sejarah.
Kemudian, perbedaan buku fiksi dan non fiksi untuk buku non fiksi, biasanya seluruh bagian-bagian buku akan dimasukkan dengan lengkap contohnya saja seperti daftar isi, daftar gambar, daftar tabel, daftar pustaka, indeks, hingga profil penulis harus berada di dalam buku.
Daftar gambar juga harus masuk ke dalam isi buku, apalagi jika terdapat istilah ilmiah di dalam karangan sehingga bisa memudahkan pembaca untuk mengetahui apa istilah yang digunakan oleh penulis.
Selain itu, kelengkapan naskah tersebut juga bertujuan agar bisa mempermudah pembaca untuk memahami isi buku. Hal ini sedikit berbeda dengan buku fiksi karena bersifat lebih santai.
Terakhir ialah pengecekan tulisan kemudian menyerahkannya pada penerbit. Hal ini dilakukan jika penulisan buku sudah selesai. Pengecekan dilakukan agar dapat meyakinkan diri sendiri sehingga penulis harus membaca naskah, apalagi jika menemukan kesalahan penulisan.
Kedua jenis buku, baik buku fiksi maupun nom fiksi sama-sama memiliki tingkat kesulitan pembuatan yang tinggi. Di satu sisi penulis harus melihat fakta, dan untuk jenis buku lainnya, penulis harus mengembangkan khayalannya, jadi perbedaan buku fiksi dan non fiksi sangat jelas bukan.
Klik dan dapatkan info kost di dekatmu: