Perbedaan Bunga Tunggal dan Bunga Majemuk beserta Contoh dan Pengertiannya

Perbedaan Bunga Tunggal dan Bunga Majemuk beserta Contoh
dan Pengertiannya – Bunga adalah salah satu konsep dasar dalam ilmu ekonomi yang
seringkali menjadi dasar perhitungan dalam dunia finansial.

Dalam dunia ekonomi, bunga dibagi menjadi dua jenis utama: bunga tunggal dan bunga majemuk.

Artikel ini akan
membahas secara singkat perbedaan antara bunga tunggal dan bunga majemuk dan
memberikan contohnya sehingga kamu dapat memahami mana yang lebih menguntungkan
dalam situasi tertentu.

Pengertian Bunga

Pexels/RDNE Stock project

Bayangkan jika kamu ingin meminjam uang dari bank atau menyimpan uangmu di sana.

Saat kamu meminjam uang, seperti contoh, Rp5.000.000,00, bank setuju memberimu uang itu, tetapi kamu harus mengembalikannya dalam waktu tertentu, misalnya satu tahun.

Ketika kamu mengembalikannya, kamu harus membayar lebih, yaitu Rp5.200.000,00. Nah, uang awal Rp5.000.000,00 ini disebut “modal.” Itu adalah uang yang sebenarnya kamu pinjam atau simpan.

Sedangkan uang tambahan yang kamu bayar, yaitu Rp200.000,00, itulah yang disebut “bunga” atau “jasa.”

Bunga adalah seperti imbalan yang kamu dapatkan ketika kamu simpan uang di bank atau saat kamu meminjam uang dari bank atau orang lain.

Untuk memahami seberapa besar bunganya, kamu menggunakan suatu konsep yang disebut “suku bunga.”

Suku bunga dihitung dalam bentuk persen (%). Jadi, jika suku bunganya adalah 4%, berarti kamu harus membayar 4% dari uang modalmu.

Semakin besar suku bunga, semakin banyak uang tambahan yang harus kamu bayar atau kamu dapatkan.

Suku bunga ini membantu kamu memahami lebih jelas berapa banyak yang harus dibayarkan atau diterima dalam hal pinjaman atau tabungan.

Bunga Tunggal

Bunga tunggal adalah jenis bunga yang diberikan setelah berakhirnya jangka waktu tertentu dan tidak memengaruhi jumlah uang yang telah kamu simpan sebelumnya.

Artinya, modal kamu tetap sama, dan bunga yang kamu terima bergantung pada dua hal: persentase suku bunga yang ditetapkan oleh bank atau lembaga keuangan, dan berapa lama kamu menyimpan uang kamu.

Sebuah contoh praktis dari bunga tunggal adalah ketika kamu menabung di bank melalui deposito. Ketika kamu menyetor uang dalam deposito, kamu sebenarnya melakukan investasi.

Bank akan memberikan kamu sejumlah uang tambahan setelah jangka waktu tertentu berdasarkan persentase suku bunga yang telah disepakati.

Semakin besar suku bunganya dan semakin lama uang kamu disimpan, semakin besar pula tambahan uang yang akan kamu terima.

Ini adalah salah satu cara bagus untuk menghasilkan lebih banyak uang dari tabungan kamu tanpa harus melakukan banyak usaha.

Jadi, ketika kamu mendengar tentang deposito, ingatlah bahwa ini adalah salah satu contoh bunga tunggal yang bisa sangat menguntungkan.

Bunga Majemuk

Paham tentang bunga tunggal, sekarang mari berbicara tentang bunga majemuk.

Ketika kamu menyimpan uang di bank selama periode bunga tertentu, misalnya satu tahun, bank akan memberikan kamu sejumlah uang tambahan sebagai imbalan, yang disebut bunga.

Besarnya bunga ini dihitung berdasarkan persentase tertentu dari jumlah uang yang kamu simpan, yang biasanya disebut modal.

Nah, di sini ada perbedaan penting. Jika bunga itu tidak kamu tarik dan kamu biarkan, maka bank akan menambahkannya ke dalam modal awal kamu.

Itu berarti, pada tahun berikutnya, kamu akan mendapatkan bunga tidak hanya dari modal awal, tetapi juga dari bunga yang sudah kamu terima sebelumnya. Inilah yang disebut sebagai “bunga majemuk.”

Contohnya, bayangkan kamu menabung di bank dengan bunga majemuk. Pada tahun pertama, kamu mendapatkan bunga dari modal awal kamu.

Tahun kedua, kamu akan mendapatkan bunga tidak hanya dari modal awal, tapi juga dari bunga yang sudah kamu terima tahun sebelumnya.

Ini membuat jumlah bunga yang kamu terima semakin besar setiap tahun, karena modal kamu “berbunga” atau bertambah berkat bunga yang terakumulasi dari tahun ke tahun.

Jadi, perbedaan utama antara bunga tunggal dan bunga
majemuk adalah bahwa bunga majemuk membuat uang kamu terus tumbuh lebih cepat
seiring berjalannya waktu, sementara bunga tunggal hanya memberikan bunga pada
modal awal tanpa pertumbuhan dari bunga sebelumnya.

Perbedaan Bunga Tunggal dan Bunga Majemuk

Bunga tunggal dan bunga majemuk adalah dua cara yang berbeda untuk menghitung bunga ketika kamu menyimpan uang di bank atau meminjam uang.

Berikut penjelasan tentang perbedaan bunga tunggal dan bunga majemuk secara singkat.

Bunga tunggal itu seperti teman yang konsisten. Ini berarti setiap periode (misalnya, setiap tahun), kamu mendapatkan bunga berdasarkan jumlah uang yang sama, yaitu modal awal yang kamu simpan atau pinjam.

Jadi, uangmu tetap dalam jumlah yang sama, dan bunga dihitung dari jumlah itu setiap periode.

Di sisi lain, bunga majemuk itu seperti teman yang terus bertumbuh. Ketika kamu menyimpan uang atau meminjam dengan bunga majemuk, modal awalmu bertambah setiap periode.

Bagaimana? Jadi, setelah kamu mendapatkan bunga dalam satu periode, jumlah bunga itu ditambahkan ke dalam modal awalmu.

Dan ketika periode berikutnya datang, bunga dihitung dari modal yang sudah bertambah itu.

Ini membuat jumlah bunga yang kamu dapatkan menjadi lebih besar setiap periode, karena modalmu terus bertambah.

Jadi, inti perbedaan bunga tunggal dan bunga majemuk di sini adalah bahwa bunga tunggal menghitung bunga berdasarkan modal yang tetap setiap periode, sementara bunga majemuk menghitung bunga berdasarkan modal awal yang terus bertambah dengan bunga yang sudah kamu terima sebelumnya.

Simpulannya, bunga majemuk bisa memberikan lebih banyak uang tambahan karena modalnya terus tumbuh seiring berjalannya waktu.

Rumus Bunga Tunggal dan Bunga Majemuk

Rumus
Bunga Tunggal

Ketika kamu ingin menghitung berapa banyak bunga yang kamu akan terima dari modal yang kamu simpan atau pinjam, kamu harus mempertimbangkan berapa lama uang tersebut akan berada di bank atau dalam pinjaman.

a. Jika modal awal (M) kamu dibungakan dengan bunga sebesar p persen setiap tahun (t), kamu bisa menghitung besarnya bunga (I) setelah t tahun dengan rumus ini:

Artinya, kamu mengalikan modal awal (M) dengan persentase bunga (p/100) dan lama waktu dalam tahun (t). Ini akan memberikan kamu jumlah bunga yang akan kamu terima setelah t tahun.

b. Bagaimana jika kamu ingin menghitung bunga setelah t bulan? Rumusnya hampir sama, tapi kamu harus memperhatikan bahwa satu tahun memiliki 12 bulan. Jadi, rumusnya menjadi:

c. Sekarang, jika kamu ingin menghitung bunga setelah t hari, kamu harus memperhatikan berapa hari dalam setahun. Ada tiga kasus berbeda:

  • Jika satu tahun memiliki 365 hari (tahun biasa), rumusnya adalah: 
  • Jika satu tahun memiliki 360 hari (misalnya, dalam kasus tahun keuangan), rumusnya adalah: 
  • Jika satu tahun memiliki 366 hari (tahun kabisat), rumusnya adalah: 

Jadi, kamu bisa menggunakan rumus yang sesuai dengan situasi dan menghitung berapa banyak bunga yang akan kamu terima setelah t tahun, bulan, atau hari.

Semakin lama uang kamu disimpan, semakin besar bunga yang akan kamu terima!

Rumus
Bunga Majemuk

Untuk memahami bagaimana modal berkembang dengan bunga majemuk dari tahun ke tahun, rumus dasar untuk menghitung modal dengan bunga majemuk adalah:

Di mana:

  • M adalah modal setelah t tahun.
  • P adalah modal awal atau jumlah uang yang diinvestasikan awalnya.
  • r adalah persentase bunga.
  • t adalah jumlah tahun yang diinginkan.

Contoh Soal

1. Rendi meminjam uang sebesar Rp
1.000.000,00 kepada Angel dengan tingkat bunga 18% pertahun. Hitung besarnya
bunga selama:

a) 2 tahun

b) 6 bulan

c) 50 hari

d) 2 tahun 6 bulan dan 50 hari!

Jawaban:

Untuk menghitung besarnya bunga dalam situasi ini, kamu dapat menggunakan rumus bunga tunggal: 

Di mana:

I = Besarnya bunga

M = Modal awal (jumlah uang yang dipinjam, dalam hal ini Rp 1.000.000,00)

p = Persentase bunga per tahun (18% atau 0,18)

t = Lama waktu dalam tahun (atau dalam bulan atau hari)

a) Bunga selama 2 tahun:

I = 1,000,000 x (18/100) x 2

I = 180,000 x 2

I = Rp 360,000

Jadi, besarnya bunga selama 2 tahun adalah Rp 360,000.

b) Bunga selama 6 bulan: Untuk menghitung bunga selama 6 bulan, kamu perlu mengubah lama waktu ke tahun:

t = 6 bulan / 12 bulan / tahun = 0,5 tahun

I = 1,000,000 x (18/100) x 0,5

I = 180,000 x 0,5

I = Rp 90,000

Jadi, besarnya bunga selama 6 bulan adalah Rp 90,000.

c) Bunga selama 50 hari: Di sini, kamu perlu memerhatikan berapa hari dalam satu tahun. Dalam hal ini, penghitungan akan menggunakan tahun biasa dengan 365 hari:

t = 50 hari / 365 hari/tahun = 0,1367 tahun

I = 1,000,000 x (18/100) x 0,1367

I = 180,000 x 0,1367

I = Rp 24,606

Jadi, besarnya bunga selama 50 hari adalah sekitar Rp 24,606.

d) Bunga selama 2 tahun 6 bulan dan 50 hari: Kamu sudah menghitung bunga selama 2 tahun, 6 bulan, dan 50 hari. Sekarang kamu hanya perlu menjumlahkan ketiganya:

Bunga total = Bunga 2 tahun + Bunga 6 bulan + Bunga 50 hari

Bunga total = Rp 360,000 + Rp 90,000 + Rp 24,606

Bunga total = Rp 474,606

Jadi, besarnya bunga selama 2 tahun 6 bulan dan 50 hari adalah Rp 474,606.

2. Regina meminjamkan modal awal sebesar Rp 500.000,00 kepada Anton dengan
bunga majemuk 3% setahun. Berapa nilai akhir modal setelah 3 tahun?

Jawaban:

Untuk menghitung nilai akhir modal setelah 3 tahun dengan bunga majemuk, kamu dapat menggunakan rumus berikut: 

Di mana:

  • M adalah modal setelah t tahun.
  • P adalah modal awal atau jumlah uang yang diinvestasikan awalnya.
  • r adalah persentase bunga.
  • t adalah jumlah tahun yang diinginkan.

Maka:

M = 500.000 x (1,03)³

M = 500.000 x 1.092727

M = 546,363.50

Jadi, nilai akhir modal setelah 3 tahun adalah sekamur Rp 546,363.50. Itu adalah jumlah uang yang akan dimiliki Anton setelah berlalunya 3 tahun dengan bunga majemuk sebesar 3% per tahun.

Penutup

Dalam dunia keuangan, perbedaan bunga tunggal dan bunga majemuk sangat penting.

Bunga tunggal memberikan kamu bunga yang dihitung hanya berdasarkan modal awal setiap periode, sementara bunga majemuk membuat modal kamu bertambah setiap periode karena bunga yang terakumulasi.

Semoga dengan pemahaman perbedaan bunga tunggal dan bunga majemuk, kamu dapat lebih baik mengelola uang dan membuatnya bekerja untuk kamu sebaik mungkin.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta