Perbedaan dan Persamaan Pantun Syair dan Gurindam Beserta Ciri-cirinya
Perbedaan dan Persamaan Pantun Syair dan Gurindam Beserta Ciri-cirinya — Indonesia merupakan negara yang kaya akan seni dan budaya.
Terlebih lagi Indonesia termasuk ke dalam rumpun Melayu yang sarat akan penggunaan pantun, syari dan gurindam.
Jika dilihat sekilas, ketiganya terlihat sama. Tetapi apa sebenarnya perbedaan pantun syair dan gurindam?
Memahami Apa Perbedaan dan Persamaan Pantun, Syair, dan Gurindam
Daftar Isi
Daftar Isi
Sebagai generasi penerus, kamu harus paham dengan seni dan budaya bangsa sendiri, termasuk kekayaan bahasanya.
Pantun, syair dan gurindam sudah lama digunakan oleh nenek moyang kita untuk mengajarkan banyak filosofi hidup.
Pemahaman tentang pantun, syair dan gurindam harus dimulai dari pengertian arti kata masing-masing terlebih dahulu.
Di bawah ini Mamikos akan membahas secara singkat tentang pengertian masing-masing istilah yang perlu kamu ketahui.
1. Pengertian Pantun
Setiap daerah di Indonesia memiliki sebutan yang berlainan untuk pantun. Hal ini karena pantun merupakan salah satu puisi lama yang digunakan orang zaman dulu untuk bertutur kata. Misalnya di daerah Minangkabau, pantun akan disebut dengan nama Patuntun.
Sedangkan di tanah Jawa, pantun dinamakan dengan Parikan. Hal ini berbeda lagi dengan di jajaran latar Sunda, sebab pantun disebut dengan nama Paparikan.
Hampir sama dengan yang ada di daerah Jawa. Untuk daerah Batak, pantun sering dinamakan dengan Umpasa.
Perbedaan pantun syair dan gurindam yang mudah dipahami tentu dari bentuk kalimatnya. Jika dilihat dari jenisnya, pantun terdiri lebih dari empat jenis.
Beberapa di antara jenis pantun adalah pantun nasihat, teka-teki, humor, romantis dan masih banyak lagi,
2. Pengertian Syair
Sama dengan pantun, syair juga merupakan salah satu contoh puisi lama. Asal dari syair sendiri adalah dari jazirah Arab. Syair hampir mirip dengan puisi hanya saja membacanya dengan cara dilagukan atau dengan irama tertentu.
Syair masuk ke Indonesia dibawa oleh para pendatang dari timur sembari menyebarkan agama Islam. Maka tidak heran jika sejumlah besar syair memiliki nafas islami.
Syarat penting dalam pembuatan dan pembacaan syair adalah irama sajak. Salah satu pembaca syair, terutama dongeng, yang terkenal dari Indonesia adalah Agus PM Toh dari Aceh.
3. Pengertian Gurindam
Satu hal lagi untuk mengerti perbedaan pantun syair dan gurindam adalah mengetahui pengertian gurindam.
Berbeda dengan pantun dan syair, gurindam hanya terdiri dari 2 bait saja. Kata gurindam sendiri berasal dari bahasa India, khususnya bahasa Tamil, yaitu Kirindam. Arti dari kata tersebut adalah perumpamaan.
Hal ini wajar sebab gurindam memang dibawa masuk ke Nusantara lewat orang Hindu yang datang ke tanah air. Selain itu, pengaruh dari Kerajaan Hindu dan kekayaan sastra yang mereka miliki juga memberi pengaruh besar pada lahirnya gurindam.
Perbedaan Pantun Syair dan Gurindam Menurut Cirinya
Setelah mengetahui pengertian pantun, syair dan gurindam, maka sekarang giliran ciri-ciri dari tiap istilah.
Dengan demikian akan semakin terlihat jelas cara membedakan pantun syair dan gurindam.
a. Ciri Pantun
- Tiap bait terbagi menjadi empat baris
- Ada delapan sampai 12 suku kata dalam tiap baris
- Terdapat dua buah rima, yaitu a-a-a-a dan a-b-a-b
- Sampiran adalah nama dari larik pertama dan kedua
- Isi adalah nama dari larik ketiga dan keempat
b. Ciri Syair
- Tiap bait terdiri dari empat baris
- Tiap bait adalah sebuah kesatuan
- Ada empat kata dalam tiap bait atau jika dihitung dalam suku kata terdapat delapan sampai enam belas suku kata
- Rima yang digunakan adalah a-a-a-a
- Berisi tentang dongeng, petuah dan lain sebagainya
c. Ciri Gurindam
- Tiap bait hanya terbentuk dari 2 baris
- Tiap baris memuat sepuluh hingga empat belas kata
- Rima yang digunakan tiap baris adalah a-a atau b-b dan selanjutnya
- Ada ikatan sebab-akibat di dalam tiap baris
- Isi dari gurindam biasanya adalah nasihat
Perbedaan Pantun Syair dan Gurindam Secara Garis Besar
Jadi menurut semua penjelasan yang sudah diuraikan di atas, maka inilah perbedaan mendasar antara pantun, syair dan gurindam :
1. Jumlah Kata/Suku Kata
Pantun terdiri dari delapan hingga dua belas suku kata. Sedangkan syair terdiri dari delapan atau enam belas suku kata di tiap baitnya.
Untuk gurindam tidak menggunakan perhitungan suku kata melainkan kata, yaitu sebanyak sepuluh sampai empat belas kata.
2. Struktur
Pantun terdiri dari empat baris dalam tiap baitnya. Dua baris pertama, yaitu baris pertama dan kedua, dinamakan dengan sampiran.
Sampiran ini bisa dikatakan sebagai pembuka dari sebuah pantun yang terkadang berbeda dengan isinya.
Sedangkan dua baris terakhir, yaitu baris ketiga dan keempat, dinamakan dengan isi.
Sesuai dengan namanya, kedua baris ini memang merupakan isi atau maksud dari pantun tersebut. Jadi niat penulis atau pembuatnya dituangkan dalam dua baris terakhir.
Contoh perbedaan pantun syair dan gurindam lainnya adalah tentang struktur dari syair.
Berbeda dengan pantun yang memiliki dua kelompok baris yang berbeda makna, tiap baris dalam satu bait syair saling terkait dan menjadi satu kesatuan.
Hampir sama dengan pantun, bait dari gurindam juga terbagi menjadi dua yaitu masalah dan isi. Hanya saja, gurindam terdiri hanya dua baris sedangkan pantun empat baris.
Baris pertama dalam gurindam adalah masalah yang ingin diangkat dan baris kedua lah yang akan menjadi jawabannya.
3. Rima atau Sajak
Rima yang digunakan dalam pantun adalah a-a-a-a atau a-b-a-b. Syair hanya memiliki satu buah rima yaitu a-a-a-a.
Rima yang berbeda digunakan oleh gurindam, sebab tiap bait menggunakan rima yang berbeda.
Misalnya bait pertama gurindam menggunakan rima a-a, baris kedua menggunakan b-b, baris ketiga menggunakan c-c dan masih banyak lagi.
4. Isi
Seperti yang sudah dibahas di atas, pantun memiliki beragam jenis. Namun semua jenis tersebut harus menggunakan kata-kata dekoratif yang menghibur.
Isi dari pantun umumnya adalah teguran atau nasihat. Tapi pantun modern juga kerap diisi dengan ungkapan hati atau sindiran.
Sedangkan syair memiliki isi yang lebih berat dari pantun. Biasanya syair memuat tentang petuah tentang hidup, filosofi kehidupan maupun dongeng.
Di antara ketiganya, gurindam lah yang paling banyak memuat tentang isu-isu sosial dan mengangkat tentang nilai kehidupan.
5. Jumlah Baris
Dalam tiap bait pantun terdiri dari empat baris. Sedangkan syair, dalam tiap baitnya, terdiri dari empat baris juga.
Hal yang berbeda tampak dari gurindam sebab hanya gurindam yang memiliki dua baris dalam satu baitnya.
Persamaan Pantun Syair dan Gurindam
- Sama-sama merupakan puisi lama
- Pantun, syair dan gurindam merupakan gaya bertutur dengan seni
- Mengandung nilai moral
- Menggunakan rima sebagai penghias
- Tiap daerah memiliki gaya tuturan yang berbeda
- Sifatnya menghibur sekaligus memberikan masukan
- Memiliki jumlah kata yang terbatas
- Dibagi ke dalam bait-bait
Dengan memahami perbedaan pantun syair dan gurindam maka kamu juga bisa membuat contoh ketiganya dengan lebih mudah.
Selain itu, memahami ciri dasar ketiga istilah tersebut membuatmu tidak melenceng dari pakem yang sudah seharusnya.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: