Oh ini Perbedaan Jabatan Fungsional dan Struktural di PNS Dilengkapi Contoh
Oh ini Perbedaan Jabatan Fungsional dan Struktural di PNS Dilengkapi Contoh โ Buat kamu yang bercita-cita jadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau sekadar ingin tahu dunia kepegawaian, pasti pernah mendengar istilah jabatan fungsional dan jabatan struktural? Dua istilah ini sering ada dalam dunia birokrasi, tapi masih banyak yang bingung.
Jabatan fungsional dan struktural punya peran penting dalam pemerintahan, tapi masing-masing punya tugas dan tanggung jawab yang berbeda. Ada yang lebih fokus ke manajemen dan kepemimpinan, ada juga yang lebih ke arah keahlian khusus.
Di artikel ini, akan dibahas secara lengkap dan detail tentang kedua jabatan ini dengan bahasa yang mudah kamu pahami. Jadi, yuk simak sampai habis agar tidak salah paham soal dunia kepegawaian!๐ ๐ท
Daftar Isi
Daftar Isi
Apa itu Jabatan Struktural PNS?
Jabatan struktural adalah posisi dalam pemerintahan yang berkaitan dengan pengelolaan organisasi dan administrasi. Jabatan ini biasanya ada di dalam struktur hirarki sebuah instansi dan memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan yang berdampak luas.
Posisi ini umumnya diisi oleh individu yang memiliki kemampuan manajerial dan kepemimpinan yang kuat. Selain itu, seorang pejabat struktural harus mampu berkoordinasi dengan berbagai pihak, baik internal maupun eksternal, demi memastikan kebijakan dan program pemerintah berjalan dengan efektif.
Selain bertanggung jawab atas perencanaan dan pengelolaan, mereka juga harus siap menghadapi tantangan seperti dinamika politik, perubahan regulasi, serta tuntutan pelayanan publik yang semakin kompleks.
Oleh karena itu, jabatan struktural sering kali dianggap sebagai pilar utama dalam birokrasi pemerintahan
Ciri-ciri Jabatan Struktural
Nah, setelah kamu memahami jabatan struktural PNS, berikut ciri-ciri dari jabatan struktural di lingkungan PNS:
โ Ada dalam struktur organisasi pemerintahan. Jabatan struktural diatur dalam hirarki organisasi, biasanya dengan sistem eselonisasi.
โ Bertanggung jawab atas koordinasi dan kebijakan di instansi. Jabatan ini lebih berorientasi pada pengambilan kebijakan, perencanaan, dan pengelolaan sumber daya.
โ Biasanya punya anak buah alias bawahan. Seorang pejabat struktural memimpin satu unit kerja dengan beberapa staf di bawahnya.
โ Punya jenjang kepangkatan, mulai dari eselon IV sampai eselon I. Karier jabatan struktural mengikuti jenjang eselon yang ditetapkan dalam birokrasi.
โ Fokus pada manajemen dan kepemimpinan. Jabatan ini lebih banyak menangani administrasi dan pengelolaan tim dibanding pekerjaan teknis.
Contoh Jabatan Struktural
Berikut contoh dari jabatan struktural di lingkungan PNS:
- Kepala Dinas di tingkat provinsi atau kabupaten.
- Sekretaris Jenderal (Sekjen) di kementerian.
- Direktur Jenderal (Dirjen) di instansi pemerintahan.
- Camat yang membawahi beberapa kelurahan.
- Lurah yang memimpin kelurahan.
Jabatan struktural ini lebih ke arah pemimpin organisasi dalam pemerintahan. Mereka yang menduduki posisi ini harus punya jiwa kepemimpinan, bisa mengambil keputusan strategis, dan paham administrasi publik.
Apa itu Jabatan Fungsional PNS?
Jika jabatan struktural lebih ke manajemen dan kepemimpinan, jabatan fungsional lebih ke keahlian dan keterampilan khusus. PNS yang menduduki jabatan ini biasanya punya tugas spesifik dan lebih fokus ke pekerjaan teknis berdasarkan bidangnya.
Seorang pegawai yang berada dalam jabatan fungsional tidak banyak terlibat dalam pengambilan kebijakan atau manajemen organisasi. Mereka lebih difokuskan untuk menghasilkan output berdasarkan kompetensi yang mereka miliki, seperti mengajar, meneliti, atau memberikan layanan teknis.
Selain itu, jabatan ini memiliki sistem penilaian berbasis angka kredit, di mana setiap tugas atau pencapaian yang dilakukan bisa menambah nilai untuk kenaikan pangkat.
Oleh karena itu, semakin produktif seseorang dalam bidangnya, semakin cepat pula jenjang kariernya meningkat.
Ciri-ciri Jabatan Fungsional
Berikut ciri-ciri jabatan fungsional d lingkungan PNS:
โ Tidak selalu ada di dalam struktur organisasi pemerintahan.
โ Berfokus pada pekerjaan berbasis keahlian (bukan manajerial).
โ Punya jenjang karier berbasis angka kredit.
โ Bisa bekerja mandiri tanpa perlu anak buah.
โ Biasanya ada jenjang mulai dari Ahli Pertama, Ahli Muda, Ahli Madya, sampai Ahli Utama.
Contoh Jabatan Fungsional
Berikut contoh dari jabatan fungsional di lingkungan PNS:
- Guru di sekolah negeri.
- Dosen di universitas negeri.
- Dokter PNS yang bekerja di rumah sakit pemerintah.
- Peneliti di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
- Penyuluh Pertanian yang membantu petani
- Auditor di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Jabatan fungsional ini cocok buat kamu yang punya spesialisasi di bidang tertentu dan lebih suka fokus ke pekerjaan teknis dibanding mengurus administrasi atau menjadi bos.
Jadi, kalau kamu tipe orang yang suka memimpin dan mengambil keputusan besar, jabatan struktural bisa jadi pilihan yang tepat. Tapi kalau kamu lebih suka kerja di bidang spesifik tanpa harus pusing mengurus orang, jabatan fungsional lebih cocok buatmu. ๐
Regulasi Terkait Jabatan Struktural dan Fungsional PNS
Dalam birokrasi Indonesia, jabatan struktural dan fungsional diatur dalam berbagai regulasi, di antaranya:
- Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) โ Mengatur tentang sistem kepegawaian ASN, termasuk jabatan struktural dan fungsional.
- Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (telah diperbarui dengan PP Nomor 17 Tahun 2020) โ Mengatur tata kelola manajemen PNS, termasuk pengangkatan dalam jabatan struktural dan fungsional.
- PP Nomor 30 Tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja PNS โ Menetapkan sistem penilaian kinerja sebagai dasar pengembangan karier ASN.
- Peraturan Menteri PAN-RB Nomor 13 Tahun 2019 tentang Pengusulan, Penetapan, dan Pembinaan Jabatan Fungsional PNS โ Mengatur mekanisme pengangkatan dalam jabatan fungsional.
- Peraturan Menteri PAN-RB Nomor 28 Tahun 2019 tentang Penyetaraan Jabatan Administrasi ke dalam Jabatan Fungsional โ Mengatur transformasi jabatan struktural ke fungsional dalam rangka penyederhanaan birokrasi.
- Peraturan Kepala BKN Nomor 7 Tahun 2017 tentang Tata Cara Pelantikan dan Pengambilan Sumpah/Janji Jabatan PNS โ Menetapkan tata cara pelantikan pejabat struktural dan fungsional dalam birokrasi.
Regulasi ini memastikan bahwa sistem kepegawaian di Indonesia berjalan dengan baik dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Bagaimana Cara Naik Jabatan di PNS?
Rekrutmen CPNS masih jadi impian banyak orang di Indonesia. Kenapa? Karena profesi ini menawarkan stabilitas kerja, tunjangan yang menarik, gaji PNS yang stabil, serta jaminan pensiun yang membuat masa depan lebih terjamin.
Selain itu, PNS juga memiliki kesempatan untuk terus berkembang melalui berbagai pelatihan dan pendidikan. Karier di pemerintahan juga memberikan peluang untuk berkontribusi secara nyata bagi masyarakat dan negara.
Dengan sistem promosi yang jelas dan berbagai fasilitas yang diberikan, tidak heran kalau banyak orang berlomba-lomba mengikuti seleksi CPNS setiap tahunnya. Apalagi, sekarang ada banyak formasi yang bisa dipilih sesuai minat dan keahlian masing-masing.
Jika kamu ingin naik level jabatan di lingkungan kerja PNS, ada beberapa hal yang harus kamu lakukan, diantaranya:
Naik Jabatan Struktural
- Ikut Diklat dan Pelatihan Kepemimpinan โ Untuk naik ke eselon yang lebih tinggi, kamu harus mengikuti pendidikan dan pelatihan tertentu.
- Mengikuti Seleksi Jabatan โ Ada proses seleksi terbuka untuk promosi jabatan struktural.
- Bangun Relasi dan Networking โ Hubungan baik dengan atasan dan kolega bisa mempengaruhi peluang promosi.
- Menunjukkan Kinerja dan Loyalitas โ Pejabat yang aktif, inovatif, dan berdedikasi tinggi punya peluang lebih besar.
- Pengalaman dan Masa Kerja โ Semakin lama pengalaman dalam jabatan tertentu, semakin besar kesempatan untuk naik pangkat.
Naik Jabatan Fungsional
- Kumpulkan Angka Kredit โ Lakukan tugas-tugas seperti penelitian, publikasi, atau proyek tertentu yang bisa meningkatkan angka kredit.
- Tingkatkan Kualifikasi Pendidikan โ Beberapa jabatan fungsional mensyaratkan jenjang pendidikan lebih tinggi untuk naik pangkat.
- Buktikan Kompetensi melalui Sertifikasi โ Beberapa bidang membutuhkan sertifikasi tambahan untuk naik ke jenjang yang lebih tinggi.
- Terus Berkarya dan Berinovasi โ Semakin produktif dan berkontribusi dalam bidangnya, semakin besar peluang naik pangkat.
- Aktif Mengikuti Seminar dan Pelatihan โ Menambah ilmu dan keterampilan bisa mempercepat kenaikan jenjang fungsional.
Jadi, kalau kamu punya target buat naik jabatan, mulai persiapkan diri dari sekarang! Jangan lupa belajar, kerja keras, dan tetap semangat ya!๐
Mana yang Lebih Oke? Fungsional atau Struktural?
Pertanyaan tersebut kembali lagi ke preferensi dan keahlian masing-masing orang. Kalau kamu lebih suka jadi pemimpin, mengelola tim, dan mengambil keputusan strategis, maka jabatan struktural adalah pilihan yang tepat.
Tapi kalau kamu lebih suka bekerja secara mandiri, mengembangkan keahlian, dan fokus pada bidang spesifik, maka jabatan fungsional lebih cocok.
Selain itu, jalur karier di jabatan struktural dan fungsional juga berbeda. Jabatan struktural memiliki jenjang eselon, sementara jabatan fungsional lebih bergantung pada angka kredit. Jadi, pastikan kamu memilih jalur yang sesuai dengan minat dan kemampuanmu.
Keduanya punya peran penting dalam pemerintahan, jadi nggak ada yang lebih baik atau lebih buruk. Semua tergantung pada tujuan dan gaya kerja kamu sendiri.
Apapun pilihanmu, yang penting adalah bekerja dengan dedikasi dan terus berkembang supaya bisa memberikan dampak yang positif bagi masyarakat!๐ช๐
Penutup
Nah, sekarang kamu sudah paham kan perbedaan antara jabatan fungsional dan struktural di PNS? Keduanya punya kelebihan masing-masing dan sama-sama penting dalam sistem pemerintahan.
Kalau kamu lebih suka mengelola tim dan mengambil keputusan strategis, jabatan struktural bisa jadi pilihan yang tepat. Tapi kalau kamu lebih senang bekerja sesuai bidang keahlian dan mengembangkan keterampilan teknis, jabatan fungsional lebih cocok buat kamu.
Apapun pilihanmu, yang penting adalah terus belajar dan berkembang dalam pekerjaan. Karier di PNS bukan hanya tentang status atau gaji, tapi juga tentang bagaimana kamu bisa memberikan kontribusi terbaik untuk masyarakat dan negara.
Jadi, pastikan kamu memilih jalur yang sesuai dengan passion dan kemampuanmu, ya!๐
Kalau kamu tertarik menjadi PNS, jangan lupa juga untuk selalu update informasi soal rekrutmen, regulasi, dan kesempatan naik jabatan. Dengan perencanaan yang matang dan kerja keras, kamu bisa meraih karier impianmu di dunia kepegawaian! ๐
Referensi:
Mengulas Perbedaan Jabatan Fungsional dan Struktural [Daring]. Tautan: https://www.talenta.co/blog/perbedaan-jabatan-fungsional-dan-struktural/
Klik dan dapatkan info kost di dekat mu:
Kost Jogja Murah
Kost Jakarta Murah