3 Perbedaan Kebijakan Fiskal dan Moneter Beserta Contohnya
3 Perbedaan Kebijakan Fiskal dan Moneter Beserta Contohnya – Dalam menentukan perkembangan yang dimiliki oleh sebuah negara, hal ini bisa dilihat dari kondisi ekonomi yang dimiliki negara itu sendiri.
Sektor ekonomi juga memiliki tingkat kerentanannya sendiri yang dipengaruhi oleh banyak faktor, baik secara internal maupun juga eksternal.
Salah satu cara untuk bisa menjaga sektor ekonomi dan kestabilannya agar tetap baik yaitu dengan menerapkan kebijakan fiskal dan moneter sesuai dengan kondisi yang ada.
Maka dari itu, penting untuk kamu memahami apa saja perbedaan kebijakan fiskal dan moneter untuk mengetahui dampaknya terhadap kondisi ekonomi.
Perbedaan antara Kebijakan Fiskal dan Moneter
Daftar Isi
Daftar Isi
Kondisi perekonomian bukan menjadi sebuah hal yang sifatnya statis, melainkan dinamis dan bisa berubah kapan saja.
Hal ini juga dipengaruhi oleh banyak faktor yang menjadi determinan dari kondisi ekonomi negara itu sendiri.
Jika permasalahan terjadi dalam sektor ekonomi, terdapat beberapa kebijakan yang bisa untuk diambil dan mampu untuk mengatasinya.
Kebijakan tersebut terdiri dari dua jenis yaitu kebijakan fiskal dan kebijakan moneter. Pelaksanaan dari kedua jenis kebijakan tersebut berbeda dengan tujuan yang dicapai berbeda pula.
Secara singkat, kebijakan fiskal merupakan kebijakan yang pengaturannya dilakukan oleh negara dengan cara mengurangi maupun menambah pendapatan maupun juga belanja negara.
Sementara kebijakan moneter merupakan kebijakan yang dalam pelaksanaannya dilakukan oleh pemerintah melalui bank sentral. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk bisa mengontrol arus jumlah uang yang beredar di tengah masyarakat.
Kedua kebijakan ekonomi tersebut sama-sama memiliki tujuan untuk dapat mengendalikan kembali kondisi ekonomi negara.
Namun, tidak kalah pentingnya untuk mengetahui apa saja perbedaan kebijakan fiskal dan moneter yang ada. Hal ini akan membantu kamu untuk bisa lebih mengenali dan memahami kedua jenis kebijakan tersebut.
Berikut merupakan penjelasan mengenai perbedaan kebijakan fiskal dan moneter yang ada dengan lebih terperinci dan jelas.
1. Berdasarkan Jenis
Perbedaan kebijakan fiskal dan moneter yang pertama yaitu berdasarkan pada jenis yang dimiliki oleh keduanya.
Kebijakan moneter terbagi ke dalam dua jenis yaitu kebijakan moneter ekspansif dan kontraktif.
Pada kebijakan moneter ekspansif tujuannya yaitu mampu untuk menambah dan memperbanyak peredaran uang di tengah masyarakat. Hal ini biasa dilakukan saat terjadi masa resesi maupun juga depresi.
Sementara kebijakan moneter kontraktif yaitu bank sentral kemudian mengurangi jumlah dari peredaran uang yang ada di tengah masyarakat. Hal ini terjadi dan dilakukan saat masa inflasi.
Jika itu tadi merupakan jenis dari kebijakan moneter, kebijakan fiskal juga terbagi ke dalam beberapa jenis. Jumlahnya juga lebih banyak dibandingkan kebijakan moneter.
Berikut jenis dari kebijakan fiskal diantaranya:
- Pengelolaan anggaran yang dilakukan dalam hal pengeluaran, perpajakan, dan pinjaman untuk membuat kondisi ekonomi menjadi stabil.
- Anggaran pembiayaan fungsional yang dilakukan dengan tujuan agar bisa mengatur pengeluaran yang dilakukan oleh pemerintah. Biasanya kebijakan ini dilakukan dengan meninjau akibat dari pendapatan langsung dan juga usaha dalam meningkatkan kesempatan kerja.
- Stabilisasi anggaran otomatis yang bertujuan agar bisa mengatur pengeluaran pemerintah dengan meninjau biaya dan manfaat dari program yang dilaksanakan. Hal ini dilakukan agar bisa menghemat biaya tersebut.
- Anggaran defisit yang mengatur pelaksanaan dari sistem anggaran sehingga membuat pengeluaran menjadi lebih besar dari penerimaan.
- Anggaran seimbang yang merupakan bentuk realisasi dari pendapatan negara yang jumlahnya sama dengan realisasi dari pengeluaran belanja negara.
- Anggaran surplus yang dilakukan pemerintah dengan memilih tidak menghabiskan pendapatan yang ada. Hal ini membuat jumlah tabungan yang dimiliki oleh pemerintah menjadi bertambah.
2. Berdasarkan Peran
Perbedaan kebijakan fiskal dan moneter yang kedua yaitu terletak pada peran yang dimiliki oleh masing-masing kebijakan.
Kebijakan fiskal memiliki peran untuk menurunkan tingkat inflasi, meningkatkan angka produk domestik bruto, mengurangi tingkat pengangguran.
Selain itu, kebijakan ini juga mampu untuk membantu meningkatkan pendapatan masyarakat, meningkatkan stabilitas kondisi ekonomi, dan membantu mensejahterakan masyarakat.
Sementara pelaksanaan dari kebijakan moneter memiliki pedoman berdasarkan pada UU No. 3 Tahun 2004 pasal 7.
Di dalamnya menyebutkan bahwa kebijakan moneter dilakukan dengan tujuan menciptakan kestabilan peredaran nilai uang di tengah masyarakat.
Peran dari kebijakan moneter yaitu menjaga kondisi stabilitas ekonomi, stabilitas harga, memperluas kesempatan kerja.
Selain itu juga mampu membantu untuk memperbaiki kondisi dari neraca perdagangan dan pembayaran.
3. Berdasarkan Instrumen
Perbedaan kebijakan fiskal dan moneter selanjutnya yaitu berdasarkan pada instrumen yang digunakan.
Di sini, instrumen yang dimaksudkan yaitu mengenai langkah yang akan diambil agar bisa menerapkan kebijakan tertentu.
Kebijakan moneter memiliki lima instrumen diantaranya kebijakan kredit selektif, operasi pasar terbuka, himbauan moral, kebijakan diskonto, dan cadangan kas premium.
Sementara kebijakan fiskal memiliki instrumen antara lain stabilitas anggaran otomatis, anggaran belanja seimbang, pengelolaan anggaran, dan juga pembiayaan fungsional.
Contoh Kebijakan Fiskal
Setelah memahami perbedaan kebijakan fiskal dan moneter, kali ini akan dibahas mengenai apa saja contohnya.
Pertama yaitu mengenai contoh kebijakan fiskal yang bisa kamu lihat terjadi di Indonesia.
Beberapa contoh dari kebijakan fiskall diantaranya:
- Pembebasan pajak atau tax amnesty yang dilakukan dengan mengurangi maupun meniadakan pajak untuk jangka waktu tertentu. Hal ini bisa diberikan kepada masyarakat yang mau untuk melaporkan seluruh kekayaan yang dimiliki.
- Subsidi BBM dan gas agar mendukung kelancaran dari mobilitas serta transaksi ekonomi yang berjalan di tengah masyarakat.
- Menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) dan biasanya dilakukan untuk komoditas sembako serta obat-obatan.
Contoh Kebijakan Moneter
Pada bagian sebelumnya sudah disebutkan mengenai beberapa contoh dari pelaksanaan kebijakan fiskal. Kali ini, akan dibahas mengenai kebijakan moneter yang ada di Indonesia.
Beberapa contoh dari adanya kebijakan moneter diantaranya:
- Bank Indonesia mengurangi atau menambah peredaran jumlah uang di dalam masyarakat dengan menaikkan maupun menurunkan suku bunga bank.
- Melakukan penjualan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) maupun melakukan pembelian terhadap surat-surat berharga di pasar modal dan saham.
- Melakukan pelarangan untuk tabungan dan uang dari masyarakat dipinjamkan seperti deposito, gir, dan lain sebagainya.
- Bank sentral mengeluarkan edaran kepada bank-bank umum untuk menstabilkan peredaran uang terlebih dahulu.
Nah, itu tadi merupakan beberapa perbedaan kebijakan fiskal dan moneter yang juga bisa kamu temui dari cara kerja yang dimiliki oleh keduanya.
Pelaksanaan kebijakan fiskal maupun moneter sama-sama memiliki peran yang penting agar mampu menjaga kestabilan kondisi ekonomi negara.
Dalam dunia ekonomi sendiri, ada banyak kebijakan yang bisa diambil dalam membantu untuk menjaga kondisi ekonomi dari sebuah negara untuk tetap dalam keadaan yang stabil.
Kamu bisa membaca mengenai topik ekonomi dengan lebih lengkap melalui situs blog Mamikos.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: