10 Perbedaan Konflik dan Kekerasan Beserta Contohnya Lengkap

Perbedaan konflik dan kekerasan sebenarnya mudah diketahui. Konflik dan kekerasan merupakan dua kasus yang sama-sama sulit diselesaikan. Bahkan keduanya bukanlah kasus yang serupa sehingga cara penanganan dari keduanya juga tidak sama.

Konflik dan kekerasan memang terlihat cukup mencolok dari waktu terjadinya, proses, niat, reaksi, penyebab, penyelesaian, dan lain sebagainya.

Konflik justru lebih mengarah dengan pertikaian yang terjadi pada dua pihak atau lebih. Sementara, kekerasan yang mengarah terhadap dorongan nafsu untuk menghancurkan pihak yang lemah serta tak berdaya.

10 Perbedaan Konflik dan Kekerasan yang Perlu Diketahui

https://www.pexels.com/@yankrukov/

Dampak yang mungkin terjadi, Jika konflik bisa memberikan hal positif berupa perubahan, namun tidak untuk masalah kekerasan.

Masalah konflik seringkali tidak termasuk pelanggaran hukum. Berbeda dengan kekerasan yang termasuk dalam bentuk pelanggaran hukum. Jenis pelanggaran tersebut menjadi perbedaan yang paling mencolok.

Kelompok masyarakat di dunia, tentunya sering terjadi yang namanya konflik dan kekerasan. Konflik yang terjadi jarang akan menimbulkan kekerasan.

Sementara, kekerasan yang seringkali memicu kekerasan fisik pada seseorang (korban), baik perorangan maupun kelompok.

Pengertian Konflik

Konflik yang asalnya dari kata kerja dalam bahasa latin “Configere” dan artinya saling memukul.

Sedangkan dalam istilah, konflik merupakan suatu proses antar dua orang atau lebih,  saat salah satu pihak menyingkirkan pihak lainnya dengan cara menghancurkan serta membuat salah satu pihaknya tidak berdaya.

Konflik yang mungkin terjadi dilatarbelakangi adanya perbedaan yang dibuat oleh dua kubu.

Biasanya perbedaan yang dibawa satu individu ke bentuk interaksi sosial. Perbedaan yang memicu konflik saat ini ada banyak sekali contohnya.

Pada sebuah interaksi sosial, apalagi dalam masyarakat, konflik termasuk hal yang wajar. Sebab, setiap individu pastinya memiliki pandangan yang berbeda dengan individu yang lain.

Jika perbedaan individu tersebut dibawa ke dalam interaksi sosial, maka bisa memicu suatu konflik jika memiliki perbedaan pandangan.

Tentu saja tidak ada satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik, baik antar anggotanya atau dengan kelompok lainnya.

Perbedaan konflik dan kekerasan bisa dipahami, konflik tersebut cukup bertentangan dengan yang namanya integrasi. Konflik dan integrasi seiringan dalam sebuah siklus di masyarakat.

Konflik dalam masyarakat yang bisa terkontrol menghasilkan sebuah integrasi. Namun sebaliknya, jika integrasi tidak sempurna bisa memicu sebuah konflik.

Pengertian Kekerasan

Kekerasan yang asalnya dari kata bahasa Inggris Violence dan bahasa latin Violentus. Artinya kekuasaan atau berkuasa yakni sebuah prinsip dasar hukum publik dan privat.

Sementara, secara istilah, kekerasan merupakan sebuah ekspresi, baik yang dilakukan secara fisik maupun verbal.

Hal ini yang mencerminkan sebuah tindakan dan bersifat penyerangan pada kebebasan, hak, serta martabat seseorang. Tindakan ini bisa dilakukan oleh perorangan atau bahkan sekelompok orang.

Pada dasarnya, hubungan antara konflik dan kekerasan  adalah dua konsep yang berbeda. Bahkan keduanya juga memiliki keterkaitan yang sangat erat.

Jika melihat dari pengertiannya, konflik adalah hasil proses interaksi sosial yang sifatnya negatif atau disosiatif. 

Kekerasan adalah agresi buruk yang tidak terprogram, baik secara filogenetik dan tidak adaptif biologis.

Konflik sebagai fakta sosial yang sulit dihindari, kekerasan bukan pembawaan manusia dan memiliki tingkat kedestruktifan yang cenderung berbeda.

Berikut ini adalah perbedaan keduanya jika dilihat dari beberapa sudut pandang.

Waktu

Konflik dan kekerasan bisa dilihat dari segi waktu. Konflik terjadi dalam waktu yang panjang, sementara kekerasan seringkali terjadi dalam waktu cukup singkat.

Proses

Jika dilihat dari prosesnya, konflik dalam proses terjadinya diketahui oleh kedua pihak yang melakukan pertikaian. Sementara dalam proses terjadinya kekerasan tidak diketahui oleh pihak yang lemah.

Niat

Perbedaan konflik dan kekerasan lainnya, konflik pada praktiknya tidak disertai niat menjatuhkan lawan selama pertikaian.

Berbeda dengan kekerasan pada praktiknya memang memiliki niat untuk menjatuhkan lawan yang lemah.

Reaksi

Konflik dan kekerasan juga bisa dilihat dari reaksi, biasanya konflik tidak menimbulkan reaksi yang berlebihan.

Berbeda dengan kekerasan yang biasanya menimbulkan reaksi cukup keras karena berhubungan dengan fisik.

Penyebab

Penyebab konflik bisa terjadi karena persaingan antara dua belah pihak yang melakukan pertikaian.

Sementara penyebab kekerasan bisa terjadi karena kesalahpahaman kedua pihak yang melakukan pertikaian.

Perlakuan

Perbedaan antara konflik dan kekerasan bisa dilihat dari perlakuan. Konflik biasanya dilakukan secara nyata untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh kedua belah pihak.

Sementara pelaku kekerasan dengan penuh prasangka buruk dan menyebabkan kerugian bagi pihak yang lemah.

Pelanggaran

Terjadinya konflik bukan termasuk dalam bentuk pelanggaran hukum, namun kekerasan bisa termasuk dalam pelanggaran hukum.

Pengaruh

Konflik dan kekerasan juga bisa dilihat dari segi pengaruh. Konflik bisa dipengaruhi oleh keinginan untuk menghancurkan pihak lain, sementara kekerasan yang dipengaruhi adanya dorongan nafsu saja.

Penyelesaian

Bentuk penyelesaian dari konflik bisa dilakukan dengan akomodasi dan peradilan dari kedua belah pihak. Sementara bentuk penyelesaiannya dari kekerasan hanya bisa diselesaikan dengan cara peradilan.

Dampak

Dampak konflik dan kekerasan cukup berbeda, konflik bisa memberikan dampak positif seperti perubahan dalam proses penyelesaiannya.

Sementara dampak kekerasan bisa berisiko dengan peningkatan kedestruktifan pada masa yang akan datang.

Contoh Konflik dalam Kehidupan Sehari-hari

Ada beberapa contoh konflik dan kekerasan yang sering terjadi di dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk itu, ketahui beberapa contoh dari konflik yang sering terjadi berikut ini.

1. Konflik Politik Antara Warga

Perbedaan pendapat atau pandangan dalam dunia politik, tentunya sering terjadi dalam kehidupan masyarakat.

Apalagi dengan banyaknya pilihan kandidat dalam politik, seperti saat pemilihan Gubernur, Bupati, Walikota, atau bahkan Pemilihan Presiden bisa memicu konflik masyarakat. 

Misalnya pada saat melakukan aksi kampanye atau adu strategi selama masa kampanye pemenangan. Hal tersebut sering terjadi dalam ranah politik antara sesama pendukungnya.

Untuk mengatasi konflik di masyarakat, bisa dengan melakukan strategi dan adu argumentasi sesuai realitas.

Tentunya yang tidak ada mengadu domba, tidak ada curang mencurangi, dan pikirkan segala sesuatunya sebelum bertindak. 

2. Konflik Antar Suku Masyarakat

Jika kami melihat di Indonesia dengan kemajemukannya, hal ini seringkali jadi pemicu terjadinya konflik. Apalagi dengan banyaknya perbedaan suku, etnis di kehidupan masyarakat.

Misalnya seperti terjadinya perang antara suku a dan suku b akibat kesalahpahaman atau miskomunikasi.

Untuk mengatasinya, bisa dengan cara melakukan toleransi antara suku yang ada dalam kehidupan masyarakat tersebut.

3. Konflik Agama antara Warga

Perbedaan konflik dan kekerasan  bisa dilihat dari contohnya.  Perbedaan pandangan dan perspektif dalam berbagai agama juga terkadang menjadi pemicu konflik.

Dengan perbedaan itu jadi bumerang untuk setiap orang yang berbeda agama.  Misalnya seperti adu pendapat antara tokoh agama (x dan tokoh agama y, sehingga para pendukungnya malah ikut berkonflik. 

Contoh Kekerasan

Adapun contoh dari kekerasan sebagai berikut.

  • Membandingkan anak satu dengan anak lainnya.
  • Membentak dengan nada yang keras dan kasar.
  • Melakukan penghinaan di hadapan teman atau orang lain.
  • Mengatakan orang lain dengan sebutan bodoh, pemalas, nakal, dan lain sebagainya.
  • Melakukan aksi pencurian atau perampokan.
  • Melakukan tindakan pembacokan atau pembegalan.
  • Melukai hati orang lain, bisa dalam bentuk menghina, mengejek, bahkan memaki.
  • Melukai tubuh orang lain, dengan cara memukul, melakukan penusukan, melakukan pemerkosaan, hingga melakukan pelecehan seksual.

Perbedaan konflik dan kekerasan perlu untuk kamu cermati lagi agar istilah tersebut bisa dibedakan dengan baik.

Sebab, konflik dan kekerasan menjadi dua hal yang tidak sama dalam lingkungan sosial.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta