Perbedaan Metamorfosis Sempurna dan Tidak Sempurna, Pengertian dan Ciri-ciri Lengkap
Perbedaan Metamorfosis Sempurna dan Tidak Sempurna, Pengertian dan Ciri-ciri Lengkap — Dalam pertumbuhan hewan jenis serangga dan amfibi ada dua kategori siklus kehidupan, yakni metamorfosis sempurna dan tidak.
Perbedaan metamorfosis sempurna dan tidak sempurna sendiri bisa diketahui dari tahapan hidup setelah telur.
Semua proses dari metamorfosis ini akan menandai adanya perubahan biologis dari hewan tersebut. Perubahan pada hewan serangga dan juga amfibi terjadi dengan cara yang bertahap disertai berbagai periodenya.
Lalu apa saja sih yang membuat metamorphosis sempurna dan tidak sempurna berbeda?
Mengenal Seperti Apa Perbedaan Metamorfosis Sempurna dan Tidak
Daftar Isi
Daftar Isi
Perbedaan dari metamorfosis sempurna dan tidak bisa kamu pahami dari pengertiannya. Namun sebelum memahami perbedaan metamorfosis sempurna dan tidak sempurna beserta contohnya, mungkin ketahui terlebih dahulu apa pengertian dari keduanya.
Perubahan biologis pada hewan amfibi dan serangga disebut dengan metamorfosis. Ada dua jenis metamorfosis yang dialami oleh serangga dan amfibi yakni sempurna dan tidak.
Adapun pengertian dan perbedaan dari kedua jenis perubahan biologis ini adalah:
1. Metamorfosis Sempurna
Apa perbedaan metamorfosis sempurna dan tidak sempurna? Metamorfosis jika diartikan dalam biologis adalah siklus hewan setelah menetas dari telur.
Telur yang menetas dari hewan metamorfosis sempurna akan berkembang menjadi larva atau bisa juga pupa.
Pulpa adalah bagian dari metamorfosis hewan yang akan terjadi sebelum bentuk tubuhnya tumbuh menjadi dewasa. Perubahan hewan akan terjadi melalui serangkaian transformasi disertai dengan diferensiasi sel.
Pengertian metamorfosis sempurna sendiri akan terjadi dalam 4 langkah setelah telur menetas, yaitu larva, pupa sampai akhirnya menjadi dewasa.
4 tahapan ini dominannya terjadi pada amfibi seperti katak dan serangga seperti kupu-kupu atau lebah.
Metamorfosis yang terjadi pada kupu-kupu misalnya, dianggap sebagai yang paling unik karena ketika telur berubah menjadi ulat dan kepompong, maka yang keluar sangat berbeda dengan versi dewasanya.
Setidaknya, ada 88% serangga yang mengalami 4 siklus atau tahapan metamorfosis sempurna. Nah, perbedaan metamorfosis sempurna dan tidak sempurna beserta contoh adalah:
a. Kupu-kupu
Menjadi hewan dengan bentuk yang cantik, ternyata kupu-kupu memulai proses perkembangan tubuhnya dari telur lalu ke ulat atau larva. Setelah menjadi ulat, tubuhnya berubah seperti cacing.
Larva akan mempunyai pola garis-garis dan bisa ada rambut yang menyerupai tulang belakang. ketika tumbuh, ulat akan melepas seluruh kulit yang ada di tubuhnya sekitar 4 kali atau bisa juga lebih agar tubuhnya tertutupi.
Jadi kulit akan berubah seiring waktu karena tubuhnya yang kian tumbuh. Setelah itu, larva atau ulat akan berubah bentuknya menjadi pupa ataupun kepompong. Di tahapan kepompong ini, maka siklus hidup hampir berakhir karena nantinya akan berubah bentuknya menjadi kupu-kupu.
b. Kumbang
Kumbang juga menjadi satu dari sekian hewan yang mengalami metamorfosis sempurna karena ada 4 tahapan perkembangan biologis dalam hidupnya.
Telur akan menetas dan menjadi seekor larva. Pada umumnya, setiap larva antara satu jenis kumbang dengan jenis lainnya ini berbeda.
Ketika larva kumbang mulai tumbuh, maka kulitnya akan membelah dan terlepas dari tubuhnya, namun akan muncul lagi kulit baru dengan ukuran yang lebih besar.
Larva yang mengalami pergantian kulit ini akan berubah menjadi seekor kepompong dan beristirahat.
Ketika kepompong kumbang ini tertidur, maka tubuhnya akan berubah dan menjadi seekor hewan indah, berbeda dari bentuk awalnya.
c. Lebah
Lebah juga memiliki 4 tahapan siklus dalam metamorfosisnya yakni telur, larva lalu menjadi pupa sampai akhirnya berubah dewasa. Hewan yang menghasilkan madu ini memulai perkembangan biologisnya dari telur yang kemudian disimpan ke sebuah sarang lebah.
Ketika telur lebah diletakkan, maka akan muncul larva. Pada umumnya, perubahan telur ke larva ini tidak lama, hanya memakan waktu 4 hari saja.
Telur akan berubah jadi larva berwarna putih tanpa adanya kaki. Larva akan secara otomatis melepaskan kulit hingga 5 kali ketika bertumbuh.
Dari larva ke kepompong, perkembangan biologisnya akan membutuhkan waktu sekitar 9 hari. Di hari terakhirnya, larva mulai berhenti makan dan tubuhnya akan berputar-putar sendiri sampai akhirnya menjadi seekor kepompong.
Ketika menjadi kepompong, maka cangkangnya akan pecah dan berubah menjadi seekor lebah dengan sayapnya yang indah.
2. Metamorfosis Tidak Sempurna
Adapun untuk metamorfosis yang tidak sempurna sendiri merupakan proses transformasi hewan dengan 3 siklus saja. Setidaknya, ada 12% dari seluruh jenis hewan serangga yang memiliki siklus metamorfosis tidak sempurna.
Perbedaan hewan metamorfosis sempurna dan tidak sempurna memang jelas terlihat dari 3 tahapan hidup hewan. Tahapan ini memang sama-sama dimulai dari telur sebagai proses pertama kehidupan hewan.
Telur kemudian menetas, namun tidak menjadi larva selayaknya metamorfosis sempurna, melainkan menjadi sebuah nimfa.
Nah, nimfa sendiri merupakan tahapan kedua dari kehidupan hewan. Nimfa sendiri memiliki bentuk yang persis sekali dengan versi dewasanya hewan, namun jelas ukurannya berbeda. Kebanyakan nimfa dari serangga tidak mempunyai sayap.
Ketika tumbuh, maka nimfa akan meranggas di bagian penutup luarnya. Kemudian di bagian luar hewan akan tergantikan dengan kulit yang besar dari versi sebelumnya. Pada kebanyakan kasus metamorfosis, nimfa akan berganti kulit mulai 4 bahkan sampai 8 kali.
Pergantian kulit ketika menjadi nimfa ini disebut dengan istilah instar. Setiap proses instar ini hampir mirip antara satu pergantian kulit satu dengan lainnya, hanya saja di hasil akhir, kulit akan menjadi lebih matang sempurna.
Kemudian, pada ranggasan yang terakhir, nimfa pun akan berubah menjadi hewan yang dewasa, selain kulitnya menjadi matang, nimfa juga akan bertumbuh sayapnya dan hidup sebagai serangga lainnya.
Ada beberapa hewan dengan proses metamorfosis yang tidak sempurna seperti:
a. Capung
Meski capung adalah seekor serangga yang bentuknya menyerupai lebah, namun sebenarnya serangga satu ini mengalami metamorfosis yang tidak sempurna.
Ketika mulai mengeluarkan telur, maka induk capung akan meletakkannya di dekat air, atau bahkan di dalamnya selama 1-2 minggu.
Setelah menetas, maka telur berubah menjadi larva. Larva capung ini disebut dengan nimfa dan mengalami pelepasan kulit selama beberapa kali. Nimfa makan seperti capung dewasa dan akan tumbuh terus dengan cara instar.
Setiap jenis capung akan mengalami proses instar yang berbeda-beda, namun umumnya kulit berganti mulai 8 – 17 kali.
Berbeda dengan larva pada metamorfosis sempurna yang tidak membutuhkan waktu lama berubah menjadi kepompong, umumnya nimfa dari capung ini membutuhkan sampai beberapa tahun agar bisa tumbuh dewasa dan memiliki sayap.
Paling cepat, nimfa bisa berubah dewasa selama 4 minggu. Ketika tumbuh dewasa, maka nimfa akan keluar dari air dan kulitnya terlepas dari tubuhnya lalu berubah sebagai capung dewasa dengan sayap.
b. Belalang
Belalang juga menjadi satu dari beberapa serangga yang tidak memiliki metamorfosis sempurna karena telurnya berubah langsung menjadi dewasa. Nimfa dari belalang bahkan sulit sekali untuk dibedakan dengan versi dewasanya karena bentuk tubuh yang sangat mirip.
Hanya saja, versi nimfa dari belalang memiliki ukuran yang lebih kecil. Ketika nimfa belalang mulai berkembang, maka tubuh hewan ini secara otomatis melepaskan kerangka bagian luarnya. Proses pelepasan kerangka pada nimfa belalang disebut dengan istilah molting.
Nah, nimfa belalang sendiri tidak bisa melakukan reproduksi dengan melahirkan. Nimfa juga tidak memiliki sayap.
Tubuhnya hanya memiliki bantalan di bagian kanan kiri seperti dengan sayap, namun tidak berfungsi atau tidak bisa digunakan untuk terbang.
Belalang muda atau nimfa sendiri rentan sekali pada predator yang hendak memangsanya selama melakukan metamorfosis. Kodok dan ular adalah hewan yang suka sekali memangsa nimfa. Bahkan belalang yang sudah dewasa sekalipun juga rawan sekali dimangsa.
c. Kecoa
Menjadi hewan yang rata-rata ditakuti oleh manusia, ternyata kecoa mengalami metamorphosis tidak sempurna. Siklus hidupnya hanya terdiri dari 3 tahapan saja. Telur kecoa sendiri membutuhkan waktu sekitar 40 hari saja untuk berubah menjadi seekor nimfa.
Setelah induk kecoa bertelur, maka telurnya akan menetas menjadi nimfa atau bayi kecoa. Nimfa adalah kecoa versi kecilnya dengan tubuh yang sangat mirip dengan versi dewasanya.
Nimfa kecoa akan makan dan minum seperti layaknya kecoa dewasa namun tidak ada sayap yang tumbuh.
Nimfa akan melepaskan kulitnya terus menerus selama perkembangan biologisnya. Ketika sudah mengalami pergantian kulit, nimfa akan berubah menjadi dewasa dengan bentuk yang lebih besar dan juga sudah dibekali sayap.
Ciri-Ciri Metamorphosis Sempurna dan Tidak Sempurna
Untuk mengetahui perbedaan metamorfosis sempurna dan tidak sempurna, maka kamu perlu memahami ciri-ciri dari keduanya. Untuk metamorphosis sempurna, ciri-cirinya adalah:
- Ketika telurnya menetas, maka bentuknya akan sangat jauh berbeda dengan versi dewasa atau induk hewannya.
- Akan mengalami yang namanya masa pupa atau bisa disebut dengan kepompong.
- Saat menjadi kepompong, maka hewan akan beristirahat sepenuhnya, tidak makan, tidak bergerak dan tidak minum.
- Fase dari kepompong ini setidaknya akan memakan waktu selama 12 hari hingga 2 minggu sampai akhirnya berubah total.
- Memiliki 4 tahap perkembangan ataupun siklus hidup
- Urutan dari metamorfosis yang dialami adalah telur ke larva. Setelah larva akan berubah menjadi pupa atau kepompong. Dari kepompong, hewan akan berubah menjadi seekor hewan dewasa yang mirip dengan induknya.
Sementara untuk ciri dari metamorphosis tidak sempurna yang bisa kamu pahami adalah:
- Perkembangannya dimulai dari telur yang ketika menetas akan berubah menjadi hewan yang bentuknya mirip sekali dengan induknya dan disebut dengan nimfa.
- Nimfa adalah versi muda hewan yang bisa makan namun tidak mempunyai sayap seperti hewan dewasa.
- Nimfa akan mengalami proses pergantian kulit secara bertahap, pada kasus serangga seperti capung atau kecoa, maka keduanya akan mengalami instar. Sementara belalang akan mengalami molting.
- Tidak ada yang namanya masa pupa atau berubah menjadi kepompong.
- Urutan yang dimiliki adalah telur yang berubah menjadi nimfa dan kemudian mengalami perkembangan menjadi dewasa.
Berikut adalah tabel perbedaan metamorfosis sempurna dan tidak sempurna yang lebih ringkas:
Sekarang sudah lebih paham bukan dengan perbedaan metamorfosis sempurna dan tidak sempurna, mulai dari pengertian sampai ciri-cirinya berkat penjelasan Mamikos di atas.
Pelajaran mengenai metamorfosis ini akan sering kamu jumpai di setiap kurikulum Biologi IPA. Jadi sebaiknya pahami dengan baik apa yang membuat keduanya berbeda agar kamu lebih mudah mengerjakan soal nanti.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: