Perbedaan Perubahan Kimia dan Fisika beserta Contoh dan Ciri-cirinya Lengkap
Perbedaan Perubahan Kimia dan Fisika beserta Contoh dan Ciri-cirinya Lengkap – Kimia dan fisika berada dalam satu naungan ilmu eksakta, namun keduanya memiliki perbedaan yang cukup mendasar.
Perbedaan tersebut timbul dengan disertai persamaan dalam beberapa aspek. Misal fakta bahwa baik kimia maupun fisika dapat memicu terjadinya sebuah perubahan pada sebuah objek.
Meski perubahan tersebut nantinya beririsan, namun berikut adalah penjelasan mengenai perbedaan perubahan kimia dan fisika beserta contoh dan ciri-cirinya lengkap.
Perubahan Kimia dan Fisika
Daftar Isi
Daftar Isi
Setiap objek di dunia pasti mengalami perubahan, selembut dan sekeras apapun sebuah objek pasti mengalami perubahan.
Perubahan yang terjadi atas suatu objek dapat didasari oleh perubahan kimia maupun fisika.
Sebenarnya ada perubahan lain yakni perubahan biologi, namun pembahasan dalam artikel ini berfokus pada perubahan kimia dan fisika.
Terjadinya perubahan kimia dan fisika tentu memiliki pemicu masing-masing, bahwa perubahan kimia timbul diiringi dengan adanya perubahan pada struktur kimia yang dikandung.
Sementara perubahan fisika akan mengubah wujud objek secara fisik namun tidak dengan unsur kimia di dalamnya.
Lantas, apa saja perbedaan dalam perubahan kimia dan fisika?
Berikut detail penjelasannya secara lengkap yang bisa membuat kamu lebih memahami bagaimana perubahan kimia dan fisika serta seperti apa ciri-cirinya dan juga contohnya.
Perbedaan Perubahan Kimia dan Fisika
Meski pada praktiknya hampir serupa, namun ada perbedaan perubahan kimia dan fisika yang dapat ditinjau, bahkan diamati dengan mata telanjang.
Namun sebelum menjelaskan secara mendetail apa saja ciri perbedaan perubahan kimia dan fisika, mari meninjau terlebih dahulu definisi mendasar berdasarkan definisi dari perbedaan perubahan kimia dan fisika.
Apa itu Perubahan Kimia?
Perubahan kimia adalah sebuah fase perubahan yang mengubah bentuk objek menjadi suatu zat lain maupun membentuk materi baru yang unsur kimia pembentuknya akhirnya berbeda dengan zat sumber aslinya.
Mudahnya, perubahan kimia dapat ditinjau dari berubahnya bentuk fisik objek yang disertai juga dengan berubahnya unsur kimia pembentuknya.
Apa itu Perubahan Fisika?
Berbeda dengan perubahan kimia yang akhirnya merombak struktur fisik sekaligus struktur kimia yang dikandung, perubahan fisika sebatas terjadi pada fisik objek tanpa adanya perubahan pada zat kimia.
Artinya, sebuah objek mengalami perubahan pada tataran fisik namun zat kimia penyusunnya tetap sama.
Detail Ciri-ciri Perubahan Kimia dan Fisika
Untuk mempermudah pemahaman terkait perbedaan perubahan kimia dan fisika simak detail perubahan kimia dan fisika di bawah ini.
Perubahan Kimia
1. Pada perubahan kimia, objek yang mengalami perubahan kimia akan ikut mengalami perubahan zat kimia penyusunnya
2. Objek atau zat yang telah mengalami perubahan kimia tidak akan bisa kembali ke bentuk semula
3. Perubahan kimia terjadi pada struktur fisik maupun struktur zat kimia pembentuk objek
4. Perubahan kimia dipicu oleh adanya reaksi kimia.
Perubahan Fisika
1. Pada tataran perubahan fisika, objek yang mengalami perubahan fisika hanya berubah pada tataran fisik bukan zat kimia pembentuknya
2. Objek atau zat perubahan fisika dapat dimungkinkan kembali ke bentuk semula
3. Terjadinya perubahan fisika dapat diamati dari sisi fisik objek yang meliputi bentuk, warna, dan juga ukuran
4. Terjadinya perubahan fisika dipicu oleh adanya dorongan gaya dan atau suhu yang menerpa sebuah zat atau objek.
Contoh Kasus Perbedaan Perubahan Kimia dan Fisika
Setelah memahami apa itu perbedaan perubahan kimia dan fisika serta ciri-ciri yang melekat pada perbedaan perubahan kimia dan fisika, kini waktunya menengok contoh kasus nyata.
Berikut adalah beberapa contoh kasus perbedaan perubahan kimia dan fisika yang terjadi di sekitar kita serta bisa diamati pada kehidupan sehari-hari.
1. Berubahnya Es Batu Menjadi Air
Contoh perbedaan perubahan kimia dan fisika yang pertama adalah perubahan es batu menjadi air.
Berubahnya es batu menjadi air merupakan contoh dari perubahan fisika karena hanya fisik yang berubah, sementara zat kimia penyusunnya masih sama, yakni H2O.
Es batu yang berasal dari air tentu mengandung H2O, sehingga ketika berubah menjadi air maka kandungan zat kimia H2O-nya tetap terbawa.
Selain itu, perubahan es batu menjadi air juga dapat dibalikkan. Artinya, air hasil perubahan fisika dari es batu tersebut bisa diproses ulang menjadi es batu kembali.
2. Pembakaran Kayu Menjadi Arang
Selanjutnya dalam contoh perubahan kimia dan fisika adalah pembakaran kayu menjadi arang.
Ketika kayu dibakar maka setelah sekian waktu kayu akan berubah menjadi arang.
Secara fisika, bentuk kayu tentu mengalami perubahan karena secara volume dan massa memang berubah. Namun, dari sisi kimia juga terjadi perubahan signifikan sebab zat kimia yang dimiliki kayu berbeda dengan zat kimia yang dikandung arang.
Selain itu, arang yang merupakan hasil pembakaran dari kayu mustahil untuk dikembalikan ke bentuk semulanya, sehingga pembakaran kayu menjadi arang termasuk dalam contoh perubahan kimia.
Sampai saat ini, tidak ada jalan untuk membuat arang kembali menjadi kayu.
3. Besi yang Mengalami Karat
Contoh perubahan kimia berikutnya adalah besi yang mengalami karat atau korosi.
Ketika terjadi karat, kandungan zat di dalam besi mengalami perubahan, menyertai berubahnya struktur fisik besi yang menjadi lebih rapuh dan lapuk.
Perubahan tersebut dapat dipicu oleh faktor-faktor eksternal seperti suhu maupun elemen yang ada di dekatnya. Misal besi diletakkan dekat dengan air, tentu saja besi akan mengalami pengkaratan.
Akibat dari karat dan korosi tersebut adalah besi yang menjadi berlubang, mencoklat, dan mudah patah.
4. Pembusukan Buah
Contoh berikutnya dalam konteks perubahan kimia adalah terjadinya pembusukan suatu buah-buahan atau makanan tertentu.
Pembusukan buah adalah salah satu contoh perubahan kimia yang paling dekat dan bisa ditemui dengan mudah di dalam kehidupan sehari-hari.
Buah atau sayur yang sebelumnya nampak segar dapat menjadi kecoklatan hitam lalu berbau busuk karena adanya pembusukan yang disebabkan oleh dorongan kimia berupa suhu atau bakteri.
Akhirnya buah yang mengalami pembusukan mengalami perubahan pada aspek fisiknya, yakni tampilan buah yang tidak lagi segar.
Pada sisi kimia, jelas ada perbedaan besar antara buah segar dengan buah yang busuk. Adanya perubahan kimia tersebut lalu mengakibatkan buah atau sayur yang mengalami pembusukan tidak layak untuk dikonsumsi.
5. Perubahan Akibat Pelarutan
Contoh perubahan fisika lainnya adalah adanya proses pelarutan pada suatu objek pada objek lain. Misalnya pelarutan gula ke dalam air.
Secara samar gula yang dilarutkan tersebut menyatu dengan air, padahal secara kandungan zat kimianya tetap sama, hanya fisik gula saja yang terlarut ke dalam komponen air.
Perubahan fisika akibat pelarutan ini kiranya merupakan contoh paling nyata dan paling dekat dengan kehidupan sehari-hari, sebab orang umumnya pasti mengonsumsi minuman tertentu yang melibatkan proses pelarutan.
Itulah contoh-contoh mengenai perbedaan perubahan kimia dan fisika yang dapat kamu jadikan bahan belajar. Semoga bermanfaat.
FAQ
Selanjutnya dalam contoh perubahan kimia dan fisika adalah pembakaran kayu menjadi arang.
Ketika kayu dibakar maka setelah sekian waktu kayu akan berubah menjadi arang.
Secara fisika, bentuk kayu tentu mengalami perubahan karena secara volume dan massa memang berubah. Namun, dari sisi kimia juga terjadi perubahan signifikan sebab zat kimia yang dimiliki kayu berbeda dengan zat kimia yang dikandung arang.
Contoh perbedaan perubahan kimia dan fisika yang pertama adalah perubahan es batu menjadi air.
Berubahnya es batu menjadi air merupakan contoh dari perubahan fisika karena hanya fisik yang berubah, sementara zat kimia penyusunnya masih sama, yakni H2O.
Es batu yang berasal dari air tentu mengandung H2O, sehingga ketika berubah menjadi air maka kandungan zat kimia H2O-nya tetap terbawa.
Contoh perubahan fisika lainnya adalah adanya proses pelarutan pada suatu objek pada objek lain. Misalnya pelarutan gula ke dalam air.
Secara samar gula yang dilarutkan tersebut menyatu dengan air, padahal secara kandungan zat kimianya tetap sama, hanya fisik gula saja yang terlarut ke dalam komponen air.
Perubahan fisika akibat pelarutan ini kiranya merupakan contoh paling nyata dan paling dekat dengan kehidupan sehari-hari, sebab orang umumnya pasti mengonsumsi minuman tertentu yang melibatkan proses pelarutan.
1. Pada tataran perubahan fisika, objek yang mengalami perubahan fisika hanya berubah pada tataran fisik bukan zat kimia pembentuknya
2. Objek atau zat perubahan fisika dapat dimungkinkan kembali ke bentuk semula
3. Terjadinya perubahan fisika dapat diamati dari sisi fisik objek yang meliputi bentuk, warna, dan juga ukuran
4. Terjadinya perubahan fisika dipicu oleh adanya dorongan gaya dan atau suhu yang menerpa sebuah zat atau objek.
1. Pada perubahan kimia, objek yang mengalami perubahan kimia akan ikut mengalami perubahan zat kimia penyusunnya
2. Objek atau zat yang telah mengalami perubahan kimia tidak akan bisa kembali ke bentuk semula
3. Perubahan kimia terjadi pada struktur fisik maupun struktur zat kimia pembentuk objek
4. Perubahan kimia dipicu oleh adanya reaksi kimia.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: