10 Perbedaan Reksadana dan Saham, Awas Jangan Sampai Salah Paham Ya
10 Perbedaan Reksadana dan Saham, Awas Jangan Sampai Salah Paham Ya – Kini, pola investasi di Indonesia semakin meluas dengan semakin tingginya animo masyarakat yang terjun di dunia tersebut.
Terdapat banyak instrumen atau alat yang dapat digunakan untuk melakukan investasi.
Dua instrumen yang sedang marak diantaranya adalah reksadana dan saham.
Jika
kamu mempunyai minat tinggi terhadap investasi, mungkin kamu pernah mendengar
kedua istilah tersebut meskipun belum memahami sepenuhnya.
Nah,
artikel kali ini akan menguraikan secara lengkap mengenai pembahasan reksadana
dan saham.
Berikut Deretan Perbedaan Reksadana dan Saham yang Perlu Kamu Ketahui
Daftar Isi
Daftar Isi
Sebagian
orang masih ada yang menganggap kalau investasi reksadana dan saham merupakan
instrumen yang sama. Padahal kenyataannya, kedua investasi tersebut cukup
berbeda.
Salah satu perbedaanya yang menonjol antara reksadana dan saham adalah dari cara kerjanya.
Jika investasi reksadana, uang investor akan dikelola oleh perusahaan manajemen investasi investasi.
Sementara
pada investasi saham, uang investor dikelola oleh investor itu sendiri.
Namun, masih ada beberapa yang membedakan antara investasi reksadana dan saham.
Melansir dari berbagai sumber, berikut sudah Mamikos rangkumkan perbedaan investasi reksadana dengan investasi saham.
Apa itu Reksadana?
Secara
umum, reksadana diartikan sebagai wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana
dari masyarakat pemodal yang kemudian selanjutnya diinvestasikan dalam
portofolio efek oleh manajer investasi.
Reksadana
menjadi salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya
pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk
menghitung risiko atas investasi mereka.
Dirancang
sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal,
reksadana dirancang untuk mereka yang mempunyai keinginan untuk melakukan
investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas.
Selain
itu reksadana juga diharapkan dapat meningkatkan peran pemodal lokal untuk
berinvestasi di pasar modal Indonesia.
Terdapat tiga hal yang terkait dari definisi reksadana ini, yakni pertama, adanya dana dari masyarakat pemodal.
Kedua, dana tersebut kemudian diinvestasikan dalam portofolio efek, dan terakhir, dana tersebut dikelola oleh manajer investasi.
Dengan demikian, dana yang ada dalam reksadana merupakan dana bersama para pemodal, sedangkan manajer investasi menjadi pihak yang dipercaya untuk mengelola dana tersebut.
Apa itu Saham?
Berbeda
dengan reksadana, saham merupakan instrumen investasi yang menjadi tanda
kepemilikan pada suatu perusahaan.
Nah,
investasi saham ini memerlukan kamu sebagai investor untuk memilih perusahaan
(emiten) mana yang ingin diinvestasikan.
Ketika
kamu membeli saham, artinya kamu sudah membeli bagian tertentu dari perusahaan
tersebut. Setelah itu, kamu akan disebut sebagai shareholder atau
pemegang saham.
Harga
saham sendiri sifatnya fluktuatif atau selalu berubah seiring berjalannya
waktu. Inilah yang membuat investor bisa memperoleh keuntungan atau mengalami
kerugian ketika berinvestasi di saham.
Tak hanya keuntungan berupa uang, investor juga bisa mendapatkan hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham apabila memenuhi persyaratan, seperti jumlah minimum dan jenis saham yang dimiliki.
Deretan Perbedaan Reksadana dan Saham
Lantas,
apa saja sebenarnya perbedaan antara instrumen investasi reksadana dan saham ini?
Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
1. Bentuk investasi
Perbedaan
pertama antara reksadana dan saham adalah salah satu yang paling mendasar dan
penting untuk dimengerti.
Diketahui,
reksadana merupakan sekumpulan produk investasi yang diolah oleh manajer
investasi. Reksadana sendiri terbagai menjadi empat bentuk, yaitu obligasi,
deposito, surat utang, dan juga saham.
Tergantung
dari profil risiko investor, pembelian rasio keempat bentuk ini dapat
berbeda-beda. Diversifikasi ini dilakukan untuk meminimalkan kerugian
investasi.
Sementara itu, dengan membeli saham, artinya kamu sudah membeli kepemilikan suatu perusahaan.
Besarnya kepemilikan kamu akan tergantung seberapa besar persentase saham perusahaan tersebut yang dimiliki.
2. Risiko
Risiko juga menjadi perbedaan antara reksadana dan saham yang paling utama.
Jika dilihat dari risikonya, saham dinilai mempunyai risiko jauh lebih besar. Karena dengan membeli saham, tanggung jawab keputusan menjadi milik diri sendiri.
Seorang
pemilik saham harus terus memantau kenaikan dan penurunan pasar saham. Tentunya
hal ini tidak mudah khususnya jika kamu masih pemula.
Seiring
berjalannya waktu, saham sering dinilai sebagai investasi yang high risk
dan high return karena risiko tinggi dengan imbalan yang besar.
Sementara,
pengelolaan dana investasi reksadana dilakukan oleh manajer investasi yang
tentunya sudah berpengalaman dalam hal ini. Oleh sebab itu, reksadana lebih
cocok untuk dipilih bagi pemula.
Manajer
investasi akan mengelola uang yang kamu setorkan dan melakukan transaksi jual
beli saham maupun menahannya agar keuntungannya optimal.
3. Keuntungan
Buat kamu yang memilih untuk berinvestasi saham, terdapat dua jenis keuntungan yang harus kamu ketahui.
Pertama adalah capital gain yang didapatkan dari hasil menjual saham dengan harga yang lebih tinggi daripada harga belinya.
Selain
itu, ada pula keuntungan dalam dunia saham lainnya dari dividen yang dibagikan
perusahaan tempat kita membeli saham.
Dividen
ini dibagikan satu tahun sekali setelah rapat umum pemegang saham. Namun tidak
perlu repot, kedua keuntungan ini secara otomatis akan masuk ke rekening
investor.
Sementara,
jika kamu berinvestasi menggunakan reksa dana saham, keuntungan yang diperoleh
adalah dividen dalam reksadana.
Uang
yang diinvestasikan untuk reksa dana akan diatur oleh manajer investasi agar
mendapatkan keuntungan dan menambah nilai aktiva bersih reksa dana saham
tersebut.
Mengutip
dari The Balance, investasi reksadana lebih membutuhkan biaya. Pasalnya, kamu
harus membayar tenaga agen pengelola, serta biaya penarikan dana.
4. Pihak perantara
Perbedaan
keempat antara reksadana dan saham adalah pihak perantaranya. Nah, perantara
ini bertugas menghubungkan investor dengan berbagai aksi investasi.
Khusus
untuk reksadana, ada manajer investasi yang membantu investor dalam investasi
reksa dana. Dengan adanya manajer investasi, investor akan dimudahkan untuk
melakukan jual beli produk investasi melalui agen penjual reksa dana.
Hal
ini secara otomatis akan dikerjakan, kamu hanya perlu mendanai investasi saja. Sementara,
investor saham biasanya mengenal pihak perantara pedagang efek atau broker.
Untuk
membeli saham, sebagai investor kamu perlu membuka rekening di perusahaan
broker. Namun, keputusan bagaimana mengelola uang investasi tersebut sepenuhnya
diserahkan pada investor.
Oleh
karena itu, jika kamu berinvestasi saham, kamu harus dapat melakukan keputusan
investasi yang tepat berdasarkan analisis terhadap kondisi pasar.
5. Jangka waktu investasi
Perbedaan
jangka waktu investasi reksa dana dan saham juga berbeda. Bahkan, tak jarang
semua jenis investasi reksadana memiliki jangka waktu yang sama.
Misalnya,
reksadana saham idealnya untuk jangka panjang yaitu di atas tujuh tahun. Sementara,
reksadana dengan jangka waktu investasi yang lebih singkat yaitu 2 tahun bisa
memilih reksadana pasar uang.
Namun, berbeda lagi untuk investasi saham di mana pada umumnya saham menjadi investasi jangka panjang, idealnya lebih dari 10 tahun.
Oleh karena itu, penting juga untuk memahami mana yang sesuai dengan target dan rencana keuangan kamu.
6. Fleksibilitas memilih
Perbedaan mencolok antara reksadana dan saham adalah fleksibilitas dalam membeli produk saham.
Dalam investasi saham, investor menjadi pemegang dana, sehingga mereka bisa bebas memilih dan membeli saham mana pun.
Sementara itu, dalam reksadana, investor memberikan dana kepada manajer investasi.
Jadi, merekalah yang bertanggung jawab mengelola saham yang akan dibeli. Dengan begitu, investor tidak perlu khawatir dalam pemilihan saham.
7. Biaya pajak
Perbedaan
berikutnya antara reksadana dan saham adalah biaya pajaknya. Untuk investasi saham
akan dikenakan pajak final sebesar 0,1% setiap kali investor melakukan
penjualan.
Kemudian,
investor akan dikenakan pajak sebesar 10% saat mendapatkan dividen dari
perusahaan.
Berbeda
jauh dengan saham, investasi reksadana menjadi salah satu produk yang tidak
dikenakan pajak. Namun, keutungan yang didapatkan dari reksadana harus tetap
dilaporkan dalam SPT tahunan.
8. Modal minimum investasi
Modal minimum investasi juga menjadi perbedaan mencolok di antara reksadana dan saham.
Dalam investasi saham, modal awal yang wajib dikeluarkan investor mukan relatif lebih besar. Umumnya, dana setoran awal yang dikeluarkan bisa mencapai jutaan rupiah.
Sebaliknya, reksa dana menjadi investasi yang bisa dilakukan dengan modal kecil mulai dari puluhan ribu rupiah saja.
Maka dari itu, tak heran jika investasi reksadana menjadi pilihan populer untuk para investor pemula.
9. Proses pembelian
Perbedaan
mencolok berikutnya antara reksadana dan saham adalah proses pembeliannya. Saham
menjadi produk investasi yang membutuhkan proses pembelian lebih singkat dibandingkan
reksadana.
Ketika
kamu membeli saham, kamu hanya perlu melakukan pembeli via bursa atau aplikasi
pihak ketiga. Setelah melakukan transaksi, kamu sudah bisa memiliki saham
dengan hanya menunggu beberapa saat saja.
Uniknya lagi, pembelian reksadana memerlukan proses pembelian yang lebih panjang dari saham.
Setelah kamu membeli reksadana dari agen penjual, kamu akan dihubungkan dengan manajer investasi dan bank yang menyimpan aset reksadana.
10. Proses pencairan dana
Sama
dengan proses pembelian, proses pencairan dana antara reksadana dan saham juga
memiliki perbedaan jangka waktu.
Pasalnya,
pencairan dana saham ternyata lebih cepat dan bisa dilakukan tanpa pihak
ketiga, sehingga pencairan dana ke rekening investor jauh lebih cepat.
Sementara
itu, untuk pencairan reksa dana membutuhkan waktu yang lebih lama karena butuh
diproses dahulu oleh pihak ketiga. Biasanya, pencairan reksa dana bisa memakan
waktu sekitar 5 hari kerja.
Nah,
itulah deretan perbedaan antara reksadana dan saham yang bisa Mamikos
rangkumkan untuk kamu.
Intinya, investasi reksadana lebih cocok untuk pemula yang tidak berpengalaman dalam investasi.
Sementara, investasi saham lebih cocok untuk investor dengan pehaman baik mengenai pasar modal.
Buat kamu yang ingin mengulik lebih banyak informasi lainnya seputar produk investasi, kamu bisa kunjungi situs blog Mamikos dan temukan informasinya di sana.
Klik dan dapatkan info kost di dekat mu: