Perbedaan Senyawa Organik dan Anorganik Beserta Contohnya Lengkap
Perbedaan Senyawa Organik dan Anorganik Beserta Contohnya Lengkap – Kamu pernah menemukan pertanyaan apa perbedaan senyawa organik dan anorganik beserta contohnya? Jika berada di jenjang sekolah menengah atas mungkin pernah diharuskan menjawab pertanyaan tersebut.
Keduanya merupakan zat kimia yang ada dalam tubuh manusia maupun lingkungan sekitar. Keberadaannya sangat bermanfaat bagi tubuh manusia maupun kebutuhan manusia itu sendiri. Misalnya, untuk kebutuhan produksi barang untuk memenuhi kebutuhan hidup
Meskipun keduanya punya fungsi sama penting, tapi memiliki ciri khas sebagai pembeda. Berikut beberapa pertanyaan seputar senyawa-senyawa tersebut beserta penjelasannya.
Sebutkan Pengertian Senyawa Organik dan Anorganik!
Daftar Isi
- Sebutkan Pengertian Senyawa Organik dan Anorganik!
- Sebutkan Aspek-aspek Penting Pembeda Komposit Organik dan Anorganik
- Komposisi Unsur Penyusunnya
- Jenis Ikatan Kimia
- Apa yang Dimaksud Homeostatis dalam Tubuh Manusia?
- Jelaskan Proses Pembentukan Kimia pada Komposit Organik dan Anorganik?
- Apa Saja Contoh Komposit Organik dan Anorganik?
Daftar Isi
- Sebutkan Pengertian Senyawa Organik dan Anorganik!
- Sebutkan Aspek-aspek Penting Pembeda Komposit Organik dan Anorganik
- Komposisi Unsur Penyusunnya
- Jenis Ikatan Kimia
- Apa yang Dimaksud Homeostatis dalam Tubuh Manusia?
- Jelaskan Proses Pembentukan Kimia pada Komposit Organik dan Anorganik?
- Apa Saja Contoh Komposit Organik dan Anorganik?
Selain pertanyaan mengenai perbedaan senyawa organik dan anorganik beserta contohnya, yang sering muncul adalah essai dengan soal untuk menyebutkan pengertiannya. Secara singkat jawaban yang bisa diberikan adalah:
Komposit organik merupakan molekul mengandung karbon serta atom hidrogen, kecuali karbonat, oksida karbon, serta karbida. Kekhasan yang dimiliki atom karbon dapat membentuk senyawa-senyawa kimia.
Atom karbon juga memiliki kemampuan mengikat satu sama lain kemudian menghasilkan rantai panjang atau menyerupai cincin dengan molekul beragam. Zat kimia ini dihasilkan dari peristiwa atau aktivitas mahkluk hidup, misalnya tumbuhan hijau yang menghasilkan pati.
Contoh lainnya yang ada di tubuh manusia adalah glukosa, asam amino, serta lemak. Selain itu, juga berbagai zat kimia yang dipakai untuk kebutuhan manusia, seperti gula serta bensin.
Sedangkan perbedaan senyawa organik dan anorganik beserta contohnya adalah dari bahan pembentuknya. untuk anorganik terbentuk dari alam mineral. Unsur pembentuknya bukan dari atom karbon, melainkan unsur logam serta non logam.
Terdapat dua jenis yang paling sering ditemukan, yaitu paliatomik (terdiri atas lebih dari 3 jenis unsur) dan biner (terdiri atas 2 unsur saja, yaitu logam serta non logam).
Contoh zat yang ada dalam tubuh manusia adalah oksida karbon (CO) dan asam lambung. CO merupakan gas tidak berwarna, tidak berbau, juga memiliki sifat racun. Gas ini terbentuk dari hidrokarbon yang dibakar dengan oksigen terbatas sehingga pembakaran tidak sempurna.
Asam lambung atau HCI yaitu gas yang dapat membunuh kuman serta mengeluarkan hormon sekretin juga kolesistokinin pada usus. Apabila jumlahnya berlebihan dapat menjadi salah satu pemicu nyeri pada manusia.
Sebutkan Aspek-aspek Penting Pembeda Komposit Organik dan Anorganik
Dari pengertian kedua zat kimia ini dapat disimpulkan bahwa keduanya memiliki perbedaan di berbagai aspek. Berikut 6 aspek yang membedakan keduanya secara signifikan:
Komposisi Unsur Penyusunnya
Dalam komposisi unsur pembentuk, anorganik dapat dibentuk dari semua jenis unsur yang ada. Sedangkan organik hanya berasal dari C dan H, kemudian O, N, P, S, dan Kolagen.
Jenis Ikatan Kimia
Perbedaan senyawa organik dan anorganik beserta contohnya dari jenis ikatan kimianya, organik memiliki ikatan kovalen dan anorganik ikatan ionik.
Titik Didih/Leleh
Kedua jenis komposit kimia ini masing-masing memiliki titik didih serta leleh berbeda. Untuk unsur-unsur organik titik didihnya rendah sedangkan anorganik tinggi.
Kelarutan Dalam Air
Selain itu, apabila dilarutkan ke dalam air komposit organik tidak akan larut sedangkan anorganik larut. Namun, apabila menggunakan pelarut khusus, maka hasilnya berbalik.
Daya Hantar Listrik
Perbedaan senyawa organik dan anorganik beserta contohnya berikutnya adalah dari segi daya hantar listirk. Jika anorganik dapat menghantarkan arus listrik, maka organik sebaliknya.
Selain unsur-unsur tersebut, pembeda lainnya adalah sifat pembuatan garam pada komposit anorganik (nonbiologis) ternyata tidak terdapat pada komposit organik (biologis)
Adapula prinsip mengenai adanya karbon dan tidak pada senyawa-senyawa tersebut. Yaitu seluruh komposit biologis memiliki karbon sedangkan komposit nonbiologis tidak. Namun, pada kenyataannya teori tidak selalu sejalan dengan realita.
Jadi, hal ini juga tidak dapat dijadikan penyataan 100% benar mengenai perbedaan senyawa organik dan anorganik beserta contohnya. Bahkan bisa dikatakan, tidak semua perbedaan yang dinyatakan benar-benar solid, karena ada beberapa faktor bisa menggugurkannya.
Apa yang Dimaksud Homeostatis dalam Tubuh Manusia?
Kedua jenis zat kimia baik biologis maupun nonbiologis sangat dibutuhkan oleh manusia dengan nilai konstan atau setimbang. Keadaan di mana komposisi kimia serta fisiokimia berimbang disebut dengan homeostatis.
Keseimbangan ini hanya bisa terjadi apabila semua sistem tubuh dapat bekerja serta berinteraksi sesuai dengan fungsi masing-masing dalam memenuhi kebutuhan tubuh. Beberapa parameter biologis yang memengaruhinya adalah temperatur tubuh, konsentrasi ion hidrogen, tekanan osmotik pada cairan, dan kandungan protein serta gula.
Perbedaan senyawa organik dan anorganik beserta contohnya yang dibutuhkan tubuh manusia adalah dalam segi jumlah kebutuhannya. Misalnya zat-zat nonbiologis seperti karbohidrat, lemak, protein, serta vitamin, takarannya akan berbeda.
Begitupula dengan mineral biologis ada dalam tubuh, jumlahnya harus seimbang agar bisa menjaga sistem tubuh berjalan sebagaimana mestinya. Jadi, zat kimia merupakan hal penting bagi tubuh, tapi harus diperhatikan kadarnya masing-masing.
Jelaskan Proses Pembentukan Kimia pada Komposit Organik dan Anorganik?
Perbedaan senyawa organik dan anorganik beserta contohnya juga dilihat dari proses pembentukan masing-masing komposit. Ini merupakan pembeda paling umum di mana, kedua jenis komposit ini memiliki proses pembentukan berbeda.
Komposit biologis dihasilkan dari peristiwa atau aktivitas mahkluk hidup. Sedangkan komposit nonbiologis dibentuk melalui proses tanpa campur tangan mahkluk hidup atau terjadi dengan sendirinya. Meski demikian juga bisa dihasilkan dari eksperimen manusia.
Akan tetapi, saat ini juga telah ditemukan bahwa senyawa-senyawa biologis juga bisa dihasilkan dari proses buatan. Selain itu, juga ditemukan di luar angkasa di mana tidak ada mahkluk hidup.
Jadi, perbedaan senyawa organik dan anorganik beserta contohnya dalam segi proses pembentukannya ini juga tengah dipertanyakan keabsahannya. Apakah masih benar-benar bisa dipercaya atau tidak.
Apa Saja Contoh Komposit Organik dan Anorganik?
Perbedaan senyawa organik dan anorganik beserta contohnya dapat terlihat dengan jelas dari contoh-contoh nyatanya yang bisa ditemukan dalam tubuh manusia maupun di sekitar lingkungan hidup manusia.
Sebagai contoh senyawa organik yang ada dalam tubuh, yaitu glukosa, asam amino, dan lemak. Sedangkan yang bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari adalah hidrokarbon alifatik berupa bensin, parafin, gas metana, serta gas asetilena.
Selain itu juga terdapat senyawa aromatik, seperti benzena, piridin, dan analin. Alkohol, aldehid, keton, dan ester juga termasuk di dalam 16 juta senyawa organik yang dikenal manusia. Namun, yang paling dikenal adalah gula dan bensin.
Untuk contoh senyawa anorganik adalah NaCI atau natrium klorida, tapi mungkin kamu akan lebih mengenalnya dengan sebutan garam dapur. Selain itu juga ada CaCo3 yaitu kalsium karbonat yang terdapat dalam bebatuan di berbagai wilayah di dunia.
Natrium hidroksida juga salah satu contohnya, masuk dalam kategori basa kauskatik. Penggunaannya bisa dalam produksi kertas, sabun, maupun tekstil. Natrium hidroksida ini merupakan reaksi antara natrium oksida dengan air.
SiO2 atau silikon dioksida juga salah satu contohnya serta sangat mudah ditemukan di sekitar kamu. Bentuknya adalah pasir silika/kuarsa yang didapat langsung dari alam atau dari proses sintetis. Penggunaannya biasanya dalam pembuatan kaca maupun serat optik.
Dari penjelasan dan pertanyaan-pertanyaan tersebut, kamu sudah bisa menyimpulkan bahwa. Senyawa-senyawa kimia organik maupun anorganik, memiliki ciri dan sifat tersendiri sehingga menjadi unsur pembedanya.
Meskipun demikian, unsur pembeda ini terkadang tidak mutlak 100% karena ada faktor-faktor yang menggugurkannya. Namun, tetap perbedaan senyawa organik dan anorganik beserta contohnya yang benar-benar valid.
Klik dan dapatkan info kost di dekatmu: