Hai, Pergilah Merantau, Agar Kamu Dapat Merasakan 17 Hal Ini

Meski pun berat, sesungguhnya merantau adalah salah satu fase yang hampir pasti harus dihadapi oleh sebagian anak remaja, termasuk kamu? Merantau sendiri memang dilakukan sebagian anak remaja untuk beberapa tujuan, ada yang ingin melanjutan pendidikan dan adapula yang bertujuan untuk mencari kehidupan yang lebih layak lagi.

Jika kamu memiliki tujuan merantau seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tentu merantau akan menjadi fase yang harus kamu lalui. Kenangan bersama keluarga, sahabat, dan juga kerabat dekat di kampung halaman seharusnya bisa menjadi energi tambahan untuk kamu meraih kesuksesan di kota orang, bukan malah menjadi penghambat yang memperberat langkahmu.

Nyatanya, memang tidak seluruh dari anak rantau bisa meraih kesuksesan di kota orang. Ada beberapa yang memang harus terpaksa pulang tanpa membawa apa-apa karena beberapa alasan yang menjadi penyebab kegagalan. Bahkan, di beberapa kasus ada pula anak rantau yang harus kembali pulang dengan keadaan yang sudah rusak tak seperti ketika awalnya mereka pergi merantau.

Tentu tidak mau hal seperti ini terjadi dengan kamu bukan? Namun, tak semua anak rantau akan menjadi rusak karena banyak pula yang sudah membuktikan kepada keluarganya bahwa anak rantau bisa meraih kesuksesan di tanah orang. Ingin seperti mereka? Pergilah merantau, dan kamu pun akan merasakan 17 hal ini sebelum meraih kesuksesan.

Pergilah Merantau Agar Kamu Dapat Merasakan 17 Hal Ini

Pergilah Merantau Agar Kamu Dapat Merasakan 17 Hal Ini

Di Indonesia, terbukti banyak sekali manfaat merantau yang menjadikan pribadi anak rantau semakin terbentuk dan menjadi dewasa ketika jauh dari rumahnya. Tak heran, jika banyak orang di sekitarnya akan berdecak kagum, sekaligus memberi ucapan selamat atas keberhasilan anak yang merantau di kota. Di lain sisi, banyak anak merantau berpikir bisa bebas dari aturan rumah.

Namun siapa sangka, perantauan yang katanya bebas, berbeda dengan kenyataannya setelah dijalani. Ternyata, menjadi anak perantauan tidaklah mudah. Kamu akan merasakan beberapa hal yang membuat kamu merasa hidup kamu sangatlah berat hingga bersyukur karena bisa menjadi salah satu anak rantau.

1. Kemandirian Kamu Akan Terbentuk

Bagi kamu yang belum pernah merasakan menjadi anak rantau, menurut kamu apa yang akan kamu rasakan ketika kamu jauh dari orang tua? Kesepian karena harus melakukan segala sesuatu serba sendiri? Hal seperti ini sebenarnya tak bisa menjadi alasan kamu untuk tidak merantau. Tanpa kamu sadari sebenarnya jauh dari orang tua akan membentuk kamu menjadi pribadi yang lebih mandiri lagi.

Mengapa demikian? Karena tak ada lagi yang dapat kamu andalkan ketika di kota orang selain diri kamu sendiri. Dengan cara melatih diri sendiri nantinya akan menjadikan kamu lebih mandiri dan membuat kamu bisa bertahan hidup di kota orang. Dan nantinya kemandirian kamu ini akan berguna hingga hidup kamu di masa depan.

2. Belajar Bertanggung Jawab

Sadarkah kamu? Ketika kamu bertanya kepada kedua orang tua ingin merantau ke kota orang dan orang tua kamu menyetujuinya, sesungguhnya orang tua kamu telah menyelipkan rasa percaya yang penuh kepada kamu. Kedua orang tua kamu sepenuhnya yakin bahwa kamu bisa bertanggung jawab untuk diri kamu sendiri. Kepercayaan dari orang tua yang telah diberikan kepada kamu ini tentu tidak boleh kamu sia-siakan bukan? Untuk itu belajarlah untuk bertanggung jawab dari hal-hal kecil.

Apabila kamu meminta izin untuk merantau karena ingin bekerja, maka bekerjalah sebaik mungkin. Namun, apabila kamu merantau dengan tujuan ingin melanjutkan pendidikan maka belajarlah dengan rajin agar bisa meraih gelar sarjana secepata mungkin dengan hasil yang memuaskan. Lebih dari itu, tanggung jawab kamu ketika resmi menjadi seorang perantau adalah menjaga kepercayaan yang diberikan kepadamu.

3. Belajar Me-manage Diri Sendiri

Selama jauh dari orang tua, banyak anak rantau yang sudah merasakan banyak perubahan dari diri mereka, salah satunya adalah me-manage diri sendiri. Jika dulunya di rumah segala sesuatu yang berkaitan dengan diri kamu sendiri selalu dibantu oleh keluarga atau orang-orang terdekat, kini ketika merantau kamu sudah bisa melakukan segala sesuatu sendiri. Tentu cukup membanggakan bukan?

Pergi merantau dan jauh dari orang tua ternyata memang terbukti ampuh membuat kamu menjadi lebih berkembang. Lambat laun pun kamu bisa menjadi manajer yang baik untuk diri kamu sendiri. Karena kamu sudah terbiasa mengatur keuangan kamu sendiri, mengatur waktu, dan hal lainnya sendirian. Dengan begitu, apa lagi yang tidak bisa kamu kendalikan dengan diri kamu sendiri?

4. Menjadi Akuntan Untuk Diri Sendiri

Mungkin salah satu perbedaan yang paling kamu rasakan dari tahap-tahap pendidikan sebelumnya yang sudah kamu lalui adalah pola pemberian uang saku oleh orang tua. Dulu sewaktu kamu duduk di bangku SMP dan SMA, mungkin kamu sudah terbiasa menerima uang saku dengan sistem harian. Namun, ketika kamu sudah memutuskan untuk merantau, tentu hal seperti ini tidak bisa lagi kamu rasakan karena kamu sudah tinggal jauh dari rumah dan tidak bisa bertemu dengan orang tua setiap harinya.

Biasanya banyak orang tua yang memberikan uang saku dengan sistem bulanan, dan adapula yang memberikan dengan sistem mingguan. Semua tergantung dari kebijakan orang tua yang sudah dibicarakan dengan kamu sebelumnya.

Jika kamu termasuk salah satu perantau yang mendapatkan uang saku secara bulanan, tak jarang sebelum akhir bulan uang saku kamu tersebut sudah mulai menipis karena pola hidup kamu yang terlalu boros. Di awal-awal masa merantau tentu kamu akan merasa kewalahan mengatur pengeluaran.

Mengapa demikian? Karena dulunya keuangan kamu selalu aman ditangani oleh Ibu yang secara tidak langsung berprofesi sebagai akuntan pribadimu. Ibu kamulah yang selalu mengatur pemasukan dan pengeluaran setiap harinya, dan kamu pun terbiasa untuk tinggal terima beres saja. Karena hal inilah kamu pun menjadi kurang terbiasa mengatur uang.

Ketika kamu sudah memutuskan untuk pergi merantau, mau tidak mau kamu pun akan belajar menjadi akuntan bagi diri kamu sendiri. Salah satu cara bertahan hidup di perantauan tentu kamu harus bisa mengelola keuanganmu mulai dari mengatur pemasukan hingga pengeluar setiap harinya. Lambat laun pun peran Ibu yang dulunya sebagai akuntan pribadi kini bisa kamu ambil alih. Kamu hanya bisa merasakan hal seperti ini ketika merantau bukan?

5. Tidak Memiliki Uang, Tidak Bisa Makan

Ketika kamu sedang berada di kota rantau, tentu kamu tidak bisa memungkiri bahwa uang adalah segalanya. Mengapa demikian? Karena uanglah yang bisa membuat kamu bertahan hidup disana. Pernahkah terpikir di benakmu bagaimana keadaan kamu ketika kamu tidak memegang uang sama sekali? Apalagi jika kamu di kota rantau masih termasuk baru dan belum memiliki teman akrab. Tentu kamu akan kebingungan bukan akan membeli makan nantinya menggunakan apa?

Jika kamu tidak pernah mencoba untuk merantau dan masih tinggal bersama orang tua, tentu kamu tidak akan pernah merasa di posisi seperti ini bukan? Lantas bagaimana solusi menanggulanginya? Kamu diwajibkan untuk hemat uang yang kamu miliki, jika memang tidak bisa hemat kamu bisa menggadaikan atau menjual barang-barang kamu jika memang kepepet (tapi sebenarnya cara ini tidak disarankan ya).

Jika ingin lebih aman dan praktis, kamu bisa meminjam uang dengan teman-teman yang ada di kota perantauan. Jika tidak memiliki teman dekat di kota rantau, terpaksa kamu harus minta tolong kepada keluarga atau teman dekat untuk mengirimkan/meminjamkan uang terlebih dahulu.

6. Merasakan Kebebasan

Berada di kota rantau tentu akan membuat kamu merasa lebih leluasa melakukan apa saja karena tidak ada peraturan yang mengikat kamu seperti kamu berada di rumah. Namun, kebebasan inilah yang nantinya mengharuskan kamu membuat peraturan kamu sendiri agar kamu pun masih bisa mengontrol diri dan terbebas dari pergaulan yang salah.

Perlu diingat pula bahwa kebebasan ini bisa menjadi bumerang sendiri buat kamu di kota perantauan. Karena kamu sendiri yang membuat peraturan untuk diri sendiri, biasanya banyak orang terlena dengan kebebasan ini yang malah berakibat buruk dan sangat besar. Tidak perlu Mamikos contohkan juga kan akibatnya? Kalian juga sudah pasti mengetahui apa yang dimaksud dengan akibat dari kebebasan ini.

7. Menjadi Asisten Rumah Tangga bagi Diri Sendiri

Kenikmatan tinggal di rumah adalah tidak perlu terlalu repot memikirkan hal-hal kecil seperti kebersihan rumah. Bagi kamu yang terbiasa menggunakan asisten rumah tangga, tentu kamu akan menyerahkan sepenuhnya urusan membersihkan rumah bahkan sampai kamar kamu sendiri ke asisten rumah tangga bukan? Bagi kamu yang tidak memiliki asisten rumah tangga biasanya urusan kebersihan ini akan ditangani oleh ibu kamu sendiri.

Dulu ketika berada di rumah mungkin kedua orang tua kamu sering memberikan kelonggaran agar kamu tidak terlibat dalam membersihkan rumah bahkan membersihkan kamar sekalipun dikarenakan takut kamu nantinya terlalu kecapekan.

Biasanya anak sekolahan sehabis pulang sekolah masih harus melanjutkan kegiatan ekstrakulikuler serta adapula yang melanjutkan dengan bimbingan belajar, banyaknya kegiatan ini tentu membuat kamu cukup lelah dan tidak memiliki waktu untuk mengurus kebersihan rumah serta kebersihan kamar kamu sendiri.

Namun, hal ini akan berbanding terbalik ketika kamu sudah pergi merantau. Ketika kamu tinggal di kost-kostan tentu kamu harus membiasakan diri untuk menjadi asisten rumah tangga bagi diri sendiri. Mengapa demikian? Karena kamar kost merupakan milik pribadi, Anda sebagai pemiliknya memliki kewajiban untuk dapat menjaga kebersihannya. Jika kamu ingin memiliki kamar kost yang nyaman untuk ditempati, tentu kamu harus rajin bersih-bersih dan menjauhkan alasan capek dan malas untuk membersihkannya.

8. Merantau Membuat Kamu Paham Arti Semboyan “Pulang ke Rumah = Perbaikan Gizi”

Biasanya karena terlalu sibuk dengan urusan kuliah yang menumpuk ditambah dengan alasan harus berhemat, banyak anak rantau yang kurang memperhatikan asumsu gizi dalam makanan yang mereka konsumsi setiap harinya. Apakah kamu juga demikian? Tentu ketika sedang merantau kamu baru merasakan bukan betapa berharganya makan di rumah dengan sajian menu makan bergizi di setiap harinya.

Maka dari itu ketika waktu liburan kuliah tiba, momen pulang ke rumah benar-benar menjadi momen perbaikan gizi bagi para perantau. Di rumah akan ada ibu yang siap menyediakan makanan lezat, bersih, dan tentunya bergizi untuk kamu setiap harinya. Selain itu karena kamu yang kuliah jauh jarang makan makanan enak, Ibu pun tak segan memasak ekstra untuk anaknya yang lagi pulang ke rumah.

9. Di Kota Orang Merasa Homesick, Ketika Berada di Rumah Menjadi Rindu Kota Rantau

Ketika kita sedang berada di kota perantauan, setiap harinya pasti kita merasakan rindu akan suasana kampung halaman, rindu akan masakan khas disana, dan sebagainya. Perasaan rindu ini pun terkadang menghanyutkan kamu di dalam suasana sedih dan memiliki rasa keinginan untuk pulang ke kota asal secepatnya. Hal ini tentu sangat wajar dialami oleh semua perantau, tidak mungkin ada perantau yang tidak pernah merasakan hal demikian.

Namun, terkadang dikarenakan kita sudah terlalu lama hidup merantau di kota orang, ketika kita sedang pulang ke kampung halaman kita malah merasakan rindu yang mendalam pula dengan kota rantau. Rindu disini mencakup banyak hal seperti rindu suasana di kota rantau, rindu aktifitas yang biasanya kamu lakukan, rindu menyantap menu makan yang setiap harinya biasa kamu santap, dan masih banyak lagi. Timbulnya perasaan demikian dianggap wajar, karena kamu sudah terbiasa dengan aktifitas tersebut disetiap harinya.

10. Tersesat Karena Tidak Hafal Jalan

Hal seperti ini pasti akan dialami oleh semua perantau, baik itu perantau di dalam maupun di luar negeri. Di saat kamu tiba di kota rantau untuk pertama kalinya, tentu tidak mungkin bukan jika kamu langsung tahu arah jalan disana? Kamu membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bisa menghafal jalan-jalan di kota baru tentunya.

Namun tak perlu cemas, lama kelamaan kamu pun akan terbiasa tersesat karena tidak hafal jalan. Rajin-rajinlah bertanya kepada masyarakat setempat jika kamu sedang tersesat, atau jika tidak kamu pun bisa memanfaatkan aplikasi Google Map yang ada di smartphone kamu.

11. Ketika Sedang Sakit, Kamu Akan Merasa Tersiksa Sendiri

Memutuskan untuk merantau berarti secara tidak langsung kamu juga harus siap menjadi seorang penyendiri dan siap menanggung segala hal sendiri. Misalnya saja ketika sedang sakit, kamu tentu tidak ingin bukan merepotkan orang lain atau bahkan sampai membuat orang lain khawatir? Satu-satunya cara agar kamu menghindari kedua situasi tersebut adalah dengan beristirahat di kost dan berdiam di kamar hingga kondisi kesehatan kamu membaik. Hal ini tentu akan menyiksa diri kamu sendiri, karena disaat kondisi lemah kamu tetap harus kuat menjalani semuanya serba sendiri seperti membeli makanan, membeli obat, dan lainnya.

Namun, jika kamu merupakan orang yang terbuka mungkin kamu masih bisa menghindari kondisi seperti ini. Mengapa demikian? Karena kamu masih bisa meminta pertolongan kepada teman satu kosan ataupun teman kampus untuk mengantarkan kamu ke dokter, membelikan makanan, hingga menemani kamu di kost hingga sembuh.

Karena kamu termasuk orang yang terbuka dengan orang lain, kamu pun harus bersedia pula untuk direpotkan oleh teman kamu jika nantinya mereka ada di kondisi sakit. Dengan demikian, kamu pun tidak perlu berhutang budi lagi dan keluarga kamu yang berada jauh disana juga tak akan khawatir dengan kondisi kamu karena sudah ada teman yang menjaga kamu.

12. Merasa Terasingkan Karena “Roaming”

Semua perantau tentu pernah merasakan hal yang satu ini yakni merasa terasingkan karena “roaming” dengan bahasa baru. Ketika kamu memutuskan untuk merantau, tentu kamu juga harus siap untuk menerima bahasa-bahasa baru dan turut mempelajarinya agar kamu tidak “roaming” terlalu lama. Karena ketika berada di kota orang, kamu akan merasa terasingkan oleh orang-orang sekitar apabila kamu tidak mengerti atau paham terhadap apa yang mereka katakana (bahasa). Hal ini berlaku untuk Perantau di Indonesia dan di luar Indonesia.

Tak perlu khawatir dengan kondisi seperti ini, kamu masih bisa menanggulanginya dengan cara mempelajari bahasa mereka satu per satu. Kamu bisa memulainya dengan menanyakan arti dari setiap kata yang keluar dari mulut mereka misalnya. Kemudian kamu pun bisa mengulangi kata tersebut disetiap obrolan bersama mereka. Nantinya lama kelamaan kamu pun akan terbiasa dengan bahasa tersebut dan terjauh dari kata “roaming”.

13. Kita Semua Adalah Keluarga

Ketika kamu memutuskan untuk merantau di sekitaran Indonesia, tak menuntut kemungkinan kamu akan bertemu teman-teman baru yang berasal dari berbagai penjuru daerah. Disaat kamu sudah resmi berstatus sebagai perantau, kamu tak akan pernah menghiraukan teman yang baru kamu temui itu berasal dari suku apa, kota apa, atau berkulit hitam, dan sebagainya.

Mengapa demikian? Karena ketika menjadi perantau, rasa persaudaraan kamu akan lebih tinggi terhadap sesama. Kamu tak akan pernah menghiraukan latar belakang dari seseorang karena kamu menganggap bahwa kamu dan mereka sama halnya.

Hal yang satu ini mungkin tidak akan pernah kamu rasakan jika kamu tidak keluar dari zona nyamanmu yakni rumah sendiri. Kamu nantinya akan bersyukur karena memiliki banyak teman yang sudah dianggap sebagai keluarga sendiri dan berasal dari berbagai daerah.

Banyak keuntungan yang bisa kamu petik, misanya saja ketika berlibur ke kota tempat dimana teman kamu berasal maka kamu pun tak perlu repot-repot lagi mencari penginapan karena kamu bosa menumpang sejenak di rumah temanmu tersebut.

14. Mencari Kesibukan Sendiri Disaat Tidak Bisa Pulang ke Kampung Halaman

Liburan kuliah merupakan momen yang paling berharga bagi para perantau untuk pulang ke kampong halaman dan bertemu keluarga. Namun, sayangnya tidak semua anak rantau bisa merasakan hal ini. Ada beberapa perantau yang terhalang beberapa hal dan menyebabkan mereka tidak bisa pulang ke kampung halaman. Cukup menyedihkan bukan?

Tak perlu khawatir, jika kamu nantinya merasakan hal seperti ini kamu masih bisa melampiaskan rasa rindumu terhadap kampung halaman dan keluarga dengan melihat foto-foto kebersamaan dengan keluarga di handphonemu. Selain itu, kamu pun bisa mencari kesibukan lain seperti mengerjakan skripsi, jalan-jalan ke luar kota, mendaki gunung, camping, ikut kegiatan bakti sosial, dan sebagainya untuk mengisi waktu libur panjang kamu.

15. Beda Kota, Beda Budaya dan Beda Cita Rasa Makanan

Hal yang satu ini juga pasti akan di alami oleh semua perantau baik yang masih di sekitaran Indonesia maupun yang pergi merantau ke negara tetangga. Banyak yang merasa cukup sulit untuk beradaptasi dengan hal yang satu ini. Jangankan di luar negeri, di Indonesia sekalipun masih sulit untuk bisa cepat beradaptasi dengan budaya serta cita rasa makanan yang tentunya setiap daerah akan berbeda-beda. Namun, tak perlu cemas karena perlahan kamu pun pasti akan bisa menyesuaikan dan beradaptasi dengan budaya dan membiasakan lidah menyantap makanan yang ada di kota baru.

16. Skripsi dan Pekerjaan Dilakukan Bersamaan Demi Meraih Kesuksesan

Merantau memang dianggap sebagian kalangan sebagai pilihan untuk mendapatkan pendidikan yang terbaik. Banyak anak rantau yang rela tidak pulang ke kampung halaman dan menahan rasa rindunya demi sebuah kesuksesan yang membanggakan keluarga di kampung halaman.

Adapula para perantau yang memilih untuk bekerja sambil melanjutkan kuliah demi mendapatkan uang saku tambahan tanpa harus menambah beban keluarga di kampung halaman. Jika kamu nantinya merasakan berada di posisi demikian, maka kamu hanya bisa berjuang di kota rantau ketika liburan sambil bekerja dan menyelesaikan skripsi agar tidak terbengkalai.

17. Menjadi Telaten Dalam Menyelesaikan Pekerjaan Rumah

Dan yang terakhir, kamu lama-kelamaan akan merasa lebih telaten dalam menyelesaikan beragam pekerjaan rumah yang mungkin sebelumnya tidak pernah kamu sentuh di rumah. Hal ini bisa terjadi karena sudah tidak ada lagi yang selalu bisa diharapkan untuk dapat membantu kamu menyelesaikan berbagai masalah. Kamu dituntut menjadi pribadi yang mandiri dan serba bisa menyelesaikan segala sesuatunya sendiri.

Dimulai dengan kemampuan membersihkan dan merapikan kamar, memasak berbagai makanan, mencuci baju dan menyetrika baju, sampai dengan mengerjakan pekerjaan sederhana yang terkesan simple namun belum tentu bisa kamu lakukan jika tak harus merantau. Meskipun terkesan sepele, jika kamu menguasainya tentu dapat berguna di kemudian hari bukan?

Orang tua kamu yang ada di kampung halaman pun akan turut senang ketika nantinya kamu pulang kerumah bisa membantu segala pekerjaan rumah yang mungkin sebelumnya pernah kamu sentuh.

Terbukti ada banyak hal yang dapat kamu rasakan ketika kamu membulatkan tekad untuk merantau ke kota orang. 17 hal yang akan kamu rasakan tersebut juga secara tidak langsung telah menuntun kamu ke jalan yang lebih baik lagi. Pendidikan memang adalah sesuatu hal yang harus diperjuangkan. Sekalipun, kamu harus memperjuangkan pendidikanmu itu ke kota orang.

Kamu akan mendapatkan banyak hal-hal baru yang mungkin sebelumnya tidak pernah kamu ketahui untuk menuntut masa depanmu. Meski berat, namun hal inilah yang menjadi nilai plus anak rantau. Jadi jangan ragu lagi untuk pergi merantau ya! Jangan lupa untuk selalu berkunjung ke situs blog Mamikos untuk mendapatkan informasi ter-update dan informasi menarik lainnya. Dan jangan lupa pula download aplikasi Mamikos di Play Store untuk akses yang lebih praktis lagi. Temukan pula informasi seputar lowongan kerja, kost-kostan, serta sewa apartemen hanya di Mamikos.

Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idaman mu: