6 Perkara yang Membatalkan Puasa Menurut Islam dan Penjelasannya
6 Perkara yang Membatalkan Puasa Menurut Islam dan Penjelasannya – Ada beberapa hal yang harus kamu tahu sebelum melaksankan puasa.
Salah satunya adalah hal-hal yang membatalkan puasa. Namun, selain itu ada beberapa hal lain yang harus kamu ketahui, lho.
Untuk lebih jelasnya, yuk simak beberapa informasi tentang puasa sampai perkara yang membatalkan puasa berikut ini!
Pengertian Puasa
Puasa merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang wajib dilakukan oleh umat Muslim selama bulan Ramadan.
Puasa Ramadan adalah ibadah yang dilakukan dengan menahan diri dari makan, minum, dan aktivitas lainnya mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
Selain itu, puasa juga melibatkan aspek keimanan, di mana umat Muslim diharapkan untuk meningkatkan ibadah, introspeksi diri, serta meningkatkan ketaatan dan keimanan kepada Allah SWT.
Puasa juga dianggap sebagai bentuk pengendalian diri dan pengekangan hawa nafsu, serta sebagai sarana untuk meningkatkan empati terhadap orang-orang yang kurang beruntung dan memperkuat hubungan sosial dengan berbagi makanan kepada yang membutuhkan.
Syarat Sah Puasa
Setelah tahu pengertian puasa, kamu harus memahami syarat sah puasa sebelum masuk pada pembahasan perkara yang membatalkan puasa.
1. Niat yang Jelas
Niat merupakan bagian penting dari ibadah puasa dalam Islam. Seorang Muslim harus memiliki niat yang tulus dan jelas sebelum memulai puasa.
Niat tersebut menunjukkan tujuan ibadah puasa, yaitu sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT.
2. Menjaga Puasa Mulai dari Terbit Fajar hingga Terbenam Matahari
Puasa wajib dilakukan mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari selama bulan Ramadan. Ini merupakan ketetapan agama yang harus dipatuhi oleh umat Muslim.
3. Berada dalam Keadaan Berakal saat Memulai Puasa
Seseorang harus dalam keadaan sehat berakal saat memulai puasa. Ini penting untuk memastikan bahwa seseorang mampu menjalankan puasa dengan baik dan tanpa hambatan.
4. Mencapai Usia Baligh atau Dewasa
Puasa wajib dilakukan oleh individu yang telah mencapai usia baligh atau dewasa.
Ini menandakan bahwa seseorang sudah memiliki kematangan fisik dan mental untuk menjalankan ibadah puasa dengan penuh tanggung jawab.
5. Tidak Sedang dalam Keadaan Haid atau Nifas bagi Wanita
Wanita yang sedang dalam keadaan haid atau nifas tidak diwajibkan untuk berpuasa selama masa tersebut.
Hal ini karena kondisi tersebut dianggap sebagai masa istirahat dari ibadah puasa, dan mereka dapat menggantinya di kemudian hari setelah kondisi tersebut berakhir.
Manfaat Puasa
Sebelum masuk pada pembahasan perkara yang membatalkan puasa, yuk pelajari juga beberapa manfaat puasa sebagai berikut!
1. Kebersihan Rohani
Puasa tidak hanya menyangkut menahan diri dari makanan dan minuman, tetapi juga mempertajam fokus spiritual.
Dengan menjalankan puasa, individu diberi kesempatan untuk membersihkan jiwa mereka dari gangguan dunia luar, dan lebih mendalam dalam refleksi spiritual.
Dalam keheningan puasa, mereka memperkuat hubungan mereka dengan Tuhan dan menemukan kedamaian batin yang mendalam.
2. Disiplin dan Pengendalian Diri
Puasa adalah latihan disiplin yang kuat bagi tubuh dan pikiran.
Dalam menahan diri dari keinginan makanan dan minuman selama berjam-jam, seseorang belajar untuk mengendalikan dorongan dan keinginan negatif lainnya.
Ini mengajarkan individu untuk lebih sadar akan tindakan dan keputusan mereka, membentuk karakter yang lebih kuat dan berkomitmen dalam hidup.
3. Kesehatan Fisik
Secara fisik, puasa memiliki sejumlah manfaat positif.
Selain membersihkan tubuh dari racun melalui proses detoksifikasi alami, puasa juga dapat meningkatkan fungsi sistem pencernaan dan menurunkan berat badan secara sehat.
Dengan membatasi pola makan selama puasa, individu juga dapat memperbaiki kebiasaan makan mereka, menciptakan fondasi yang lebih kuat untuk kesehatan jangka panjang.
4. Empati dan Kepedulian Sosial
Puasa mengajarkan empati dan keprihatinan terhadap mereka yang kurang beruntung.
Ketika seseorang merasakan rasa lapar dan kebutuhan selama puasa, mereka lebih cenderung untuk memahami dan membantu orang lain yang membutuhkan.
Ini memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat, menciptakan rasa solidaritas dan saling peduli yang kuat di antara anggota komunitas.
5. Peningkatan Kualitas Hidup
Puasa membawa perubahan positif dalam kualitas hidup secara keseluruhan.
Dengan menciptakan ruang untuk refleksi dan introspeksi, individu memiliki kesempatan untuk mengevaluasi nilai-nilai mereka, memperbaiki kebiasaan buruk, dan merencanakan langkah-langkah menuju pertumbuhan pribadi yang lebih baik.
Selain itu, puasa juga memperkaya kehidupan sosial dan spiritual, menciptakan hubungan yang lebih dalam dengan Tuhan dan orang lain di sekitar mereka.
Perkara yang Membatalkan Puasa
Nah, berikut ini adalah beberapa perkara yang membatalkan puasa, pastikan untuk kamu hindari saat sedang berpuasa, ya.
1. Makan dan Minum Sengaja
Fokus utama saat menjalani puasa adalah mengendalikan hawa nafsu, terutama dalam hal makan dan minum.
Keberhasilan puasa terletak pada kemampuan untuk menahan diri dari keinginan tersebut.
Penting untuk diingat bahwa yang dapat membatalkan puasa adalah makan dan minum secara sengaja selama periode puasa.
Namun, jika seseorang lupa dan secara tidak sengaja makan atau minum, puasanya tetap sah dan tidak perlu diulang.
Tetapi, jika ada sisa makanan atau minuman di mulut setelah lupa dan secara tidak sengaja makan atau minum, itu harus segera dibuang agar puasanya tetap berlaku.
Ini menggarisbawahi pentingnya kesadaran dan pengendalian diri dalam menjalankan ibadah puasa.
Jadi, salah satu perkara yang membatalkan puasa paling logis adalah makan dan minum, bukan?
2. Memasukkan Sesuatu dari Dua Lubang
Ketika seseorang menjalani pengobatan dengan cara memasukkan suatu zat, baik itu obat atau benda lainnya, melalui salah satu dari dua saluran tubuh, yakni saluran pencernaan atau dubur, dapat mengakibatkan batalnya ibadah puasa.
Sebagai contoh, pengobatan untuk mengatasi kondisi seperti ambeien yang melibatkan pemberian obat melalui saluran dubur, atau penggunaan kateter urin untuk mengobati gangguan kesehatan tertentu, keduanya dapat mengakibatkan batalnya puasa.
Dalam konteks ini, penting untuk menyadari bahwa tindakan medis semacam itu dianggap sebagai pembatal puasa karena melibatkan masuknya zat atau benda ke dalam tubuh melalui saluran yang mengandung makanan atau cairan.
Oleh karena itu, ketika menjalani prosedur medis semacam itu selama bulan puasa, diperlukan perhatian ekstra untuk memastikan keberlanjutan ibadah puasa.
3. Muntah Disengaja
Saat dalam kondisi perut kosong, terutama saat berada dalam perjalanan yang panjang atau di lingkungan yang dingin, ada kemungkinan munculnya rasa mual dan keinginan untuk muntah.
Dalam situasi seperti ini, jika memang ada kebutuhan untuk muntah, disarankan untuk mengeluarkannya daripada menahannya, karena menahan muntah dapat membuat kondisi tubuh semakin tidak nyaman.
Adapun terkait dengan muntah dan ibadah puasa, penting untuk memahami bahwa muntah dapat membatalkan puasa hanya jika terjadi secara sengaja.
Namun, jika muntah terjadi secara alami, misalnya akibat rasa mual yang tidak dapat dikendalikan, maka tidak diperlukan qadha atau penggantian hari puasa.
Hal ini sesuai dengan ketentuan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud, Ibnu Majah, dan Tirmidzi, yang menyatakan bahwa jika seseorang muntah secara tidak sengaja saat sedang berpuasa, maka puasanya tidak batal dan tidak perlu diganti.
Namun, bagi yang muntah dengan sengaja, maka wajib mengganti puasanya di lain waktu.
4. Hilang Akal atau Gila
Salah satu persyaratan utama yang harus dipenuhi oleh seorang Muslim dalam menjalankan kewajiban agamanya adalah memiliki akal yang sehat.
Kehadiran akal yang sehat menjadi kriteria penting karena tanpa itu, seseorang tidak akan dianggap bertanggung jawab atas kewajiban agamanya, termasuk dalam menjalankan ibadah yang diwajibkan.
Penting untuk dicatat bahwa persyaratan ini tetap berlaku meskipun secara fisik seseorang mampu menjalankan puasa.
Dalam konteks ini, penting untuk memahami bahwa ketentuan ini juga ditegaskan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud dan Ahmad.
Dalam hadits tersebut disebutkan bahwa hukum puasa tidak berlaku bagi tiga kategori orang, yaitu anak kecil sebelum mencapai usia baligh, orang yang tidak memiliki akal sehat (gila) sebelum kembali waras, dan orang yang sedang tertidur sebelum bangun.
Hal ini menegaskan bahwa akal yang sehat merupakan salah satu syarat mutlak bagi seseorang untuk menjalankan ibadah puasa.
5. Berhubungan Seksual
Berhubungan intim dengan pasangan suami atau istri selama siang hari dapat mengakibatkan batalnya ibadah puasa.
Hal ini disebabkan oleh ketidakmampuan untuk menahan nafsu selama menjalani puasa.
Jika seseorang melakukan hubungan seksual saat sedang berpuasa, maka ia akan diwajibkan untuk mengqadha puasanya (menggantinya di hari lain) dan membayar kifarat atau denda sebagai kompensasi atas pelanggaran tersebut.
6. Mengeluarkan Air Mani secara Sengaja
Proses pengeluaran air mani atau sperma merupakan salah satu perkara yang membatalkan puasa.
Biasanya, sperma dikeluarkan ketika seseorang terangsang oleh dorongan nafsu.
Namun, jika pengeluaran air mani terjadi karena mimpi basah, maka puasa tidak dianggap batal.
Mimpi basah adalah keadaan di mana seseorang mengeluarkan air mani secara tidak disengaja selama tidur, tanpa ada keterlibatan langsung dari dirinya.
Dalam konteks ini, penting untuk memahami bahwa walaupun pengeluaran air mani secara sengaja dapat membatalkan puasa, namun hal ini tidak berlaku jika pengeluaran sperma terjadi tanpa kesengajaan, seperti pada saat mimpi basah.
Oleh karena itu, puasa tidak dianggap batal dalam situasi tersebut.
Penutup
Semoga beberapa perkara yang membatalkan puasa di atas bisa kamu hindari agar puasa kamu lancar sampai maghrib, ya!
FAQ
Ada 6 perkara yang membatalkan puasa, yaitu:
1. Makan dan minum dengan sengaja.
2. Memasukkan sesuatu dari lubang hidung.
3. Muntah dengan sengaja.
4. Hilang akal atau gila.
5. Berhubungan seksual.
6. Mengeluarkan air mani secara sengaja.
Perkara spesifik yang membatalkan puasa bagi suami istri adalah berhubungan badan.
Perkara yang membatalkan puasa khusus wanita adalah menstruasi atau nifas.
Perkara yang membatalkan puasa sunnah adalah sama dengan perkara yang membatalkan puasa wajib.
Segala sesuatu yang tidak membatalkan puasa, maka boleh dilakukan saat berpuasa.
Klik dan dapatkan info kost di dekat mu: