Persamaan antara Perlawanan Diponegoro dan Perlawanan Pattimura Adalah? Ini Jawabannya

Diponegoro dan Pattimura adalah tokoh besar yang berperan penting dalam perlawanan rakyat Indonesia terhadap Belanda. Keduanya sama-sama menunjukkan keberanian, keteguhan hati, dan tekad kuat untuk mempertahankan tanah air dari tekanan kolonial.

Walaupun berasal dari daerah yang berbeda, perjuangan mereka memiliki beberapa kesamaan, lho.

Lalu, apa saja persamaan antara perlawanan Diponegoro dan Pattimura? Berikut penjelasan lengkapnya. 🔎📖

Ini Dia Persamaan antara Perlawanan Diponegoro dan Pattimura

1. Disebabkan oleh kebijakan Belanda yang merugikan
Perlawanan keduanya muncul karena kebijakan pemerintah kolonial yang semakin menindas.

Campur tangan Belanda dalam urusan internal daerah, penetapan pajak yang memberatkan, hingga tindakan sewenang-wenang membuat rakyat semakin terdesak. Hal ini menjadi titik awal meletusnya kedua perlawanan.

2. Semangat perlawanan berbasis kedaerahan dan keagamaan
Baik Diponegoro maupun Pattimura memiliki dukungan kuat dari masyarakat setempat. Perlawanan mereka tumbuh dari rasa cinta terhadap daerah masing-masing, disertai unsur keagamaan yang memperkuat semangat rakyat untuk bangkit melawan penjajah.

3. Menggunakan strategi perang gerilya
Keduanya menerapkan taktik gerilya untuk menghadapi pasukan Belanda yang lebih besar dan lebih modern. Strategi hit-and-run ini dianggap efektif karena memanfaatkan kondisi wilayah setempat yang lebih mereka pahami.

4. Memiliki kepemimpinan yang kharismatik
Diponegoro dan Pattimura dikenal sebagai pemimpin yang mampu menggerakkan massa. Karisma, keberanian, dan pengaruh mereka membuat rakyat percaya dan bersedia berjuang bersama hingga akhir.

5. Agama sebagai penguat semangat perjuangan
Unsur keagamaan menjadi bagian penting dalam perlawanan. Diponegoro dikenal memanfaatkan simbol dan kepercayaan Jawa yang kuat, sementara Pattimura juga memegang nilai spiritual yang mendorongnya melawan ketidakadilan.

6. Berakhir tragis karena tekanan Belanda
Kedua tokoh mengalami akhir yang menyedihkan. Diponegoro ditangkap dan diasingkan hingga wafat, sementara Pattimura dihukum gantung oleh Belanda pada 16 Desember 1817 di depan Benteng Victoria, Ambon.

Ia ditangkap setelah dikhianati orang terdekat dan tetap menolak bekerja sama dengan Belanda.

Penutup

Nah, itulah beberapa persamaan antara perlawanan Pangeran Diponegoro dan Kapitan Pattimura. 

Referensi:


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta