Contoh-contoh Pidato tentang Moral dan Etika Singkat 2024
Sedang mencari referensi contoh-contoh pidato tentang moral dan etika untuk disampaikan dalam waktu yang singkat? Simak referensinya berikut
Contoh Pidato tentang Moral dan Etika 3: Etika Berkomunikasi di Media Sosial, Perlu kah?

Advertisement
Assalamualaikum wr. wb.
Yth. Bapak Kepala SMA X
Yang saya hormati Bapak Ibu Guru SMA X
Dan yang saya sayangi teman-teman sekalian
Saya ucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan sehingga pada kesempatan yang istimewa ini saya bisa berada di tempat ini bersama teman-teman dan Ibu Bapak Guru dalam keadaan sehat tanpa kurang suatu apa pun.
Perkenankan saya menyampaikan pidato dengan judul etika berkomunikasi di media sosial, apakah perlu?
Alasan saya mengambil judul tersebut adalah karena di zaman serba digital ini hampir tidak ada yang tidak memiliki media sosial, minimal WhatsApp.
Dengan adanya internet dan perkembangan teknologi, proses interaksi jauh lebih mudah tanpa terhalang jarak dan waktu, misalnya saat kami para siswa harus menghubungi Bapak dan Ibu guru.
Sayangnya, banyak yang tidak menggunakan kesempatan tersebut dengan baik.
Interaksi tidak langsung lewat kata-kata yang seharusnya bisa menggantikan interaksi langsung justru berakhir kurang baik.
Mengapa demikian? Salah satu penyebabnya adalah karena kita belum memahami bagaimana menerapkan etika dalam menggunakan media sosial.
Misalnya saja saat menggunakan WhatsApp untuk berkomunikasi pada orang yang lebih tua, masih banyak yang menganggap bahwa lawan bicara adalah teman sebaya yang tidak perlu diperlakukan sebagaimana saat interaksi langsung terjadi.
Etika yang bisa diterapkan dalam interaksi melalui WhatsApp misalnya dengan memberikan salam atau kata sapaan saat memulai pembicaraan.
Selain itu, waktu pengiriman pesan juga menjadi sorotan. Pasti Bapak dan Ibu guru juga terganggu jika ada siswa yang mengirimkan pesan tengah malam atau terlalu pagi.
Setelah mengucapkan salam dan menulis keperluan secara padat dan singkat, kita juga perlu memberi salam penutup.
Periksa lagi apakah kita sebagai siswa sudah menyebutkan nama di awal pesan karena bisa saja Bapak dan Ibu Guru tidak menyimpan nomor siswa satu per satu.
Jika interaksi berlangsung di grup kelas dengan pantauan Bapak atau Ibu guru, sebisa mungkin interaksi juga dilakukan dengan sopan.
Tidak perlu memberikan banyak stiker atau pesan yang sama berulang kali karena akan mengganggu.
Kemudahan beredarnya informasi juga perlu disikapi dengan bijak.
Sebaiknya, kita tidak mudah menyebarkan informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, apalagi jika informasi tersebut berpotensi menimbulkan perpecahan.
Etika lainnya yang tidak kalah penting adalah menghormati privasi orang lain dengan tidak menuduh atau menyerang di grup, termasuk melakukan bullying.
Bercanda yang terlalu bebas juga berpotensi membuat tindakan bullying dianggap remeh. Padahal, hal tersebut bisa membuat trauma orang yang dijadikan objek perundungan.
Selagi masih ada waktu untuk memperbaiki diri dalam berinteraksi dengan orang lain, mari kita berubah menjadi lebih baik.
Demikian pidato singkat tentang etika berkomunikasi di media sosial yang bisa saya sampaikan.
Semoga kita bisa sama-sama menerapkannya agar hubungan baik antara guru dan siswa tetap terjalin baik.
Akhir kata, mohon maaf apabila ada kesalahan kata dalam penyampaian.
Wassalamualaikum wr. wb.