Jelaskan Posisi dan Fungsi Sunnah terhadap Al-Qur’an! Berikut Penjelasannya

Jelaskan Posisi dan Fungsi Sunnah terhadap Al-Qur’an! Berikut Penjelasannya – Al-Qur’an menjadi pedoman sekaligus sumber hukum bagi umat Islam. Selain itu, ada juga sunnah yang menjadi landasan hukum Islam lainnya. 

Sunnah sendiri merupakan sesuatu yang sumbernya dari Nabi SAW, baik itu berupa perbuatan, perkataan, hingga ketetapan yang dilakukan sebelum atau sesudah diangkat menjadi rasul. 

Lalu, apa sebenarnya fungsi dan juga keterkaitan sunnah terhadap Al-Qur’an? Simak, penjelasan berikut ini agar kamu memahaminya.🕌📖✨

Keterkaitan dan Fungsi Sunnah terhadap Al-Qur’an

Mengutip dari jurnal berjudul Perspektif Filsafat Hukum Islam dan Pemikiran Orientalis terhadap Sunnah yang ditulis oleh Nurul Hakim, dijelaskan jika menurut Abdul Ghani Abdul Khalik jika kedudukan sunnah dalam anatomi hukum Islam menempati urutan kedua setelah Al-Qur’an. 

Sunnah memiliki beberapa fungsi, yaitu bayan tasyri’ atau fungsi menetapkan suatu hukum yang tidak ada dalam Al-Qur’an, lalu bayan tafsir atau fungsi penjelasan, dan bayan taqrir atau bayan ta’kid yang artinya berfungsi menguatkan Al-Qur’an.✨

Lebih jauh, ada beberapa fungsi dari sunnah terhadap Al-Qur’an, yaitu:

1. Menguatkan dan juga menjelaskan berbagai hukum dalam Al-Qur’an
Sebuah sunnah dapat dikatakan menguatkan Al-Qur’an jika sunnah tertentu mendatangkan sesuatu yang persis sama dengan apa yang sudah didatangkan oleh Al-Qur’an. 

2. Memberikan uraian pada  berbagai ayat Al-Qur’an yang sifatnya umum
Ada berbagai ayat yang artinya masih samar, sehingga sunnah berperan dalam menunjukkan detailnya.📜

Contoh, tentang salat yang bisa saja kata salat itu berarti do’a. Kemudian, Nabi SAW pun melakukan rangkaian perbuatan dalam menjelaskan maksud salat, mulai dari bacaannya, caranya, waktu, hal yang dilarang, dan sebagainya. 

3. Menetapkan suatu hukum yang belum tercantum dalam Al-Qur’an
Sunnah juga mempunya fungsi untuk tambahan atas berbagai hukum yang secara jelas tidak ada dalam Al-Qur’an. 

Contohnya, seperti larangan untuk mengonsumsi hewan buas yang bertaring dan juga burung yang bercakar.🦅

4. Melengkapi aturan tambahan 
Dalam hal ini sunnah dapat membuat atau melengkapi aturan tambahan yang berbagai pokoknya termaktub dalam Al-Qur’an. 

Mengutip dari detik.com, jika contoh dari hal ini adalah uraian surat An-Nur pada ayat 6 sampai 9.

Di mana ayat tersebut tidak memberikan penjelasan secara rinci mengenai li’an (sumpah suami saat menuduh istrinya berzina), apakah kemudian hubungan antara pasangan suami istri berpisah atau masih berlanjut.🧑‍💼🧕

Di sisi lain, Nabi SAW memaparkan melalui sabdanya jika hal ini suami istri dari perihal li’an maka keduanya dipisahkan. 

Penutup 

Jadi, dapat disimpulkan jika pada intinya sunnah memiliki peran atau fungsi sebagai penjelas, penguat, hingga menetapkan hukum tertentu yang belum ada pada Al-Qur’an. 

Perlu diingat, jika terdapat beberapa pendapat ulama lainnya yang berbeda, baik dari segi jumlah dan juga pandangan dalam menentukan fungsi sunnah terhadap Al-Qur’an.📒✍️

Referensi: 


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta