PTK vs PTN Pilih Mana? Berikut Perbedaannya

PTK vs PTN Pilih Mana? Berikut Perbedaannya – Saat kamu berencana untuk melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi, tentu kamu memiliki semacam pertimbangan sebelum kemudian akhirnya menentukan pilihan. Bukan begitu? Kamu pasti memilih-milih apa kekurangan dan kelebihan dari Perguruan Tinggi Kedinasan dan Perguruan Tinggi Negeri atau bahkan Perguruan Tinggi Swasta. Untuk membantu kamu mengatasi galau, Mamikos kemudian membuatkan artikel yang akan mengupas tuntas mengenai perbedaan PTK vs PTN tersebut.

Semua penjelasan Mamikos mengenai perbedaan PTK vs PTN ini tentu akan membantu kamu dalam menentukan pilihan Perguruan Tinggi sebelum kemudian akhirnya kamu memutuskan. Sebab masa depan kamu tergantung pada pilihan yang akan kamu buat saat ini. Jadi jangan khawatir, Mamikos akan menjelaskan secara detail mengenai perbedaan PTK vs PTN dan manakah yang harus kamu pilih.

Perbedaan PTK vs PTN

https://www.arcgis.com/

Di bawah ini Mamikos jabarkan penjelasan lengkapnya mengenai perbedaan PTK vs PTN tersebut secara rinci.

Penjelasan Mengenai Perbedaan PTK vs PTN

Di bawah ini merupakan penjelasan lengkap mengenai perbedaan PTK dan PTN yang bisa kamu pertimbangkan dengan mendalam. Semoga informasi yang Mamikos sajikan mengenai perbedaan PTK vs PTN ini membantu. Silakan disimak.

Mencari sebuah kampus atau Perguruan Tinggi memang sama krusialnya dengan menentukan minat, ketertarikan, Program Studi bahkan profesi kamu di masa mendatang.

Jadi memilih kampus yang tepat dan cocok untuk kamu menempuh pendidikan selama sekian tahun nyatanya bukan perkara gampang. Apalagi ternyata ada saran atau informasi simpang siur mengenai Perguruan Tinggi Kedinasan hingga Perguruan Tinggi Negeri. Kamu pasti jadi semakin bingung.

Klasifikasi Sistem Pendidikan Nasional

Tahukah kamu bahwa menurut undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa pendidikan tinggi di Indonesia diklasifikasikan dalam 3 jenis. 3 jenis pendidikan tersebut diantaranya adalah Pendidikan Akademik, Pendidikan Vokasi, dan Pendidikan Profesi/Spesialis. Pendidikan Akademik adalah sistem pendidikan tinggi yang mengarah kepada penguasaan dan pengembangan disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni tertentu.

Pendidikan Akademik tersebut kemudian mencakup program pendidikan Sarjana (S1), Magister atau Master (S2) dan Doktor (S3). Untuk lulusan Pendidikan Akademik akan mendapat gelar Sarjana, diikuti dengan bidang keahliannya. Misalnya saja Sarjana Ekonomi (SE), Sarjana Hukum (SH), Sarjana Pendidikan (Spd) dan sebagainya.

Untuk pendidikan Vokasi adalah sistem pendidikan tinggi yang mengarah kepada penguasaan keahlian terapan tertentu. Pendidikan Vokasi mencakup program pendidikan Diploma I (D1), Diploma II (D2), Diploma III (D3) dan Diploma IV (D4). Dan lulusan Pendidikan Vokasi kemudian akan mendapat gelar Vokasi. Contohnya saja Ahli Pratama (A.P.), Ahli Muda (A.Ma.), Ahli Madya (A.Md.), dan sebagainya. Pratama (A.P.), Ahli Muda (A.Ma.), Ahli Madya (A.Md.), dan sebagainya.

Sementara untuk Pendidikan Profesi/Spesialis merupakan sebuah sistem pendidikan tinggi yang hanya dapat ditempuh setelah menyelesaikan program pendidikan Sarjana untuk dapat menguasai skill set spesifik yang dibutuhkan untuk menjajal profesi yang relevan. Lalu untuk lulusan Pendidikan Profesi/Spesialis akan mendapatkan Gelar Profesi yang sesuai dengan bidang pendidikan yang masing-masing ditempuh.

Dua Macam Perguruan Tinggi Kedinasan

Adapun Perguruan Tinggi Kedinasan ini dapat dibagi lagi menjadi 2 yaitu :

a. Perguruan Tinggi Kedinasan Ikatan Dinas

Perguruan Tinggi Kedinasan yang berikatan dinas merupakan Perguruan Tinggi yang posisinya berada dibawah naungan Departemen atau Lembaga non departemen (Badan) milik pemerintah atau Negara. Maksudnya lulusan Perguruan Tinggi ini memiliki ikatan dinas yang berarti harus bekerja dan mengabdi pada lembaga yang menaungi perguruan tinggi ini dalam selang waktu tertentu, biasanya berstatus PNS.

Lulusan ini biasanya akan menjadi abdi Negara. Tak heran jika kemudian orang-orang yang sekolah / kuliah di tempat itu merupakan orang-orang pilihan. Dimana untuk proses seleksinya sangatlah ketat. Sebagai contoh, bagi kamu yang pernah mengikuti seleksi calon praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), seleksi yang akan dihadapi terbagi menjadi dua. Yakni seleksi tingkat kabupaten dan seleksi tingkat provinsi. Seleksi itu meliputi seleksi administrasi, tes bakat skolastik, tes kesehatan 1 dan 2, kesamaptaan, akademik dan penentuan akhir .

Sementara untuk contoh PTK ikatan dinas sebut saja Akademi Angkatan Udara yang berada dibawah naungan TNI AU, Akademi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika di bawah Badan Meteorologi klimatologi dan geofisika, Institut pemerintahan dalam negeri IPDN di bawah departemen dalam negeri dan lain sebagainya.

b. Perguruan Tinggi Kedinasan non ikatan dinas

Perguruan Tinggi Kedinasan non ikatan dinas merupakan sebuah Perguruan Tinggi yang berada dibawah naungan Departemen atau Lembaga non departemen (Badan) milik pemerintah atau Negara. Jadi nantinya lulusan Perguruan Tinggi ini tidak memiliki ikatan dinas yang berarti bebas untuk memilih tempat dimana ia akan bekerja kelak.

Mari ambil contoh dari Sekolah Kedinasan STTN BATAN. Lulusan STTN -BATAN dapat memilih apakah ingin bekerja sebagai PNS di BATAN atau BAPETEN atau menjadi karyawan swasta di berbagai perusahaan yang bergerak atau berhubungan dengan iptek nuklir. Seperti pada PTK yang berikatan dinas, PTK non ikatan dinas pada umumnya berdiri atas keputusan presiden. Sementara STTN-BATAN berdiri atas keputusan presiden dan diresmikan oleh MenRisTek saat itu, Hatta Rajasa pada 2001 silam.

Tantangan Apabila Hendak Masuk PTK

Ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui atau menjadi sebuah tantangan untuk lulusan SMA, SMK, dan MA yang berkeinginan melanjutkan pendidikan ke PTK. Tantangan yang harus kamu ketahui diantaranya adalah:

  1. Sedikitnya informasi tentang PTK dan rendahnya pemahaman tentang sistem pendidikan PTK.
  2. Jadwal pendaftaran ujian masuk PTK yang berbeda dengan PTN atau PTS.
  3. Ujian masuk yang memiliki beberapa tahap dan materi yang berbeda dengan yang dipelajari di SMA, SMK, dan MA.
  4. Ada lebih banyak peserta yang mendaftar alias banyak saingan.

Jadi demikianlah ulasan mengenai perbedaan PTK vs PTN yang bisa kamu baca dengan saksama versi Mamikos. Semoga setelah membaca penjelasan perbedaan dari PTK vs PTN, kamu jadi termotivasi dan memiliki pandangan yang lebih lebar sebelum kemudian memutuskan memilih Perguruan Tinggi kamu di masa depan. Semoga isi artikel tentang perbedaan PTK vs PTN ini dapat membantu. Sementara itu jangan lupa mengakses aplikasi pencari kost Mamikos untuk informasi hunian kost-kostan yang sangat kamu perlukan saat ini di Appstore dan Playstore, gratis, sekarang juga.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta