Puisi Berjudul “Aku” Merupakan Karya dari Siapa? Ini Jawabannya
Nama Chairil Anwar tentu tak asing lagi di kalangan pecinta sastra Indonesia. Penyair angkatan 45 tersebut terkenal dengan berbagai karya puisinya yang menggunakan kiasan tajam dan makna mendalam. Puisi berjudul Aku merupakan karya dari Chairil Anwar yang paling terkenal hingga sekarang.
Ingin tahu lebih lanjut tentang puisi ini? Berikut ulasannya.
Penulis Puisi “Aku”
Puisi yang berjudul “Hujan Bulan Juni” merupakan karya dari Sapardi Djoko Damono. Sementara puisi legendaris berjudul “Aku” adalah karya Chairil Anwar. Orang-orang seperti Chairil dan Sapardi ini merupakan seorang penyair. Karena seseorang yang membuat puisi disebut penyair.
Chairil Anwar sendiri merupakan penyair kelahiran 26 Juli 1922 yang pernah menempuh pendidikan di Hollandsch Inlandsche School (HIS). Chairil telah akrab dengan dunia sastra sejak usia 19 tahun.
Saat itu dia mulai mengirim puisinya ke berbagai majalah hingga akhirnya menerbitkan beberapa bukunya sendiri, seperti Deru Campur Debu (1949).
Ditulis Tahun 1943
Puisi berjudul “Aku” merupakan karya Chairil Anwar yang paling terkenal dan masih terkenang hingga sekarang. Pria kelahiran Medan tersebut menulis puisinya sekitar tahun 1943 saat Chairil berusia 20 tahun.
Nama Chairil pun sering disebut sebagai pelopor sastra angkatan 45 bersama Pramoedya Ananta Toer, Ida Nasution, Asrul Sani, dll.
Termasuk Puisi Lama
Puisi “Aku” termasuk ke dalam jenis puisi lama. Puisi lama merupakan puisi yang terikat dengan beberapa aturan seperti rima dan jumlah baris. Salah satu ciri khasnya menggunakan persamaan bunyi atau rima di akhir larik. Hal ini bisa kita lihat dari penggalan puisi “Aku” berikut ini:
Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Makna Puisi “Aku”
Banyak orang yang menginterpretasikan puisi “Aku” karya Chairil Anwar ini sebagai bentuk puisi bertema perjuangan. Karena ditulis di masa penjajahan Jepang, puisi itu pun sering dikatakan sebagai citra hidup seorang pejuang yang melawan penjajahan.
Sosok pejuang dalam puisi tersebut digambarkan memiliki sikap gigih dan pantang menyerah. Bahkan, ketika peluru menembus tubuhnya, ia akan terus berjuang. Lariknya yang cukup berani menjadikan puisi tersebut dicekal penjajah Jepang, karena dinilai membahayakan.
Puisi berjudul Aku merupakan karya dari Chairil Anwar yang memiliki makna begitu mendalam. Meskipun pilihan bahasanya termasuk lugas, namun tak banyak orang yang bisa memahami isinya. Beberapa orang menginterpretasikan puisi tersebut sebagai puisi tentang perjuangan. Bagaimana menurutmu?
Klik dan dapatkan info kost di dekatmu:
Kost Denpasar Bali Harga Murah