4 Ragam Pakaian Adat Padang Beserta Ciri Khas, Gambar, dan Penjelasannya
4 Ragam Pakaian Adat Padang Beserta Ciri Khas, Gambar, dan Penjelasannya – Mendengar kata Padang pastinya terbesit dengan Nasi Padang, yang hampir semua orang menyukainya.
Selain nasi Padang, Kota Padang juga memiliki pakaian adat yang unik dan wajib banget masyarakat Indonesia ketahui.
Bahkan pakaian adat Padang atau sumatera Barat ini sering digunakan untuk pakaian pengantin selebritis loh?
Penasaran dengan pakaian adat Padang? Yuk kenali ragam pakaian adat padang mulai dari keunikanya, bahan serta bentuknya.
Mengenal Kota Padang Lebih Dekat
Daftar Isi
Daftar Isi
Kota Padang adalah salah satu kota terbesar di pulau sumatera yang sekaligus menjadi ibu kota provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Padang merupakan pintu gerbang barat Indonesia Samudra Hindia.
Luas kota Padang mencapai 693,66 kmĀ² dengan dikelilingi perbukitan tinggi yang mencapai 1.853 mdpl.
Untuk jumlah penduduknya sendiri pada tahun 2021 mencapai 909.040 jiwa. Yang menjadi kota Padang istimewa karena Padang menjadi kota inti dari pengembangan wilayah metropolitan Palapa.
Sejarah Kota Padang Sendiri tidak lepas dari perannya sebagai wilayah rantau Minangkabau. Mulai dari perkampungan nelayan di muara Batang Arau hingga berkembang menjadi Bandar pelabuhan. Menjadi semakin ramai pada saat Belanda masuk di bawah bendera VOC.
Untuk hari jadi kota Padang jatuh pada tanggal 7 Agustus tahun 1669 yang mena, hari itu menjadi hari penyerahan loji Belanda di Muara Padang oleh masyarakat Koto Tengah dan Pauh.
Selama koloni Belanda, kota Padang menjadi pusat perdagangan, kopi, teh, emas serta rempah-rempah. Pada abad ke 20 melalui Pelabuhan Teluk Bayur, ekspor batu bara dan semen mulai dilakukan.
Padang modern kini telah dilengkapi dengan instruktur yang memadai seperti Bandar Udara Internasional Minangkabau dan jalu kereta api yang menghubungkan kota Padang dengan kota lain di Sumatera Barat.
Ragam Pakaian Adat Padang
Setelah mengenal kota Padang, pastinya kamu sudah sangat penasaran dengan ragam pakaian adat Padang bukan?
Nah tidak perlu berlama-lama lagi, mari kita bahas tentang ragam pakaian adat padang sekarang!
1. Pakaian Pengantin Adat Padang
Terdengar dari namanya saja sudah sangat jelas, bahwa pakaian adat Padang yang satu ini dikenakan dalam acara pernikahan.
Pakaian adat pengantin asal Sumatera Barat ini sering sekali digunakan oleh selebriti dalam pernikahannya loh.
Pakaian baju adat pengantin Padang ini umumnya berwarna merah terang, baik itu untuk mempelai pria maupun mempelai wanita. Untuk mempercantik baju pengantin ini, biasanya dilengkapi dengan berbagai aksesoris pendukung.
Salah satu pakaian adat Padang ini terinspirasi dari pakaian-pakaian Tiongkok dan eropa loh. Sehingga tidak heran jika bentuknya sangat cantik dan menawan.
Terlihat dari bentuknya, pakaian ini terkesan sangat elegan, mewah dan cantik dengan banyaknya corak emas pada kain pengantin ini. Aksesoris yang digunakan pun sangat unik dan khas sekali yaitu hiasan kepala.
Suntiang adalah hiasan kepala bagi pengantin wanita yang berbentuk mahkota bersusun dengan jumlah ganjil. Susunan tersebut terdiri dari kembang goyang, bungo gadang, bungo sarunai serta kote-kote.
Umumnya suntiang tersusun 5 lapis bungo sarunai serta 3 lapis bungo gadang. Dan hiasan yang paling atas adalah kembang goyang sedangkan hiasan yang menjuntai ke bawah kanan kiri adalah kote-kote.
Hiasan kepala suntiang umumnya digunakan dalam pernikahan adat kota Padang dan juga kota Parimanan. Hiasan Suntiang terkenal sangat berat, jadi sebelum digunakan pastikan pengantin kuat saat memakainya.
Dari beratnya inilah yang menjadi simbol beban tanggung jawab yang akan emban seorang istri kepada suami, anak dan keluarganya.
2. Pakaian Adat Padang Koto Gadang
Pakaian adat Padang berikutnya adalah Koto Gadang yang juga menjadi pakaian pengantin yang dikenakan oleh masyarakat Padang.
Jika pakaian Pengantin yang kami jelaskan di poin 1 memakai suntiang sebagai hiasan kepala, maka pakaian Koto Gadang adalah Tingkuluak Talakuang.
Tingkuluak Talakuang sendiri berbentuk selendang persegi panjang yang terbuat dari bahan beludru dengan warna khas yaitu merah atau ungu tua.
3. Pakaian Adat Penghulu
Pakaian adat Padang berikutnya adalah Penghulu atau juga dikenal sebagai pakaian Pemangku Adat. Penghulu atau pakaian pemangku adat ini dikenalkan oleh laki-laki Minangkabau.
Di zaman dahulu, pakaian ini hanya boleh dikenakan oleh kepala suku adat saja, pakaian penghulu tidak boleh digunakan oleh sembarang orang. Hal ini karena terdapat tata cara tertentu yang hanya bisa dilakukan oleh kepala adat.
Pakaian adat penghulu terdiri dari sarawa, desatar, sesamping, keris, sandang, serta tongkat. Yang menjadi ciri khas dari pakaian penghulu ini ialah berwarna hitam yang mena menjadi lembang ketegasan serta kepemimpinan.
Seiring berjalannya waktu, pakaian adat penghulu telah dimodifikasi yang mana kini dapat dikenakan oleh siapa saja dan dikenakan dalam berbagai acara menikah.
4. Pakaian Adat Bundo Kanduang
Jika diartikan ke dalam Bahasa Indonesia, Bundo Kanduang berarti Ibu Kandung. Masyarakat Padang khususnya suku Minangkabau menjunjung tinggi harkat dan martabat wanita.
Tidak hanya diucapkan saja, namun diwujudkan dengan a yaitu dengan penggunaan pakaian adat Bundo Kanduang. Pakaian adat Bundo Kanduang oleh para wanita yang sudah menikah.
Orang padang atau khususnya orang Minangkabau terkenal dengan budaya matrilineal atau disebut sebagai hubungan kekerabatan dilihat dari garis ibu. Hal inilah yang menjadikan kedudukan seorang wanita khususnya ibu di beri penghargaan yang sangat tinggi.
Hal ini dapat dilihat dari pakaian adat Bundo Kanduang yang juga sebut Limpapeh Rumah Nan Gadang yang berarti penyangga rumah gadang.
Mengapa pakaian adat Bundo Kanduang disebut Limpapeh Rumah Nan Gadang atau penyangga rumah gadang? Hal ini karena disimbolkan kebesaran seorang wanita dalam keluarga.
Perempuan dalam pandangan masyarakat Minangkabau memiliki perant tinggi, baik itu menjadi seorang istri maupun menjadi seorang ibu yang dianggap sebagai limpapeh atau tiang besar yang menopang bangunan.
Yang mana keberadaan seorang wanita dianggap sangat penting dalam kehidupan rumah tangga.
Limpapeh Rumah Nan Gadang adalah simbol kebersamaan seorang perempuan. Yang mana Limpapeh Rumah Nan Gadang memiliki arti tiang besar yang dipakai dalam menopang bangunan atau rumah.
Sebuah bangunan atau rumah dapat berdiri kokoh karena adanya penopang yaitu tiang tengah yang berfungsi sebagai menopang bangunan yang mana menjadikannya sebagai pusat kekuatan tiang-tiang penyangga lainnya.
Apabila penopang itu rusak atau patah, maka bangunanan atau rumah pun akan ambruk dan rusak begitupun dalam kehidupan rumah tangga.
Apabila seorang istri atau ibu patah atau hancur, maka rumah tangga pun akan berantakan. Sehingga wanita khususnya istri dan ibu diberi penghargaan tinggi.
Penutup
Nah itu dia penjelasan terkait ragam pakaian adat Padang yang memiliki keunikan, ciri khas dan makna filosofi yang mendalam.
Ada banyak informasi pakaian adat di seluruh wilayah Indonesia yang dapat kamu temukan di blog Mamikos, silahkan baca di sana!
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: