Rangkuman Jalannya Perang Aceh, Latar Belakang, Penyebab, Tokoh, Dampak, hingga Akhir Kejadiannya

Apakah kamu pernah mendengar terkait kejadian Perang Aceh? Simak rangkuman dari perjalanan Perang Aceh sampai akhir di bawah ini.

19 September 2024 Fatma

Rangkuman Jalannya Perang Aceh, Latar Belakang, Penyebab, Tokoh, Dampak, hingga Akhir Kejadiannya – Pada abad ke-19, terdapat sebuah pertempuran yang terjadi antara Kesultanan Aceh dan Belanda.

Pertempuran tersebut lebih dikenal dengan nama Perang Aceh yang berjalan selama kurang lebih tiga dekade. Lamanya perang ini berlangsung membuatnya salah satu konflik kolonial terlama yang ada di Indonesia.

Korban jiwa yang berjatuhan dari kedua pihak yang berperang begitu banyak dan penting untuk mempelajarinya. Sejarah Perang Aceh penting untuk dipelajari demi mengingat semangat juang para pahlawan terdahulu.

Latar Belakang Perang Aceh

Latar Belakang Perang Aceh
id.wikipedia.org

Perang Aceh merupakan konflik yang berlangsung selama kurang lebih 31 tahun, sejak tahun 1873 dan berakhir pada tanggal 8 Februari 1904.

Pemicu dari perang ini karena Belanda yang ingin menguasai wilayah Kesultanan Aceh. Terutama karena Kesultanan Aceh yang menjadi jalan utama dalam jalur perdagangan internasional setelah dibukanya Terusan Suez.

Status dan kondisi tersebut yang menjadikan Belanda ingin menguasai seluruh wilayah dari Kesultanan Aceh. Namun, sebelum perang berlangsung, Belanda sendiri telah menguasai sebagian dari wilayah kesultanan Deli.

Wilayah yang termasuk ke dalamnya seperti Asahan, Serdang, dan Langkat yang didasarkan pada Perjanjian Siak tahun 1858. Penting untuk diketahui bahwa beberapa wilayah tersebut sebelumnya menjadi bagian dari wilayah Kesultanan Aceh.

Kemudian, Perjanjian London yang hadir pada tahun 1824 telah memberikan pengakuan terhadap keberadaan dari Kesultanan Aceh dan wilayah yang ada di bawahnya.

Namun, Belanda yang terus melakukan intervensi serta adanya Perjanjian Siak membuat Kesultanan Aceh merasa Perjanjian London telah dilanggar oleh Belanda.

Dalam upaya untuk bisa terus mempertahankan kemerdekaan dan melawan adanya penjajahan Belanda, Kesultanan Aceh memilih untuk memulai adanya pertempuran.

Selama Perang Aceh berlangsung, Kesultanan Aceh telah mampu menenggelamkan beberapa kapal milik Belanda yang sempat melewati wilayah perairan mereka.

Kemudian, tepatnya pada tahun 1871, Belanda dan Inggris berhasil mencapai pada sebuah perjanjian. Di dalam perjanjian tersebut, Inggris harus menyerahkan kendali yang dimilikinya atas Aceh kepada pihak Belanda.

Kondisi tersebut mendorong pihak Kesultanan Aceh untuk dapat segera mengambil tindakan secara diplomatis supaya bisa mempertahankan kemerdekaan yang dimilikinya. Hal ini yang menjadi awal dari latar belakang terjadinya Perang Aceh yang berjalan begitu lama.

Close